Amanda tadi sangat fokus akan mengerjakan tugasnya sebagai seorang desainer. Dia sibuk memilih bahan, membuat pola juga menjahit baju untuk Nyonya Sanjaya sehingga tidak teringat dengan Carlos."Maafkan aku yang terlalu fokus bekerja ini," jawab Amanda."Ya ampun Amanda. Kamu sangat membuatku ketakutan, lain kali jangan lakukan seperti ini lagi, ya," ucap Carlos."Baiklah, ayo duduk dulu. Aku akan membuatmu makanan. Kamu pasti lapar, bukan?" tanya Amanda.Carlos hanya mengangguk saja. Dia tak tahu harus melakukan apalagi karena otaknya blank. Setidaknya dia sudah lega karena bertemu dengan Amanda."Aku hanya bisa membuatkanmu spageti saja," ucap Amanda."Oh iya, mau minum apa?" tanya Amanda."Buatkan aku teh susu saja," jawab Carlos.Amanda membuatkan Carlos teh susu sesuai dengan permintaannya. Dia ikut makan malam bersama Carlos karena dia juga belum makan dari tadi. Carlos selesai makan dan menatap Amanda dengan seksama."Ada apa, Carlos?" tanya Amanda."Aku tidak bisa membayangkan
Carlos mengambil ponselnya lalu menelpon Adiknya Diksa untuk minta maaf. "Maafkan aku yang lupa karena tak bisa datang," ucap Carlos."Tak apa," jawabnya singkat."Kami berdua akan sarapan di restoran hotelmu," ucap Carlos.Percakapan itu terjadi sekitar setengah jam. Bahkan Carlos juga mengobrol dengan Tuan Wijaya. Usai menelpon Carlos menuju kamar untuk istirahat."Dia sudah tidur duluan," gumam Carlos sambil mengecup kening Amanda.Tepat pukul delapan pagi mereka bangun. Carlos memeluk Amanda yang akan turun dari ranjang."Jangan masak ya. Kita sarapan di hotel wijaya," ucap Carlos."Baiklah, aku mau mandi dan bersolek dulu," jawab Amanda.Tiga puluh menit kemudian mereka sudah siap dan berangkat menuju hotel wijaya untuk sarapan sesuai janji dengan Adiknya Diksa.Tiba di restoran, Tuan William dan Desta sudah menunggu di sana. Mereka berjabat tangan dan mengobrol sebentar."Maafkan aku Desta, semalam aku banyak kerjaan jadi lupa untuk datang," ucap Carlos."Aku sangat kecewa sebe
Amanda menggelengkan kepalanya. Dia sama sekali nggak tahu siapa wanita yang ada di depannya karena belum pernah bertemu. Ada banyak orang di perusahaan mana mungkin dia mengenal semuanya."Maaf aku tak tahu siapa kamu," ucap Amanda."Dasar rendahan. Pasti kamu wanita jalang yang sedang menjalin hubungan gelap dengan atasan, kamu belum menjawab dengan siapa kamu kemari?" tanya wanita itu.Carlos melihatnya dari kejauhan. Kenapa masih ada orang bodoh yang menindas Amanda. Apa dia tak tahu kalau Amanda adalah calon bos mereka. Beruntung ada Laila dan Angga jadi Carlos cukup melihatanya."Amanda, ada masalah apa?" tanya Laila."Tidak ada hanya salah paham saja," jawab Amanda.Wanita itu kaget lalu pergi begitu saja tanpa ada rasa bersalah. Angga menghadangnya bermaksud memberikan kode untuk meminta maaf."Kamu sudah tahu itu adalah Amanda, dari divisi desain calon istri bos besar. Kenapa tak minta maaf?" tanya Angga."Aku tak tahu dia Amanda. Lalu dia juga sudah menjawab kalau hanya sala
Amanda menoleh ke sumber suara, ternyata yang datang adalah Nyonya Sanjaya. Mereka terlihat semakin akrab, nyonya kaya itu sering mengunjungi Amanda."Eh, nyonya. Iya saya baru selesai makan siang," jawab Amanda."Ini oleh-oleh untukmu. Aku sengaja membelikan baju hangat ini untukmu," balas Nyonya Sanjaya sambil memberikan paper bag suatu brand.Amanda menerimanya, sebenarnya ia sungkan karena Nyonya Sanjaya selalu memberikan barang mewah. Takutnya itu akan dikira pemberian Carlos oleh mamanya. Nyonya William itu 'kan emang rada sensi kalau Amanda memakai barang brand. Nanti dikira ngabisin uang anaknya lagi."Terima kasih sudah ingat padaku. Oh iya, saya jadi tak enak kalau terus-terusan dikasih hadiah," ucap Amanda."Kamu pantas mendapatkannya karena kinerjamy bagus," balas Nyonya Sanjaya."Oh iya boleh aku melihat sampai mana progres pembuatan bajuku?" tanya Nyonya Sanjaya."Ada di rumah, aku menjahitnya sendiri karena tim produksi sedang padat," jawab Amanda.Nyonya Sanjaya terkej
Carlos memberikan sebuah kotak hadiah untuk Amanda. Dia penasaran dan langsung membukanya."Ya ampun ini hadiah mahal sekali," ucap Amanda."Hanya sebuah cincin berlian saja. Tidak ada artinya dibanding ketulusanmu," balas Carlos."Kamu sudah memberikan cincin sebelumnya, ini terlalu mahal untukku," ucap Amanda."Tidak apa-apa, cincin ini pantas untukmu," balas Carlos.Amanda sangat senang mendapat hadiah, dia sampai tak bisa berkata apa-apa lagi, mereka sudah sampai rumah. Amanda segera memasak untuk Carlos yang simple saja. Tumis daging sapi bumbu teriyaki."Ini makanlah, selesai makan malam aku akan melanjutkan menjahit," ucap Amanda."Jangan capek-capek ya Amanda," balas Carlos.Seperti biasa Carlos selalu makan lahap saat memakan masakan Amanda. Rasanya pas di lidahnya apalagi bumbu yang ia pakai ngulek sendiri tidak pakai bumbu instan seperti kebanyakan perempuan pada umumnya."Aku sudah selesai, aku akan segera menyelesaikan jahitanku," gumam Amanda."Cuci piring besok pagi saj
Amanda mengambil cermin dan memandang wajahnya di sana. Ternyata benar mata pandanya sangat terlihat jelas."Aku hanya lelah bekerja. Semalam aku tidur pukul dua pagi menyelesaikan jahitan untuk nyonya Sanjaya," ucap Amanda."Kamu ini worka holic sekali, sayangi tubuhmu Amanda. Kamu harus tetap sehat," balas Laila."Pasti, aku akan tidur jam makan siang nanti," ucap Amanda."Tidurlah walau sebentar saja. Kamu harus sehat," balas Laila.Laila lalu kembali ke ruangannya. Amanda masih melanjutkan pekerjaan sampai lewat jam makan siang. Dia tak makan siang tapi sudah mengantuk akhirnya dia tertidur di meja kerjanya sampai pukul dua siang. Ratna ingin membangunkannya tapi Carlos melarangnya, kebetulan Carlos sedang mengunjungi ruangan kerja Amanda."Biarkan dia bangun sendiri. Jangan ada yang membangunkan," ucap Carlos sembari melepas jasnya dan menyelimutkan pada Amanda."Baik Pak," balas Ratna.Carlos kembali ke ruangannya lalu dia memerintahkan Laila mengabari resepsionis kalau ada Nyon
Nyonya Sanjaya menyetujuinya, ia segera meminta ijin Carlos membawa Amanda ke rumahnya. Lalu dia juga mengabari orang rumah agar menyiapkan alat dan bahan yang diminta Amanda."Ayo kita jalan," ajak Nyonya Sanjaya."Baiklah," balas Amanda singkat.Mulan yang menguping merasa kesal dan tidak senang melihat Amanda dekat dengan orang besar seperti Nyonya Sanjaya."Aku harus bisa ikut ke pesta minum teh Nyonya Sanjaya. Aku ingin mempermalukan Amanda yang miskin itu," gumam Mulan.Ia teringat kalau Nyonya William akan ikut ke pesta minum teh itu. Dia mencoba memintanya agar mengajak Mulan ke rumah Nyonya Sanjaya.Ini adalah kesempatan emas baginya agar bisa membangun relasi dengan orang hebat.***"Rumah Anda mewah sekali," ucap Amanda."Ini rumah sederhana Amanda, ayo ke dapur. Apa perlu di temani oleh pelayan?" tanya Nyonya Sanjaya."Satu saja, tidak perlu banyak yang menemaniku memasak," jawab Amanda.Nyonya Sanjaya memperhatikan bagaimana Amanda membuat makaroni schottel dengan tangann
Mulan semakin geram dan membenci Amanda. Semua nyonya keluarga kaya yang hadir di pesta perjamuan minum teh nyonya sanjaya mengoloknya. Gagal sudsh rencananya memulai mempunyai hubungan baik dengan nyonya di kalangan kelas atas."Nyonya Sanjaya kenapa kamu tega berucap seperti itu. Mulan sudah seperti putriku sendiri," ucap Nyonya William."Kalau begitu kamu juga nggak usah terlibat dalam kegiatan apapun di kalangan nyonya kelas atas seperti kami. Seleramu sungguh rendah!" tegas Nyonya Sanjaya sewot.Amanda yang melihat kejadian ini hanya bisa diam. Ini semua atas Mulan sendiri pelajaran yang dipetik dari ulah Mulan adalah jangan suka iri dan merendahkan orang lain karena dirimu sendiri belum tentu sempurna atau lebih baik dari orang yang kamu hina."Tolong jangan lagi memberi tekanan pada Nyonya William dan calon menantu kesayangannya itu. Bagaimanapun beliau adalah ibu dari kekasihku, Carlos. Aku berhak membelanya bukan?" tanya Amanda."Aduh kamu sangat baik hati sekali Amanda. Suda
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo