Share

80. Lamaran

Raka menyilangkan kedua tangannya di belakang kepala dan menatap langit-langit kamar tidur yang bernoda. Air hujan yang merembes pada dinding plafon, sepertinya yang menyebabkan warna kecoklatan tercetak cukup tebal di sebagian tempat. 

 

Lelaki itu belum bisa memejamkan kedua matanya, padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Isi di kepalanya masih mengingat betul kejadian hari ini. Mulai dari prilaku Siwi dan juga sedikit pembalasan pada Rena. Dua wanita yang ada di hidupnya dengan rasa yang berbeda. 

 

Suara dengkuran papanya terdengar cukup nyaring. Edwin sudah tertidur sejak pukul sembilan malam. Lelaki paruh baya itu lelah karena ikut bekerja di toko beras yang tidak jauh dari tempat mereka kos. Raka sudah melarangnya, tetapi Edwin mengatakan dirinya bosan jika tidak melakukan apapun.

 

Bersyukur besok h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marina Rose
sayang siwi ngak boleh hamil lagi kan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status