"Maafkan saya," ucap Amanda.Kepala Divisi tetap marah dan mengomel sepanjang waktu. Dia tak tahu siapa lelaki yang ada si dekat Amanda. Yang ia tahu hanya terus mengomel dan memarahi Amanda yang telat."Tak tahukah kamu kalau waktu adalah uang. kamu harus menyelesaikan kerjaanmu hari ini sebelum jam sebelas siang. Bos besar akan memeriksanya sekarang!" seru kepala divisi."Pak Carlos, ternyata Anda ada di sini. Saya sudah membawakan baju ganti yang Anda minta," ucap Angga sembari membawakan baju milik Carlos.Kepala Divisi itu melihat ke arah Carlos. Dia menunduk sebagai tanda hormat. Melihat Wajah Carlos yang seperti tak senang. Kepala Divisi itu berpikir kalau Bos mereka marah pada Amanda."Pak Carlos, sejak kapan Anda di sini. Maaf saya tak tahu. Amanda karyawan kita ini memang pilihan dari HRD langsung. Tapi dia suka seenaknya dan tidak disiplin. Silahlkan kalau memecatnya!" tegas kepala divisi itu.Carlos mengambil baju dari tangan Angga sebelum membalas apa yang dikatakan kepal
Ratna berdebar kuat jantungnya lalu kepala divisi mengedipkan matanya tanda dia mendukungnya. Bahkan dia berdiri di samping Ratna dan membelanya."Ratna, kamu jangan takut. Amanda hanya berlagak saja. Aku tahu kemampuanmu. Jadi terima saja tantangan Amanda," ucap Kepala Divisi Desain."Baik kalau begitu. Untuk membuktikan kalau Desain Amanda di curi sekarang tolong siapkan alat untuk mereka membuat desain!" tegas Carlos. Laila menyiapkan alat untuk membuat desain. Disaksikan banyak orang dan bos besar. Amanda dan Ratna bersaing secara sehat di ruang rapat untuk membuktikan mereka memang mempunyai bakat dalam bidang desain ini."Kenapa kamu terlihat grogi, Ratna?" tanya Carlos "Sa-ya tidak biasa membuat desain di saksikan banyak orang seperti ini," balas Ratna terbataBUkannya tidak biasa tapi sepertinya dia takut kalau desain buatannya tidak sebagus milik Amanda. Amanda tetap fokus ke lembar desain bajunya. Dia teta tenang tidak menghiraukan omongan yang ada di ruangan. Kepala divi
Ratna tertunduk dan bersujud memohon pada Carlos agar tidak dipecat. Dia hanya korban di sini kenapa harus menerima hukuman yang bukan perbuatannya."Tolong jangan hukum saya. Saya tidak bersalah karena hanya mengikuti perintah," ucap Ratna sambil menangis."Lantas kenapa kamu mau melakukan hal kotor seperti ini?" tanya Carlos kesal.Ratna hanya terdiam apalagi kalau bukan karena uang. Semuanya karena uang dia ingin uang banyak yang cepat tanpa capek bekerja."Siapa yang mau bertanggung jawab atas insiden ini?" tanya Carlos lagi."Tentu saja dia sendiri yang bertanggung jawab. Dia yang mencuri desain Amanda, bukti sudah jelas kenapa harus menyeret yang lainnya," ucap kepala divisi desain.Ia tak mau namanya terseret makanya langsung bertindak. Dia harus mengorbankan satu karyawan yang tidak bisa diajak kerjasama olehnya agar posisinya aman."Kamu di pecat! Laila kamu banru urus surat pemecafab untuknya," ucap Carlos denfab tegas."Tu-tungu! Aku tidak bersalah kenapa aku di pecat. Aku
Carlos senang melihat Amanda yang ketakutan seperti itu. Padahal dia hanya menggodanya untuk apa sampai berteriak histeris seperti itu."Layani Aku! Kamu harus meminta maaf dengan melayani aku," ucap Carlos."Dasar mesum, apa tidak ada hal lain selain itu di otakmu?" tegas Amanda."Kamu 'kan sudah tahu kemesumanku seperti apa," balas Carlos menyunggingkan senyumannya.Hehe, Carlos tersenyum licik. Melihat Amanda yang sepertinya salah paham dengan kalimat layani aku. Sudah jelas dia yang berpikir berlebihan."Tidak tahu malu. Masuk rumah orang tanpa permisi masih mengganggu ketertiban di rumah orang!" seru Amanda.Carlos menyentil kening Amanda. Dia tersenyum licik lagi, "Kamu yang berlebihan. Maksud aku layani aku karena mau makan, artinya siapkan makanan yang akan aku makan," ucap Carlos.Amanda tersenyum kecut. Carlos memang keterlalun mengucapkan kalimat yang ambigu sehingga dia salah berpikir."Baiklah, kamu mau makan apa?" tanya Amanda."Aku mau masakanmu!" jawab Carlos.Amanda p
Kedatangan Mulan membuat salah satu orang yang membenci Amanda bersemangat untuk mengadu padanya. Pasalanya semua orang tahu kalau Mulan sangat tergila-gila pada Carlos sejak dulu."Apa kamu bilang. Carlos sedang dekat dengan seorang wanita?" tanya Mulan dengan kasar."Betul bahkan dia juga menjadi arogan membuat kepala divisi desain dipecat dari perusahaan," jawab direktur pemasaran.Mulan menggertakkan giginya dan mengepalkan tangan berusaha menenangkan dirinya. Tapi ternyata dia tak bisa bersikap lembut. Dia segera menuju ruangan Carlos dan bertanya apakah benar dia sedang dekat seorang wanita seperti yang di rumorkan belakangan ini."Kalau hanya untuk berbuat onar lebih baik jangan ke sini," ucap Carlos."Aku adalah tunanganmu. Kenapa kamu mengusirku?" tanya Mulan."Siapa yang tunanganmu, aku tak merasa kalau aku adalah tunanganmu," balas Carlos.Carlos mengusir Mulan karena tak menyukainya. Sikapnya yang arogan dan suka menindas orang membuat Carlos merasa dia bukan orang yang pa
Nyonya William marah saat mengetahui kalau Carlos dekat dengan karyawan rendahan. Dia pemilik perusahaan besar dan dari keluarga terpandang mana mungkin harus menikah dengan wanita rendahan."Apa kamu tahu siapa orangnya?" tanya Nyonya Wiliam."Aku belum tahu yang mana orangnya. Tapi mungkin anak buahnya tahu," jawab Mulan."Ayo kita temui anak buah Carlos," ajak Nyonya Wiliam.Mulan senang sekali dengan dukungan yang diberikan Nyonya Wiliam. Dia mengikutinya dari belakang dan menuju tempat Laila bekerja."Laila, katakan padaku siapa yang sedang dekat dengan Carlos?" tanya Nyonya Wiliam."Tidak ada yang dekat dengan Bos, maaf nyonya aku tidak bisa memberimu jawaban yang bagus," balas Laila.Mulan emosi dan menggebrak meja Laila dengan kasar. Dia meminta Laila untuk mengatakan yang sejujurnya siapa wanita yang dekat dengan Carlos kalau masih mau bekerja."Kamu wanita jalang. Beraninya membantah kami," ucap Mulan."Bukannya kalian sudah aku usir tadi. Kenapa masih mengganggu orangku di
Amanda tidak mau kalau Carlos sampai memindahkan kantornya di sini. Semua orang akan curiga kalau hal itu terjadi."Pak, sejak kapan bos besar harus berkantor di divisi desain?" tanya Amanda."Sejak saat ini. Apa kamu keberatan kalau aku bekerja si ruangan ini. Padahal kamu berkesempatan untuk menatap wajah tampanku ini," jawab Carlos.Angga menggelengkan kepalanya. Sejak kapan bosnya begitu narsis seperti ini. Dia tak pernah bersikap begini sebelumnya. Selalu dingin dan tak punya hati pada siapapun."Bos, kami tidak setuju kalau kantor bos di pindah ke sini, ini menanggapi pertanyaan sebelumnya," ucap Laila."Alasanmu apa? Jangan bilang kamu cemburu aku di kelilingi perempuan cantik di sini!" tegas Carlos tak suka.Laila melihat ke arah Angga. Dia mengedipkan mata meminta bantuan. Angga menerima kofe itu dan mencoba berbicara pada Carlos."Bos, tempat di sini sempit kalau ada klien datang dan akan berbicara hal yang penting dan rahasia akan di dengar banyak orang loh!" tegas Angga."
Amanda tersenyum kecut mendengar apa yang dikatakan oleh Carlos. Tentu saja ia ingin bebas."Carlos aku mau kamu lepaskan aku," jawab Amanda."Maksdumu apa?" tanya Carlos."Aku mau kamu tidak lagi mengangguku. Aku mau hidup bebas," jawab Amanda.Carlos mengernyitkan dahi lalu dia memeluk Amanda. Dia tak ingin sedetikpun jauh darinya. Dan lagi-lagi Carlos tak bisa menahan hasratnya dan melakukan hal yang menyenangkan malam ini."Amanda, aku tidak bisa jauh darimu," ucap Carlos."Tapi semua orang akan membenciku kalau kamu tetap mau bersamaku," jawab Amanda."Aku tak peduli. Aku hanya ingin kamu," balas Carlos.Carlos semakin menggila dia bahkan melakukan sesuatu yang menyenangkan itu saat Amanda meminta untuk dilepaskan. Amanda tak mau melakukan itu dengan paksaan. Tapi Carlos semakin tidak bisa menahan apa yang ia inginkan."Kamu menyakitiku Carlos," ucap Amanda."Maafkan aku yang terlalu bersemangat. Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku adalah satu-satunya milikmu," balas Carlos.Mere
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo