“Jika itu benar, maka ini tak bisa dibiarkan.” Paman Hery pun memutar otak.
Pikirnya, benar kata Ellia. Pemburu-pemburu itu adalah musuh utama, bukan hewan-hewan kebun binatang ini. Paman Hery meminta Romi mengabarkan pada para Security di pos jaga di empat penjuru untuk bersiaga penuh dan memastikan pintu gerbang tertutup rapat.“Perintahkan pada mereka untuk mengecek kesiapan senjata dan berjaga lebih ketat di tiap-tiap pintu gerbang. Karena kebun binatang ini telah disusupi oleh pemburu yang mengincar hewan-hewan kebun binatang.”“Siap,” jawab Romi, lalu lekas menunggang kuda dan memacunya ke pintu-pintu gerbang yang berjarak sangat jauh antara pintu gerbangnya.Namun, tetiba Paman Hery bergeming di bawah sinar bulan. Di kepalanya terlintas ucapan Mrs. Vaeolin beberapa waktu yang memaksa memberikan jam pasir kuno. “Kau tetap harus memberikan jam pasir itu. Atau kebun binatang ini akan le“Kau yakin rencanamu itu berhasil, Ellia?” tanya Jerry.“Aku tidak tahu. Mmm mungkin itu bukan cara yang tepat. Tapi, semoga saja mereka jadi merasa terancam dengan mengetahui bahwa di Planet Zoo ada yang mengawasi perbuatan mereka,” jawab Ellia.“Aku pikir mereka ketakukan.” Usai membuang nafasnya, Jerry melanjutkan, “Lihatlah yang dilakukan pemuda itu ketika melihat kita. Ia seperti melihat hantu.”Tawa pun menyusul dari mulut lebar Jerry. Sehingga suaranya menerbangkan burung-burung yang terkaget-kaget. Sontak Jerry membungkam mulutnya sendiri seraya menghentikan langkah.“Harusnya kau tidak perlu tertawa, Jerry.” Ellia menepuk keningnya.Dan tiba-tiba saja Jerry mematung. Sementara kedua telinganya spontan bergerak-gerak. “Sssttt.”Elli lekas menutup mulutnya sambil mengamati sekitar. Kemudian, berbisik pada Jerry, “Apa
Edhi dan anak buahnya begitu terkejut dengan ledakan yang terjadi. Kini, di hadapan mereka, seorang laki-laki berdiri menghadang. Tepat di depan kobaran api, beberapa meter di depan kepala truk kontainer. Pikir Edhi dan 4 anak buahnya, ledakan yang terjadi pasti disengaja oleh laki-laki yang mereka lihat malam itu.“Kita bunuh dia,” Mike lekas membuka pintu.Namun, Edhi menahannya. Ia tak mengijinkan seorang pun dari anak buahnya keluar dari mobil.“Jangan ada yang keluar dari mobil,” kata Edhi.“Bagaimana jika....”“Holdan tak akan keluar, bila kita tidak keluar. Kita lihat dulu apa yang akan dilakukan laki-laki itu.”“Ini sangat mudah, hanya menyingkirkan satu orang,” sahut Bomba.“Bagaimana dia bisa tahu keberadaan kita?” lirih Edhi.Lindhan pun menjawab, “Mungkin dia mendeteksi dari suara sirene mobil ini,
Hingga tengah malam aliran listrik di kebun binatang Planet Zoo tak kunjung mendapat perbaikan. Akibatnya, kebun binatang yang seluas hutan raya itu tampak gelap. Di luar kebun binatang orang-orang yang berlalu lalang silih bertanya, mengapakah Planet Zoo tiba-tiba memadamkan lampu untuk waktu yang lama? Apakah ada satwa yang lepas sehingga lampu sengaja dipadamkan?Sementara di empat penjuru masih dijaga oleh para Security yang bersiap menghadang para pemburu, di dalam kebun binatang kobaran api menerangi satu titik di lintasan kandang satwa. Di sana Paman Hery berhadapan dengan para pemburu satwa dari Geroges Hat.Tiba-tiba garis kaku yang mengikat wajah Paman Hery mulia terurai. Sambil tersenyum bahkan tertawa Paman Hery balik bertanya, “Jadi kau mencari jalan keluar?”Lalu dijawab sendiri oleh Paman Hery, “Tentu saja aku bisa membantumu keluar dari kebun binatang ini lebih cepat.”Edhi pun menyambut deng
“Perhatian, tidak ada warga yang melewati police line. Atau kami akan bertindak tegas.” Pengumuman tegas dari petugas Polisi pada warga Westinhorn yang terus merangsek mendekati benteng beton kebun binatang Planet Zoo.Warga yang berkerumun dipaksa mundur oleh personil Kepolisian. Akibatnya kericuhan terjadi lantaran warga kecewa tak dapat menyaksikan huru hara di dalam Planet Zoo. Walaupun mereka mengetahui tindakan mereka itu berbahaya, namun rasa ingin tahu mengalahkan rasa takut dalam diri mereka untuk sementara.“Hei, ayolah, kita hanya ingin melihat saja. Bukan berbuat onar!” ujar Wody, warga Westinhorn yang sengaja mendatangi kebun binatang sejak pagi buta.“Ah, sudahlah. Mungkin mereka benar. Mereka hanya tak ingin terjadi sesuatu yang mengerikan pada kita,” sahut Lionel.“Benar, satwa-satwa liar bisa saja menerobos keluar benteng Planet Zoo. Lalu menerkam kita,” tambah
Ellia membuka mata perlahan begitu udara hangat menyentuh wajahnya. Dan udara itu adalah hembusan nafas Jerry dari dua lubang hidungnya. Jerry pun menyingkapkan rambut pirang yang menutupi wajah Ellia. Hangat ia rasa ketika Jerry mengendus-endus hidungnya pada telapak tangannnya. Jerry pun menyingkirkan gumpalan es yang halus, yang sering disebut salju, dari tubuh Ellia. Ketika Jerry mencari sesuatu untuk menghangatkan tubuh Ellia, tak disangka Ellia membuka kedua mata. Pusing yang hebat mendera kepalanya. Ia pun bangun sempoyongan sambil mendekap kepalanya dengan kedua tangannya. Jerry lekas kembali begitu melihat Ellia telah tersadar. Ia lekas membentangkan jaket biru pada tubuh Ellia. Pikir Jerry, entah itu jaket siapa, apalagi di tempat seperti ini yang sepertinya tak ada satu pun manusia, yang terpenting jaket itu berguna juga. “Apa ini, Jerry?” tanya Ellia dengan samar-samar melihat seperti kain tebal menyelimuti tubu
“Ini pertama kalinya terjadi di Westinhorn. Dan ini tak bisa begitu saja dibiarkan,” ucap Elshon seorang anggota parlemen dalam sidang parlemen Pemerintah kota Westinhorn. “Saya setuju, bagaimana pun juga pembuat onar harus segera ditangkap dan dijatuhi hukuman,” tambah Miky. “Baik. Saya rasa semua yang di sini sepakat meminta kepolisian Westinhorn menyelidiki, menangkap aktor utama dibalik kekacauan yang terjadi di Planet Zoo dan meminta menjatuhi hukuman yang berat pada pelaku. Saya catat ini sebagai kesimpulan akhir dari rapat kita hari ini,” kata Ericson, ketua parlemen, kemudian tangan kanannya meraih palu. Namun, belum ia mengetuk palu, seorang anggota parlemen mengangkat tangan. “Yang Mulia, mohon tambahan selama 3 menit saja.” “Saya mohon yang Mulia. Ada yang harus saya sampaikan, yang begitu penting. Namun, belum dibahas di dalam rapat ini.” Anggota parlemen bernama Fidel melanjutkan. “Apa yang ak
“Edhiii!” panggil Bomba sambil melangkah di hamparan salju. Kemudian suaranya menggema keras.“Hei, harusnya panggil Tuan Edhi!” sahut Lindhan sambil menggigil kedinginan.“Aku sangat lelah. Juga lapar,” keluh Bomba, lalu jatuh berlutut di atas hamparan salju. Kemudian ia melanjutkan, “Apa kita akan menemui ajal kita di sini?”“Jangan bicarakan kematian. Kita tidak akan mati.”“Tapi kita terjebak. Kita bahkan tidak tahu tempat apa ini?” Bomba histeris.Linda pun menatap Bomba lekat-lekat. Ia berkata, “Ingatlah. Ini bukan pertama kalinya kita terjebak dalam situasi seperti ini. Kita hanya perlu setetes semangat untuk bisa melalui semua ini.”Kemudian Lindhan menarik lengan baju Bomba. Mereka pun kembali melangkah tertatih menerjang hamparan salju. Dan kembali memanggil kawan-kawan dan Bos mereka yang entah dimana keber
Kantor polisi Westinhorn masih disibukkan dengan kasus yang sangat penting dan dinanti jalan terangnya oleh warga Westinhorn. Nenek Emi dan Kakek Jack tak pernah melewatkan berita mengenai kasus yang terjadi di Planet Zoo. Di toko Paman Sam mereka memantau perkembangan kasus hilangnya dua pekerja Planet Zoo. Mereka berharap polisi dapat mengembalikan dua pekerja yang hilang, yang salah satunya adalah cucu kesayangan mereka.“Mengapa harus Ellia dan John yang hilang?” lirih Nenek Emi. Usai menghembuskan nafas, ia melanjutkan, “Mereka orang baik. Tak seharusnya mereka mendapat musibah.“Tenanglah, Emi. Semua akan baik-baik saja. Karena Ellia dan John adalah orang baik.”“Kuharap demikan, Sam.”“Pasti terjadi sesuatu dengan Ellia sebelum kejadian malam itu,” ucap Paman Jack sambil mengusap dagu dan mengernyitkan kening.“Polisi masih mendalami.
Riuh warga Kota Westinhorn menyeruak begitu Mrs. Vaeolin keluar dari gedung parlemen pemerintah kota westinhorn. Sorak-sorak bahkan tangis mengalir di dalam gemuruh tepuk tangan. Mereka begitu mencintai sosok perempuan berusia 50 tahun itu. wanita yang tegas dan di segani siapapun terutama menyangkut kebun binatang planet zoo.Kini, warga Westinhorn tak lagi terpecah seperti sebelumnya. Setelah kebenaran terungkap, mereka pun bersatu. Mereka berharap dengan kembalinya mrs. Vaeolin maka permasalahan kebun binatang yang menjadi ikon kota westinhorn akan terselesaikan. Dan mereka dapat kembali menyaksikan kedamaian menyaksikan tingkah laku satwa-satwa yang pernah menghuni seluruh hutan yang pernah ada di dunia. Setelah Mrs. Vaeolin berdiri di depan mic, Ellia melangkah malu-malu di belakang Mrs. Vaeolin. Mr. Cruise meminta Ellia untuk mendampingi Mrs. Vaeolin. Ia menganggap Ellia begitu berjasa karena berhasil mengungkapkan penjahat utama yang ingin menjarah harta berharta milik Westi
Matahari terbit lebih awal di hari itu. Berita tak terduga diterima Mrs. Vaeolin di tahanan Dry Land Cave. Kepala rumah tahanan itu telah mengajukan peningkatan hukuman bagi Mrs. Vaeolin, dari semula ditahan seumur hidup menjadi hukuman mati. Pengadilan Westinhorn telah menyetujui. Bahkan keputusan pengadilan telah keluar sebelum sebelum komunikasi dari pihak pengacara Mrs. Vaeolin. Para pendukung Mrs. Vaeolin kembali kecewa dengan putusan pengadilan. Padahal mereka berharap dengan ditemukannya orang-orang yang hilang pada saat kejadian huru-hara pertama di planet Zoo, maka Mrs. Vaeolin akan dibebaskan. “Ini tidak adil!” seru pengunjuk rasa. “Pengadilan buta. Hakim buta dan tuli!” teriak para pengunjuk rasa. “Bebaskan bebaskan bebaskan Mrs. Vaeolin! Bersihkan namanya!” sorak-sorak pengunjuk rasa. Suara sirine polisi mengoyak pasang telinga setiap orang di depan pengadilan. Para polisi bergerak cepat menembus para pengunjuk rasa. Di tengah kerumunan itu juga terlihat asisten Mrs. V
Malam bertambah larut. Hampir berganti hari ketika jam menunjukkan pukul 12 malam kurang 15 menit. Dan kini keadaan di kebun binatang Planet Zoo telah kembali normal. Badai angin berangsur-angsur pergi menghilang. Dan tentunya semua orang yang menyaksikan malam itu tak mengetahui kemana perginya sang badai yang menakutkan itu.Kini polisi dan tentara semakin banyak yang masuk ke dalam area kebun binatang yang menjadi ikon Kota Westinhorn. Mereka menyisir lokasi hingga menangkap orang-orang yang terlibat keonaran. Dan pastinya mereka masih memburu tahanan yang kabur dari Dry Land Cave. Mereka juga membantu para polisi yang terjebak di dalam Planet Zoo selama terjadinya badai yang mengerikan. 20 orang anak buah Robert dan para pekerja Georges Hat yang lemas diringkus termasuk Cuki dan Eric. Cuki bahkan hampir tak sadarkan diri ketika dibawa polisi.Namun, ia sempat mengigau, berkata, “Tuan Edhi, apa kau sudah kembali? Aku dan para pekerja datang menyambut kepulanganmu.”“Angkat tangan
Benar dugaan Paman Hery. Lubang hitam yang menjadi pintu ke dunia lampau itu kian mengecil. Badai pun ikut melemah. Dan jangkauannya tak seluas semula.Bahkan kini para polisi dan tentara yang berada di luar area Planet Zoo memutuskan bergerak masuk ke dalam Planet Zoo. Komandan mereka mengintruksikan pada pasukannya supaya tetap bersabar menanti celah untuk mendekati sumber badai itu.“Tetap utamakan keselamatan! Ini hanya masalah waktu,” tambah komandan tentara.Sementara itu, masih banyak polisi yang terjebak di tengah badai di dalam Planet Zoo. Mereka tak berani pergi dari persembunyian karena khawatir badai akan tiba-tiba menguat dan menggulung mereka. Namun, beberapa polisi ternyata keluar dari persembunyian untuk pergi memeriksa.5 tentara pergi ke tempat terjadinya ledakan pertama, karena badai dirasa melemah di wilayah terjadinya ledakan pertama. Mereka pun menemukan bangkai helikopter yang sudah hangus dan mengepulkan asap hitam. Setelah didekati, mereka menemukan seorang p
Paman Hery masih sekuat tenaga menahan goncangan dari jam pasir kuno. Walau tak ada badai menerpa dirinya, namun ia jam pasir di kedua tangannya dapat dikatakan cukup berat. Ia sendiri masih tak mengerti mengapa jam pasir yang bisa menjadi seberat itu.1 jam waktu yang dimiliki Mrs. Vaeolin untuk pergi menyusul Ellia ke dalam dunia di dalam jam pasir itu. Bila ia tak kembali tepat waktu maka mereka tak bisa kembali ke dunia nyata. Karena jam pasir tak akan membuka tiga kali dunia yang sama.Malam itu juga pasukan tambahan dari kepolisian dan tentara pemerintah Kota Westinhorn berdatangan. Truk-truk dan helikopter telah bergerak dari markas. Sebagian truk yang mengangkut tentara dan polisi sudah tiba di area wilayah sekitar kebun binatang Planet Zoo yang luasnya mencapai puluhan hektar. Sedangkan helikopter yang terbang di sekitar kebun binatang itu tak berani bergerak maju lebih ke dalam lantaran badai angin yang menelimuti kebun binatang itu.Tak hanya aparat dan para wartawan yang m
“Apalagi ini?” lirih Ellia manakala melihat sebuah lubang hitam bertambah besar dari semula yang berupa titik.“Ellia, bagaimana ini. hewan-hewan itu sudah mulai keluar.” John begitu panik.“Dan apa itu?” John menunjuk sebuah lubang hitam raksasa sejauh 200 meter di hadapan mereka. Kemudian sesosok manusia melangkah ke keluar dari dalam lubang hitam itu.“Ellia, kau pergi saja bersama John dan Jerry. Aku akan menghadang mereka,” kata Jack seraya menatap Ellia dengan cemas.“Mereka hanya menginginkanku,” lanjut Jack.“Pergi kemana maksudmu Jack!” sela John.“Kita terkurung!” lanjutnya.“Kita pergi bersama, Jack. Karena kita akan pulang bersama,” kata Ellia.Kemudian John menoleh pada lubang hitam itu, maka dilhatnya kini puluhan hewan buas menemani langkah sesosok manusia itu. Ia hampir pingsan karena ketakutan yang luar biasa. Bagaimana tidak, di kanan dan di kiri mereka terdapat hewan-hewan buas yang hendak menyerang.John pun menangis meraung-raung. I berucap, “Apakah daging kita te
Kedua mata Mrs. Vaeolin terbuka lebih lebar manakala melihat pasir terakhir akan jatuh. Sementara Paman Hery belum juga datang. Bila ia sendiri yang menahan jam pasir itu, maka ia tak dapat memantau ketika waktu habis. Tak diduga Paman Hery melompat dari belakang diri Mrs. Vaeolin. Ia mencoba meraih jam pasir itu. Dan tepat sekali, ketika jam pasir itu menciptakan badai bercampur cahaya yang berputar maka Paman Herry telah menggenggam jam pasir itu. Namun, tiba-tiba Robert melompat ke arah jam pasir itu. Ia mencoba merebut jam pasir kuno dari tangan Paman Hery. Robert sudah mendengar cerita mengenai jam pasir itu dari Max dan Durrel. Jam pasir kuno itu mampu menelan siapapun yang masuk ke dalamnya. Dan tidak memungkiri pula, jam pasir itu dapat mengembalikan Ellia, gadis kebun binatang yang menjadi saksi kejahatannya. Karena itu Robert ingin menggagalkan rencana Mrs. Vaeolin dan Paman Hery.“Berikan jam ini padaku!” Robert geram.“Kau yang menyingkir. Atau aku akan membuangmu ke dal
Polisi dan tentara dikerahkan untuk mengepung kebun binatang Planet Zoo. Sesuai dengan pernyataan 6 orang yang telah diamankan dari Georges Hat, bahwa tersangka buronan dari tahanan Dry Land Cave pergi ke kebun binatang Planet Zoo. Karena itu pihak kepolisian meminta bantuan tentara yang dimiliki Westinhorn untuk mengepung kebun binatang itu.Sesampainya di Planet Zoo, kedatangan puluhan polisi dan tentara mengejutkan orang-orang yang berseteru. Bahkan perkelahian antara anak buah Edhi dan pekerja Georges Hat yang dibantu pasukan patroli sempat terhenti ketika polisi dan tentara mengepung mereka. Bahkan helikopter yang terbang di atas mereka menyorotkan cahaya terang pada orang-orang yang bertikai di planet Zoo.“Kalian sudah terkepung. Jatuhkan senjata dan angkat tangan kalian semua!” seru komandan polisi di balik megaphone.Pilot yang mengemudikan helikopter itu mendapat perintah untuk menyisir tiap sudut kebun binatang itu. Sementara para polisi dan tentara mengamankan orang-orang
Tak diduga Ellia melempar sekepal salju ke muka John. Akibatnya John terkejut dan lengah. Ellia akhirnya mampu melepaskan cengkraman John dari lengannya. Ia pun bergegas menghampiri Jack. John berusaha mengejar, namun Jerry menarik bajunya. Ia meminta John tak pergi kemanapun. Lebih baik John mengawasi mereka dari tempatnya kini.“Lepaskan aku. Ellia dalam bahaya!”“Bukankah, Jack dan Edhi berada jauh dari anak buah Edhi?” bisik Jerry.John pun menggulungkan kening. “Tapi aku sangat khawatir.”“Dan kau? Tak biasanya kau bersikap begini!” lanjut John seraya menatap Jerry dengan penuh curiga.Dengan wajah datar Jerry berkata, “Kau salah. Aku masih sama seperti dulu. Hanya saja... aku tak ingin melihat Ellia... kembali sedih.” “Tapi kau malah membuatnya celaka!” maki John. Ia pun menyeringai sambil mengawasi Ellia.Sementara itu, kedatangan Ellia membuyarkan rayuan Edhi. Wajahnya kini dipenuhi dengan sakit hati. Ia tak rela Jack bersama dengan gadis itu, gadis yang sudah menggagalkan re