Home / Romansa / Forgotten You / BAB 31 - Kecupan

Share

BAB 31 - Kecupan

Author: ANurj
last update Last Updated: 2022-01-28 16:36:44

Geri menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur, memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Hatinya sangat perih bahkan hingga detik ini gadis kesayangannya itu tidak mencarinya sama sekali. Kilas balik semua yang terjadi hari ini kembali terekam dalam benaknya.

“Brengsek!” teriaknya kemudian membalikkan tubuhnya menghadap pada jendela di kamarnya. Bahkan untuk tertidur saja rasanya sulit meski tubuhnya sudah terlalu lelah.

Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari luar sana. Ia sebenarnya tak ingin berbicara dengan siapa pun hari ini, sudah sangat melelahkan baginya. Apa yang ia perjuangkan sama sekali tidak dihargai oleh gadis kesayangannya.

Suara ketukan pintu itu kembali terdengar namun, ia masih bergeming dan malah menutup kedua kelopak matanya. Perih kembali menjalar memenuhi hatinya, mengapa Nazmi menerima dirinya menjadi kekasih jika hatinya masih berlabuh pada karisma?

“Gue gak izinin lo masuk! Brengsek!” teriaknya k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Forgotten You   BAB 32 - Satu Ranjang

    "Gue minta maaf,” ucapnya menatap lekat-lekat wajah Geri yang terlihat menahan sesuatu yang sangat ingin ia lakukan meski tidak begitu mood.“Minta maaf buat apa?”“Gue bikin lo sedih?”Geri menggelengkan kepalanya mencoba untuk tersenyum. Perempuan itu menatap tempat tidur yang jaraknya tidak begitu jauh kemudian kembali menatap mata tajam lelaki itu. geri hanya terdiam menunggu apa yang akan perempuan ini lakukan.“Ger, lo jangan salah paham sama karisma, ya?” pintanya yang lagi-lagi membahas lelaki yang membuatnya sakit kepala.“Naz, kenapa sih lo bahas dia terus?”“Hmm …”Lelaki itu memandangi Nazmi, kini emosinya kembali naik ke puncak kepala ingin rasanya ia menebas leher lelaki itu sekali saja hingga membuatnya tewas karena berani menyentuh gadis yang sangat ia cintai.“Lo hamil sama dia?” tebak Geri to the point.“Enggak.&r

    Last Updated : 2022-01-28
  • Forgotten You   BAB 33 - Mimpi

    "Naz!” teriaknya yang tiba-tiba saja membuka mata.Lelaki itu menyapu sekitar yang hanya diterangi lampu temaram. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul tiga pagi. Ia mengusap wajahnya yang sedikit berkeringat, rupanya hanya mimpi dan di sana sama sekali tidak ada siapa pun.“Sejak kapan gue ketiduran?” tanyanya pada diri sendiri kemudian duduk mencoba menstabilkan detak jantungnya.Beberapa kali ia menarik napas kemudian membuangnya kembali, suara detik jarum jam terdengar nyaring di sepertiga malam yang sunyi sepi. Pikirannya kembali berkelana pada kejadian hari lalu, sungguh hatinya merasa kembali hancur teringat hal itu.Tangan besarnya meraih ponsel yang terbaring di atas neker berwarna putih senada dengan nuansa kamarnya. Tak ada satu pun notifikasi dari sang kekasih yang sempat bersitegang kemarin dengannya. Kebanyakan pesan tersebut hanya pesan terkait job dan selebihnya akun social media dari para fans nya.“

    Last Updated : 2022-01-28
  • Forgotten You   BAB 34 - Pertemuan

    "Gue Cuma gak tahu harus jawab apa.”“Iya, gue ngerti. Kalau gitu gue mau balik tidur lagi. Gue masih ngantuk,” ucapnya yang kemudian disusul dengan suara mengusap dari seberang sana.“He’em.”Beberapa detik kemudian panggilan tersebut diakhiri. Ia menarik napas dalam sembari menutup matanya merasakan perih di mata dan juga hatinya seperti dihujam ribuan pedang.Geri menaruh ponselnya kembali ke tempat semula kemudian beranjak menuju ke luar kamar.Ia meraih sebotol wine yang ditaruhnya di dalam lemari pendingin kemudian meneguknya langsung tanpa gelas.Tenggorokannya terasa dingin dan rasa yang begitu unik melekat di lidahnya. Lelaki itu kembali ke kamar dengan satu botol lainnya di tangan.“Gue gak tahu harus gimana lagi sama lo, Naz. Apa gue harus mundur demi Karisma?” ucapnya dengan mata merah dan berair.Lelaki itu kembali menenggak minumannya seperempat tak peduli dengan kes

    Last Updated : 2022-02-02
  • Forgotten You   BAB 35 - Menelisik

    Ia kembali menyodorkan tangannya yang panjang dan ramping juga lentik seraya tersenyum dengan wajah yang simetris.Wajahnya yang tirus, hidungnya yang kecil dan tinggi menambah kesan cantik dan imut bersatu dalam dirinya.Sontak Geri mengalihkan pandangan seraya berdeham tanpa menyambut uluran tangan gadis yang terlihat begitu ramah tersebut.Nampaknya ia perempuan ramah yang sangat percaya diri terlihat dari caranya berkenalan dan memulai obrolan meski sedikit diabaikan ia tak patah arang.“Hallo?” panggilnya seraya tersenyum dan mengibaskan tangan kirinya supaya Geri menatapnya.Wajah lelaki itu terlihat memerah begitu juga dengan telinganya. Tangannya yang tengah memegang gelas wine kembali meneguk minuman itu hingga habis.Tenggorokannya seperti tercekat, ia tak mampu bersuara dan jantungnya malah berdebar kencang.“Lo baik-baik aja?” tanyanya yang terlihat khawatir karena wajah lelaki di hadapannya berubah

    Last Updated : 2022-02-02
  • Forgotten You   BAB 36 - Tantangan

    Geri menatap gadis di hadapannya dengan mulut terbuka dan mengeluarkan udara untuk membuang sensasi pedas dalam mulutnya.Kedua alisnya saling bertautan menatap minuman tersebut bergantian dengan menatap gadis di hadapannya.“Gak apa-apa, gue ambil minum gue sendiri.” Geri menjawab dengan nadanya yang datar.Lelaki itu beranjak menuju kursi yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat mereka makan kemudian mengambil minuman tersebut dan kembali.Setelah duduk dan menaruh meinuman itu di atas meja, ia menusuk minuman itu namun sayang, ia terlalu bersemangat sehingga minumannya tumpah tak bersisa."Agh, shit!" umpat Geri setengah berbisik.Melihat hal itu, wajah Geri berubah masam dengan kedua alisnya yang bertautan. Gadis di hadapannya sedikit tertawa kemudian menyodorkan minumannya tadi kepada Geri. Ia menelan ludah kemudian terpaksa memenerima kebaikan hati gadis tersebut.“Thank’s nanti gue ganti pas istira

    Last Updated : 2022-02-02
  • Forgotten You   BAB 37 - Dijebak

    “Gak apa-apa kan? Supaya gak lama kita barengan aja,” ucapnya seraya tersenyum menatap wajah Geri yang tersiram air di shower.Lelaki itu terlihat sangat gugup, jantungnya berdegup kencang ia tidak bisa seperti ini selain ketika tengah pemotretan. Ini terlalu alami bahkan pikiranya sekarang jadi kacau karena memikirkan yang tidak-tidak.Gadis itu meraih seluruh rambutnya kemudian membasuhya membuat kedua tangannya terangkat. Geri menelan ludah menyaksikan lekuk indah gadis yang begitu dekat dengannya saat ini. Ia memalingkan wajah yang merona kemudian mengusap wajahnya yang tampan.Perempuan itu sengaja mengusap dada bidang Geri membuat lelaki itu hilang akal dan menatapnya. Sentuhannya begitu lembut dari dada hingga ke perutnya, mata mereka saling bertatapan sangat dalam.“Badan lo bagus banget, Ger,” bisiknya tepat di telinga lelaki itu.Ia sedikit berjinjit sehingga tubuhnya menepel dengan tubuh Geri yang telanjang dada.

    Last Updated : 2022-02-02
  • Forgotten You   BAB 38 - Harus Melakukannya

    "Kebiasaan si Geri suka kayak gitu kalau mood nya lagi jelek,” ucap atasannya sembari tersenyum pada gadis di hadapannya.“Aduh, gue jadi gak enak sama dia. Gimana dong?”“Lo mau melejit ga nama lo? Kalau mau ya harus pemotretan sama dia.”Tanpa berbicara apa pun lagi pria itu melenggang meninggalkan Hana yang tengah terdiam. Sebenarnya ia sangat ingin berpose dengan Geri apalagi kesempatan ini sangat langka bisa bersentuhan dengan lelaki cuek tersebut.Meski sebenarnya tadi ia hampir mendapatkan hatinya tetap saja ia masih belum terbiasa untuk berpose dengannya. Semoga hal itu tidak memengaruhi hasil jepretannya nanti.Ketika pemotretan mereka memulai pemotretan di kursi santai. Berbaring di sana sembari berpura-pura tengah mengobrol dan tertawa. Selain foto ternyata yang membuat bayarannya cukup tinggi, saat ini juga ada film pendek entah untuk kepentingan apa.“Ger, senyum lo kurang ikhlas,” canda

    Last Updated : 2022-02-03
  • Forgotten You   BAB 39 - Salah Paham

    “Kenapa?” tanyanya kebingungan menatap dalam kedua mata Geri yang merah.“Sialan, jangan gigit bibir gue sakit,” pekiknya seraya mencoba untuk tersenyum.“Stop!” ucap mereka kemudian bersorak dan bertepuk tangan.Ketika mereka tengah sibuk sendiri dengan hasil yang sangat maksimal, gadis itu malah meneruuskan pagutan di bibirnya membuat Geri kehilangan akal.“Lepas,” ujarnya pelan seraya mendorong gadis tersebut.Ia sudah tak bisa menahan gejolak dalam dada yang membuncah seakan hendak meledak begitu saja. Tatapannya tajam dan dalam melihat netra bundar nan cantik gadis yang tengah memainkannya saat ini.Gadis itu tersenyum kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga kanan lelaki tersebut.“Ahhh …” ujarnya membuat lelaki itu sedikit tersenyum seperti melayang mendengar suara seksi milik Hana.Sontak ia tersadar kemudian bangkit dan melepaskan tubuhnya sebelum ada y

    Last Updated : 2022-02-03

Latest chapter

  • Forgotten You   BAB 182 - Ending

    “Kok lo ada di sini?” Tanyanya di sela isak tangis.“Apa itu penting?”“Uhhh, Kak ...” Rengeknya sembari beranjak kemudian menghambur pada dekapan sang kakak.Dewa yang tak mengerti apa yang terjadi pada sang adik hanya terdiam sembari erat membalas pelukannya. Tangan besar itu mengusap kepala Nazmi yang tenggelam dalam dada bidang kakaknya.“Hmm, gue udah tahu ada yang gak beres makanya ke sini. Ada masalah apa sama Geri?”Ia menggelengkan kepala kemudian menengadah. Matanya sembab, lingkaran hitam itu kini nampak jelas terlihat. Skleranya berubah menjadi merah begitu juga dengan hidung dan wajah cantiknya.“Dia menghilang udah dua minggu ...”“Hah? Emang awalnya ada masalah apa?”“Dia diambil cewek lain. Gue kalah buas, Kak ...” Rengeknya yang membuat Dewa malah sedikit tertawa mendengar penuturan dari mulut kecil sang adik.Ia terus mengusap kepala bayi kecil yang tengah merengek padanya. Dirinya tahu Nazmi masih begitu polos, bukannya langsung marah, Dewa malah tak percaya jika Ge

  • Forgotten You   BAB 181 - Hurt

    Perlahan Nazmi membuka kelopak mata yang terasa berat. Ia menyapu keadaan sekitar yang terasa asing baginya. Aroma kopi khas tercium memenuhi rongga hidung membuatnya sedikit mengenal dimana keberadaannya saat ini.Ia menoleh ke samping kanan ketika sebuah suara menyapanya dengan lembut. Kejadian beberapa saat lalu kembali terekam jelas dalam benaknya.“Gimana perasaan lo sekarang?”“Uhm, gue haus ...”Segera ia meraih secangkir minuman dari atas nakas dan menyodorkannya pada Nazmi yang tengah bersandar pada tumpukan bantal.“Makasih.” Ucapnya sembari mengembalikan cangkir tersebut.“Apa yang terjadi? Lo gak terlihat baik-baik aja. Beberapa kali gue hubungi lo gak bisa.”Seketika tangisnya kembali pecah, melihat hal tersebut seseorang yang bernama Karisma langsung meraih tisu dan menyerahkannya pada Nazmi.“Gue udah nyerah sama semuanya, Ka ... Gue lelah sama semua ini ... Gue capek ... Huhuhu ...”“Uhh, Naz. Apa yang terjadi sama lo? Kenapa lo kayak gini?”“Geri ninggalin gue sama ce

  • Forgotten You   BAB 180 - Terbongkar

    Karena tak sabar dan pesannya yang tertunda terkirim, ia segera melakukan panggilan pada sang kekasih. Namun, beberapa kali ia meneleponnya tak ada jawaban dan hanya terdengar nada sambung yang tak kunjung menjawab.-Geri?-Ia melihat satu centang putih pada pesan yang baru saja terkirim. Bahkan lelakinya tidak mengaktifkan data seluler. Apakah ia tengah bersama dengan Hana?Segera dirinya menelepon tanpa menggunakan aplikasi. Malah operator yang menjawab karena nomornya tidak aktif. Nazmi semakin gundah, pikirannya kacau. Ia sama sekali tak mengerti mengapa begitu tepat di saat seperti ini kekasihnya malah menghilang begitu saja?Tiba-tiba Nazmi terpikir untuk menghubungi Hana. Segera ia mengirimkan beberapa foto yang didapatkannya dari Fauzan. Tak lama perempuan itu terpantau online, Nazmi pun segera melakukan panggilan.“Lo tega banget sama gue, Han. Lo bohongin gue selama ini?”“Ahahahaha. Akhirnya gue ketahuan?”“Apa? Jadi bener semuanya? Lo bohongin gue dan ambil cowok gue?”“Na

  • Forgotten You   BAB 179 - Mungkin

    “Gue di apartemen.”Tiba-tiba saja sebuah perasaan buruk menelisik dalam sanubari. Sambungan telepon dimatikan setelah Fauzan mengatakan bahwa ia hendak menemuinya dan membicarakan hal ini secara langsung.Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang dikatakan oleh Hana tadi pagi adalah sebuah kebohongan? Bagaimana bisa Hana berbohong, jelas dari matanya yang sembab gadis itu tengah terluka oleh Fauzan.Resah ia menunggu kedatangan Fauzan di tengah gulita rumah apartemen miliknya. Hujan masih turun sangat deras di luar sana. Beberapa kali dirinya melihat room chat dengan Fauzan yang masih belum terlihat tanda-tanda lelaki itu sudah sampai di apartemen padahal sudah hampir setengah jam.Jarak dari tempatnya sekarang jika ia berada di base camp tidak akan lebih dari setengah jam. Namun, darimana lelaki itu pergi menuju kediamannya? Dia hanya membuatnya gelisah saja.Tak berselang lama, bunyi denting bel nyaring terdengar di seisi ruangan. Segera Nazmi bangkit dan membukakan pintu. Itu adalah F

  • Forgotten You   BAB 178 - Tak Peduli

    -Ger, jangan lupa makan siang.-Tak ada jawaban dari pesan yang dikirimkan oleh Nazmi beberapa jam yang lalu. Di luar, hujan turun begitu deras. Gadis yang tengah duduk di dekat jendela besar menghadap ke luar menatap rintik hujan yang sedari tadi turun membasahi bumi.Ia menghela napas panjang setelah membaca pesannya. Padahal Geri terpantau online beberapa kali dalam beberapa waktu lalu namun, lelaki itu tak kunjung membalasnya.“Apa dia marah sama gue karena gak jadi ketemu tadi?” Gumamnya yang mulai putus asa sembari menggenggam ponsel di tangan kanan.Nazmi kembali teringat kejadian beberapa jam lalu ketika membatalkan sepihak pertemuan singkat antara dirinya dengan sang kekasih. Semua itu terjadi karena Hana yang tiba-tiba menelepon dan menyuruhnya untuk datang ke sebuah kafe.Setibanya di sebuah kafe yang masih sepi, Nazmi langsung tahu bahwa gadis yang tengah duduk memunggungi pintu masuk di sudut ruangan adalah Hana. Terlihat dari gaya berpakaian dirinya yang begitu korean lo

  • Forgotten You   BAB 177 - Berencana

    Waktu seakan cepat berlalu, sudah satu minggu semenjak Dewa berbicara empat mata dengan sang adik. Perempuan itu nampaknya sangat antusias dengan pernikahan kakaknya. Setelah beberapa jam berbincang, Nazmi akhirnya mendapatkan keputusan bahwa ia akan menikahi kekasihnya, Geri tepat satu bulan setelah pernikahan sang kakak berlangsung.Jika Karisma bertanya padanya lagi, mungkin kali itu dia akan menjawabnya dengan tegas bahwa dirinya tak mau kembali pada hubungan yang sudah lama terbengkalai bersama Karisma. Akhir-akhir ini Geri memang sangat sulit ditemui dan ngobrol melalui aplikasi pun sangat jarang. Meski begitu, perasaannya pada Geri malah semakin besar.Ia berniat untuk berbicara secara langsung perihal dirinya yang juga setuju untuk menikah dengan Geri ketika lelaki itu sudah tak sesibuk sekarang.Pagi itu matahari tidak bersinar seperti hari-hari sebelumnya. Nazmi yang sudah dua hari tidak ada jadwal photo shoot hanya berbaring di kamar seharian sembari berselancar di akun sos

  • Forgotten You   BAB 176 - Masa Lalu

    Karisma terdiam mendengar jawaban Nea. Entah perempuan itu tengah merayunya saja atau memang kenyataan dari hatinya mengatakan hal seperti itu.“Memang apa yang bikin lo pengen dapetin gue lagi?”“Ya lo tahu, gak ada cowok di luar sana yang bisa bikin gue puas selain lo.”“Huh? Lo tidur sama cowok lain lagi?”Tawa renyah Nea memenuhi indra pendengarannya membuat Karisma sedikit terkejut mengapa perempuan itu tertawa. Ya, sebelumnya Nea memang pernah tidur dengan beberapa pria namun, setelah dengannya perempuan itu berterus terang hanya ‘melayani’ kekasihnya saja.“Gak lah. Makanya gue cari lo.”“Lo emang terlalu jujur.”“Mau pesen sesuatu?”“Hmm gimana kalau kita nge-club. Udah lama juga gak ke sana bareng lo, ya untuk merayakan pertemuan kita lagi aja.”Nea memgangguk cepat mendengar ajakan Karisma. Menurutnya itu adalah ide yang sangat bagus. Dengan begitu mungkin ia bisa perlahan mengambil hati lelaki yang dulu sempat meninggalkannya.Di sisi lain, hujan yang sedari tadi turun deng

  • Forgotten You   BAB 175 - Benar

    “Huft. Lo butuh waktu berapa lama lagi sih, Naz? Lo berharap gue kasih lo waktu lagi terus lo lupa lagi gitu?”“Bukan gitu, Ka ... tapi emang akhir-akhir ini bikin gue mikir dan bingung banget.”“Apa sih yang lo pertimbangin? Geri? Laki-laki itu bahkan sekarang udah gak peduli sama lo kan?”Nazmi menggelengkan kepala, perasaannya resah meski sebenarnya ia berpikir demikian juga. Mengapa Karisma seperti membaca pikirannya saat ini? Apa lelaki itu tahu sesuatu tentang kekasihnya?“Jangan ngomong sembarangan tentang Geri, Ka. Dia gak seperti apa yang ada dalam benak lo.”“Really? Lo tahu dia lebih dari apa yang terlihat, huh?”“Ka ... kalau emang semua ini ada hubungannya sama Geri, terus apa salah gue kalau gue minta waktu buat mikirin lagi?”“Naz, realistis dong. Kapan terakhir kali lelaki bajingan itu kabarin lo? Sedangkan gue tiap hari chat lo meski respons lo dingin. Lo gak lihat perjuangan gue?”Gadis yang semakin resah kini menatap Karisma dengan netra yang terasa panas. Memang be

  • Forgotten You   BAB 174 - Putus

    Selang beberapa minggu dari putusnya Fauzan dengan sang kekasih, Nazmi yang tengah asyik berselancar di akun sosial media miliknya sedikit terkejut karena mendapati postingan dari lelaki tersebut.-Indahnya bersamamu, kekasihku (love) (hug) (kiss)-Setelah membaca caption dari foto Fauzan yang tengah merangkul seorang gadis dan gadis itu memberikan kecupan di pipinya ia kembali menatap gambar tersebut. Banyak sekali komentar pada gambar yang baru saja beberapa menit lalu ia unggah. Ada yang pro dan juga kontra ada juga yang membandingkannya dengan mantannya terdahulu.Segera Nazmi menangkap layar postingan beserta captionnya untuk ia bagikan pada gadis dalam foto tersebut. Ia masuk pada room chat dirinya dengan seseorang beranama Hana. Ya, gadis di postingan itu adalah Hana, sahabat dekatnya.Ia mengirimkan tangkapan layar tersebut sembari mengetik beberapa kata untuknya.-Astaga! Hana lo jadian sama Fauzan? Kok bisa sih? Lo gak kasih tahu gue! T_T-Hana yang tengah online sontak saja

DMCA.com Protection Status