Home / Fantasi / Fight For Love / Chapter 33 - Killed

Share

Chapter 33 - Killed

Author: Chocollacious
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dengan sigap Alfred melajukan mobilnya menuju kediaman Tuan Alexander, menyalibkan mobilnya di depan mobil lain sambil membunyikan klakson mobil. Pada akhirnya, Alfred mulai menunjukkan sisi pembalap seperti saat membawa Charlotte menuju rumah khusus kerajaan.

Hari sudah mulai gelap, tanpa sengaja Alfred memberhentikan mobilnya tiba-tiba dengan kasar di dekat kediaman Tuan Alexander, sehingga tubuh Gabriel dan Lucas hampir terlempar ke depan, untungnya mereka memakai sabuk pengaman.

“Maaf, aku tidak sengaja melakukannya,” sesal Alfred.

“Sekarang bukan waktunya minta maaf. Kita harus masuk ke sana sekarang,” balas Gabriel sambil memegangi kepalanya sedikit sakit.

“Biar aku saja yang memasuki kediamannya sendirian.”

“Tapi sangat bahaya kalau kau melakukannya sendiri,” elak Gabriel.

“Lebih bahaya kalau kau mengikutiku. Bagaimana jika ada penyusup di dalam sana?” seloroh Alfred.

Sedangkan Lucas menyentuh pundak Ganriel, menggeleng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Fight For Love   Chapter 34 - Being Ignored

    Di kediaman Harvey, ia melakukan perbincangan jarak jauh bersama sang kekasih melalui video call. Tidak hanya Pangeran dan istrinya yang bisa bermesraan, namun pasangan satu ini tidak kalah romantis juga, walaupun sang kekasih saat ini masih memiliki dua perasaan dalam hatinya. Dalam tampilan video, sosok kekasihnya yaitu Perdana Menteri Agnes terlihat sangat anggun dengan riasan wajahnya natural dan balutan gaun tidur elegan berbahan tipis, bermotif rumbai. “Bagaimana denganmu hari ini?” tanya Harvey tersenyum ceria. “Tentu saja aku sedikit lelah, seperti biasanya aku selalu bekerja seharian mencari nafkah seperti seorang pria.” Suara Perdana Menteri Agnes terdengar sedikit lesuh. “Apakah aku perlu membawakan beberapa vitamin untukmu lagi? Kebetulan vitamin di rumahku masih banyak karena saat aku bepergian ke luar negeri, aku membelinya banyak untukmu.” “Tidak perlu. Sebaiknya vitaminnya untukmu saja, aku bisa membelinya bila ada waktu.”

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 35 - Delayed Kiss

    Sementara di rumah khusus kerajaan, kelima serangkai tersebut berkumpul lagi di ruang tamu melanjutkan diskusinya mengenai strategi mencari barang bukti pelaku pembunuhan dibalik semua insiden yang terjadi belakangan ini. Reaksi Violet ketika memandangi berita duka selama beberapa lama, membuat tubuhnya bergidik ngeri sendiri sampai wajahnya memucat, membayangkan hal aneh pada pikirannya. Melihat reaksi Violet yang sangat tidak enak dilihat sekarang, secara inisiatif Alfred menggeserkan tubuhnya mendekati Violet sambil menyentuh pundaknya pelan. “Kau jangan takut,” ucap Alfred mulai menunjukkan sikap kepeduliannya. “Tumben kau perhatian padaku sampai begini,” balas Violet tersenyum sendiri sambil membenarkan rambutnya. “Wajahmu tidak enak dilihat, maka dari itu aku peduli padamu.” Tidak seperti biasanya Alfred melontarkan pernyataannya dengan lantang. Jantung Violet semakin berdebar dengan kencang seperti akan meledak kalau terus membayangkan perlakua

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 36 - Evidence

    Sesuai dengan rencana awal, keesokan harinya para lelaki kembali mengunjungi TKP untuk mencari barang bukti yang disimpan Tuan Alexander selama ini, sebelum dirinya tiada. Hari masih terlihat bersinar, Alfred memberhentikan mobilnya sedikit lebih jauh jangkauannya dari TKP, takut tertangkap basah oleh pihak kepolisian ketika menyisir TKP lagi. Sebelum menuruni mobil, mereka bertiga menyiapkan berbagai peralatan seperti memasang sarung tangan karet, alas sol sepatu dan juga memakai topi hitam, supaya orang lain tidak bisa melihat wajah mereka dengan jelas. Selain itu, juga menyiapkan peralatan seperti tank untuk sebagai alat cadangan untuk membuka pintu paksa, jika diperlukan. “Apakah kalian semua siap?” tanya Gabriel. “Gabriel, apakah kau yakin kau harus mengikuti kami melakukan pencarian barang buktinya?” tanya Alfred agak ragu. “Benar kata Alfred. Apalagi sekarang kau dinyatakan tiada, tidak mungkin kau menampakkan dirimu terang-terangan,” tambah Lucas.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 37 - Real Culprit

    Reaksi Gabriel dan Charlotte berubah drastis seketika memandangi foto-foto bukti pelaku sebenarnya. Ketiga temannya kebingungan hingga dahi mereka mengernyit, penasaran dengan fotonya. “Kenapa kalian gugup begitu? Sebenarnya siapa sih pelakunya?” tanya Lucas mendesak. “Tuan Clinton….adalah dalang dibalik semua kejadian ini,” jawab Gabriel gemetar. “APA?!” Suara teriakan Lucas begitu histeris, sehingga gendang telinga semua temannya hampir pecah. “Aduh, bisa tidak sih jangan teriak begitu! Telinga kita ada dua, jadinya kami bisa mendengarnya walaupun suaramu pelan!” gerutu Violet berdecak kesal. “Tapi kenapa harus Tuan Clinton? Padahal saat upacara penghormatan terakhirmu, dia yang sikapnya paling berlebihan.” Charlotte mengingat seorang pria tua yang menangis histeris, sehingga semua anggota keluarga kerajaan termasuk beberapa keluarga bangsawan mengamatinya sampai menggelengkan kepala. Terutama Charlotte yang sempat merasa kas

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 38 - Found Out

    Malam harinya, di kediaman Agnes, seperti biasanya dirinya tidak bisa tertidur nyenyak akibat tingkah laku ayahnya semakin lama semakin terlihat mencurigakan. Kali ini, ia tidak hanya berdiam diri saja di dalam kamar, tapi memutuskan untuk mendengar perbincangan ayahnya di luar ruang kerjanya secara diam-diam, melekatkan daun telinganya pada pintu. Tuan Orlando hanya berbincang sebentar, sehingga belum sempat ia mendengarkan semuanya dengan lengkap. Agnes terus menunggu ayahnya berbincang lagi dengan seseorang lewat telepon, namun sudah beberapa menit berlalu, tidak terdengar suara apapun dari dalam ruangan. CLIK Sontak pintu ruang kerja terbuka lebar, pada saat bersamaan, Agnes dengan sigap bersembunyi di balik sebuah pot tanaman terletak di sudut tembok. Drrt…drrt… Selain itu, ini antara keberuntungan atau memang ini sudah waktunya Agnes mendengar percakapan ayahnya dengan mudah, tanpa perlu berusaha mendengarnya dibalik pintu. “Apakah A

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 39 - Dirty Title

    Harvey menaruh ponsel ke dalam saku celana, mengikuti ayahnya dari belakang secara diam-diam seperti seorang penguntit, untuk mendengar perbincangannya lewat telepon. Sorot matanya tertuju pada sebuah pot tanaman di dekatnya, lalu dengan sigap ia bersembunyi di sana supaya tidak tertangkap basah olehnya. “Apakah kau sudah menemukan, Nona Charlotte?” “Kami masih berusaha untuk mencarinya, selain itu bukti mengenai pemberontakan yang kita bicarakan, juga masih saya mencarinya sampai sekarang.” “Nona Charlotte harus ditemukan secepatnya! Dia harus ditemukan dalam kondisi masih hidup sebelum ia mengungkapkan insiden kecelakaan Pangeran akibat perbuatan kita!” Harvey tersentak kaget, mata membulat sempurna hingga tubuhnya terjatuh lemas menabrak pot tanamannya. Bercak tanah sedikit berceceran di lantai karena posisi pot sempat miring tadi. Mengetahui putranya mendengar percakapannya barusan, dengan sigap Tuan Clinton mematikan panggilan teleponnya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 40 - Let It Go

    Harvey yang biasanya dikenal sebagai karakter selalu ceria setiap saat dan juga sebagai penghibur hati Agnes di saat suasana hatinya sedang berkeluh kesah, kini tidak biasanya ia menunjukkan sikap keseriusannya. Mendengar nada bicaranya terdengar sedikit aneh, Agnes menaruh garpu dan pisau perlahan di piringnya sambil menyeka bercak makanan melekat pada bibir merahnya. “Kenapa sikapmu tiba-tiba begini? Apakah terjadi suatu masalah padamu?” tanya Agnes sedikit gugup. “Agnes, aku bingung ingin menjelaskannya seperti apa padamu. Tapi kau jangan terkejut mendengarnya, jangan pingsan di hadapanku.” “Memangnya ada apa sih? Cepat katakan padaku!” “Apakah kau masih mengingat insiden kecelakaan pesawat yang terjadi beberapa saat lalu?” Agnes membelalakan matanya, pikirannya menjadi semakin kacau karena hal itu. “Kenapa kau membicarakan itu?” “Ayahku yang menyebabkan kecelakaan pesawatnya,” ujar Harvey mendesah lesuh. Napasnya mu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Fight For Love   Chapter 41 - Love Never Faded

    Di rumah khusus kerajaan, karena situasi sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan diskusinya. Terutama hari masih siang, di saat seperti ini adalah waktu yang cocok untuk berjalan santai bersama di taman belakang rumah tersebut. Walaupun di perkotaan atau pedesaan biasanya cuaca sangat panas dan sinar matahari sangat menyengat, namun kini sang Pangeran dan istrinya bisa melakukannya bersama dengan santai, karena sekeliling rumah itu adalah hutan cukup lebat. Sehingga sinar matahari tidak terlalu terasa menyengat dan udara masih terasa sejuk. Sang Pangeran mengambil napasnya panjang, menghembuskannya perlahan sambil merangkul pundak istrinya mesra mengelilingi taman tersebut. Tatapan mereka saling bertemu satu sama lain, dengan gelak tawa bahagia. “Akhirnya kau tersenyum juga, Gabriel. Apakah hatimu merasa sedikit tenang?” tanya Charlotte tersenyum hangat. “Memang benar perkataan orang. Banyak dari mereka mengatakan bahwa kalau pikiran kita sedang stress, c

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Fight For Love   Special Chapter 3 - Everlasting Love

    Kejutan yang dimaksud sang Pangeran sebelumnya adalah sebuah video romantis mengenai perjalanan hubungan cintanya sejak berteman hingga memiliki seorang anak. Masih di puncak menara luas, Pangeran dan istrinya menyaksikan video editannya sambil menimang putranya yang terlihat mulai mengantuk. Sambil menikmati wine juga sebagai pelengkap merayakannya. Berdurasi selama beberapa menit, tidak hanya tampilan foto kemesraan mereka saja dan video-video berkaitan aktivitas romantis, tapi diselipkan juga ungkapan isi hati Pangeran setiap kali video itu bergilir dan disertai backsound kumpulan lagu romantis favorit mereka. Yang lebih mengharukan lagi, video kejutan itu ditutupi dengan video acara pernikahan mereka yang berlangsung dari pemberkatan di gereja hingga pesta dansa, dengan backsound lagu ciptaannya sendiri untuk istri tercinta berjudul “Love Charlotte”. Manik mata Charlotte semakin berkaca-kaca, tidak bisa menahan rasa bahagianya l

  • Fight For Love   Special Chapter 2 - Lovely Gift

    Seketika pertandingan berakhir, mengamati sang pemenang yang berhak membawa pulang medali emas, dengan cepat Charlotte membangkitkan tubuhnya bertepuk tangan meriah menyorakki suaminya yang menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Sedangkan sang Ratu juga turut bahagia mengetahui putranya memenangkan perlombaan, langsung mendekap tubuh menantunya hangat. “Ibu…Gabriel berhasil!” sorak Charlotte girang. “Sudah ibu duga sejak awal, suamimu pasti berjuang demi dirimu, Charlotte. Ibu sangat bangga pada kalian berdua.” Sedangkan yang berhasil meraih medali perak dan perunggu adalah Alfred dan Harvey. Meski Alfred tidak berhasil meraih posisi pertama, tetap saja Violet sudah sangat bersyukur bahkan masih sempat memberi selamat kepada Charlotte. Begitu juga Agnes yang awalnya percaya diri suaminya akan menang, ia tetap menerima pencapaian yang berhasil diraih suaminya dengan lapang dada. Ketiga sahabat Charlotte menghampiri Charlotte untuk memberi selamat sambil saling

  • Fight For Love   Special Chapter 1 - Horse Racing

    Seiring waktunya berjalan, keluarga kecil sang Pangeran terus terlihat harmonis, bahkan saat dilanda kesibukan mengurus urusan kerajaan, tetap saja hubungan antara orang tua dan anak semakin dekat. Setiap kali Pangeran dan istrinya bepergian mengadakan pertemuan, pangeran kecil dirawat ibunya Charlotte, karena tidak ingin mengandalkan pengasuh. Apalagi takut terjadi sesuatu pada anak mereka jika dirawat orang lain. Seperti biasa sang Pangeran mengajak istrinya pergi berkuda di tempat pacuan kuda khusus keluarga kerajaan. Tapi, kali ini mereka melakukannya saat hari biasa, karena besok Pangeran harus berpartisipasi dalam turnamen berkuda. Sebelum mengajak kuda putihnya yang suka cemburu, Gabriel memberinya makan wortel berkualitas tinggi supaya tidak mengambek di tengah jalan. “Ngomong-ngomong Sayang, apakah White bisa diajak kerjasama besok?” tanya Charlotte sedikit ragu, mengingat White terkadang memberontak. “Tenang saja, sejak dulu dia bisa diandal

  • Fight For Love   Chapter 97 - Happy For All

    Waktu terus berjalan tanpa hentinya, semua orang dalam negeri ini masih hidup dengan damai tanpa adanya gangguan apapun. Terutama semua kerabat dekat Gabriel dan Charlotte, kini mereka menjalani kehidupan bahagia mereka masing-masing. Seperti halnya Harvey dan Agnes kini hidup mereka semakin terasa bahagia seiring waktu berjalan, karena mereka sekarang adalah sepasang suami istri sama seperti halnya dengan dua pasangan lainnya yang sudah menikah lebih awal. Karena hari ini adalah hari libur, seperti biasa Harvey mengajak istrinya menuju sebuah pusat perbelanjaan elit untuk keluarga bangsawan membelikan banyak masker wajah untuk mereka berdua. Apalagi melihat Harvey yang memborong banyak masker wajah dengan merk mahal, hingga Agnes menganga berdiri mematung. “Harvey, bukankah ini kebanyakan?” Mata Agnes terbelalak sempurna. “Wajahmu harus terlihat berkilauan saat kau sekarang menjadi istriku. Maka dari itu, aku sengaja membelikan semua masker mahal unt

  • Fight For Love   Chapter 96 - Meaningful Design

    Detik demi detik terus berjalan. Tidak terasa sang Pangeran dan istrinya menjalin kehidupan rumah tangganya beberapa bulan. Tidak hanya mereka yang selalu menjalani kehidupan mereka dengan bahagia, semua kerabatnya yang telah memiliki pasangan masing-masing juga tidak kalah bahagia. Apalagi agen rahasia kerajaan juga telah menikah dengan wanita paling dicintainya. Saat ini, usia kandungan memasuki masa dua bulan. Bisa dikatakan berat badan Charlotte semakin bertambah, namun perutnya belum terlihat terlalu buncit. Segala aktivitas yang ia lakukan mulai berkurang, mengingat peringatan dokter kandungan demi kesehatan bayi mungil dalam kandungan. Yang bisa dilakukannya selama mengandung bayinya adalah bersantai di sofa menonton TV sambil mengemil cookies favoritnya sendirian. Sebenarnya kegiatan Pangeran juga tidak terlalu banyak belakangan ini, namun terkadang ia harus meninggalkannya sendirian untuk melaksanakan kewajibannya demi kerajaan Godnation. Mengadakan

  • Fight For Love   Chapter 95 - Power Of Love

    Di sisi lain, sepasang kekasih lainnya juga saling bermesraan. Namun, bedanya kali ini mereka tidak berkencan di manapun. Penampilan Alfred sudah terlihat sempurna, bersiap ingin bertemu dengan calon mertuanya langsung. Sejak hari lamaran, Alfred dan Violet sudah merencanakan pertemuannya serta melakukan reservasi restoran bintang lima terlebih dahulu. Penampilan ibunya Violet kini tidak kalah cantik dengan putrinya, dengan balutan gaun elegan walaupun terlihat sederhana. Sebenarnya dirinya sedikit bingung dengan rencana putrinya tiba-tiba mengajak makan malam tiba-tiba. Sambil menunggu kedatangan Alfred, ibunya Violet terus bermondar-mandir di ruang tamu seperti sedang menyetrika baju. Melihat tingkah ibunya sangat memusingkan, Violet beranjak dari sofa sejenak menghentikan aksinya. “Ibu sebaiknya menunggu sabar saja,” usulnya pelan. “Sebenarnya ibu sangat penasaran dengan kalian, kenapa kalian tiba-tiba ingin mengadakan makan malam bersama? Padahal

  • Fight For Love   Chapter 94 - Storytelling

    Lucas memperlihatkan agenda hariannya pada sang Pangeran melalui layar tab. Reaksi Pangeran langsung memutar bola matanya bermalasan, karena dirinya sebenarnya malas menjalani tugasnya kembali menjadi Pangeran negeri ini. “Aku malas melakukannya, lebih baik aku di istana selama seharian bersama istriku.” “Sayang,” panggil Charlotte manis. Secara spontan Gabriel merangkul pundaknya mesra, sorot matanya terfokus padanya. “Semakin manis kau memanggilku, aku juga akan memperlakukanmu semakin manis juga.” “Sayang, sebaiknya kau pergi bertugas saja. Jangan menetap di sini terus,” saran Charlotte lembut. “Tidak mau, nanti siapa yang akan menemanimu di sini. Kalau terjadi sesuatu padamu, gimana nantinya. Lagipula kunjungan ini juga tidak terlalu penting.” “Memangnya hari ini kau ada kunjungan ke mana?” “Ke panti asuhan untuk membaca dongeng.” “Oh, kalau hanya ke panti asuhan, sudah pasti aku ingin ikut denganmu

  • Fight For Love   Chapter 93 - Cravings

    Tidak terasa kini hari sudah gelap. Usai menyantap makan malam, sepasang pengantin baru melanjutkan aktivitasnya lagi di dalam kamar mereka. Sejak memasuki masa hamil, sikap Charlotte sedikit kekanak-kanakan suka merengek pada suaminya. Apalagi sekarang ia duduk sendirian di ranjang luas, menunggu sang Pangeran selesai membersihkan dirinya sampai sedikit bosan. Baru saja lima menit berlalu, entah kenapa rasanya ia sudah merindukannya dan ingin melihat wajahnya dalam durasi lama. Kedua kakinya merapat di ranjang, lututnya digunakan untuk menopang kepalanya sambil merenungkannya dengan wajah cemberut. “Aku merindukanmu, Sayang. Jangan mandinya terlalu lama,” gumamnya lesuh. Tak lama kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka lebar. Dengan cepat kepalanya terangkat ringan sambil memandangi suaminya terlihat sangat menyegarkan dalam kondisi rambutnya basah dan dada bidangnya yang kekar. Sorot matanya terpaku padanya saat ini, tanpa disadari senyuman ceri

  • Fight For Love   Chapter 92 - Two News

    Jantung Violet kini berdebar kencang hingga tidak bisa mengendalikan air matanya terus membasahi pipinya. Pada akhirnya setelah menunggu lama, dirinya dilamar langsung oleh pria dicintainya walaupun hubungan asmara mereka baru berjalan hampir dua bulan. Tanpa perlu berpikir lama, Violet mengangguk pelan, mengukir senyuman bahagia pada wajahnya sambil menggenggam buket bunga erat. “Tentu saja aku bersedia menikah denganmu. Aku tidak sabar menjadi pendamping hidupmu nanti. Aku sangat mencintaimu, Alfred.” Violet mengungkapnya lantang dengan penuh percaya diri. Alfred memakaikan cincin lamaran pada jari manis kekasihnya sambil membangkitkan tubuhnya perlahan. “Aku juga mencintaimu, Violet. Mulai sekarang statusmu adalah tunanganku dan menjadi milikku.” “Terima kasih sudah bersedia menerimaku sebagai tunanganmu.” Secara spontan mereka saling menautkan bibir mereka bersamaan, melakukan ciuman manisnya untuk merayakan momen terindah dalam hidup mere

DMCA.com Protection Status