Share

Aku Masih Ingin Hidup

Raisa mengiringi Sanjaya yang dipapah Kun hingga tiba di dekat pintu mobil. Pria paruh baya itu berbalik, menatap menantunya dengan senyum terkembang. 

Setiap kali Sanjaya memandang wajah teduh Raisa, maka bayangan Widia akan tampak di pelupuk mata. Entah kenapa rasa itu masih berdiri kokoh di hatinya, padahal sudah sangat lama. Sudah lebih dari dua puluh tahun. 

"Raisa, papa berangkat. Jaga kesehatanmu dan bayi di dalam perutmu," ucap Sanjaya ketika hendak masuk ke dalam mobil.

Raisa seketika merasa kikuk. Dadanya berdegup dua kali lebih kencang. Perempuan itu melirik kepada Kun yang ternyata menatap sembarang ke arah jalan raya. Ya, Kun sudah tidak kuasa menahan amarah yang hampir meluap.

Raisa mengangguk ringan sambil berusaha mengembangkan senyum.

"Papa hati-hati. Cepat sembuh, cepat pulang," balas Raisa.

"Tentu, Raisa. Terima kasih." Sanjaya membalas.

Perpempuan itu kemudian meraih tangan Sanjaya dan menciumnya dengan t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status