Share

PERKENALAN DENGAN MELINDA

Pagi ini langkah Romy terburu-buru. Aroma parfumnya begitu menyengat. Salsa hanya memperhatikan dari meja makan.

"Mas Romy, sarapan dulu!"

"Aku buru-buru."

"Kalau gitu minum kopi susunya dulu, sama roti Mas."

"Enggak sempat. aku berangkat Mas!"

"Ta-tapi--"

Brakkk!

Pintu sudah tertutup. Untuk kesekian kali, hati Salsa terluka. Perih dan menyakitkan. Bola matanya yang indah, mulai berkaca-kaca. Air mata luruh membasahi pipinya yang memerah. Isak tangis tak tertahankan lagi.

"Aku harus bagaimana lagi menghadapinya? Aku harus bagaimanaaa ...?"

Tubuhnya lunglai, terduduk di kursi makan. Tatap matanya nanar. Semua usaha yang coba dia lakukan untuk merebut hati Romy seakan sia-sia.

Tak sedikit pun Romy memperhatikan dirinya. Bahkan hanya untuk menanyakan kabar dia hari ini. Tak pernah terlontar dari bibirnya. Walau hanya beberapa kata yang Salsa harapkan.

Namun ....

Bagai pungguk merindukan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status