Amanda dan Carlos terguling ke pinggir jalanan. Carlos mengumpat karena ada mobil yang melaju kencang saat hari minggu. Padahal audah jelas jalanan di tutup untuk olah raga pagi sampai jam sebelas siang."Amanda kamu tak apa? Aku akan mencari pemilik mobil itu sampai ketemu kalau kamu terluka!" seru Carlos."Hanya luka ringan saja. Ini lecet saja mungkin beberapa hari akan sembuh," ucap Amanda sambil melihat tangannya yang lecet.Carlos mengambil ponsel dan meminta Angga untuk mengecek cctv sekitar jalan mutiara. Dia ingin tahu identitas pemilik mobil yang sepertinya sengaja untuk mencelakai Amanda."Baik Pak, akan saya selidiki pemilik mobil," ucap Angga. "Secepatnya kamu harus melapor padaku," balas Carlos."Carlos jangan marah. Aku hanya lecet saja. Ayo kita pulang," ucap Amanda."Sepertinya ini tidak sederhana. Dia memang ingin mencelakaimu, Amanda. Aku harus menyelidikinya dengan pasti," balas Carlos.Amanda tak tahu jika ada yang ingin melukainya dengan sengaja. Biasanya kalau
"Mohon maaf Pak, mobil yang mencoba menabrak Amanda memakai nomor palsu," jawab Angga."Berarti dia sudah merencanakan semuanya," balas Carlos.Carlos meminta Angga menyelidiki lebih lanjut siapa pemilik mobil itu dan juga siapa orang-orang yang terlibat. Dia hanya ingin tahu siapa yang berani mengusik hidupnya."Carlos, apa yang kamu lakukan?" tanya Amanda."Tidak ada, aku hanya berkomunikasi sama Angga," jawab Carlos.Amanda mengajak Carlos untuk istirahat karena hari sudah semakin malam. Besok masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Hari senin biasanya hari yang sibuk dari pagi sampai sore. Bahkan biasanya mereka akan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan."Amanda, bisakah kita bermesraan malam ini?" tanya Carlos sambil tersenyum genit."Tidak bisa," jawab Amanda seraya menutup tubuhnya dengan selimut."Dasar nggak asyik," balas Carlos yang membuka paksa selimut yang menutup tubuh Amanda.Carlos memeluk Amanda dan juga menyelimuti tubuhnya sehingga berada dalam selimut berd
Nyonya Wiliam maupun Mulan ketakutan dengan wajah Carlos yang marah. Bahkan Nyonya Wiliam mundur satu langkah dari tempatnya berdiri tadi. Dia tidak ingin melihat Carlos yang marah. "Carlos. Mama tidak tahu apa yang kamu tanyakan. Mama berada di sini karena mengunjungi Mulan yang sedang di hukum oleh Orang tuanya," balas Nyonya Wiliam. "Carlos, apa wanita miskin itu menghasutmu. Aku sedang dihukum mana bisa berkeliaran dan mencelakai dia," bentak Mulan yang tidak senang. Carlos mendekati Mulan dan mencengkram rahangnya kuat sehingga Mulan kesakitan dan mencoba meminta tolong. Carlos mencengkramnya semakin kuat dan mendorongnya lagi. Sekali lagi Mulan terjatuh ke lantai dan berteriak kesakitan. "Carlos, kenapa kamu tega mendorong Mulan sampai terjatuh dua kali," bentak Nyonya Wiliam. "Aku ini wanita lemah, kamu tega menyakitiku berkali-kali," ucap Mulan. "Sekali lagi aku memperingatkan kalian. Jangan menguji kesabaranku, batas kesabaranku adalah Amanda," balas Carlos dengan t
Carlos menatap semua orang yang ada di ruangan itu. Mulan dan Mamanya tampak ketakutan. Sedangkan Ayahnya Mulan tampak kaget melihat sopirnya."Sa-ya berbohong pada bapak!" seru sopir itu."Ayah dia terlihat ditekan dan dibayar untuk mengakui kejahatan. Pasti ada yang mengancamnya," balas Mulan yang nyerocos.Carlos sudah sangat muak melihat Mulan yang ingin mencoba melindungi dirinya sendiri. Dia mendekati Mulan dan menamparnya dengan keras. Lalu dia menjambak rambutnya sehingga membuat Mulan berteriak minta tolong."Ayah selamatkan aku," teriak Mulan."Carlos apa yang kamu lakukan. Lepaskan Mulan!" teriak Nyonya Wiliam."Mama tetap membela orang yang berkelakuan jahat. Biarkan dulu sopir itu bercerita apa yang terjadi baru aku lepaskan wanita iblis ini," balas CarlosAyahnya Mulan memohon untuk dimaafkan. Tapi dia juga penasaran dengan apa yang disampaikan Carlos. Klaau sampai sopir itu terlibat kejahatan yang dilakukan oleh putrinya bisa habis riwayatnya. "Baiklah Carlos kami semu
Carlos menggebrak meja dia sangat tidak suka dengan orang yang membandingkan Amanda dengan Mulan. Baginya Amanda jauh lebih baik dari siapapun."Tutup mulut kotormu itu Tentu saja Amanda tidak bisa dibandingkan dengan wanita kotor seperti Mulan," balas Carlos."Wanita kotor katamu? Iya aku tahu wanita kotor itu adalah Amanda yang naik ke ranjangmu untuk bisa masuk ke dalam keluarga kaya," balas wanita itu.Amanda menampar wanita yang menghinanya itu. Dia tidak terima kalau ada yang mengatakan dekat dengan Carlos karena naik ke atas ranjangnya."Berani sekali kamu menamparku. Sudah merasa hebat kamu dekat dengan Carlos?" bentak wanita itu."Aku tidak hebat tapi aku berhak membela diriku sendiri," balas Amanda."Jadi kamu marah aku dengan yang aku bilang tadi? Dasar pelacur!" seru wanita itu."Aku tidak mengenalmu tapi kamu membenciku berdasarkan cerita orang lain. Dasae kampungan!" tegas Amanda.Carlos menyeringai tipis memang Amanda selalu bisa membuatnya terpesona. Dia wanita yang ku
Carlos masih memeluk Amanda. Dia ingin memastikan kalau pilihannya mencintai Amanda tidak salah. Yang namanya hidup pasti banyak cobaannya."Amanda, percayalah aku bisa melindungimu sampai mati," balas Carlos."Tapi kamu tidak bisa mengawasiku dua puluh empat jam Carlos, mereka yang membenciku akan mencari kesempatan saat kamu lengah," ucap Amanda.Mereka yang berhati jahat memang akan memikirkan cara untuk menyingkirkan Amanda saat Carlos lengah atau mungkin saat ada kesempatan. Tapi Carlos sebisa mungkin akan melindungi Amanda dari orang-orang jahat itu."Aku memang tidak bisa mengawasimu setiap detik sepanjang hari, tapi tolong percayalah aku akan melindungimu," ucap Carlos."Aku percaya padamu tapi aku masih ragu akan hatiku sendiri," jawab Amanda."Pelan-pelan seiring waktu kamu akan membuka hatimu," balas Carlos.Carlos mencecap bibir Amanda untuk menghilangkan kegundahan di hatinya. Dia tak ingin Amanda terlarut dalam kesedihan karena memikirkan hal yang tak penting."Apa kamu
Amanda menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin semua orang tahu isi hatinya. Ini hal privasi yang tidak sembarang orang bisa mengetahuinya."Tidak ada yang aku takutkan," balas Amanda."Baiklah kalau tidak ada yang kamu takutkan, semoga kamu dan bos akan bersatu dikemudian hari!" ucap Laila.Laila meninggalkan Amanda untuk kembali bekerja. Begitu juga dengan Amanda yang bekerja sampai pukul tujuh malam. Banyak kerjaan yang dia harus selesaikan malam ini."Kamu boleh menjadi seorang wanita pekerja keras. Tapi kamu juga harus tahu waktu," ucap Carlos."Kamu belum pulang, Carlos?" tanya Amanda."Bagaimana aku bisa pulang kalau kekasihku masih sibuk dengan kerjaannya," jawab Carlos.Amanda menatap Carlos dengan seksama. Sebenarnya ia senang saat Carlos memperhatikannya. Tidak ada yang seperti Carlos. Saat bersama Diksa dulu tidak ada perlakuan manis darinya. Hanya sekedar hubungan romansa biasa. Diksa tukang selingkuh itu mana pernah memperhatikan Amanda yang lembur sampai malam. "Aku t
Carlos menatap sinis orang yang dia anggap sebagai pengganggu itu. Tentu saja Calos kenal dengan siapa yang datang dan meledeknya itu."Aku kenal dengannya tapi tidak akrab. Kami musuhan!" jawab Carlos."Kamu kenapa mengatakan kalau kita adalah musuh. Bukankah kita saling mencintai?" ucap lelaki itu.Amanda kaget mendengar pernyataan itu. Jadi selama ini Carlos benar-benar seorang gay. Lelaki yang sekarang di depan matanya ini apakah mantan kekasih Carlos. Gosip di restoran ini ternyata benar kalau Carlos seorang gay. Amanda jadi merinding membayangkannya."Kamu jangan sembarangan bicara. Aku ini lelaki normal. Pergi saja jika tidak ada hal penting yang ingin kamu katakan denganku," ucap Carlos dengan penuh amarah."Sayangku kamu kenapa jadi galak padaku. Mentang-mentang ada gadis di sampingmu kamu jadi melupakan aku," ucap lelaki itu.Carlos menjadi geregetan dan ingin memukulnya. Dia tidak ingin Amanda salah paham karena celotehannya yang tidak bermutu. Dia sudah emosi dan berdiri b
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo