Home / Pendekar / Era Baru / Konfrontasi IV

Share

Konfrontasi IV

Author: omuraryu
last update Last Updated: 2021-11-05 20:41:11

Raungan itu menggetarkan seluruh kota, gemuruh memberikan rasa teror yang berlebihan. Hanya dari satu raungan itu, raungan lainnya mulai bermunculan seolah saling bersahutan. Mereka yang terjebak dalam ilusi yang Barata gunakan tidak mendengarkan raungan tersebut. Namun, Barata mendengarnya dengan jelas dan sontak perasaannya memburuk.

Saat mencium bau di udara, dia mengerti bila inilah waktu dari kemunculan malapetaka dan neraka. Dia tidak tahu apakah mereka bisa bertahan atau tidak. Pasukan itu pasti akan berhadapan dengan makhluk yang berada di dalam kota. Ketika memikirkan hal tersebut, Barata tersenyum lebar. Dia benar-benar mengharapkan hal itu. Dengan begitu, dia bisa lebih leluasa untuk menghabisi para Kontraktor tanpa perlu mengkhawatirkan banyak hal.

Tidak mungkin baginya untuk ikut campur dalam pertempuran lain. Dia lebih suka untuk mengendalikan pertempurannya dari para melakukan sesuatu yang jelas-jelas hanya akan membawanya ke sisi yang buruk. Barata tida

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Era Baru   Konfrontasi V

    Barata memang menunggu mereka melemah. Tentu saja dia tahu jikalau hal itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan pastinya akan ada banyak hal yang dilewatkan, sehingga kondisi disekitar tidak dapat lagi diprediksi. Kontraktor itu menggunakan kekuatan yang tidak dapat diterka sehingga Barata tidak dapat melancarkan serangannya dengan cepat. Bagaimanapun juga, masa itu bukanlah monster yang mudah untuk dikalahkan.Ketika situasi di sekitar sudah tidak dapat lagi dikondisikan Barata terus mengamatinya dan dia benar-benar mengerti jika saja keadaan di sekitarnya sudah tidak dapat dikendalikan titik monster-monster itu memang memiliki tubuh yang sangat besar, sehingga dengan tubuhnya yang begitu besar monster-monster tersebut memiliki keuntungan yang tidak dapat dipungkiri. Mereka memiliki kekuatan yang besar dan kuat.Barata tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari monster maupun Kontraktor. Dia tahu jika ada sebuah kesempatan yang bisa dia manfaatkan. Namun, untuk me

    Last Updated : 2021-11-06
  • Era Baru   Pilar Ilahi muncul

    Merasakan ada sesuatu yang aneh dari pria yang menyerangnya secara diam-diam, Barata memasang wajah datar tanpa emosi. Namun, dia tetap memikirkan apa yang akan dilakuka oleh pria itu karena dia merasa jika ini sedikit tidak wajar. Sekilas, dia mengamati seluruh keadaan di sekitarnya. Bau darah begitu pekat dan mayat yang tak terhitung jumlah terlihat jelas menggunung di sekitarnya. Perhatian Barata tertuju ke arah seekor monster dan Ki Saprang. Keduanya memiliki daya tarik yang besar.Saat dua Kontraktor menghimpitnya dan berusaha untuk menyerangnya. Barata tidak beranjak dari posisinya, dia hanya mengamati mereka dengan tenang sambil mengarahkan pedangnya ke arah mereka. Dia juga tidak melihat sedikitpun respons dari pria yang menyerang punggungnya. Hal ini hanya membuat dia merasa tidak nyaman, apalagi dia melihat sebuah tekad tertentu di mata pria itu. Meski hanya sekilas, dia tak melewatkannya.“Apakah kau yakin akan melakukan ini? Aku akan mengatakannya den

    Last Updated : 2021-11-07
  • Era Baru   Kekuatan misterius

    Barata tidak bisa lagi memfokuskan seluruh kekuatannya untuk melawan pria yang sudah menganggap rencananya. Dia bergegas pergi dari tempat itu. Setelah menyaksikan kemunculan dari makhluk humanoid dan Pilar Ilahi. Barata mengerti jika Pilar Ilahi itu telah mendapatkan seorang penantang yang kemungkinan besar sedang berjuang menghadapi roh penjaganya sehingga monster-monster kuat yang sebelumnya bersembunyi segera menampakkan diri.Sulit untuknya tidak tertekan dengan keadaan ini, apalagi dia belum menemukan keberadaan Kelompok Sableng yang mana dia waspadai sejak awal. Akan menjadi suatu hal yang sulit dan rumit jika dia harus berhadapan dengan sepuluh Kontraktor yang setiap dari mereka memiliki kemampuan tinggi. Barata tidak yakin bisa menghadapi mereka semuanya di waktu bersamaan, oleh karenanya dia menjadi tidak tenang saat berusaha meninggalkan medan perang.Dia bergegas pergi dan melepaskan dua Kontraktor yang mana itu merupakan sebuah tindakan yang tidak menyenan

    Last Updated : 2021-11-08
  • Era Baru   Kerja Sama dengan Kelompok Sableng

    Barata mulai mencermati apa yang terjadi dengan sangat serius setelah dia merasakan perubahan energi di sekitarnya. Kepekatan udara yang saat ini dia rasakan berada di tingkat yang berbeda, sebelumnya bernafas masih mudah, tapi saat ini dia merasa tidak begitu mudah bernafas di tempat tersebut. Seolah-olah ada pusaran energi yang berputar dengan sangat kuat di sekitarnya. Barata mencoba mengintip keadaan kelompok yang berbenturan itu.“Pertempuran sudah terjadi, masing-masing dari mereka melepaskan kekuatan yang tidak lemah. Ini buruk, aku tidak bisa keluar dari tempat ini atau semuanya akan menjadi lebih kacau. Huft … dugaanku memang benar. Samijan dan kelompoknya telah menemukan tempat ini lebih dulu, tapi mereka tidak bisa menerobosnya.” Barata yang memperhatikan situasi di sana tidak terlalu terkejut dengan apa yang terjadi, dia hanya merasa bingung harus berbuat apa.Ketika benturan benar-benar terjadi di antara kedua kelompok dan pertempu

    Last Updated : 2021-11-08
  • Era Baru   Mengakhiri Pria kekar

    Gerakan Barata yang cepat mengejutkan pria kekar itu. Dia lengah dan tidak siap dengan serangan tiba-tiba yang dilepaskan Barata. Meski, Barata hanya menggunakan belati semata, gerakannya sangat padat. Tidak ada gerakan yang terbuang sia-sia dalam serangan tersebut, apalagi Barata lamgsung mengeluarkan Golem yang mana hal itu membuat fokus lawannya terbelah menjadi dua dan teralihkan.Barata memutar tubuhnya berkali-kali sambil mengayunkan belatinya. Serangan putaran itu membuat pria kekar terdorong mundur. Namun, berkat pedang besarnya, dia menahan serangan yang Barata lepaskan. Menariknya, pria itu tidak khawatir akan serangan Barata. Dia malah membiarkan Barata terus menyerangnya, dan dia mengalirkan Energi Kehidupannya ke dalam pedang besar di tangannya.Saat-saat Energi Kehidupan memenuhi pedangnya, pria kekar itu langsung mendorongnya maju dan dorongan itu menyentak Barata. Dia melangkah mundur dua langkah ke belakang dan menatap lawannya dengan sedikit rasa kete

    Last Updated : 2021-11-09
  • Era Baru   Peti di Pilar Ilahi

    Samijan tidak menyembunyikan keterkejutannya saat melihat Barata melumpuhkan pria kekar itu. Sedari awal pertarungan dia mengamati mereka berdua dan merasakan adanya sebuah perbedaan yang besar di antara mereka berdua. Namun, dia sama sekali tidak mengira pertempuran itu akan berakhir sedemikian rupa. Tidak hanya Barata tidak memiliki banyak luka, dia juga melumpuhkan lawannya hingga pria kekar itu tak bisa beranjak dari tanah.“Sialan!! Bagaimana pria itu bisa sekuat ini. Tidak mungkin semua ini hanya berasal dari pusaka saja. Itu sangat tidak mungkin terjadi dan sesuatu hal yang cukup mustahil sebenarnya. Apa yang membuatnya sampai sekuat ini? Mungkinkah dia telah mengetahui sebuah informasi rahasia?” Samijan bertanya-tanya akan kekuatan yang dimiliki oleh Barata. Semua itu karena dia merasa perbedaannya terlalu besar.Sulit untuk Samijan menerima apa yang baru saja dia lihat. Pertarungan itu terlihat sederhana, tapi dia merasakan di setiap gerakan yang m

    Last Updated : 2021-11-09
  • Era Baru   Informasi

    Salah satu peti yang dia buka tak memiliki isi apapun. Setelah peti itu terbuka, Barata merasakan tekanan yang luar biasa besar menghantam tubuhnya seolah ingin menghancurkannya. Dia tidak bisa terus berada di sana, oleh karenanya dia menggerakkan giginya dan memaksa berdiri. Perasaan yang dibawa saat tekanan itu membebani tubuhnya begitu mengerikan dan tak bisa diungkap hanya lewat kata-kata sederhana.Peti itu tidak hanya berjumlah satu atau dua saja, melainkan puluhan dan semuanya memancarkan aura yang sama. Semakin dekat peti dengan peti lainnya, maka tekanan yang dikeluarkan oleh peti itu akan meningkat berkali-kali lipat. Barata tidak mengetahui apa pusaka yang ada di dalam Pilar Ilahi ini karena biasanya setiap pusaka yang ada di sebuah Pilar Ilahi akan dilindungi oleh sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki pusaka tersebut.“Tempat ini terlihat seperti sebuah menara dari luar, tapi ketika aku masuk ke dalamnya. Tempat ini lebih mirip seperti

    Last Updated : 2021-11-10
  • Era Baru   Pusaka Cincin Penyimpanan

    Barata yang dikirim terbang tersentak dengan apa yang dilihatnya setelah dia membuka matanya. Sosok tak berupa yang berada di belakang cincin dan terlihat sedang memeluknya memberikan rasa teror yang tidak kalah kuatnya dari Sang Ratu. Meski begitu, Barata tidak bisa diam saja. Tekanan itu memang mengerikan dan meruntuhkan rasa percaya dirinya, tapi melihat pusaka cincin yang melayang-layang itu membuat semangatnya kembali memuncak.“Ugh!! Kekuatan macam apa yang sebenarnya dimiliki oleh pusaka itu? Tekanannya membawa teror yang mengerikan. Apa aku benar-benar bisa mendapatkannya? Mendekatinya saja sulit seolah ada dinding penghalang yang memisahkanku dengan cincin itu. Huft … tenagaku juga terkuras banyak saat menghadapi tekanan-tekanan itu,” ucapnya. Barata berusaha sekuat tenaga untuk berdiri kembali. Dia benar-benar tidak mengharapkan situasi akan berkembang sampai pada titik ini.Dengan mengamati keadaan sekitarnya, dia merasa tidak bisa membiar

    Last Updated : 2021-11-11

Latest chapter

  • Era Baru   Penentuan II (End)

    Waktu mereka masuk ke dalam alam ketiadaan. Barata merasakan sensasi kesemutan dan getaran hebat di sekujur tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tak berfungsi menunjukkan sedikit peningkatan yang membuat dia menjadi semangat. Di sisi lain, Hyang Barakala tidak hanya mengompres seluruh energi yang mengitari tubuhnya. Dengan satu tatapan yang serius serta mematikan, dia menarik seluruh energi tersebut dan menyatukannya dengan tubuhnya. Lantas, dengan sebuah gerakan sederhana, Hyang Barakala melesat maju ke arah Barata. Keadaan segera berubah saat Hyang Barakala mengambil langkah. Tidak hanya tekanan besar yang datang tapi juga sebuah ancaman yang langsung membuat Barata melipat gandakan kewaspadaannya. Walau begitu, dia tetap mengelak dari Hyang Barakala dan tidak menangkis maupun menahan serangannya. Ia tahu betul seberapa merusaknya serangan yang Hyang Barakala lepaskan barusan. Energi yang besar dan merusak saling bertemu. Baik energi yang Barata miliki mau

  • Era Baru   Penentuan I

    Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Hyang Barakala. Barata yang mengalami peningkatan drastis menjadi sesuatu hal yang memberi Hyang Barakala sebuah rasa takut. Dia memang menginginkan hal ini kembali, rasa takut yang sudah lama tak dia rasakan. Bagaimana dia tidak merasa senang saat dia menyaksikan perubahan pada Barata yang benar-benar jauh dari ekspektasinya dan sekarang dia merasa lebih segar.“Kau masih bisa bertahan, bukan? Kau membuat aku bersemangat dan semangat ini semakin lama menjadi semakin besar. Aku benar-benar bahagia sekarang. Pertarungan ini akan terus kukenang! Barata, kau benar-benar sosok penantang yang hebat dan aku senang. Aku senang kaulah yang berhasil mendapatkan semua benda itu, jika itu orang lain. Entah bagaimana akhirnya, mungkin aku tidak akan sesemangat ini!” ujar Hyang Barakala ketika dia melihat tubuh Barata mengalami perubahan dimana energi dalam jumlah besar mengelilinginya.Barata mendengar sebuah hal yang tak ingin

  • Era Baru   Terluka

    Pukulan itu melayang dengan kecepatan tinggi dan sangat menekan. Seluruh energi berkumpul dalam kepalan tangan Barata yang melesat ke arah Hyang Barakala. Udara terpecah belah dan berbagai pusaran angin dalam bermacam-macam ukuran muncul saat pukulan itu mendekati tubuh Hyang Barakala.Sewaktu pukulan itu menghantam tubuh Hyang Barakala sontak sebuah gelombang kejut muncul dari benturan itu. Hyang Barakala cukup terkejut dengan kemampuan Barata yang begitu mengerikan terutama daya ledak dari pukulannya. Energinya sungguh besar dan dampak dari pukulannya langsung terasa. Tidak ada sedikitpun celah dalam serangan itu dan Hyang Barakala melihatnya dalam cahaya berbeda, seolah serangan itu merupakan serangan terkuat yang Barata lepaskan sejak pertarungan pertama.“Uagh!!” Hyang Barakala terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah serta di dadanya ada sebuah luka yang berbentuk seperti kepalan tangan. Tatapannya sedikit menunjukkan rasa takut saat Barata meny

  • Era Baru   Satu Pukulan

    Hyang Barakala menembakkan bola energi yang sudah dia kompresi hingga ke titik terbaik. Bola energi yang seharusnya sangat besar ia kompresi menjadi sedemikian rupa. Lantas dengan satu gerakkan telunjuknya, dia menembakkan bola energi itu ke arah Barata yang juga melakukan hal yang sama dengannya. Kumpulan bola energi saling bertabrakan dan berbenturan. Sebuah gelombang kejut yang sangat kuat menghantam seluruh area.Barata terdorong mundur dan memiliki berbagai macam luka di tubuhnya hingga mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya. Hanya saja, Barata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan kemampuan itu berkembang dengan cepat, sehingga ketika luka itu muncul di waktu yang sama luka itu segera pulih. Kejadian itu tak luput dari mata Hyang Barakala dan dia merasa bila kemampuan Barata semakin membaik di setiap detiknya.“Hahahaha … sungguh pertarungan yang menyenangkan. Aku tidak pernah berharap kau bisa mengeluarkan kekuatan yang sama dengan

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan III

    Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan II

    Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan I

    Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so

  • Era Baru   Hyang Barakala II

    Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.

  • Era Baru   Hyang Barakala I

    Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq

DMCA.com Protection Status