Bab 2
Setelah membuat tebakan, lelaki tua itu menggelengkan kepala dan kembali berkata, "Tidak, tidak ... Seharusnya bukan itu, paksaan ini begitu berbeda, dan guntur surgawi tidak terlihat. Namun, dapat dipastikan bahwa hal itu sangat berbahaya. Sepertinya perlu mengingatkan yang lainnya (guru dan murid) untuk tidak berkeliaran di sekitar hutan dalam beberapa hari ke depan."Kedai minuman.Satu lelaki tua kurus dan satu lelaki gemuk duduk berdampingan, mereka terlihat santai sambil menyesap anggur secara perlahan."Pak tua Ma, apa kau merasakannya?" lelaki tua kurus berkata sambil meletakkan gelasnya di meja."Ya, pak tua He, aku juga merasakannya, beberapa hal menarik telah terjadi .... " balas lelaki tua gemuk tanpa menoleh dan masih melanjutkan minum sambil merenungkan sesuatu di dalam pikirannya.Tidak hanya berbagai kekuatan di sekitar hutan, beberapa individu yang memiliki kekuatan luar biasa juga dapat merasakan peristiwa tersebut walaupun terpisah oleh jarak yang jauh. Mereka semua memiliki kepekaan terhadap getaran energi yang mengalir di sekitar mereka, hal itu memberi petunjuk akan sesuatu yang tak dapat diabaikan.Berbagai diskusi tentang kejadian itu tidak mempengaruhi pemuda di tengah hutan yang kini masih berbaring mengingat kenangan kehidupan masa lalunya.Namanya Kenzo Adif. Saat meninggal, dia berumur 24 tahun dan bekerja sebagai guru olahraga. Tapi jangan terlalu banyak berpikir, dia hanyalah guru olahraga biasa di sekolah menengah pertama, yang bisa dilihatnya hanyalah anak remaja yang baru beranjak dewasa. Ya ... walaupun ada beberapa yang memiliki tubuh dewasa sebelum waktunya ... ehem, ehem, jangan menyimpang, Mari kita lanjutkan ceritanya ...Kedua orang tuanya telah meninggal saat dia berumur 17 tahun. Saat itu, ada beberapa kerabat yang menawarinya untuk tinggal bersama mereka, tapi dia menolak dan memilih hidup mandiri. Tidak ada rumah, jadi dia hanya bisa menyewa rumah sederhana dengan sisa tabungan orang tuanya.Dia menamatkan sekolah sambil bekerja paruh waktu di daerah sekitar tempat tinggalnya. Sesekali kerabat akan datang membawakannya makanan atau menyapa, memeriksa keadaaan dan memberikan beberapa bantuan lainnya, dia berterima kasih akan hal itu.Dengan kerja kerasnya sendiri dia melamar menjadi guru olahraga dan di terima. Hidupnya relatif stabil, tidak ada ambisi, tidak ada tujuan tetap. Dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencari kesenangan di waktu luangnya. Sampai akhir hidupnya dia belum memiliki pikiran untuk memiliki istri, walau begitu tidak ada penyesalan dalam hidupnya."Oke, cukup mengenang masa lalu dan mari hadapi masa depan!" sambil berbicara, dia mulai berdiri meregangkan tubuhnya."Selanjutnya ... apa yang harus aku lakukan?" mengamati lingkungan, melihat langit sore di atas kepalanya, dia mulai membuat keputusan untuk membuat tempat untuk tinggal terlebih dahulu."Aku ingat ada tugas sistem yang mengharuskan untuk membangun tempat tinggal Master sekte yang pada dasarnya merupakan tempat tinggal untuk diriku sendiri, bukankah itu sama dengan rencanaku saat ini. Tapi ... dengan jarak antar pohon ini, aku rasa ... hanya cukup untuk membangun rumah kayu kecil sederhana. jadi, masih perlu memperluas lahan kosongnya lagi."Menatap pohon besar yang tingginya mencapai ratusan meter di sekitarnya, dia mulai berpikir, alat apa yang cocok untuk digunakan."Gergaji mesin... Seharusnya bisakan? mari kita coba dulu .... "Kenzo membuka panel toko sistem, dia membeli gergaji mesin, lalu menghidupkannya dan mencoba di pohon terdekat. Namun, saat gergaji mesin digunakan untuk menebang pohon di hadapannya, yang bisa dilakukan gergaji mesin hanyalah meninggalkan jejak goresan.<(; ̄ ・ ̄)Tetap berusaha, dia mencoba memotong dari sisi yang lain, tapi masih saja memperlihatkan hasil yang sama, dan gergaji mesinnya pun rusak, bilah gergaji yang awalnya tajam telah menjadi bengkok dan tumpul. Hal ini melebihi harapannya, pohon macam apa yang bisa sekeras itu, padahal dia telah menggunakan gergaji mesin terbaik.Ha... dia lelah, dengan tubuh tanpa otot saat dia masih remaja ini, dia tidak bisa melakukan banyak pekerjaan berat. jadi, dia hanya bisa beristirahat terlebih dahulu sambil memikirkan cara lain untuk menyingkirkan pohon di sekitarnya.Melihat gergaji mesin rusak yang masih ada di tangannya, dia berniat untuk melemparkannya kearah acak. Namun tindakan itu tertahan, sudah kebiasaannya untuk tidak membuang sampah sembarangan, jadi akan tidak nyaman jika dia melakukan hal itu."Yah, mari simpan di penyimpanan sistem terlebih dahulu," bersamaan dengan saat dia berkata, sebuah ide terlintas dibenaknya.Dengan pikiran dia meletakkan gergaji rusak di penyimpanan sistem dan tak sengaja melihat peti harta karun di dalamnya. Namun itu akan diperiksanya nanti, untuk saat ini dia masih ingin membuktikan idenya. Meletakkan tangan ke batang pohon, lalu dia memindahkannya ke ruang penyimpanan sistem."Berhasil!" dia berkata dengan semangat saat melihat hilangnya pohon yang telah dia sentuh. Tubuh yang awalnya lelah kini telah mendapatkan kembali semangatnya. Dia segera menghilangkan banyak pohon di sekitar.Selama proses, dia juga menemukan bahwa sesuatu yang ingin disimpan tidak harus disentuh, selama jaraknya cukup dekat, hanya perlu mengguanakan pikiran. Dan tak terduga ada juga fungsi tempat sampah pada penyimpanan. Jadi, jika ada barang yang tidak bisa digunakan lagi cukup gunakan fungsi itu untuk menghilangkannya sampai satu titik debu pun tak tersisa.Dalam waktu setengah jam Kenzo telah menghilangkan pohon di area ribuan meter. Saat kembali ke tempat awal, kakinya sudah tidak dapat berdiri lagi. Dia duduk di tikar dan minum cola untuk menghilangkan rasa haus, lalu dia mengeluarkan peti harta karun yang ada di penyimpanan sistem dan langsung membuka penutupnya dengan kedua tangan karena ukurannya yang cukup besar.Cahaya keemasan menyilaukan keluar dari peti dan langsung menuju ke tubuhnya.Ding, buka peti misterius ... Selamat telah mendapatkan bahasa dunia dan basis kultivasi dewa petapa.Mendengarkan pemberitahuan sistem, dia merasa lega dan membiarkan energi keemasan mengalir ke dalam setiap inci tubuhnya. Dalam hitungan detik cahaya keemasan menyergap dan lenyap, tapi tidak sepenuhnya. Sisanya tetap bersembunyi dalam lipatan—dalam pikiran dan dalam jaringan sel tubuh bagian dalamnya.Berbagai pengetahuan bahasa yang belum pernah didengarnya mengalir di dalam pikiran, dan dia juga merasakan tubuhnya telah mengalami perubahan besar. Energi yang tak diketahui mengalir deras disetiap bagian tubuh, otot-otot proposional yang pernah dimiliki dikehidupan sebelumnya telah kembali, rasa lelah dan sakitnya kini telah hilang, pikiran menjadi lebih jernih, presepsi menjadi lebih tajam, kini dia penuh dengan kekuatan dan merasa bisa meledakkan dunia.Walaupun begitu, dia tidak mencoba kekuatannya karena takut akan menyebabkan kekacauan. Ia lebih suka hidup dalam kedamaian. Kini, dia melanjutkan hal yang belum diselesaikan, yaitu membangun tempat tinggal. Hal ini sangat sederhana.Sistem telah menyediakannya di toko sistem—opsi yang bisa dipilih: ada yang bisa langsung digunakan dan ada yang bisa dirancang sesuai keinginan.Dalam cakupan pilihan tersebut, ia memilih bangunan yang telah disiapkan. Beragam pilihan menanti, namun sejak awal, ia telah memiliki tujuan di dalam benaknya. Pilihan jatuh pada bangunan besar, dua lantai, yang memadukan corak timur kuno dengan sentuhan modern.Dunianya saat ini tidak memiliki listrik, itulah mengapa ia menambahkan pembangkit listrik tenaga angin dan air yang ia rancang melalui sistem. Tidak terbatas dalam menghasilkan listrik, perangkat itu di posisikan berdampingan dengan rumahnya. Melibatkan rancangan minimalis, pembangkit listrik tidak menggoyangkan desain awal bangunan. Hal ini tidak akan terlihat jika tidak diperhatikan dengan cermat.Pilihannya saat ini sudah lebih dari cukup untuk ditinggalinya sendirian. Jika bosan dengan gaya dan tata letaknya, hal itu dapat diubah sesuka hati dengan bantuan sistem.Dengan cermat memeriksa kembali rancangannya, Kenzo mulai menentukan lokasi penempatan. Caranya seperti dalam permainan pembangunan, dia akan disediakan penglihatan dari langit melalui matanya langsung atau panel sistem, dan lokasi bangunan dapat ditempatkan pada area yang tidak memiliki penghalang besar.Setelah selesai dia mengatur, di depannya. Di tempat lokasi pembangunan, sekumpulan besar kabut muncul dan menghilang dalam persekian detik, setelah itu bangunan yang dia pilih telah selesai dibangun diatasnya.Ding ... Tugas peningkatan level sekte selesai ...BAB 3Kecepatan pembangunan membuat dirinya tercengang, sehingga tidak terlalu memperhatikan notifikasi sistem. Beberapa detik berlalu, dan dia pun tersadar. Saat itu langit sudah mulai gelap, dia membereskan tikar dan kaleng cola di tanah, lalu masuk ke rumah tempat tinggal barunya.Di dalam rumah berbagai perlengkapan modern seperti sofa, televisi, pendingin dan penghangat ruangan, dan peralatan lainnya telah tertata rapi di berbagai ruangan. Pinggiran dinding bangunan di hiasi berbagai ukiran kuno, dibagian langit-langit bangunan terdapat berbagai jenis lampu yang menyempurnakan penerangan dalam ruangan. Secara keseluruhan mewah dan elegan sesuai dengan keinginan awalnya.Kenzo tidak melihat seluruh ruangan, hanya beberapa yang berada di lantai pertama, tidak perlu terburu-buru untuk melihat semuanya. Menyudahi kegiatannya, dia segera menuju kamar acak dilantai pertama, membasuh tubuh dengan air, mengenakan baju tidur yang nyaman, lalu berbaring dan tertidur di kasur yang super empu
BAB 4Mencoba menggunakannya untuk menjelajahi internet, itu berjalan lancar. Berbagai web dari dunia lamanya bermunculan di layar ponsel, hal ini membuatnya senang. Walaupun aneh, dia menduga itu bisa dilakukan karena sistem.Membuka situs web novel favoritnya, sudah banyak novel baru ditambahkan. Dengan senang hati dia mencari dan membaca novel yang sesuai dengan seleranya.Membenamkan dirinya bermain ponsel, waktu terlewatkan begitu saja, dia hanya beranjak dari sofa saat makan dan mandi di sore hari. Tak terasa malam tiba, melihat jam pada ponsel yang menunjukkan pukul sembilan malam, barulah dia berhenti bermain dengan ponsel, lalu beristirahat di kamar.Dia dapat mengetahui waktu yang tepat setelah memeriksa dan menemukan bahwa, waktu di dunianya sekarang sama dengan waktu di negara dan kota tempat tinggalnya di dunia lama.Dua hari berlalu ...Yang dilakukan kenzo selama waktu ini hanyalah bermalas-malasan bermain dengan ponselnya. Dia tidak terburu-buru untuk menyelesaikan tuga
BAB 5Kenzo tidak terlalu memperhatikan sikap rubah itu, dia membeli berbagai perlengakapan medis di toko sistem. Karena rubah tidak berbicara, jadi dia menganggap rubah itu setuju untuk ditolong."Tahan sebentar ini akan sakit di awal," Setelah berkata, kenzo menaruh obat penghilang rasa sakit di suntikan.Tubuh rubah putih bergetar saat melihat jarum suntik, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kenzo memegangi tubuh si rubah dan menyuntikkan obat pada bagian terdekat pada luka. Setelah disuntik ... rubah putih itu tidak lagi merasakan rasa sakit dan menjadi lebih tenang dan dia hanya bisa diam melihat tubuhnya dipermainkan.Kenzo melanjutkan perawatannya, dia mencuci luka sampai bersih dan melihat beberapa daging yang terluka telah membusuk ... dia menyiramnya dengan cairan antiseptik.Setelah luka dibersihkan, Kenzo mengambil pisau bedah yang telah disterilkan dengan hati-hati. Dengan penuh perhatian, ia memulai tindakan memotong jaringan daging yang rusak. Meskipun tugas ini membu
Bab 6"Hah!" Kenzo terkejut saat mendengar suara rubah putih yang berbicara. Melihat ke arah rubah putih, Kenzo mengamati. Kini si rubah putih sedang memeluk, melindungi ekornya sambil menatap dengan gugup dan malu ke arahnya.Seketika Kenzo mengerti, tapi karena itu, dia semakin ingin menggoda si rubah putih.Swosh ... Seketika, dalam kedipan mata, Kenzo muncul di belakang rubah putih, lalu mengangkat dan memeluk tubuh si rubah putih sambil berbisik pelan di samping telinga, "Memangnya kenapa?""Hi ...." rubah putih berteriak centil karena kaget. Dia mengabaikan pertanyaan kenzo dan dengan panik meronta ingin membebaskan diri sambil berkata, "le– lepaskan aku! ....""Tidak ..." Kenzo menolak, dia awalnya tidak bermaksud menggodanya lebih jauh.Tapi, karena melihat ekor rubah yang indah menjuntai ke bawah saat dia menggendongnya. Dia menjadi penasaran, jadi dia mencengkram ekor si rubah putih."Emhh ...," rubah putih mendesah pelan, dia mencoba memohon pada kenzo dengan ekspresi menyed
Di dunia lama Kenzo.Fira sedang duduk, mengetik naskah novel dengan laptop yang ada di atas meja, jari-jarinya yang ramping dengan terampil menekan berbagai tombol keybord dengan cepat.Saat ini, ponselnya bergetar mengeluarkan nada dering. Mendengar nada itu, Fira menghentikan ketikannya. Mengambil ponsel dan melihat nama pemanggil, dia sedikit terkejut dan berkata, "Dia menelpon lagi. Jadi, seharusnya ... saat itu kerabatnya kenzo memang sengaja menghubungiku untuk mengatakan sesuatu."Tanpa berpikiran yang aneh Fira menekan tombol jawab pada panggilan video. Saat tampilan layar berubah, segera ...."Ahhhh!!!"Fira berteriak keras, melemparkan ponsel yang dipegang ke arah dinding, dan dengan cepat berdiri sambil mundur ke belakang. Namun, mungkin karena ketakutan, dia tidak memperhatikan keadaan di belakangnya. Kakinya tersandung kursi dan dirinya terjatuh dalam keadaan duduk di lantai.Fira kini sangat ketakutan dan menangis sambil menutupi matanya.Cklek ....Pintu kamar Fira dib
Bab 8Gerakan yang ditimbulkan Kenzo agak besar, wanita muda itu merasakannya dan terbangun dari tidur. Dia duduk mengusap-usap matanya sambil berkata pelan menghadap ke arah Kenzo, "Tuan Ken ...."Mendengar panggilan itu, Kenzo segera memperhatikan, dan dia tersadar kalau perempuan itu kemungkinan besar adalah si rubah putih, untuk memastikannya, Kenzo mencoba memanggil nama si rubah putih, "Elma? ....""Um ..." jawab singkat perempuan muda itu sambil menatap Kenzo.Ternyata benar, Kenzo tidak menyangka si rubah putih juga bisa berubah menjadi bentuk seperti manusia. Menatap tubuh manusia Elma beberapa detik, Kenzo segera tersadar dan melemparkan baju kaos acak dari toko sistem sambil berkata canggung pada Elma "Ehem, ayo pakai baju dulu Elma ...."Melihat baju yang ada di depannya lalu ke tubuhnya sendiri, Elma baru tersadar dengan kondisinya, dia berteriak sambil menggerakkan tangannya menutupi dada dan area vital bawahnya, "kyaa!!!"Seketika Kenzo berlari keluar kamar sambil berkat
Ding ...Pengingat, pengguna dapat menjadikan siapapun di dunia ini sebagai murid, tak terbatas hanya pada ras manusia. Namun pengguna tidak diperbolehkan menyebarkan metode kultivasi ke dunia pengguna sebelumnya karena dunia itu tidak memiliki energi spiritual, dan tindakan itu juga dapat merubah arah perkembangan dunia, jika itu dilakukan, akan menyebabkan sesuatu yang buruk terjadi pada pengguna.Mendengar penjelasan sistem, kenzo berterima kasih atas pengingatnya, jika dia telah mencari murid dari dunia lamanya, bukankah itu akan membuatnya sengsara, walaupun dia tidak tahu suatu hal buruk apa yang akan terjadi, tapi, itu pasti bukan hal yang baik. Melalui penjelasan itu kenzo tidak perlu mencoba idenya lagi karena dia sudah mendapatkan jawabannya."Suami ... suami ..." suara Elma yang berkata sambil mengguncang kenzo yang saat ini diam seperti melamun."Ah ... Istri ..." ucap Kenzo tersadar."Ada apa suami? ..." tanya Elma dengan khawatir."Tidak ada, aku hanya melihat sistem tadi
Walaupun malu, Elma tetap membuka bajunya dengan cepat. Kini Kenzo dapat melihat kembali tubuh tanpa busana Elma yang indah. Memandang dan menghargai tubuh istrinya sebentar, Kenzo kembali fokus dan memposisikan Elma untuk berbaring di sofa. Lalu dia memulai teknik pembukaan akupuntur yang ada di dalam pikirannya.Ada dua cara yang bisa dilakukan, yang pertama dengan metode mengalirkan energi ke titik akupuntur yang ingin dibuka, namun cara ini akan membutuhkan waktu cukup lama dan juga diperlukan ketelitian dalam pengendalian energi, walaupun Kenzo merasa dia bisa mengendalikan energinya dengan baik tapi dia tidak mau mengambil resiko, jadi dia memilih cara kedua yang menusuk titik akupuntur secara langsung menggunakan sesuatu seperti jarum.Pengendalian dan pengetahuan yang dalam tentang tubuh manusia sangat diperlukan, Kenzo tidak memakai jarum, tapi menggunakan energinya yang dibentuk tipis seperti rambut di jarinya.Elma memejamkan matanya menunggu. lalu, dia merasakan tubuhnya se
"Aku akan keluar sebentar ..." kata Kenzo yang berbicara dengan kelompoknya di depan pintu hotel."Suami, mau ke mana?" tanya Elma dengan nada perhatian."Arena kota, aku akan menemui beberapa orang di sana ..." kata Kenzo sambil tersenyum kepada istrinya. Lalu setelah itu dia menoleh ke Hao Zi dan kembali berkata, "Paman Zi, mau ikut tidak ...""Ayo ..." paman Zi mengangguk menerima ajakan Kenzo.Ke duanya pergi, dan para wanita memasuki hotel, beristirahat.---Di area sekitar arena kota, depan pintu masuk arena.Sekumpulan laki-laki berkumpul. Mereka berdiri dan berbicara bersama.Tak lama dari itu, Kenzo dan paman Zi yang berjalan sampai di sana."Master Ken ..." sapa kumpulan laki-laki saat mereka menyadari kedatangan Kenzo."Ya ..." Kenzo menjawab sapaan mereka dan tersenyum. Dia memperkenalkan paman Zi pada mereka, "Perkenalkan, ini salah satu penatua sekte ....""Penatua Hao ..." semua laki-laki yang mendengarkannya menyapa, berkenalan dengan paman Zi. Paman Zi menanggapi me
"... Nama yang cantik ... aku Zeta ..." ucap kalajengking racun jiwa yang memperkenalkan diri sambil tersenyum.Melihat keduanya berbicara, Desna dan Yuri yang awalnya diam ikut bergabung dalam percakapan. Keduanya memperkenalkan diri sambil tersenyum ke arah Queen."Yuri ...""Desna ..."Queen menanggapi perkenalan kedua wanita itu dengan senyuman ... dirinya tidak terbiasa dengan pembicaraan yang panjang lebar tapi dia berusaha untuk beradaptasi, menanggapi perkataan ketiga wanita itu sebaik mungkin. Karena belum terlalu saling mengenal, keempatnya hanya berbicara santai. Membicarakan keadaan kota dan tempat yang bagus untuk di kunjungi ......Sekitar lima belas menit kemudian ...Kereta kuda yang mengangkut Kenzo dan lainnya sampai di kediaman tuan kota yang cukup besar. Semuanya turun dengan tenang, mengikuti tuan kota memasuki bangunan tersebut....Di ruang makan yang ada di kediaman tuan kota.Kenzo dan lainnya duduk berkumpul disekitar meja besar yang ada di tengah ruangan.
Pertama-tama dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Lalu, dia mulai menjelaskan secara singkat tentang sekte yang dia dirikan. Dari mulai nama, lokasi, serta kondisi yang dia tawarkan. Tidak lupa Kenzo juga menyebutkan tentang sektenya yang tidak hanya menerima manusia ... tapi juga hewan spiritual.Semua informasi yang Kenzo sampaikan sangatlah besar. Setiap orang yang baru mendengarnya menjadi terdiam memandangi Kenzo. Ini bohongkan? Sulit bagi mereka untuk mempercayainya. Putri tuan kota memandangi punggung Kenzo dari belakang. Dirinya sama dengan yang lainnya. Dia berpikir, 'Apa yang Master Ken maksud? Jika dia mendirikan sekte ... itu masih bisa diterima. Tapi ini dia berkata kalau lokasinya berada di tengah hutan terlarang? Bukankah itu bercanda ....' Tak lama dari saat Kenzo selesai berkata, tiba-tiba, putri tuan kota merasakan tekanan yang kuat. Tidak hanya dia, semuanya sama, bahkan kelompok Kenzo juga dapat merasakannya. Walau hanya sesaat, tapi itu sudah cukup untu
...Setelah membuat Kenzo dan para penonton kebingungan, pemuda itu kembali melanjutkan serangannya.Dia maju ke depan dengan kedua tangan yang memegang patahan tombak. Pemuda itu dengan mahirnya menebas dan menusuk Kenzo melalui sisi kanan dan kiri. Gerakannya kini lebih cepat dan bervariasi menambahkan beberapa tendangan di setiap serangan.Kenzo menganggapnya menarik dan terus beradu serangan ... melompat dan menghindar, sesekali diam ditempat, menahan laju gerakan dari si peserta nomor dua tersebut.Swoosh!Tombak patah yang ada di tangan kanan pemuda itu mencoba mengenai perut bagian bawah Kenzo, tapi hal itu digagalkan oleh Kenzo yang langsung mundur dan menendang pergelangan tangan pemuda itu sampai membuat tombak yang awalnya digenggam erat kini menjadi terlepas dan terjatuh di lantai panggung arena.Menggunakan sisa patahan tombak yang ada, pemuda itu terus mencoba menyerang sekuat tenaga, tapi, hal itu belum berhasil mengenai Kenzo yang dapat melihat serangan pemuda itu deng
Pembawa acara mengangguk menuruti. Dia berpikir betapa sialnya pria berotot besar ini ketika bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki ranah setengah dewa. Walaupun ranahnya ditekan, tapi setiap orang yang memiliki ranah lebih tinggi memiliki beberapa keuntungan seperti fisik dan persepsi yang lebih kuat ..."Pertandingan ditingkat inti platinum bintang lima ...""Bersiap dan atur aura ...""Fight!"Selesai pembawa acara berkata, aura yang kuat berasal dari pria berotot itu segera menyebar dan dia mendekati Kenzo dengan cepat. Menggerakkan tangannya, dia melakukan pukulan ke arah kepala Kenzo.Swosh!Menghindar ke samping, Kenzo berhasil mengelak dari pukulan yang di arahkan itu. Dengan ringan Kenzo bergerak mundur menjaga jarak yang cukup dari pria berotot besar itu.Namun, pria berotot itu terus menambah kecepatannya untuk memukul Kenzo. Mengikuti rute menghindar Kenzo, dia dengan semangat memukul ke arah itu tanpa henti menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Kenzo yang mel
Beberapa orang terlihat membawa sebuah kotak yang berisikan nomor peserta. Di tengah lapangan arena, pembawa acara mengacak-acak isi di dalamnya. Penonton mengamati setiap tindakan. Di bawah tatapan menunggu penonton, pembawa acara mulai mengambil dua token. Mengangkat dan melihat nomornya, dia berkata sambil berteriak memberitahukan ....Begitu seterusnya sampai token yang ada di dalam kotak tersebut dikeluarkan seluruhnya. Total enam belas peserta dan mereka akan saling bertarung sesuai dengan undian yang telah dilakukan.Di tempat terbuka yang tidak jauh dari lapangan arena. Kenzo dan peserta lainnya duduk menunggu, mencoba mencari lawan mereka. Namun, tidak semua peserta mau menunjukkan nomor mereka sehingga Kenzo belum bisa mengetahui siapa lawannya nanti...."Ini ... Kamu tidak salah menuliskan?" tanya tuan kota kepada gadis yang mencatat informasi pendaftaran."Tidak tuan kota, semuanya benar, peserta dengan nama Master Ken memang memiliki ranah tersebut, dia telah menunjukkan
"Cepat, cepat, sebentar lagi acaranya akan dimulai ....""Ya, ayo cepat, jangan sampai kita kehabisan tempat."..."Benarkah? Tuan kota mengadakan turnament?""Ya, pagi tadi, tuan kota sendiri yang menyampaikannya. katanya ini bagian dari acara kedewasaan putrinya ..."...Setelah mendengarkannya, Kenzo memahami apa yang terjadi. Sambil tetap berjalan ke depan bersama yang lainnya, Kenzo berbicara dengan kelompoknya yang terlihat penasaran itu. "Ada pertandingan yang sedang diadakan, apa kalian ingin melihatnya?""Ya ...""Tentu saja ...""Ayo ..."Dia menanyakan pendapat mereka. Tidak ada yang menolak, semuanya tidak keberatan untuk pergi ke tempat pertandingan yang diadakan dan melihatnya. Mereka juga penasaran akan hal tersebut.Mengikuti arus kerumunan yang terlihat bersemangat, mereka terus berjalan ..._ _ _ _Di suatu bangunan besar melingkar layaknya sebuah stadion. Kenzo yang telah sampai bersama kelompoknya, terus berjalan mengikuti kerumunan memasuki tempat itu melalui pin
Ke dua bajingan itu mengikuti Kenzo dari jarak yang cukup jauh. Mereka berbaur dengan kerumunan yang ramai untuk mencegah kecurigaan dari kelompok Kenzo.Namun, usaha mereka sia-sia karena Kenzo dan kalajengking racun jiwa telah menyadari hal tersebut. Kenzo bersikap biasa dan tidak berniat melakukan tindakan apapun. Namun lain halnya dengan kalajengking racun jiwa, dia memikirkan sesuatu ....Cukup lama kedua bajingan itu mengikuti Kenzo, dan saat ada di area yang sudah terlihat cukup jarang pejalan kaki, kedua bajingan itu memutar arah melalui suatu gang dan mendahului kelompok Kenzo. Terlihat kalau mereka sangat memahami daerah di sekitar kota ini....Ke dua bajingan itu sudah menebak arah yang ingin kelompok Kenzo lewati, jadi mereka mendahului dan membuat persiapan di suatu gang sepi yang jauhnya hanya beberapa puluh meter di depan kelompok Kenzo. Tujuan mereka bukanlah untuk bertarung, tapi melakukan penculikan
Di toko yang di dalamnya terdapat berbagai porselen, lukisan dan barang hias lainnya. Kenzo bersama Elma dan lainnya disambut oleh gadis resepsionis yang berdiri tersenyum sopan menyapa mereka di dekat pintu masuk, "Selamat datang ..."Kenzo mengangguk membalas senyuman gadis tersebut dan menyatakan niatnya. Elma dan lainnya bergerak menyebar ke sekitar area dalam toko melihat-lihat berbagai barang yang ditampilkan. Suasananya cukup sepi dan hanya beberapa pengunjung yang terlihat, jadi para wanita itu dapat dengan tenang berkeliaran di dalam toko yang cukup luas tersebut.Mendengarkan perkataan Kenzo, gadis itu dengan hati-hati meminta Kenzo untuk memperlihatkan barangnya. Bukannya dia tidak percaya, tapi ini adalah tugasnya untuk memastikan. Ini hanya formalitas, dari saat pertama kali melihat Kenzo masuk bersama dengan banyak wanita, dia tahu kalau Kenzo serius ingin menjual barang di sini.Kenzo bekerja sama dengan baik, dan dengan cepat memperlihatkan dan meletakkan beberapa produ