Selesai makan malam, benar saja dugaan Amanda. Laila tak menghabiskan semua makanan yang dibelinya tadi."Kamu bawa saja makanan itu, kita ke stand dulu lihat-lihat," ajak Amanda."Oke," jawab Laila singkat.Selesai melihat stand dan membuat video keperluan promosi sosial media. Amanda dan Laila memutuskan membawa makanan yang tak habis itu ke orang yang membutuhkan."Serahkan makanan itu ke mereka," ucap Amanda sambil menunjuk manusia gerobak."Kasih ke mereka?" tanya Laila bengong."Iya, mereka akan senang kamu beri makanan yang tak kamu makan itu," jawab Amanda.Amanda juga memberikan beberapa lembar uang kepada mereka. Laila hanya memberikan makanan kepada manusia gerobak itu. Carlos memperhatikan apa yang dilakukan Amanda dari kejauhan. Lalu dia tersenyum karena senang melihat apa yang dilakukan oleh Amanda."Dia benar-benar berbeda," ucap Carlos."Pak, sedang apa di sini?" tanya Angga."Melihat mereka membantu manusia gerobak," jawab Carlos.Angga melihat ke arah yang ditunjuk o
Angga berhenti berlari, nafasnya masih terengah-engah ingin memberikan kabar pada Carlos."Bos, stand kita ramai sekali," jawab Angga."Bukankah sudah mau turup?" tanya Carlos tidak percaya."Mereka menemukan lokasi stand kita, berkat video live Amanda tadi. Kami sudah mengatakan akan tutup tapi mereka memaksa masuk ingin membeli gaun dan baju yang dipajang," jawab Angga Stand memang sudah mau tutup, bahkan pegawai sudah mengatakan untuk datang lagi saja besok. Tapi mereka mungkin malas untuk datang besok lagi. Belum tentu apa yang mereka inginkan masih ada, bisa juga sudah diambil orang. "Ayo kita bantu mereka takutnya kuawalah," ajak Amanda."Aku akan membantu juga," jawab Laila.Mereka berempat langsung menuju stand. Benar saja orang yang sedang mengantre di kasir juga panjang. Carlos melirik stok lama yang dipajang dan hampir separuhnya berhasil dijual."Ini tidak mungkin. Padahal stok lama itu mengendap digudang sudah lama. sebelum aku mengambil alih perusahaan. Bagaimana bisa
Carlos mengangkat telponnya. Sebenarnya dia malas mengobrol dengan siapa yang menelponnya."Carlos aku senang mendapat berita bahwa stand yang kamu buka di festival budaya ramai pengunjung. Bukankah ini pertama kalinya membuka stand di sana?" tanya Nyonya William."Semua ini ada campur tangan Amanda. Dia yang mempunyai ide ini, dia juga yang promosi di sosmed," jawab Carlos.Nyonya Wiliam terdiam, disampingnya ada Mulan yang ikut senang dengan pencapaian Carlos. Dia ingin sekali datang ke festival menemani Carlos yang pasti sedang mengontrol anak buahnya."Carlos, kalau kamu tidak menyetujui juga semua ini tak akan terjadi. Ini hanya kebetulan saja, sudah sepantasnya dia melakukan ini karena karyawan di perusahaanmu. Kamu tetap yang berhak mendapatkan ucapan selamat," ucap Mulan yang sudah tak sabar."Kalau yang berada di sampingku adalah kamu. Mungkin perusahaanku tak akan berjaya seperti ini. Kamu hanya bisa menghabiskan uangku dan pamer atas pencapaianku. Amanda tetap yang terbaik
Mulan berhasil menjambak Amanda. Tapi sebentar saja karena teman-temannya melindunginya."Kalian berani sekali melindungi dia!" tegas Mulan."Anda bukan dari perusahaan ini juga bukan kerabat dari Bos kami. Jadi jangan coba membuat onar di sini!" seru Kepala Divisi."Resti, kamu memang sahabat Carlos sejak sekolah, apa kamu sengaja bekerja di sini untuk mendekati Carlos dan bersaing denganku?" tanya Mulan.Resti sang kepala divisi pilihan Carlos itu menertawakan Mulan yang tak tahu malu itu. Bersaing dengannya memangnya pantas. Memangnya dia bisa apa. "Kekasihku bahkan lebih baik dari Carlos. Untuk apa aku harus berebut kekasih dengan wanita bodoh sepertimu," jawab Resti."Kurang ajar kamu Resti, memangnya kamu pikir kamu siapa berani menengtangku, kalau kamu kaya tidak akan bekerja di sini!" seru Mulan.Resti kembali menertawakan Mulan. Wanita yang hanya tahu membuat onar juga tergila-gila pada Carlos itu tidak tahu kalau dia bekerja di perusahaan Carlos hanya untuk selingan dan men
Nyonya Sanjaya menatap sinis sahabatnya itu. Dia melengos lalu berjalan menuju tempat Amanda berdiri. "Aku kecewa padamu, Amanda yang kamu ceritakan buruk ternyata aslinya tidak seperti apa yang kamu karang," ucap Nyonya Sanjaya. Lalu beliau mendekati Mulan mencabut dengan kasar kain yang berada di mulutnya agar dia bisa leluasa berbicara."Aduh, Nyonya Sanjaya apa kamu juga sudah dipelet oleh wanita murahan ini?" tanya Mulan.Plak! Nyonya Wiliam menampar Mulan dengan keras di saksikan juga sahabatnya."Nyonya Wiliam apa kamu akan memaki aku yang menampar wanita rendahan ini?" tanya Nyonya Sanjaya."A-aku," jawab Nyonya Wiliam yang kemudian terdiam. Nyonya Sanjaya memandangnya sinis. Dia hanya orang bodoh yang mudah terhasut oleh Mulan yang pandai memanipulasi orang ini."Tante, kenapa diam saja melihatku ditindas seperti ini. Aku adalah calon menantu masa depanmu. Orang yang pantas mendampingi Carlos," ucap Mulan.Byur! Nyonya Sanjaya menyiram Mulan dengan air minum. Dia sangat ke
Nyonya Sanjaya melihat apa yang ada di meja kerja Amanda. Kepala Divisi juga membenarkan apa yang dikerjakan Amanda."Aku yakin kalau Amanda menyelesaikan tugasnya hari ini dan tidak berpura-pura, hanya orang yang mempunyai sifat iri dengki seperti Mulan akan menilau dia berbohong," ucap Nyonya Sanjaya."Aku tahu seperti apa kinerja bawahanku," imbuh Resti.Mulan menggertakkan giginya kesal. Dia bingung harus bagaimanalagi menggulingkan nama baik Amanda. Kenapa tidak ada satupun rencananya berhasil."Mulan, hari ini kamu telah membuang banyak waktu berhargaku. Aku ingin kamu ganti rugi," ucap Amanda."Jangan sok kamu Amanda. Ngelunjak sekali jadi orang!" seru Mulan."Aku bukannya sok. Seharusnya aku menyelesaikan dua puluh desain hari ini. Tapi karena kamu dan nyonya wiliam membuat ulah aku hanya menyelesaikan separuh desain, jadi aku minta kamu dan nyonya wiliam untuk bertanggung jawab atas kerugian perusahaan hari ini," balas Amanda.Nyonya Wiliam marah atas kelancangan Amanda berka
Mulan dan Nyonya Sanjaya sangat kesal dengan apa yang dilakukan Carlos. Seharusnya dia yang mendapatkan simpati dan perhatian dari Carlos, bukan Amanda."Carlos, apa-apaan ini. Dia sudah menyiksa Mulan di depan orang banyak dan mempermalukan mamamu, kenapa harus dia yang kamu bela?" tanya Nyonya Wiliam."Lihatlah dia mengikat tanganku juga tadi menyumpal mulutku dengan kain. kenapa harus aku menderita sedangkan dia mendapatkan perhatian khusus darimu?" tanya Mulan.Carlos menatap mama dan Mulan secara bersamaan dengan tatapan seolah ingin membunuh. Dia sangat kesal dengan orang yang penuh dengan drama seperti mereka ini. Bisanya membalikkan fakta padahal mereka sendiri yang salah."Apakah kalian semua ada yang bisa memberi kesaksian padaku kalau Amanda bersalah?" tanya Carlos."Aku yang akan memberi kesaksian. Oh iya kalian semua katakan yang jujur apa yang kalian lihat. Aku berada di samping kalian!" tegas Nyonya Sanjaya.Semua orang yang ada mengatakan apa yang terjadi. Amanda hanya
"Sejak kapan kamu mau menantu yang tak jelas asal usulnya seperti Amanda. Apa seleramu telah berubah?" tanya Nyonya Wiliam.Nyonya Sanjaya tertawa kecil dia melirik Mulan lalu merangkulnya sebelum menjawab pertanyaan Nyonya Wiliam."Lihatlah dia, seorang yang tubuhnya sudah kotor dinikmati sembarang lelaki, dia juga bodoh tak berguna, bahkan Ayahnya telah menentukan siapa pewaris perusahaannya," jawab Nyonya Sanjaya lalu mendorong Mulan sampai terjatuh ke pelukan Nyonya Wiliam. Dia lantas membuka tali yang mengikat tangan Mulan."Amanda, bagaimana jawabanmu?" tanya Nyonya Wiliam."Aku tetap memilih Carlos," jawab Amanda."Kenapa kamu memilih Carlos. Sedangkan mamanya begitu bodoh mempertahankan calon menantu tak berguna seperti Mulan. Dia juga selalu menyakitimu?" tanya Nyonya Sanjaya."Karena yang akan menjalani hidup denganku adalah Carlos, bukan mamanya atau orang lain," jawab Amanda.Bagi Amanda orang lain bisa mencoba memisahkan keduanya tapi kalau Tuhan memang menjodohkan mereka
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo