Amanda mengambil cermin dan memandang wajahnya di sana. Ternyata benar mata pandanya sangat terlihat jelas."Aku hanya lelah bekerja. Semalam aku tidur pukul dua pagi menyelesaikan jahitan untuk nyonya Sanjaya," ucap Amanda."Kamu ini worka holic sekali, sayangi tubuhmu Amanda. Kamu harus tetap sehat," balas Laila."Pasti, aku akan tidur jam makan siang nanti," ucap Amanda."Tidurlah walau sebentar saja. Kamu harus sehat," balas Laila.Laila lalu kembali ke ruangannya. Amanda masih melanjutkan pekerjaan sampai lewat jam makan siang. Dia tak makan siang tapi sudah mengantuk akhirnya dia tertidur di meja kerjanya sampai pukul dua siang. Ratna ingin membangunkannya tapi Carlos melarangnya, kebetulan Carlos sedang mengunjungi ruangan kerja Amanda."Biarkan dia bangun sendiri. Jangan ada yang membangunkan," ucap Carlos sembari melepas jasnya dan menyelimutkan pada Amanda."Baik Pak," balas Ratna.Carlos kembali ke ruangannya lalu dia memerintahkan Laila mengabari resepsionis kalau ada Nyon
Nyonya Sanjaya menyetujuinya, ia segera meminta ijin Carlos membawa Amanda ke rumahnya. Lalu dia juga mengabari orang rumah agar menyiapkan alat dan bahan yang diminta Amanda."Ayo kita jalan," ajak Nyonya Sanjaya."Baiklah," balas Amanda singkat.Mulan yang menguping merasa kesal dan tidak senang melihat Amanda dekat dengan orang besar seperti Nyonya Sanjaya."Aku harus bisa ikut ke pesta minum teh Nyonya Sanjaya. Aku ingin mempermalukan Amanda yang miskin itu," gumam Mulan.Ia teringat kalau Nyonya William akan ikut ke pesta minum teh itu. Dia mencoba memintanya agar mengajak Mulan ke rumah Nyonya Sanjaya.Ini adalah kesempatan emas baginya agar bisa membangun relasi dengan orang hebat.***"Rumah Anda mewah sekali," ucap Amanda."Ini rumah sederhana Amanda, ayo ke dapur. Apa perlu di temani oleh pelayan?" tanya Nyonya Sanjaya."Satu saja, tidak perlu banyak yang menemaniku memasak," jawab Amanda.Nyonya Sanjaya memperhatikan bagaimana Amanda membuat makaroni schottel dengan tangann
Mulan semakin geram dan membenci Amanda. Semua nyonya keluarga kaya yang hadir di pesta perjamuan minum teh nyonya sanjaya mengoloknya. Gagal sudsh rencananya memulai mempunyai hubungan baik dengan nyonya di kalangan kelas atas."Nyonya Sanjaya kenapa kamu tega berucap seperti itu. Mulan sudah seperti putriku sendiri," ucap Nyonya William."Kalau begitu kamu juga nggak usah terlibat dalam kegiatan apapun di kalangan nyonya kelas atas seperti kami. Seleramu sungguh rendah!" tegas Nyonya Sanjaya sewot.Amanda yang melihat kejadian ini hanya bisa diam. Ini semua atas Mulan sendiri pelajaran yang dipetik dari ulah Mulan adalah jangan suka iri dan merendahkan orang lain karena dirimu sendiri belum tentu sempurna atau lebih baik dari orang yang kamu hina."Tolong jangan lagi memberi tekanan pada Nyonya William dan calon menantu kesayangannya itu. Bagaimanapun beliau adalah ibu dari kekasihku, Carlos. Aku berhak membelanya bukan?" tanya Amanda."Aduh kamu sangat baik hati sekali Amanda. Suda
Para nyonya kaya itu tak mau menerima lagi Mulan di kalangan mereka. Selain tak punya wawasan dia selalu menggunakan nama keluarga William untuk berbuat semena-mena."Kami sudah muak dengan perilakumu," ucap Nyonya Sanjaya."Pembuat ulah sepertimu yang tidak punya reputasi baik ingin masuk perkumpulan kami? Mimpi saja!" seru Nyonya Subroto.Nyonya William membantu Mulan untuk berbicara. Mulan terlahir dari keluarga pengusaha bukannya lebih baik mereka berpihak pada Mulan daripada Amanda yang tak jelas asal usulnya itu."Nyonya William sepertinya kamu tak mengerti apa pura-pura bodoh. Atau mungkin gara-gara berteman dengan Mulan jadi ketularan oneng?" ledek Nyonya Wijaya."Kamu masih tak mengerti kenapa Nyonya Sanjaya berpihak pada Amanda ya. Suami dan Anakmu juga bepihak pada Amanda kenapa kamu tak tanya pada mereka apa alasannya?" imbuh Nyonya Subroto.Semua memojokkan Mulan, dia memang pantas mendapatkan itu. dia selalu melakukan hal yang sama pada orang yang lemah. Sekarang dia bia
Nyonya William menghembuskan nafasnya. Dia kali ini benar-benar sudah tak mampu membela Mulan lagi. Carlos juga tak bisa dibujuk dia sudah menentukan hidupnya."Mulan, coba intropeksi dirimu dahulu apakah ada yang salah dalam dirimu sehingga Carlos tak menyukaimu sama sekali?" tanya Nyonya William."Maksud tante sedang menyalahkan aku karena tak bisa mengetuk pintu hati Carlos. Ini semua gara-gara Amanda tante. Kalau tak ada dia mungkin aku dan Carlos sudah bersama," jawab Mulan."Jangan salahkan orang lain dulu, mungkin memang ada yang salah dengan dirimu," ucap Nyonya William sambil merawat bunga-bunganya.Nyonya William tetap merawat bunganya. Mulan merenung sebentar dia merasa ada yang salah dari Nyonya William dahulu dia selalu membantunya. Memanjakannya dan membelanya kalau ada yang menyakitinya. Semenjak malam pesta teh itu sepertinya sikap Nyonya Wiliam berubah padanya."Tante, apa maksudnya sih. Jelas Amanda salah melakukan trik kotor untuk mendapatkan hati Carlos. Tolong buj
Carlos hanya tersenyum saja, baju semahal apa yang belum pernah ia pakai selama ini. Tapi kalau baju buatan Amanda mungkin itu akan lain ceritanya.“Aku akan menunggu pakaian itu selesai dijahit,” ucap Carlos.“Kembalilah ke ruang kerjamu, masih ada yang harus aku kerjakan,” balas Amanda.“Dilarang bermesraan di tempat kerja,” kata Resti sambil berdehem.Carlos menatapnya singit, lalu dia berlalu meninggalkan ruangan kerja Amanda. Resti kembali memeriksa pekerjaan anak buahnya, sedangkan Amanda membuat desain pakaian couple untuk diri sendiri dan kekasihnya.“Bu Resti, boleh aku pulang lebih awal?” tanya Amanda.“Pekerjaanmu sudah selesai pulanglah, tapi besok sepertinya ada revisi dari pesanan orang yang rewel, jawab Resti.“Kalau begitu aku akan memperbaikinya,” balas Amanda.Amanda yang sangat gila kerja itu akan sangat senang kalau pekerjaannya dikritik orang, dia selalu ramah menghadapi komplenan yang ada. Kebanyakan kliennya kini adalah para nyonya dan nona kelas atas karena mer
Keesokan paginya wanita itu beneran pergi ke perusahan Carlos. Dia menuju resepsionis dan meminta ijin untuk bertemu Carlos."Saya, Wina dari perusahaan Gajah Textile ingin bertemu dengan Bapak Carlos," ucap Wina."Apa sudah membuat janji sebelumnya?" tanya Resepsionis."Cepat katakan saja aku ingin bertemu. Jangan biarkan aku menunggu lama, kalau aku ke sini berarti sudah membuat janji," bentak Wina.Dia begitu arogan dan ingin secepatnya dilayani oleh Resepsionis di tempat kerja Carlos. Tapi perusahaan besar punya aturan mana, seorang tamu tidak tahu sopan santun seperti ini mana dia akan menerimanya. Dia juga tidak akan menelpon Carlos karena wanita seperti ini hanya bisa membuat onar saja. Pasti dia hanya ingin mengadu peruntungan untuk mendapatkan hati Carlos."Kenapa tidak segera menelpon Carlos!" teriak Wina."Maaf, bos kami sedang tidak ada di tempat," ucap resepsionis itu."Kamu jangan menghalangi aku untuk bertemu Carlos, apa kamu juga ingin menjadi bos di sini?" bentak Wina
Wina terkejut melihat kedatangan nyonya sanjaya. Seorang wanita yang disegani di kalangan kelas atas itu. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dia mendekatinya dan sedikit menjilat."Nyonya Sanjaya, apakah benar itu Anda. Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu di sini, perkenalkan saya Wina, dari Gajah Textile," ucap Wina."Aku tak butuh tahu siapa kamu. Aku hanya tanya siapa kamu yang begitu lantang mengatakan anak angkatku tidak pantas dibawa keperjamuan kelas atas?" tanya Nyonya Sanjaya.Wina mendadak ngeblank siapa yang dimaksud nyonya sanjaya ssbagai anak angkatnya. Tidak mungkin Amanda bukan. Jika Amanda adalah anak angkatnya dia bisa mendapatkan malapetaka karena menyinggung Amanda."Anak angkat? Aku tak pernah mendengar Anda mempunyai anak angkat!" seru Wina."Amanda adalah anak angkatku, memangnya kenapa?" tanya Nyonya Sanjaya."Apa aku tidak salah dengar," jawabnya gemetaran."Kamu tidak salah dengar kalau tidak mau perusahaanmu hancur lebih baik kamu pergi dari sini sekarang
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo