Madam membentak Meli yang sudah tidak dapat di toleransi lagi perilakunya itu. Madam mengatakan kalau sebaiknya Meli tidak melakukan kejahatan lagi. Karena ini adalah peringatan terakhir bisa jadi Melo di pecat dan di unggah video mesumnya ke internet sebagai hukuman juga keluarganya akan di teror karena terlalu berani bertindak di kediaman madam Gisel ini."Madam aku tak tahu kenapa madam bisa bertahan lama berbisnis seperti ini. Tapi aku yakin modal madam sangat kuat!" seru Meli."Kamu jangan naif. Selain modal aku berhasil menyingkirkan orang yang selalu bermain trik kotor sepertimu membunuh beberapa orang mencoba melapor pada polisi tentang bisnis yang aku bangun ini. Meli trik yang kamu pakai sudah sering aku pakai selama hampir sepuluh tahun belakangan ini," balas madam Gisel sambil tertawa renyah.Meli memohon ampunan ia berjanji lagi tak akan melakukan hal yang tidak madam sukai. Kali ini ia harus benar-benar menurut kalau tidak mungkin nasibnya akan sama dengan
Marni bingung menjelaskan maksud hatinya siapa Jodi itu dan dari mana ia mulai bercerita. Ia menatap tajam wajah Arsen penuh dengan perasaan yang tak dapat diungkapkan. Kemudian Arsen tersenyum dan juga memeluk Marni."Sudahlah jika kamu belum ingin memberitahu siapa pria itu aku juga tidak akan memaksa. Kamu cukup katakan saja saat kamu sudah merasa siap untuk bercerita," ucap Arsen."Arsen terima kasih sebenarnya pria itu yang menjebakku datang kemari dan menjadikan aku kupu-kupu malam terselubung seperti ini," balas Marni.Arsen memeluk Marni dan mencecap bibirnya sekali lagi kemudian dia bersyukur telah dipertemukan dengan Marni lewat perantara jodi yang membawanya ke ibukota. Juga ia berterima kasih kepada Reti yang telah mencampakannya sehingga ia mencari hiburan ke rumah bordil dan bertemu dengan Marni."Kamu tak perlu takut, sekarang aku dan kamu bersama nanti aku akan mengucapkan terimakasih pada Jodi karena membawamu ke ibukota dan kita berdua b
Meli masih saja iri dengan Marni yang sukses membuat Panggung meriah juga banyak saweran berdatangan padanya meskipun tidak melakukan adegan ranjang diminta oleh para pria hidung belang itu. "Trik ini berhasil aku sudah kuawalah melayani Arsen semalam mana mungkin mau bermain lagi dengan kalian orang-orang yang hanya di buru napsu birahi belaka," ucap Marni dalam hatinya. Marni mengucapkan terima kasih atas saweran malam ini. Total lagu yang ia bawakan ada enam lagi itu sudah termasuk reques senilai tiga juta rupiah yang diberikan pelanggan langsung untuknya. "Terima kasih semuanya kau menyayangi kalian semua. Aku akan selalu menjadi primadonya di panggung ini," ucap Marni sambil melambaikan tangannya. Marni turun dari panggung tubuhnya sedikit kedinginan karena guyuran air yang dilakukan Jodi tadi. Ini adalah trik untuk memuaskan pelanggan ruang vip. Madam Gisel menutupkan handuk untuk Marni karena takut dia akan jatuh sakit karena kedinginan dan kelelahan.
Marni sepertinya ragu tapi benih-benih cinta itu sudah tumbuh di hatinya. Marni menerima perasaan Arsen dan juga mengatakan akan menerima cintanya tapi dengan syarat harus rela menerima apa saja segala kekurangan dan kelabihan Marni dan tidak menuntut banyak hal dari nya karena Marni hanya manusia biasa. “Arsen aku adalah wanita yang sudah tidak suci lagi, sepertinya aku tidak pantas berada di sisimu,” ucap Marni. "Aku tidak peduli masa lalumu, kelak aku akan membantumu untuk mengikuti acara pencarian bakat agar kamu bisa mewujudkan mimpi yang pernah kamu ceritakan padaku,” ucap Arsen. Mereka saling berpelukan dengan erat Marni menumpahkan keharuannya dengan menangis di pelukan Arsen. Marni tak menyangka menemukan Arsen pria yang sudah menyayanginya sepenuh hati seperti ini dia selalu mengkhawatirkan setiap keadaan Marni."Terima kasih Arsen kehadiranmu membawa warna tersendiri buatku," balas Marni."Kalau begitu sekarang istirahatlah aku akan pergi beker
Tentu saja Marni kecewa ternyata yang datang bukan Arsen melainkan adalah orang lain yang memasuki apartemennya bukannya ia tak suka tapi kedatangan orang lain membuatnya kehilangan semangat. "Ya tentu saja aku kecewa karena yang datang adalah kau!" seru Marni sambil melengos. "Haha ... Aku penasaran kenapa kamu suka sekali dengan lelaki yang hanya karywan biasa itu. Aku juga ingin lihat ekspresinya ketika ada pria lain sedang bersama dengan kekasihnya. Aku tahu dari ekspresimu tadi pasti kamu sedang janjian dengannya di sini kan?" tanya Jodi. Marni mengangguk saja dan pergi meninggalkan Jodi ke dapur lagi dan menyiapkan masakan kembali. Daripada meladeni Jodi yang membuatnya kesal lebih baik kembali memasak adalah keputusan yang tepat. Aroma masakan yang lezat menusuk hidung Jodi yang juga sedang lapar dan ingin menikmati masakan Marni. "Marni kamu memasak khusus untuk pria itu ya. Sayang sekali ada aku di sini jadi kamu harus memasak lebih untuk kita makan
Perias yang merias wajah Marni memberikan pengertian kepada Meli kalau seorang yang berpendidikan atau berilmu itu sangat penting. Selain mendapatkan materi. Pentingnya ilmu dan pendidikan adalah dapat meningkatkan kualitas dan keejahteraan seseorang."Tak hanya itu ilmu dan pendidikan bermanfaat untuk mengembangkan ketrampilan yang ada. Peluang karir juga bermanfaat bagi kehidupan bersosial," ucap perias itu."Betul banget dengan adanya ilmu kamu bisa mengasah ketrampilan kamu. Misal bakat kamu di bernyanyi kamu bisa mengasah kemapuan bernyanyi dengan pakarnya," balas Marni.Meli masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka berdua. Baginya belajar itu hanya membuang waktu saja. Sudah tahu bisa bernyanyi ngapain coba harus belajar lagi tidak berguna sama sekali, terlebih juga menurut Meli itu hanya membuang uang saja, bernyanyi untuk mengahsilkan uang ototodidak saja. Sekarang ada internet belajarnya dari sosial media saja. Nggak perlu ke sekolah formal.
Marni tak bisa berkata-kata lagi tubuhnya masih lemas dan belum sanggup membalas apa yang diucapkan lelaki itu."Sepertinya kamu masih mau melanjutkan permainana kita, Diam berarti setuju kan?" ucap lelaki yang menyewa Marni."Tunggulah sebenatae aku belum siap lagi," balas Marni.Lelaki itu menyeringai tipis lalu melanjutkan lagi pertempuran dengan Marni diatas ranjang hingga dia lelah dan tertidur di samping Marni.Marni sudah lemas tapi ia masih sanggup berdiri dan menelpon Arsen untuk menjemputnya pulang ke apartemen."Nona Marni apa kamu sudah menunggu lama? Ayo segera naik motor dan kita pulang," ucap Arsen."Aku senang kamu datang tepat waktu," balas Marni.Mereka berangkat mengendarai motor menuju apartemen lalu istirahat sampai pagi. Marni meminta maaf pada Arsen karena tak bisa melayaninya malam ini tubuhnya sudah lemas karena tenaganya sudah terkuras habis saat bermain tadi."Tudurlah jangan berpikir macam-macam aku mencintai segala
Mereka berempat dibawa ke ruangan madam Gisel oleh Jodi. Meli sepertinya sudah kelewatan apakah yang akan dilakukan madam Gisel setelah ada kejadian seperti ini. Melempar Meli ketempat seharusnya ataukah langsung memecat Meli hari itu juga. Marni berpikiran macam-macam begitu juga dengan Lisa yang tak mau Meli kehilangan pekerjaannya karena terus memendam perasaan kesal yang tak mendasar kepadanya."Madam anak-anakmu ini telah bertengkar di ruang latihan vokal. Aku serahkan kepada madam untuk menentukan hukuman apa untuk mereka," ucap Jodi."Keributan lagi apa yang terjadi sebenarnya. Hari ini kebetulan hatiku sedang tidak dalam suasana yang baik. Aku bisa saja memberikan kalian kepada pria yang sudah kelaparan untuk menikmati kalian sampai puas," bentak madam Gisel karena kesal.Tania yang pertama minta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi diantara mereka. Mungkin ini adalah kesalahpahaman mumpung ada di ruangan madam Gisel biarkan masalah ini selesai dengan a
Nyonya Anna sudah terlanjur memberitahukan kepada Arsen kalau Marni sepertinya sedang sakit. Entah kenapa Marni mengatakan tidak ingin Arsen tahu kalau dia sedang sakit."Marni apapun yang terjadi padamu suamimu harus tahu," jawab nyonya Anna sambil menepuk bahunya."Tapi mi, Arsen sedang bekerja aku tak mau konsentrasinya buyar hanya karena mendengar aku sedang sakit," balas Marni.Marni betul juga Arsen mungkin akan segera pulang serta khawatir mendengar istri tercintanya sakit. Nyonya Anna menghela nafasnya bingung memikirkan kedua anaknya ini sepertinya mempunyai ikatan hati yang kuat."Percayalah semua akan baik-baik saja Marni," ucap Nyonya Anna sambil tersenyum."Aku percaya mi semua akan baik-baik saja. Sekarang aku hanya ingin tidur dan istorahat saja," balas Marni.Nyonya Anna mengangguk dan meminta Marni untuk segera tidur di mobil nanti kalau sudah sampai rumah akan segera di bangunkan untuk pindah ke ruang tidur.Sampai rumah nyonya Anna meminta Marni bangun dan pindah ke
Mona juga sedang memikirkan pembalasan apa yang akan ia lakukan untuk menyingkirkan Marni. Dia tak akan melepaskan Marni begitu saja. Karena telah merebut pamor dan ketenaran yang seharusnya milik sang putri."Ibu juga sudah memikirkan ini sebelumnya sayangku. Tenang saja pasti akan ada celah untuk menyingkirkan wanita itu," balas Mona."Baik kalau begitu aku akan pergi bernyanyi dulu," ucap putri Mona sambil berlari keluar.Saat Mona memikirkan cara menyingkirkan Marni. Nyonya Anna dan Marni sedang menikmati pekerjaannya. Mereka bahagia banyak job yang menghampiri di tambah hubungan menantu dan mertua itu sangat akrab sekarang."Marni apa kamu lelah?" tanya nyonya Anna."Tidak aku hanya merasa tak enak badan saja mi," jawab Marni.Marni menunjukkan rasa tak enak badannya tubuhnya terlihat lemas dan wajahnya pucat. Nyonya Anna merasa ada sesuatu yang janggal apakah Marni sedang kecapekan atau banyak tekanan karena pekerjaan."Marni ayo mami antar kamu ke rumah sakit," pinta nyonya Ann
Nyonya Anna menertawakan Mona yang sepertinya putrinya mau debut tapi hanya jadi figuran melulu. Nyonya Anna juga menyindirnya berbuat hal curang seperti apa yang dilakukan oleh ibunya dulu."Aku tahu kamu hanya berpura-pura karena sudah malu. Wanita jalang sepertimu pasti sekarang sedang iri dengan karir menantuku yang cemerlang!" seru nyonya Anna."Kamu sialan wanita gila tak tahu malu. Aku tak merebut suamimu dia sendiri yang datang padaku," balas Mona."Mana ada lelaki kaya yang tak terlihat hebat di mata wanita jalang. Yah sekarang nikmatilah karmamu sendiri hidup menderita bareng lelaki yang kamu cintai," ledek nyonya Anna.Mona marah dan membuat keributan sedangkan nyonya Anna meminta satpam untuk membawa kedua wanita itu pergi dari studio ini karena membuat suasana ribut dan hampir mencelakai artisnya."Apa yang kamu katakan apa kamu mempunyai bukti kalau aku hampir mencelakai artismu hah?" tanya Mona."Kamu telah memfitnahnya barusan. Semua orang di sini jadi saksinya karena
Seperti biasa nyonya Mona dan putrinya memainkan trik perempuan jalang. Mereka mengatakan kalau Marni salah sangka kepada Mereka."Pak satpam putriku sangat ngefans sama penyanyi kelas atas Marni itu," jawab Nyonya Mona."Iya tapi dia begitu sombong aku hanya ingin foto tapi dia begitu sombong dan berlari," balas putri nyonya Mona.Marni malas meladeni mereka trik perempuan jalang seperti mereka ini sudah biasa Marni lihat sebelumnya. Jadi Marni sudah tahu akan melakukan apa."Mampus kamu Marni jangan coba melawanku karena kamu tak akan mampu," ucap nyonya Mona dalam hatinya.Marni sengaja tak bersuara dan pergi meninggalkan nyonya Mona dan putrinya karena sebentar lagi dia harus perform. Dengan langkah santai dan penuh pesona Marni menyapa siapa saja yang bertemu dengannya bahkan para fans yang mengajak foto ia ladeni. Ia mengibaskan rambutnya lalu menatap tajam kepada lawannnya."Dasar jalang, kamu berani memainkan kami," bentak putri nyonya Mona."Jalang kok terial jalang. Apa kamu
Marni mengatakan sesuatu yang mendesak itu contohnya ketika ia tiba-tiba sakit lalu ada keluarga yang berhalangan maksudnya sakit apakah bisa ganti hari atau harus menyelesaikan tanggung jawab dulu."Yah aku ada nenek yang sangat tua di kampung halaman. Dia segalanya bagiku kalau tiba-tiba wafat apa aku harus menyelesaikan tanggung jawabku apa bisa langsung pulang ke kampung ijin." jawab marni karena kematian tak dapat di prediksi apakah ia akan mendapatkan penalti atas lari dari tanggung jawab ini."Itu bisa di bicarakan nanti Marni. Nanti coba mami bicarakan pada pengelola acaranya," balas nyonya Anna.Entah kenapa nyonya Anna begitu cocok bekerja dengan Marni. Dia menganggap Marni senagai anaknya sendiri. Sekarang saatnya bekerja. Beginilah kehidupan Marni setelah lepas dari rumah bordil madam Gisel. Marni sudah meraih mimpinya menjadi seorang superstar penyanyi tahun ini. Asetnya sangat banyak di kampung juga buat ibu dan neneknya. Di kota bersama dengan suaminya. "Marni lelah se
Marni menggoda Arsen pasalnya ia tak bisa memberikan jatah padanya karena sedang capek. Marni sengaja memakai baju yang tasi di buatnya perform di panggung dan belum menggantinya."Sayang sekali aku sedang capek malam ini jadi aku tak bisa memberimu jatah," balas Marni sambil merebahkan badannya di ranjang."Walau capek tapi harus melayaniku sebentar saja," ucap Arsen.Arsen tak dapat membendung hasratnya malam ini. Dia melepas gaun yang dipakai Marni mengajaknya mandi bersama dengan air hangat juga memakai relaksasi aroma terapi agar jadi rileks berdua. Dalam kamar mandi mereka melakukan adegan panjang suami istri yang membuat badan semakin rileks."Apa kamu masih mau melakukan ini Arsen?" tanya Marni dengan nafas terengah-engah."Iya tunggu sebentar lagi aku masih ingin bercinta denganmu," jawab Arsen.Malam ini Arsen melanjutkan di atas ranjangnya yang empuk. Bercinta dengan istri tercinta yang sungguh di sayanginya. Dia tertidur sampai pulas hingga pagi hari."Apa kalian masih ma
Arsen menggaruk rambutnya lalu memeluk Marni ia mengaku kalau sedang kangen istrinya seharian tidak mendapatkan kabar darinya terasa satu abad lamanya."Tentu saja aku kangen istriku. Kakak untuk tugas aku sudah menyelesaikannya tepat waktu," balas Arsen."Jangan membuatku muak memangnya yang mempunyai istri hanya kamu sendiri. Besok kalau ada kesalahan akan aku hukum kamu tidak bisa bertemu dengan istrimu seminggu," ucap Antoni yang sepertinya masih kesal.Arsen hanya tersenyum karena sudah terbiasa dengan perilaku kakaknya yang gampang marah apalagi dengan karyawan yang sudah tidak dapat di toleransi lagi. Antoni akan marah sekali jika pekerjaan tidak dapat selesai tepat waktu. "Kakak jangan marah terus nanti cepat tua," ucap Arsen membujuk kakaknya agar tidak marah."Kalau begitu mami mau pulang ke rumah Antoni dulu ya. Besok mami akan menjemput Marni untuk mengantarnya bekerja, sekarang istirahatlah," ucap nyonya Anna.Marni sedang naik daun sekarang jadwal manggungnya sedang ban
Tuan Handoko mengatakan tidak ingin mencari gara-gara pasalnya ia sudah hidup dengan tenang selama ini. Memang dia mencintai Mona selamanya akan mencinti Mona yang tulus menyayanginya juga dengan putri yang ia sayangi."Jangan ganggu kami Anna. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang kamu sudah merebut semuanya. Jadi tolong biarkan kami hidup dengan tenang di sini," balas tuan Handoko."Pria tua bangka sialan lebih baik kamu ajari istri yang kamu banggakan itu untuk tidak mengganggu orang karena kau bisa membinasakan dia kapan saja karena menghina ibuku," ucap Antoni kesal.Antoni sudah memberikan peringatan lalu pergi membawa Marni dan juga maminya untuk pulang bersama. Lain kali mungkin Antoni akan memberikan pengwal untuk Marni dan maminya agar hal yang seperti ini tidak lagi terjadi."Marni apa yang kamu lihat tidak usah di ingat lagi. Mereka adalah sampah yang tidak berguna bagi kami," ucap Antoni kesal."Aku mengerti Antoni tapi tidak baik seperti itu kepada ayahmu. Bagaiman
Antoni mendekati wanita yang masih terlihat muda dan menggoda tersebut. Di tampar wajahnya lalu dijambak rambutnya kemudian di tampar lagi."Tuan muda Antoni kamu apakan ibuku. Tolong ampuni ibuku," pinta perempuan muda itu."Jadi kamu anak si jalang ini?" tanya Antoni mendekatinya lalu menamparnya sebanyak empat kali bolak balik.Antoni mencemooh gadis itu sebagai anak haran dari seorang lonte yang menghancurkan rumah tangga mami papinya. Marni sekarang mengerti kenapa wanita itu tadi mengganggu nyonya Anna."Jangan sakiti anakku. Dia tidak bersalah lawanmu adalah aku!" seru wanita bernama Mona itu."Baik kalau begitu aku akan ladeni permintaanmu wahai lonte bermulut busuk. Mana tadi mulutmu yang garang memaki mamiku?" tanya Antoni.Kemudian pria itu menampar berkali-kali Mona sampai pingsan. Gadis cantik di samping Mona berteriak minta tolong tapi Antoni tak mempedulikannya lagi pula siapa yang mau menolongnya di tempat seperti ini dan Antoni pelakunya."A-aku bisa melakukan apa sa