CHAPTER-25. BROOKLYN MONTANO
JACKSON dan Beverly terbangun dengan perasaan membuncah. Lengan kokoh Jackson melingkar di perut Beverly. Pagi ini, mentari bersinar elok. Di bawah selimut yang sama, dengan keadaan tanpa busana, keduanya membuka mata dan mendapati diri mereka berada dalam keadaan yang sangat baik. Atau bisa dibilang jauh lebih baik dari sebelumnya.
CHAPTER-26. JEREMYJEREMY menatap kota Paris dengan segala keindahan yang disuguhkannya dari salah satu gedung tertinggi di kota itu. Atau lebih tepatnya di ruang kerja Jackson di Le Bristol. Jeremy menunggu hari ini tiba. Saat ia akan bertemu dengan pembunuh anak semata wayangnya dan calon cucunya. Pria paruh baya itu telah melakukan pengintaian sejak beberapa minggu terakhir. Sejak Jackson
CHAPTER-27. HANGOUTBEVERLY mengambil beberapa foto Jackson saat pria itu berdiri di dekat menara Eifel. Setelah beberapa kali percobaan, Beverly tersenyum puas melihat hasil kerjanya. Kini ia berjalan menghampiri Jackson yang tangah mengantri di depan stand es krim. “Kau mau rasa apa?” Jackson merangkul Beverly lalu men
CHAPTER-28. SHE WAS GONEJACKSON membuang air mineral dan camilan yang ia beli beberapa saat yang lalu. Seharusnya ia sadar kalau hari ini akan terjadi. Bukankah ini tujuan dirinya membawa Beverly keluar dari pulau itu? Agar ia tahu apa yang akan dilakukan oleh Beverly jika melihat dunia luar. Dan bukankah ini yang ia harapkan?Bever
CHAPTER-29. ESACAPE PLAN.BEVERLY membuka matanya lebar-lebar. Ia mendapati dirinya diikat ke sebuah kersi dan mulutnya dilakban. Kakinya pegal-pegal, juga seluruh tubuhnya terasa nyeri. Ruangan tempatnya disekap gelap gulita. Beverly hampir tidak bisa melihat apa pun saat pertama kali membuka mata. Namun, perlahan, setelah kesadarannya benar-ben ar pulih, Beverly melihat ada beberapa celah yang berhasil diterobos oleh cahaya entah dari mana.
CHAPTER-30. REVENGEBEVERLY semakin menguatkan tekadnya untuk membalaskan dendam Jackson. Fakta yang baru saja ia dengar dari Jeremy membuat seluruh dunianya berubah. Awalnya ia tidak ingin mati di tangan Jeremy dengan sia-sia karena pria egois itu tidak pantas dibiarkan menang dalam misi balas dendam ini. Namun sekarang, keinginannya untuk tetap hidup bukan hanya tentang dendam Jeremy. Beverly justru ingin membalaskan dendam Jackson. Dan membuktikan kepada Jeremy kalau dia pria tu
CHAPTER-31. FIREWORK PARTYDIMITRY mengamati Jackson dan Beverly saat mereka berdua berpelukan. Ia tahu selama ini Maria bukanlah wanita baik-baik. Selama menjalin hubungan persahabatan dengan Jackson, Dimitry selalu berusaha melindungi dan menjaga Jackson layaknya keluarga kandung. Bagi Dimitry, Jackson terlalu lemah, terlalu mudah percaya dan terlalu lembut hatinya. Terkadang Dimitry miris dengan sifat temannya itu. Namun di sisi lain, Dimitry bangga memiliki sahabat seperti Jack
CHAPTER-32. A WARJACKSON mengepalkan satu tangannya yang tidak menggenggam jemari Beverly. Mereka terjebak. Jeremy berhasil menemukan mereka bertiga dan saat ini tengah mengepung mereka. Pandangan Jackson terfokus pada Jeremy, sorot mata pria tua itu sarat akan kebencian yang sengaja ditunjukkan kepada dirinya dan mungkin Beverly juga Dimitry. Kulit Jeremy yang mulai keriput dan rambutnya yang penuh uban tidak menyurutkan semangat pria itu untuk membunuh ketiga anak muda itu.
CHAPTER-33. JACOBJEREMY geram. Anak buahnya hanya tersisa empat orang. Dan mangsanya kabur. Jeremy memilih berlari mengambil mobil ketimbang ikut dengan anak buahnya mengejar Beverly dan Dimitry. Ia tidak habis pikir jika ternyata Beverly memang mahir memainkan senjata. Benar-benar di luar dugaannya. Jeremy pikir, rumor mengenai Montano kecil itu tidaklah beanr. Ternyata ia salah. Salah besar.
CHAPTER-48. END.JACKSON sekali lagi melahap lembaran keju di tangannya. Ini lembar kedua untuk hari ini. Biasanya ia menghabiskan tiga lembar keju setiap hari. Dan sekarang, saat waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi, ia sudah menghabiskan dua lembar keju. Jackson lupa kapan terakhir kali Dimitry datang dan membawakannya keju. Dokter muda itu sudah jarang sekali berkunjung semenjak mengurus rumah sakit dan hotelnya. Kemarin memang Dimitry datang, tapi Jackson lupa menanyakan ap
CHAPTER-47. NEW ADVENTURE.KAYLA MONTANO mendapati suaminya tengah berdiri di ambang pintu saat ia sedang menikmati pemandangan di langit. Malam ini bintang bertaaburan di angkasa. Dan bulan bersinar indah dengan awan-awan tipis yang menutup sinarnya. Meski begitu, terangnya tidak terkalahkan oleh awan itu.“Hey,” panggil
CHAPTER-46. FALLIN IN LOVE.BEVERLY MONTANO terbangun karena sinar mentari yang merengsek masuk melalui jendela kamar. Kepalanya sedikit pening. Untungnya hanya sedikit, wanita muda itu kemudian membuka matanya perlahan. Pandangannya masih mengabur saat ia melihat langit-langit ruangan mewah itu. Beverly masih ingat tentang luka tembaknya. Maka ia hanya sedikit bergerak saat bangun di pagi hari.
CHAPTER-45. GOODBYE!BROOKLYN MONTANO mengaduk susu hamil untuk istrinya yang saat ini sedang menikmati acara di salah satu stasiun televise global. Sejak mengandung, Kayla memang lebih sering menghabiskan waktu di atas ranjang seraya menikmati acara televise. Brook melarangnya bekerja untuk perushaan Christian. Sebagai gantinya, Brook mengirim orang kepercayaannya untuk membantu Christian mengelola bisnisnya. Sepulang dari Colmar, Broo
CHAPTER-44. CAN I CALL YOU MINE?BEVERLY hanya tersenyum simpul saat mereka berhasil mengudara. Luka yang dihasilkan dari tembakan Brooklyn tidak seberapa dengan apa yang menyayat hatinya. Saat ini, Brooklyn pasti sangat tersiksa karena ulahnya sendiri. Jika saja ia membiarkan peluru Brook mengenai Jackson, mungkin saat ini Brook masih baik-baik saja. Entah mengapa Beverly bisa sangat yakin kalau kakaknya pasti sedang sangat sedih. Namun, di sisi lain ia juga tidak bisa membiarkan
CHAPTER-43. I SHOOTED HER!JACKSON duduk di samping Rome yang saat ini tengah mengemudikan Chevrolet Chevy Van keluaran tahun 1994. Beverly benar mengenai kebun anggur milik Rome. Kebunnya sangat luas. Rome memang beruntung memiliki tempat ini. Mobil tua itu terus melaju melewati jalanan beraspal di tengah kebun. Sepertinya, jalanan itu sengaja dibuat untuk memudahkan Rome dan pengunjung saat melewati kebun anggur dan membawa hasil panen.
CHAPTER-42.RUNAWAY!BROOKLYN baru bisa memejamkan matanya saat waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Hari ini ia terlalu lelah, bukan hanya fisiknya, otaknya pun ikut lelah mengahadapi hilangnya Beverly. Adik semata wayangnya itu benar-benar membuatnya frustasi akhir akhir ini. Sejak meninggalkan pulau priabadi Jackson, Brook segera kembali ke hotelnya. Kali ini, Brook memilih menggeledah hotelnya karena takut ada yang sengaja memata-matainya. Brook sangat yakin selama ini Jackson memang sengaja memantau dirinya lewat seseorang. Jika tidak, tidak mungkin Jackson bisa lolos dengan semudah itu.Dan ternyata dugaannya kali ini benar. Ada yang memasang alat pengintai di hotel Brooklyn. Brook sudah meminta penjelasan kepada pihak hotel mengenai kecerobohan ini, tetapi pih
CHAPTER-41. ROME.JACKSON dan Beverly baru saja menapakkan kakinya di kota yang sering disebut kota dongeng itu. Mereka baru saja tiba setelah perjalanan kurang lebih tiga jam lamanya. Lelah? Tentu saja. Matahari telah tumbang sejak satu jam yang lalu saat mereka masih berada di dalam kereta. Untungnya Dimitry memesan kereta kelas satu untuk perjalanan kali ini. Beverly tidak tahu bagaimana jadinya jika ia harus berdesak-desakan dengan penumpang lain. Seumur hidupnya, ia belum pernah hidup susah. Keluargaa Montano terlahir untuk menjadi orang berada. Dan sepertinya Beverly tidak akan sanggup jika tidak menikmati kemewahan dalam setiap langkahnya. Bahkan satu set pakaian dalamnya pun setara dengan satu buah sepeda motor yang biasa digunakan orang Indonesia. Dan untungnya, Jackson bisa memenuhi semua it
CHAPTER-40. COLMAR.BROOKLYN MONTANO akhirnya memutuskan duduk di sofa setelah interogasi rumit yang dilakukan Edwin kepada sepasang kekasih yang ditemukan di pulau pribadi milik Jackson. Selama ini, Brook mencari keberadaan Jackson dan Beverly. Tidak mudah baginya menemuka