Beranda / Fantasi / Fight For Love / Chapter 39 - Dirty Title

Share

Chapter 39 - Dirty Title

Penulis: Chocollacious
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Harvey menaruh ponsel ke dalam saku celana, mengikuti ayahnya dari belakang secara diam-diam seperti seorang penguntit, untuk mendengar perbincangannya lewat telepon. Sorot matanya tertuju pada sebuah pot tanaman di dekatnya, lalu dengan sigap ia bersembunyi di sana supaya tidak tertangkap basah olehnya.

“Apakah kau sudah menemukan, Nona Charlotte?”

“Kami masih berusaha untuk mencarinya, selain itu bukti mengenai pemberontakan yang kita bicarakan, juga masih saya mencarinya sampai sekarang.”

“Nona Charlotte harus ditemukan secepatnya! Dia harus ditemukan dalam kondisi masih hidup sebelum ia mengungkapkan insiden kecelakaan Pangeran akibat perbuatan kita!”

Harvey tersentak kaget, mata membulat sempurna hingga tubuhnya terjatuh lemas menabrak pot tanamannya. Bercak tanah sedikit berceceran di lantai karena posisi pot sempat miring tadi. Mengetahui putranya mendengar percakapannya barusan, dengan sigap Tuan Clinton mematikan panggilan teleponnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Fight For Love   Chapter 40 - Let It Go

    Harvey yang biasanya dikenal sebagai karakter selalu ceria setiap saat dan juga sebagai penghibur hati Agnes di saat suasana hatinya sedang berkeluh kesah, kini tidak biasanya ia menunjukkan sikap keseriusannya. Mendengar nada bicaranya terdengar sedikit aneh, Agnes menaruh garpu dan pisau perlahan di piringnya sambil menyeka bercak makanan melekat pada bibir merahnya. “Kenapa sikapmu tiba-tiba begini? Apakah terjadi suatu masalah padamu?” tanya Agnes sedikit gugup. “Agnes, aku bingung ingin menjelaskannya seperti apa padamu. Tapi kau jangan terkejut mendengarnya, jangan pingsan di hadapanku.” “Memangnya ada apa sih? Cepat katakan padaku!” “Apakah kau masih mengingat insiden kecelakaan pesawat yang terjadi beberapa saat lalu?” Agnes membelalakan matanya, pikirannya menjadi semakin kacau karena hal itu. “Kenapa kau membicarakan itu?” “Ayahku yang menyebabkan kecelakaan pesawatnya,” ujar Harvey mendesah lesuh. Napasnya mu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 41 - Love Never Faded

    Di rumah khusus kerajaan, karena situasi sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan diskusinya. Terutama hari masih siang, di saat seperti ini adalah waktu yang cocok untuk berjalan santai bersama di taman belakang rumah tersebut. Walaupun di perkotaan atau pedesaan biasanya cuaca sangat panas dan sinar matahari sangat menyengat, namun kini sang Pangeran dan istrinya bisa melakukannya bersama dengan santai, karena sekeliling rumah itu adalah hutan cukup lebat. Sehingga sinar matahari tidak terlalu terasa menyengat dan udara masih terasa sejuk. Sang Pangeran mengambil napasnya panjang, menghembuskannya perlahan sambil merangkul pundak istrinya mesra mengelilingi taman tersebut. Tatapan mereka saling bertemu satu sama lain, dengan gelak tawa bahagia. “Akhirnya kau tersenyum juga, Gabriel. Apakah hatimu merasa sedikit tenang?” tanya Charlotte tersenyum hangat. “Memang benar perkataan orang. Banyak dari mereka mengatakan bahwa kalau pikiran kita sedang stress, c

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 42 - Take Cooperation

    Usai melakukan perbincangan dengan Charlotte lewat telepon, Agnes memasukkan ponsel ke dalam dompet khususnya, melanjutkan makan siang bersama Harvey. Maksud dari ide Harvey yang sebelumnya sempat diungkitnya adalah menghubungi Charlotte untuk bekerja sama dengannya. Baginya, satu-satunya jalan bagi mereka melakukan pembalasan terhadap ayah mereka yaitu mengumpulkan beberapa orang yang bisa dipercaya, menyatukan kekuatan mereka supaya lebih kuat menghadapi musuh terbesar. “Sekarang aku sudah menghubungi Nona Charlotte, jadinya apa yang harus kita lakukan selanjutnya?” tanya Agnes kembali fokus berdiskusi dengan kekasihnya. “Kita tinggal menunggu besok saja.” “Tapi apakah idemu ini sungguh bisa berjalan dengan baik? Bagaimana kalau dia tidak ingin bekerja sama dengan kita? Apalagi kecelakaan pesawat Gabriel disebabkan oleh ayah kita.” “Satu-satunya yang bisa kita andalkan saat ini adalah Nona Charlotte. Kalau seandainya dia menolak tawaran kita, aku ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 43 - Offer

    Usai berpamitan dengan suaminya, Charlotte dan Alfred bergegas memasuki mobil SUV yang terpakir di garasi. Charlotte memilih duduk di kursi penumpang belakang, supaya wajahnya tidak terlihat jelas kalau dilihat dari kaca mobil depan. Selain itu, dirinya sudah terbiasa duduk di bagian ini dibandingkan di depan. Alfred melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata sambil menatap sistem navigasi pada layar LCD dasbor mobil menuju tempat tujuan. Di tengah perjalanan menuju ke tempat pertemuan, Charlotte duduk tertegun memandangi jendela sambil membayangkan apa yang akan terjadi saat pertemuan nantinya hingga dahinya sedikit berkerut. “Apakah kau gugup, Charlotte?” tanya Alfred fokus menyetir mobil. “Sebenarnya aku sedikit gugup sih dari tadi. Apalagi aku sudah lama tidak bertemu dengannya sekian lama.” “Tenang saja, kau tidak perlu gugup. Nanti aku akan melindungimu bila terjadi sesuatu tidak terduga.” “Aku tahu, kau pasti mengeluarkan jurus andalanmu.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 44 - New Couple

    Usai melakukan pertemuan yang durasinya cukup lama hingga larut malam, Alfred dan Charlotte berpamitan sopan, lalu kembali menuju markas rahasianya. Beberapa saat kemudian, mereka berdua memasuki rumah tersebut yang hanya ada Gabriel sedang menunggu istrinya berkunjung pulang hingga tertidur lelap di sofa. Melihat suaminya seperti itu, Charlotte merasa kasihan padanya, lalu menyelimuti seluruh tubuh dengan selimut tebal. Saat ia hendak ingin menyelimuti Pangeran, tubuh Pangeran merespon dengan sedikit pergerakan, kedua matanya secara perlahan terbuka lebar menyambut dengan senyuman hangat dan lengan kekarnya mendekap wanitanya seperti sudah berjam-jam tidak bertemu langsung. “Akhirnya kau pulang juga, Charlotte.” “Gabriel, kenapa kau menungguku di sini? Sudah kukatakan padamu sebelumnya, kau tidak perlu menungguku.” “Tidak apa-apa, aku memang ingin menunggumu,” sahut Gabriel menguap sedikit. “Ngomong-ngomong, kau tidak jadi nonton bersama Violet dan L

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 45 - Another Evidence

    Agnes mengelilingi sekeliling rumahnya untuk memastikan tidak ada siapapun yang sedang berada di rumahnya, termasuk asisten rumah tangganya. Lalu, langkah berikutnya ia lakukan adalah memasuki ruang pengendalian, mematikan seluruh kamera CCTV di dalam rumahnya bahkan kamera CCTV depan rumah. Kini, pada akhirnya ia bebas bertindak apa saja di rumahnya. Kemudian ia kembali menghampiri pintu kamar ayahnya, memegang gagang pintu. Drrt…drrt… Saat suasana hening begini, tiba-tiba ponselnya bergetar di meja ruang tamu, hingga dirinya tersentak kaget, tubuhnya hampir terjatuh ke belakang. Terpaksa ia menghentikan aksinya, menghentakkan kakinya kasar kembali menuju ruang tamu mengambil ponselnya. Karena yang menghubunginya adalah sang kekasih, ia mengurungkan niatnya membentak kekasihnya. “Harvey, kenapa kau menghubungiku tiba-tiba? Padahal aku sibuk melakukan sesuatu penting.” “Aku hanya ingin melaporkan padamu saja. Ayahku barusan keluar rumah katanya in

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 46 - Tour House

    Charlotte penasaran dengan seisi rumah khusus kerajaan, menelusuri setiap ruangan dengan penuh penasaran bersama suaminya. Karena sebenarnya sejak ia tinggal di rumah ini, ia belum sempat menelusuri semua ruangan berhubung dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk dirinya bersantai. Terutama rumah ini tergolong mewah juga, meskipun hanya dijadikan markas rahasia keluarga kerajaan. Gabriel menuntunnya memasuki sebuah ruangan yaitu sebuah ruangan terdapat beberapa meja billiard dan permainan dart. Mata Charlotte terbelalak sempurna memandangi ruangannya. “Bagaimana? Apakah kau menyukainya?” tanya Gabriel merangkul pundak istrinya mesra. “Aku tidak menyangka ada ruangan seperti ini di rumah ini. Harusnya sejak pertama kali aku tiba di sini, sesekali aku bersantai di sini.” “Maaf ya, seharusnya aku yang memandumu waktu itu. Malahan kau jadi tidak sempat memakai fasilitas sepuasnya.” “Tidak apa-apa, Gabriel. Untuk sementara ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 47 - Participate War

    Alfred dan Charlotte memutuskan untuk kembali menuju markas mereka dan melaporkan semua rencana yang mereka sudah rancang kepada ketiga teman lainnya. Kali ini mereka berdua tampak bertekad bulat untuk melakukannya demi memperjuangkan kebenaran dan membasmi para pengkhianat yang akan menghancurkan istana. “Jadinya, kalian sungguh ingin mengadakan perang?” tanya Gabriel. “Awalnya ini adalah Perdana Menteri Agnes, tapi kalau kita membiarkan para pengkhianat terus berkeliaran bebas, istana akan semakin terancam bahaya,” jawab Alfred duduk membungkuk. “Tenang saja, kita tidak melakukannya di dalam istana. Tidak akan ada pertumpahan darah di sana, nanti kita akan berperang sebelum para pengawal bayaran melewati perbatasan,” lontar Charlotte mengutarakan idenya. “Lalu, Perdana Menteri Agnes dan Harvey akan membantu kita mengarahkan pengawalnya juga,” tambah Violet. “Waktu kita tinggal sedikit, kita harus mempersiapkan semuanya sampai matang dulu, ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Fight For Love   Special Chapter 3 - Everlasting Love

    Kejutan yang dimaksud sang Pangeran sebelumnya adalah sebuah video romantis mengenai perjalanan hubungan cintanya sejak berteman hingga memiliki seorang anak. Masih di puncak menara luas, Pangeran dan istrinya menyaksikan video editannya sambil menimang putranya yang terlihat mulai mengantuk. Sambil menikmati wine juga sebagai pelengkap merayakannya. Berdurasi selama beberapa menit, tidak hanya tampilan foto kemesraan mereka saja dan video-video berkaitan aktivitas romantis, tapi diselipkan juga ungkapan isi hati Pangeran setiap kali video itu bergilir dan disertai backsound kumpulan lagu romantis favorit mereka. Yang lebih mengharukan lagi, video kejutan itu ditutupi dengan video acara pernikahan mereka yang berlangsung dari pemberkatan di gereja hingga pesta dansa, dengan backsound lagu ciptaannya sendiri untuk istri tercinta berjudul “Love Charlotte”. Manik mata Charlotte semakin berkaca-kaca, tidak bisa menahan rasa bahagianya l

  • Fight For Love   Special Chapter 2 - Lovely Gift

    Seketika pertandingan berakhir, mengamati sang pemenang yang berhak membawa pulang medali emas, dengan cepat Charlotte membangkitkan tubuhnya bertepuk tangan meriah menyorakki suaminya yang menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Sedangkan sang Ratu juga turut bahagia mengetahui putranya memenangkan perlombaan, langsung mendekap tubuh menantunya hangat. “Ibu…Gabriel berhasil!” sorak Charlotte girang. “Sudah ibu duga sejak awal, suamimu pasti berjuang demi dirimu, Charlotte. Ibu sangat bangga pada kalian berdua.” Sedangkan yang berhasil meraih medali perak dan perunggu adalah Alfred dan Harvey. Meski Alfred tidak berhasil meraih posisi pertama, tetap saja Violet sudah sangat bersyukur bahkan masih sempat memberi selamat kepada Charlotte. Begitu juga Agnes yang awalnya percaya diri suaminya akan menang, ia tetap menerima pencapaian yang berhasil diraih suaminya dengan lapang dada. Ketiga sahabat Charlotte menghampiri Charlotte untuk memberi selamat sambil saling

  • Fight For Love   Special Chapter 1 - Horse Racing

    Seiring waktunya berjalan, keluarga kecil sang Pangeran terus terlihat harmonis, bahkan saat dilanda kesibukan mengurus urusan kerajaan, tetap saja hubungan antara orang tua dan anak semakin dekat. Setiap kali Pangeran dan istrinya bepergian mengadakan pertemuan, pangeran kecil dirawat ibunya Charlotte, karena tidak ingin mengandalkan pengasuh. Apalagi takut terjadi sesuatu pada anak mereka jika dirawat orang lain. Seperti biasa sang Pangeran mengajak istrinya pergi berkuda di tempat pacuan kuda khusus keluarga kerajaan. Tapi, kali ini mereka melakukannya saat hari biasa, karena besok Pangeran harus berpartisipasi dalam turnamen berkuda. Sebelum mengajak kuda putihnya yang suka cemburu, Gabriel memberinya makan wortel berkualitas tinggi supaya tidak mengambek di tengah jalan. “Ngomong-ngomong Sayang, apakah White bisa diajak kerjasama besok?” tanya Charlotte sedikit ragu, mengingat White terkadang memberontak. “Tenang saja, sejak dulu dia bisa diandal

  • Fight For Love   Chapter 97 - Happy For All

    Waktu terus berjalan tanpa hentinya, semua orang dalam negeri ini masih hidup dengan damai tanpa adanya gangguan apapun. Terutama semua kerabat dekat Gabriel dan Charlotte, kini mereka menjalani kehidupan bahagia mereka masing-masing. Seperti halnya Harvey dan Agnes kini hidup mereka semakin terasa bahagia seiring waktu berjalan, karena mereka sekarang adalah sepasang suami istri sama seperti halnya dengan dua pasangan lainnya yang sudah menikah lebih awal. Karena hari ini adalah hari libur, seperti biasa Harvey mengajak istrinya menuju sebuah pusat perbelanjaan elit untuk keluarga bangsawan membelikan banyak masker wajah untuk mereka berdua. Apalagi melihat Harvey yang memborong banyak masker wajah dengan merk mahal, hingga Agnes menganga berdiri mematung. “Harvey, bukankah ini kebanyakan?” Mata Agnes terbelalak sempurna. “Wajahmu harus terlihat berkilauan saat kau sekarang menjadi istriku. Maka dari itu, aku sengaja membelikan semua masker mahal unt

  • Fight For Love   Chapter 96 - Meaningful Design

    Detik demi detik terus berjalan. Tidak terasa sang Pangeran dan istrinya menjalin kehidupan rumah tangganya beberapa bulan. Tidak hanya mereka yang selalu menjalani kehidupan mereka dengan bahagia, semua kerabatnya yang telah memiliki pasangan masing-masing juga tidak kalah bahagia. Apalagi agen rahasia kerajaan juga telah menikah dengan wanita paling dicintainya. Saat ini, usia kandungan memasuki masa dua bulan. Bisa dikatakan berat badan Charlotte semakin bertambah, namun perutnya belum terlihat terlalu buncit. Segala aktivitas yang ia lakukan mulai berkurang, mengingat peringatan dokter kandungan demi kesehatan bayi mungil dalam kandungan. Yang bisa dilakukannya selama mengandung bayinya adalah bersantai di sofa menonton TV sambil mengemil cookies favoritnya sendirian. Sebenarnya kegiatan Pangeran juga tidak terlalu banyak belakangan ini, namun terkadang ia harus meninggalkannya sendirian untuk melaksanakan kewajibannya demi kerajaan Godnation. Mengadakan

  • Fight For Love   Chapter 95 - Power Of Love

    Di sisi lain, sepasang kekasih lainnya juga saling bermesraan. Namun, bedanya kali ini mereka tidak berkencan di manapun. Penampilan Alfred sudah terlihat sempurna, bersiap ingin bertemu dengan calon mertuanya langsung. Sejak hari lamaran, Alfred dan Violet sudah merencanakan pertemuannya serta melakukan reservasi restoran bintang lima terlebih dahulu. Penampilan ibunya Violet kini tidak kalah cantik dengan putrinya, dengan balutan gaun elegan walaupun terlihat sederhana. Sebenarnya dirinya sedikit bingung dengan rencana putrinya tiba-tiba mengajak makan malam tiba-tiba. Sambil menunggu kedatangan Alfred, ibunya Violet terus bermondar-mandir di ruang tamu seperti sedang menyetrika baju. Melihat tingkah ibunya sangat memusingkan, Violet beranjak dari sofa sejenak menghentikan aksinya. “Ibu sebaiknya menunggu sabar saja,” usulnya pelan. “Sebenarnya ibu sangat penasaran dengan kalian, kenapa kalian tiba-tiba ingin mengadakan makan malam bersama? Padahal

  • Fight For Love   Chapter 94 - Storytelling

    Lucas memperlihatkan agenda hariannya pada sang Pangeran melalui layar tab. Reaksi Pangeran langsung memutar bola matanya bermalasan, karena dirinya sebenarnya malas menjalani tugasnya kembali menjadi Pangeran negeri ini. “Aku malas melakukannya, lebih baik aku di istana selama seharian bersama istriku.” “Sayang,” panggil Charlotte manis. Secara spontan Gabriel merangkul pundaknya mesra, sorot matanya terfokus padanya. “Semakin manis kau memanggilku, aku juga akan memperlakukanmu semakin manis juga.” “Sayang, sebaiknya kau pergi bertugas saja. Jangan menetap di sini terus,” saran Charlotte lembut. “Tidak mau, nanti siapa yang akan menemanimu di sini. Kalau terjadi sesuatu padamu, gimana nantinya. Lagipula kunjungan ini juga tidak terlalu penting.” “Memangnya hari ini kau ada kunjungan ke mana?” “Ke panti asuhan untuk membaca dongeng.” “Oh, kalau hanya ke panti asuhan, sudah pasti aku ingin ikut denganmu

  • Fight For Love   Chapter 93 - Cravings

    Tidak terasa kini hari sudah gelap. Usai menyantap makan malam, sepasang pengantin baru melanjutkan aktivitasnya lagi di dalam kamar mereka. Sejak memasuki masa hamil, sikap Charlotte sedikit kekanak-kanakan suka merengek pada suaminya. Apalagi sekarang ia duduk sendirian di ranjang luas, menunggu sang Pangeran selesai membersihkan dirinya sampai sedikit bosan. Baru saja lima menit berlalu, entah kenapa rasanya ia sudah merindukannya dan ingin melihat wajahnya dalam durasi lama. Kedua kakinya merapat di ranjang, lututnya digunakan untuk menopang kepalanya sambil merenungkannya dengan wajah cemberut. “Aku merindukanmu, Sayang. Jangan mandinya terlalu lama,” gumamnya lesuh. Tak lama kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka lebar. Dengan cepat kepalanya terangkat ringan sambil memandangi suaminya terlihat sangat menyegarkan dalam kondisi rambutnya basah dan dada bidangnya yang kekar. Sorot matanya terpaku padanya saat ini, tanpa disadari senyuman ceri

  • Fight For Love   Chapter 92 - Two News

    Jantung Violet kini berdebar kencang hingga tidak bisa mengendalikan air matanya terus membasahi pipinya. Pada akhirnya setelah menunggu lama, dirinya dilamar langsung oleh pria dicintainya walaupun hubungan asmara mereka baru berjalan hampir dua bulan. Tanpa perlu berpikir lama, Violet mengangguk pelan, mengukir senyuman bahagia pada wajahnya sambil menggenggam buket bunga erat. “Tentu saja aku bersedia menikah denganmu. Aku tidak sabar menjadi pendamping hidupmu nanti. Aku sangat mencintaimu, Alfred.” Violet mengungkapnya lantang dengan penuh percaya diri. Alfred memakaikan cincin lamaran pada jari manis kekasihnya sambil membangkitkan tubuhnya perlahan. “Aku juga mencintaimu, Violet. Mulai sekarang statusmu adalah tunanganku dan menjadi milikku.” “Terima kasih sudah bersedia menerimaku sebagai tunanganmu.” Secara spontan mereka saling menautkan bibir mereka bersamaan, melakukan ciuman manisnya untuk merayakan momen terindah dalam hidup mere

DMCA.com Protection Status