Batara pov
"Pagi anak mama" sapa mama yang baru saja turun dari lantai atas "Pagi ma" jawabku lalu menyalami tangan mama yang diikuti stevie "Pagi sayang" sapa papa yang baru saja datang Hari ini aku memutuskan memulai segalanya.Berawal dari memperbaiki hubungan dengan papa, mama, dan tidak lupa mba irene.
Dulu aku berpikir untuk tinggal selamanya dan membangun keluarga kecilku tanpa mereka, tapi nyatanya memperbaiki semuanya jauh lebih indah daripada lari dan terjebak dalam sakitnya masa lalu selamanya.
Semuanya berubah..
Namun ada satu hal yang tidak pernah berubah dalam rencana hidupku
Itu adalah stevie.
Karena menua bersamanya, selalu menjadi penyemangat terhebat dalam setiap langkahku. Dan itu tak akan pernah berubah.
Batara pov end
"Udah kan beib. Sekarang kamu percaya kan, kalau aku beneran serius ?" Tanya batara
"Iya. Aku percaya kok
You know ?, I fall in love with you again.. and again ~Fall In Love Again~ Stevie pov"Vie vie" teriak salsa yang tiba-tiba saja datang meneriaki namaku"Kenapa sa ?" Tanyaku bingung Dia suka sekali membuat sensasi seperti ini. Untung saja stevie tidak punya riwayat penyakit jantung."Cepetan vie" paniknya"Tenang sa. Kamu kenapa sih ?" Tanyaku"Batara vie. Dia lagi di rooftop sekarang" kata salsa"Lah terus kenapa ?" Tanya stevie bingung"Dia enggak biasanya gitu. Jangan-jangan dia mau.." Kata salsa menggantung"Mau ap-" kata-kataku mengambang begitu saja. Ingatan tentang batara yang hendak bunuh diri waktu itu memutar begitu saja di ingatankuAku segera berlari kesana. Melupakan high hells berukuran 4cm yang aku kenakan. Karena bagiku, batara lebih penting. Aku meninggalkan salsa. Dia pasti lebih memilih naik lift.Se
Enggak semua seberuntung kita. I mean,ketemu satu cowok yang selalu adadan setelah sekian tahun masih mau berjuang buat dapetin kita~Fall In Love Again~Stevie berjalan kesana kemari menunggu kedatangan salsa sejak tadi"Kemana anak itu ?" Tanya stevie pada dirinya sendiriSudah 10 menit stevie seperti itu, mereka janjian akan pergi berbelanja hari ini, namun sudah sejam salsa tak kunjung datang, membuat 10 menit belakangan stevie hanya mondar mandir kesana kemari“Kenapa sayang ? Salsa belum datang juga ?” tanya mama“Iya bu” jawab stevieIbunya juga tahu tentang janji mereka“Lama banget itu anak bu. Nanti kalau stevie yang telat, dia ngerocos mulu” kata stevie“Kayak nggak kenal salsa aja. Sama kayak kamu juga gitu.” Kata ibu“Kalian itu udah sahabat lama banget. Makanya sifat nya jadi sama. Lama-lama muka
Apakah dia sampai sekarang belum juga mengizinkan mereka masuk ?"lagian aku kesel sama kamu waktu nyuruh bibi bawaiin makanan aku ke kamar" lanjut batara lagi“Terus kenapa diizinin ?” aku sangat senang mengganggu batara seperti ini“Aku kiranya itu kamu” kata batara“ Udah seneng banget padahal” keluhnya lagiAku hanya mengangguk."Kan waktu itu aku lagi marah" bela ku dengan senyuman diwajahnya"Enggak harus gitu juga dong. Pokoknya semua yang berkaitan sama aku itu tanggung jawab kamu" kata batara"Emang aku asisten pribadi kamu ?" Tanya ku kepada nya"Kok ngomongnya gitu sih ?" Kata batara mulai menatap stevie dan berhenti dengan kegiatan mengetik nya itu dan mulai mendekati ku yang sedang duduk di sofa."Ya iya kan, aku kan belum sah jadi isteri kamu" jawab ku"Jadi ngapain harus ngurusin semua keperluan kamu ?
"Iya iya. Tapi janji yah mau bantuin mas" kata rio sambil mengedipkan matanya padaku.Aku tertawa melihat tingkahnya."Matanya minta dicungkil-" sebelum batara menyelesaikan kata-katanya, mas rio sudah kabur lebih duluUntung saja dia cepat pergi. Jika tidak, batara pasti akan langsung memukul nya.Setelah kepergian mas rio batara malah melihat kearahku“Kok ketawa gitu sih ?” tanyanya tak suka“Enggak papa kok” jawabku seadanya"Aku pergi" kataku"Beib" panggil batara hendak menahanku"Tolong, aku punya banyak urusan"Aku berjalan meninggalkan ruangan batara tanpa menoleh sedikitpun."Kapan calon suamiku itu akan berhenti bersikap posesif" pikirkuFlashback off"Eh vie" tegur salsa sembari melambai-lambaikan tangannya didepan wajah stevie"Kenapa sa ?" Bingung stevie 
Se sweet apapun kalau bukan kamu yah, beda gitu feelnya~Fall In Love Again~Keesokan harinya stevie mendatangi apartemen mba irene saat pukul 08 malam. Tidak biasanya dia berkunjung apalagi malam-malam begini tanpa janji lebih duluMba irene memang punya apartemen sendiri. Tapi lebih sering tinggal di rumah papa dan mama nya, hanya beberapa hari terakhir ini mba irene sedang punya urusan di dekat apartemen nya. Makanya dia menginap disana."Mba" panggil stevie saat memasuki rumah dan ada irene yang sedang duduk di sofa"Loh vie” kata mba irene saat melihat stevie datang“ sini duduk" ajak mba ireneStevie lalu menghempaskan tubuhnya disebelah tempat duduk mba irene"Kamu itu egois tahu enggak" kata suara barinton yang baru saja memasuki kediaman ireneItu batara. Apa mereka sedang bertengkar ?"Batara. Ini ada apa ?" Tanya mba irene&n
"Jangan takut mba, vie nyalaiin dulu lampunya" kata stevieTak berselang lama, muncul cahaya berwarna putih yang sepertinya membentuk sesuatu.Irene memerhatikan cahaya tersebut, lama kelamaan semakin indah dan mata irene seperti terpaku disana."Mba" panggil batara. Dia berdiri disalah satu sisi taman, dan disusul stevieSekarang irene melihat cahaya itu membentuk sebuah tanda hati, dengan irene yang menjadi titik pusatnya.Disana ada beberapa sahabat serta keluarganya."Irene" sekarang irene melihat seorang pria yang berdiri tepat didepannya.“Rio” ucap irene"Aku pengen ngomong sesuatu” kata rio“Aku sudah lama menyukaimu. Menyukai kepribadianmu, menyukai senyummu, dan segalanya tentangmu" kata rio.Yah, dia rio. Pria yang sejak tadi dicarinya ternyata ada didepannya saat ini."Aku memberanikan diri
Hari-hari berlalu dan batara berubah menjadi sosok yang lebih baik sekarang. Itu karena dia sudah bertemu dengan stevie setiap harinya.Walau kadang, batara selalu kesal saat stevie berdekatan dengan pria lain. Walau hanya sebatas teman kerja.Iya. Batara cemburu. Perasaannya selalu cepat berubah jika menyangkut stevie. Jika dulu, saat sedang berjauhan dengan stevie, batara menjadi begitu emosional terhadap apapun. Dia selalu saja memarahi semua pegawai kantor tanpa alasan yang jelas.Dia memarahi bagian keuangan yang telah membawakan laporan keuangan yang dia minta. Padahal laporan itu hanya telat semenit.Dia menyuruh mereka melakukan lembur hampir setiap hari. Tidak ada senyum yang menghiasi wajahnya. Bahkan saat melakukan kerja sama dengan para investor atau perusahaan lain saja tidak.Dia seperti orang yang gila kerja. Datang sangat pagi dan akan pulang paling akhir. Tak jarang dia juga tidur di ruangan nya, atau begadang hingga pagi.
“Wah parah lo sa. Udah mulai ikut-ikutan si kevin” protes stevieSaat masih berbincang, seruan pembawa acara membuat mereka harus berhenti mengobrol.Acara pembukaan berlangsung beberapa menit setelah itu. Acara diawali dari pemimpin perusahaan.“Baiklah. Kita akan masuk ke pertandingan pertama…” pembawa acara menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan setelah ini.Ternyata pertandingan pertama adalah pertandingan yang umum. Yaitu dua orang akan berjalan mencapai garis finish dengan kaki yang diikat sebelah. Intinya, permainan yang perlu kekompakan.Mereka akan berganti pasangan sebanyak tiga kali. Dan yang menjadi pemain adalah salsa, mba irene dan stevie.Di tim lawan, bisa dilihat bahwa batara dan rio juga turut bermain. Baguslah. Mereka akan melihat siapa yang akan menang di pertandingan pertama ini.“Tiga, dua, satu.. Mulai !” ucap pembawa acaraSalsa mulai berjalan bersa
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya