Dua tahun kemudian.James tengah duduk melamun di kursi kebesarannya di kota Balik Papan Kalimantan Timur. Dua tahun sudah ia memulai karirnya dari awal setelah didepak oleh ayahnya dari Baskoro Grup di kota Jakarta. Walaupun perusahaan yang dirintisnya kini belum mampu menyaingi perusahaan ayahnya. James pantas berbangga hati ketika perusahaannya bisa masuk daftar perusahaan pendatang baru yang menjanjikan di majalah bisnis ternama. Angan James kembali di saat ia menemui Amanda di hotel Galaxy. Saat itu James yang frustasi ingin menemukan Nami terpaksa menerima tawaran dari Amanda yang akan membantunya menemukan jejak Nami dengan satu syarat. Menjadi salah satu partner seksnya Amanda. James yang sangat marah ketika mengingat Nami sebagai awal penderitaannya, menyanggupinya tanpa berpikir panjang. James pikir dengan menyenangkan wanita itu di ranjang dalam satu malam bisa mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu keberadaan Nami."Akhirnya kamu datang." Amanda menyambutnya, ia mengenak
"James," tubuh Malika bergetar saat melihat James sedang bercumbu dengan Amanda. Rasa cemburu membakar hatinya sehingga mati rasa."Sudah kubilang, kita di posisi yang sama." ucap Della yang mencemooh Malika.Malika perlahan menutup kembali pintu ruang direktur lalu berjalan ke arah sofa. Malika menghempaskan pantatnya di sofa empuk itu sambil menangis. Meratapi nasib hubungannya dengan James."Tolong jangan menggangguku dengan suara tangismu." gerutu Dela. "Percuma kamu nangis karena James tidak akan pernah berpisah dari wanita itu. Dia adalah penyumbang dana terbesar di perusahaan ini.""Aku ingin mengetik, tolong berhentilah untuk menangis, konsentrasiku pecah gara-gara suara tangismu." gerutu Dela lagi. Namun Malika tidak peduli tetap menangis menumpahkan kekesalannya. Hatinya sakit saat melihat James dengan begitu rakus mencium bibir Amanda."Babe, sepertinya ada seseorang yang membuka pintu." ucap Amanda di sela-sela embusan napasnya yang tersengal."Itu karena lo sengaja tidak
James segera mengikuti gadis yang dilihatnya sangat mirip dengan Nami. Ia sangat yakin jika gadis yang memakai pakaian khas Hawaii itu adalah Namida Hamasaki tunangannya. Gadis yang sudah menghancurkan hidupnya dan membuatnya hidup dalam sekapan dendam."Sial" James mengumpat saat kehilangan jejak Nami. Ia ingin berlari tapi ditahan oleh seseorang."James," seorang wanita cantik tiba-tiba memeluk James dari belakang. "Ini aku James, Becky." "Maaf, aku tidak mengenalmu." James berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Becky. Gadis sèksi berambut merah dengan memakai bikini two-piece yang dilapisi slayer di pinggangnya itu cukup erat memeluk James."Nona, tolong lepaskan aku. Aku punya urusan.""James, aku rindu." Becky tidak peduli dengan James yang berusaha melepaskan diri. Satu bulan yang lalu mereka bertemu di pesta yang diselenggarakan di salah satu resort di Bali. Pesta yang diadakan di pantai itu menjadi perkenalan mereka lalu berakhir di kamar hotel. Becky yang waktu itu mengenak
"Becky tunggu." ucap James yang mendorong tubuh Becky hingga ciuman mereka terlepas."James, aku rindu." ucap Becky menatap James dalam. "Aku tahu, tapi biarkan aku istirahat sebentar. Perjalanan tadi membuat kepalaku benar-benar pusing." dusta James."Oh aku lupa," Becky terkekeh lalu menarik tangannya James. "Berbaringlah di sini," Becky membuka selimut ranjangnya lalu menyuruh James untuk tidur."Terima kasih." Namun kemudian James ingin mengumpat karena Becky menarik simpul tali bikininya sehingga kedua buah dada montok itu terpampang di hadapannya. "James menelan salivanya. Setelah klimaks tadi, sebenarnya James masih sangat terangsang. Tapi ia menahannya karena harus memikirkan cara untuk melarikan diri."Aku sudah terbiasa tidur dalam keadaan polos." Kali ini Becky menarik kain penutup celana bikini two-piecenya. Setelah itu menarik kedua sisi tali simpul di pinggangnya. James semakin terangsang setelah melihat kewanitaannya Becky yang yang menggoda, tubuh Becky sangat seksi d
"Ya, benar." jawab Becky tergagap karena berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya."James, kenapa berhenti?" Becky sedikit kecewa karena James berhenti menyentuh Becky. Menurunkan kaki Becky lalu menutup air kran shower."James, ada apa?" Becky semakin bingung. Hampir saja ia klimaks tapi James menghentikan permainannya."Mereka … tidak marah kan, jika kita bercinta sebelum menikah?""Oh itu yang membuatmu berhenti? Hahaha, mereka bukan orang tua yang berpikiran kolot, James. Asalkan anak-anaknya bahagia, mereka juga bahagia. Jadi kita bebas bercinta sepuasnya, tidak masalah jika kita belum menikah. Seumpama aku hamil pun tidak masalah. Mereka pasti akan tambah senang jika kita memberikan cucu secepatnya."James menggaruk rambut basahnya. "Berbeda dengan orang tuaku, mereka tinggal di kota metrolitan, tapi mereka sangat kolot. Tidak suka jika aku melakukan seks sebelum menikah." gumam James."Ada apa dengan orang tuamu?" Becky hanya mendengar sepotong kalimat dari James."Tidak ada, ayo
"Keluar dari situ atau kami tèmbak!" Suara pengawal rumahnya Becky terdengar sehingga membuat James berpikir bagaimana caranya untuk melarikan diri.James ingin bertaruh, tidak ingin tertangkap oleh mereka dan dinikahkan dengan Becky atau suasananya akan tidak menguntungkan jika mereka sudah menikah. Dengan mengendap-ngendap di tengah kegelapan, James berlari ke arah belakang. Instingnya mengatakan jika ada jalan keluar di belakang rumah. Seketika James mengerjap ketika melihat sebuah mobil sampah yang terparkir di belakang rumah."Cepat nyalakan lampu!" James mendadak sedikit khawatir karena jika lampu dihidupkan maka keberadaan dirinya akan cepat ditemukan. Namun dengan gesitnya James berhasil naik ke atas mobil sampah. Sedetik kemudian lampu di belakang rumahnyanya Becky dihidupkan. "Ke mana larinya penyelinap itu. Sial kita kehilangan jejaknya. Hubungi penjaga monitor, periksa lewat CCTV di mana keberadaan penyelinap itu.""Oke," salah satu dari mereka mengambil ponselnya lalu me
"Kamu tahu aku?" Nami menunjuk dirinya. Pandangan matanya polos berbeda dengan pandangan matanya dua tahun yang lalu. Penuh kebencian dan tidak terbaca. James berpikir jika Nami tidak mengenalinya karena penampilannya yang kusut."Sebenarnya aku juga tidak mengenali diriku sendiri." ucap Nami kemudian."Hah?" James kaget."Sebaiknya Kakak membersihkan diri dulu. Setelah itu makan. Aku sudah menyiapkan makanan untuk Kakak. Tadi sebelum pingsan Kakak bilang lapar, kan?" ucap Nami lembut.James masih berpikir tentang apa yang ingin diperbuatnya setelah bertemu dengan Nami secara tiba-tiba."Ini handuk untuk Kakak, dan ini pakaiannya Kak Takeshi. Untuk sementara pakailah dulu. Aku lihat Kakak tidak membawa baju ganti." Nami mengulurkan sebuah handuk, celana dan kaos kepada James."Hei, ada apa? Apa Kakak sakit?" Nami menepuk lengannya James."A-aku," James berpikir sejenak. Mungkinkah gadis ini bukan Nami yang ia cari. Mungkinkah Nami yang lain?""Kakak terlalu lapar sehingga tidak kuat be
James teringat dua tahun yang lalu saat menjemput Nami di pantai. Gadis itu baru saja selesai surfing. Tubuh kecil milik Nami terlihat manis saat memakai bikini two piece. Biasanya wanita seksi dengan postur tinggi semampai terlihat menarik di mata James. Sekilas James biasa saja, tapi saat melihat tanda lahir di bagian belakang pinggangnya Nami. James sempat melucu pada dirinya sendiri. Jika suatu saat Nami hilang di kerumunan orang di pantai. Ia bisa mengenalinya langsung lewat tanda lahir itu. Dan kini James seakan disadarkan jika ia harus berusaha mengambil sesuatu yang berhubungan dengan Nami lalu mengirimnya kepada Doni untuk dilakukan tes DNA. Jika benar Nami yang dihadapannya ini adalah Nami yang ia cari. Dirinya sangat beruntung karena saat ini Nami sedang hilang ingatan, akan lebih mudah baginya untuk membalaskan dendamnya. Pantas saja jejaknya hilang seperti ditelan bumi karena menurut cerita Nami dia kecelakaan dan hilang ingatan. Sungguh peristiwa yang mengejutkan. Mungki
Pov Nami Aku tidak menyangka Kak Oliv masih memperlakukanku dengan romantis. Bahkan ia tidak peduli ketika aku sudah hamil besar. Ia sudah paham bagaimana cara memperlakukan ibu hamil ketika bercinta. Aku perhatikan suamiku sangat rajin bertanya tentang seputar kehamilan dan kegiatan seks yang harus dihindari dengan wanita hamil. Ia tidak sungkan bertanya dan berkonsultasi. Aku juga sempat memergokinya sedang mencari artikel yang membahas percintaan dengan wanita hamil dengan segala resikonya. Tentu saja ia tidak lupa mencari tahu bagaimana posisi bercinta dengan ibu hamil agar aman untuk bayinya. "Kak," aku medongakkan wajahku ketika kejantanannya memompa kewanitaanku. Entah kenapa aku selalu bergairah ketika berdekatan dengannya. Mungkin karena efek hormon kehamilanku. Padahal dulu sebelum hamil aku tidak seperti ini. Tidak menginginkan percintaan setiap hari. Dulu Kak Oliv sering merayuku agar aku mau bercinta dengannya. Namun beda ketika aku hamil, tanpa dirayu pun kadang aku me
Pov James Delapan bulan kemudian. Aku menatap istri kecilku yang sedang terlelap dalam dekapanku dengan perutnya yang membuncit. Ia tidur miring menghadap ke arahku dengan perutnya yang diganjal oleh sebuah bantal kecil khusus. Setelah kepulangan kami dari bulan madu, Nami dinyatakan positif hamil. Saat itu aku sangat bahagia karena sesuai dengan harapan kedua orang tuaku yang menginginkan cucu. Nami langsung hamil. Aku yang dari pertama juga menginginkan seorang anak melarang Nami untuk melakukan program KB dan untungnya Nami menyetujuinya sehingga tidak ada penundaan kehamilan setelah pernikahan kami. Dan sekarang Nami sudah hamil tujuh bulan. Namun yang membuat aku heran badannya tidak mengalami perubahan hanya bagian perutnya saja yang membesar. Dengan tubuhnya yang mungil, kadang aku merasa kasihan karena sepasang kaki kecilnya harus menahan beban beberapa kilo yang berada di perutnya. Kami sudah pergi ke dokter melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin anak kami. Karena kami
POV James Aku tersenyum mengingat percintaan panas kami di jet waktu itu. Nami sangat liar, membuat gairahku naik beberapa kali lipat dibanding biasanya. "Kamu serius? Aku masih bertanya di saat Nami telah melepas kaosnya. Tentu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku pun segera melepas semua pakaianku tanpa terkecuali. Langsung kudekati Nami lalu kupeluk tubuhnya yang hangat. Aku sangat merindukan momen ini. Sejak kami berbaikan, terhitung hanya beberapa kali kami bercinta. Aku haus kehangatan, aku ingin memasuki kewanitaannya yang sempit. Merasakan setiap pijatan lembut di kejantananku. Istri kecilku bagaikan candu untukku. Membuatku melayang dan puas pada saat yang bersamaan. "Kak Oliv," Nami mendesah saat kukecup tengkuknya. Tubuhnya menggeliat setelah mendapat rangsangan dari tanganku. "Kakak sudah memastikan semua kru tidak akan melihat kita?" tanya Nami dengan suara yang sudah terengah. "Tentu Sayang, aku tidak mungkin memperlihatkan percintaan kita kepada orang l
Lima jam sebelumnya. "Hei, kamu kan gadis tadi?" tanya Becky saat melihat Nami keluar dari kamar hotelnya. "Kamu bicara denganku?" Nami pura-pura tidak paham dengan maksud Becky. "Kemarin James memanggilmu Sayang." "Sayang? Apa maksudmu?" Hati Nami yang sedikit membaik berubah kesal dengan kehadiran Becky. "Laki-laki tampan yang bersamamu, ke mana dia?" Nami menghela napasnya, "aku tidak mengenalnya." "Kumohon pertemukan aku dengannya. Aku sangat mencintainya dan aku ingin menikah dengannya." "Dengar Nona aku tidak tahu tentang keberadaannya dan kamu ingin aku membawamu …." Nami terkesiap melihat Becky berlutut di hadapannya. "Tolonglah, aku mohon. Aku tidak bisa melupakannya. Aku mencoba bercinta dengan laki-laki lain tapi itu tidak bisa menghapus kenanganku bersama James. Hanya James yang bisa memuaskanku di ranjang. Perlakuannya sangat manis dan lembut. Sungguh aku tidak bisa melupakannya." Nami langsung emosi mendengar Becky menceritakan percintaan James dengannya. "Nona
"Babe!" James mencari Nami di kamarnya. Istrinya itu memutuskan pisah kamar setelah pertemuan mereka dengan Becky. Apalagi setelah James jujur mengatakan jika pernah bercinta dengan Becky. Nami langsung marah sehingga tidak mau tidur sekamar dengan James. Jangankan bulan madu indah, makan malam saja Nami tidak ingin bersama James. Dan pagi ini Nami sudah menghilang dari kamarnya. "Bodohnya gue, harusnya gue lebih mengawasi keberadaannya." James memang berada di kamar lain. Tapi ia mengawasi keberadaan Nami dari balik pintu. Tadinya ia akan menunggui di depan pintu kamarnya Nami. Namun karena beberapa pengunjung hotel menatapnya curiga, James memutuskan kembali ke kamarnya. Lagipula James takut Becky datang lagi dan membuat Nami semakin marah. "Ke mana dia, ya?" James berjalan mondar-mandir di lobi hotel. "Mungkin dia ke sana, menemui Takeshi." James terkesiap saat mengingat Takeshi. Teman Nami yang berpura-pura menjadi sepupunya dengan tujuan ingin memiliki Nami sebagai kekasih. "T
'Becky?' Alis Nami terangkat, siapa lagi wanita ini? Wanita yang mempunyai bentuk tubuh seperti model artis panas. Tinggi tubuh Becky sebatas telinga James. Rambutnya panjang di atas pinggul yang diwarnai merah. Kulitnya cokelat eksotis dan wajahnya cantik. Buah dada dan pantatnya menonjol sempurna. Jika dibandingkan dengan dirinya, sungguh Nami tidak ada apa-apanya. James langsung menarik tangan Nami untuk masuk ke dalam. Ia ingin menjelaskan identitas Becky agar tidak salah paham "James," Becky memeluk James dari belakang. Tubuh seksi wanita itu menempel dan kedua buah dada montoknya menekan punggung James. Mata Nami melotot, ia kesal karena Becky cuma mengenakan bikini two-piece dan saat ini buah dada montoknya tersingkap separuh. Puncak dada kecoklatan itu menyembul keluar dan Nami bisa melihat jika puncak dada itu sudah menegang, menandakan wanita seksi itu sedang bergairah. James langsung melepas tangan Becky, "maaf saya tidak mengenal Anda. Anda salah orang." "Tidak mungkin
"Lo sedang chat dengan siapa?" tanya James kepada Doni. "Dela, Bos." "Dela? Kalian berpacaran? " "Ck, Bos, saya hanya menganggap Dela sebagai adik kandung saya sendiri. Kami berteman dan bekerja sama selama dua tahun di Surabaya. Walaupun dia kadang menyebalkan, tapi Dela banyak membantu pekerjaan saya." James nenggedikkan bahunya, "gue udah putus dengan Dela. Kalau lo suka, deketin aja. Dela bukan cewek matre." "Ck, saya dan Dela teman biasa. Saya menyukai gadis lain." "Gadis macam apa? Siapa?" "Ups, Anda menjebak saya, Bos." Doni mendengkus. "Hahaha, gue udah anggap lo sebagai saudara kandung gue, Don. Lo bisa cerita ke gue, mungkin gue bisa bantu lo." "Tapi saya belum berhasil mendapatkan hatinya," keluh Doni. "Payah, bawa bunga, ajak dia makan malam. Setelah itu mampir di toko tas branded lalu ajak dia ke hotel untuk bercìnta." "Itu jurus Anda dulu saat menjadi playboy." gerutu Doni. James hanya tergelak saat menggoda Doni. "Harusnya Bos memberitahu saya bagaimana cara
"May," panggil Rico. Saat ini laki-laki itu sedang berada di sebuah rumah sakit swasta di mana Malika yang baru saja melahirkan.Malika memalingkan mukanya saat Rico membawa bayi laki-laki yang baru dilahirkannya. Ia masih belum menerima kenyataan jika hubungannya dengan James telah berakhir. Setelah terbongkarnya kebohongannya di restauran saat itu. Rico memaksa Malika untuk tinggal bersama di apartemennya. Bagaimanapun Rico ingin bertanggung jawab penuh kepada Malika dan bayinya. Walaupun Malika menunjukkan sikap yang menyebalkan. Rico tidak menyerah, ia bertekat akan meluluhkan hati Malika, terlebih ada bayi yang sudah dilahirkan oleh gadis itu. Darah daging yang diharapkan Rico bisa menjadi jembatan bersatunya hubungan antara dirinya dan Malika."Bawa dia pergi." Malika enggan melihat bayi yang baru saja dilahirkannya.Mendengar kata-kata ketus Malika, dokter dan suster saling berpandangan. Mereka heran karena baru pertama kali ini mereka mendengar seorang ibu yang tidak mau menima
James terkesiap mendengar penuturan Nami. Jadi yang menyebabkan Nami melarikan diri di hari pernikahan mereka karena Malika mengirimkan video percintaan mereka. 'Sial,' umpat James dalam hati. James mengetatkan rahangnya, tidak menyangka jika Malika akan begitu licik menggagalkan pernikahannya dengan merekam kegiatan panas mereka. 'Oh, malam di mana gue mabuk itu dia sengaja merekamnya lalu mengirimkannya kepada Nami.' James sangat menyesal karena telah berpikiran buruk kepada Nami selama dua tahun ini. Ternyata dirinya sendiri yang menyebabkan Nami patah hati lalu meninggalkan Jakarta hingga kecelakaan dan amnesia. Beruntung Nami selamat dan belum bisa dimanipulasi oleh Takeshi. Jika tidak, James akan menghukum dirinya sendiri karena kecerobohannya. Namun karena peristiwa itu James patut bersyukur karena hilang ingatan, Nami gampang didekati oleh James. Dan niatnya balas dendam urung dilaksanskan karena tanpa sadar James jatuh cinta kepada Nami. "Hei, dengar. Kakak sudah jujur pada