Share

83. Jadi Makan, Nggak?

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alex dengan cepat kembali menata seperainga. Pria itu juga menata beberapa kelopak bunga mawar merah di atas kasurnya. Membuat bentuk hati. Dia tersenyum-senyum sendiri karena saking bahagianya.

Kemudian Alex meraih benda yang lain lagi dari dalam kotak. Pria itu mengambil beberapa buah lilin plastik lalu menyalakan tombol on-nya. Lilin plastik itu pun menyala redup karena memang hanya lilin hias dari baterai. Selanjutnya Alex mengambil lilin-lilin yang lainnya dan menatanya pada lantai di sekitar tempat tidurnya yang sudah tertata.

'Sudah selesai. Nggak nyangka aku bakal membuat seperti ini,' ucapnya dalam hati membanggakan hasil karyanya sendiri.

Alex pun keluar dari kamarnya. Pria itu menutup rapat pintu kamar. Dia segera turun ke lantai satu untuk menemui Dini, gadis yang kini telah sah menjadi istrinya.

"Mas Alex." Panggilan manis itu menghentikan langkah Alex untuk menuju ke rumah sebelah.

Ternyata Dini sudah berada di rumahnya. Gadis itu pun sudah berganti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   84. Gangguan Si Kecil

    Pria itu membatu saat mendapati putri kecilnya kini mengintip dari celah pintu."Xena?" gumamnya memanggil nama sang anak.Dini pun ikut menoleh ke arah pintu kamar. Benar saja di sana ada gadis kecil yang berdiri mengintip aktivitas mereka berdua. Pintu pun terbuka semakin lebar."Papi sama Mami lagi ngapain?" Pertanyaan polos itu terlontar dari mulut mungilnya.Alex kembali menatap sang istri yang berada di bawahnya. Dini pun membalas tatapan pria itu. Mereka memiliki pertanyaan yang sama. Segera setelahnya Alex menyingkir dari tubuh Dini dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang hampir polos karena ulah sang suami."Bukannya sandal Xena ada di rumahmu, ya?" tanya Alex pada istrinya.Dini membetulkan pakaiannya dan segera duduk di samping Alex. Gadis itu mengangguk mengiyakan. Xena kini memasuki kamar sang ayah dan kagum dengan lilin-lilin kecil di atas lantai."Kan tadi Xena pulang nggak pakai sandal. Lupa tadi sandal Xena ada yang masih di ruma

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   85. Good Morning, My Wife

    Embusan angin dingin membelai dedaunan dan tembok rumah-rumah di sekitarnya. Seorang pria terganggu dengan hawa dingin yang membelai kulit polosnya. Selimut tebal yang ia kenakan ternyata sudah tersingkap sebagian.Alex kemudian membuka perlahan kedua matanya. Pria itu langsung tersenyum saat kedua netranya menangkap wajah tenang gadis cantik yang kini menjadi istrinya. Tangan kekarnya pun membetulkan selimut agar menutupi bahu mulus sang istri lalu membelai wajah Dini dengan lembut."Akhirnya aku bisa mendapatkan kamu, Dini," gumam Alex di sela-sela belaiannya.Rambut Dini dia sugar ke belakang sehingga wajah cantiknya yang alami dapat dia lihat dengan jelas. Meski kamar itu hanya disinari lampu dari lilin-lilin kecil, tetapi wajah sang istri masih dapat dia nikmati.Alex menyandarkan salah satu tangannya, menopang dagu. Pria itu masih betah membelai lembut rambut panjang istrinya yang wangi. Dia kembali teringat dengan malam panasnya tadi. Sebuah senyuman lebar pun

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   86. Malam Pertama

    Pasangan pengantin baru itu kini sudah berada di kamar mandi. Dini menggunakan kesempatan itu untuk bermanja pada suaminya. Gadis itu membiarkan Alex memandikan dirinya dengan penuh perhatian. Ini sebagai bentuk pertanggung jawaban pria itu atas kejadian tadi malam."Mas Alex," panggil Dini yang tengah menikmati pijatan lembut di kepalanya."Hm?" Alex kini meraih shower untuk membersihkan rambut sang istri yang terkena shampo."Aku bahagia banget akhirnya kita bisa menikah. Nggak nyangka ya Mas Alex yang dulu suka jauhin bahkan galakin aku ternyata bisa suka juga sama aku," ucap Dini sembari memejamkan kedua matanya. Menikmati aliran air dingin yang menyegarkan.Alex diam sejenak. Pria itu juga ikut teringat dengan masa di mana dia begitu terganggu dengan kehadiran gadis yang kini menjadi istrinya."Itu kan karena kamunya yang ganjen dan nggak tahu malu. Coba deh sadar diri. Cewek mana yang ngejar-ngejar duda beranak satu terus suka sekali bersikap tak senonoh,"

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   87. Jodoh Lima Langkah

    "Oh begitu. Ya udah deh nggak jadi ikut. Kata Kakung juga kalau Mami sama Papi lagi malam pertama aku nggak boleh ganggu." Xena kembali berujar dengan wajah polosnya yang menggemaskan."Hahaha. Iya lah. Kalau kamu ikut dan gangguin Mami sama Papi kamu pas malam pertama, nanti kamu nggak dapet adek." Tiba-tiba saja Budiono ikut bergabung dengan mereka.Dini menatap ke arah sang ayah dengan tatapan tak percaya."Bapak!""Oh. Jadi gitu, ya, Kung. Kalau selesai malam pertama bakal dapet adek baru?" tanya gadis kecil itu yang kini beralih pada kakeknya."Iya. Makanya kamu nggak boleh ganggu Mami dan Papi kamu. Kamu juga harus tidur sendiri," imbuh pria paruh baya tersebut dengan tatapan serius yang menurut Dini tampak menyebalkan."Bapak jangan ngajarin yang enggak-enggak sama anak kecil!" Minarti mengingatkan suaminya."Bapak nggak ngajarin yang enggak-enggak, kok. Cuma kasih tahu Xena saja kalau pengen dapet adek baru," jawab Budi dengan santainya.Baik

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   88. Ajakan Bulan Madu

    "Nanti aja, Din," balas Alex dengan wajah pasrah namun masih ingin merahasiakan sesuatu."Baiklah," desah Dini."Yah. Xena nggak tahu dong," protes gadis kecil yang bersama mereka.Semua orang dewasa pun tertawa karena kepolosan Xena.Hingga sore pun tiba, Alex kembali mengajak istrinya untuk tidur di kamarnya. Pria itu juga meminta Dini untuk memindahkan barang-barang serta pakaiannya. Sekarang Budi yang tampak tak rela."Biarkan saja lah pakaian sama barang-barangmu di kamar lamamu, Din. Kan rumah Nak Alex juga sebelahan," tutur pria paruh baya itu ketika Dini mengemasi barang-barang miliknya dibantu sang suami.Anak gadisnya yang sudah menjadi tanggung jawab pria lain pun tersenyum. "Pak. Meski dekat, tapi kan aku nggak boleh pisah sama Mas Alex. Apa lagi pisah ranjang. Nanti dikira nikahan kami cuma settingan lagi," jelasnya.Budi diam sejenak. Memikirkan ucapan dari putrinya. Pria paruh baya itu juga tahu bahwa kini sudah ada yang menjaga putri kesay

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   89. Bersamamu

    Kini burung besi itu sudah mendarat kembali di atas bumi. Dini malah tertidur selama di dalam perjalanan. Alex pun harus membangunkannya."Din. Dini. Bangun! Kita udah sampai," panggil pria itu sembari menepuk-nepuk pelan kedua pipi istrinya."Emmmhhh." Dini melenguh. Gadis itu kemudian membuka kedua matanya. Benar saja, pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat dengan selamat."Eh? Kita udah sampai di Bali?" tanya gadis itu yang sudah sadar dari tidurnya."Iya. Ayo cepetan kita turun!" ajak Alex sembari menarik pelan tangan istrinya.Dari bandara mereka langsung menuju ke sebuah hotel bintang lima. Dini takjub melihat bangunan yang megah itu. Dia kini berjalan bersama Alex yang mengandeng tangannya serta menyeret koper di tangan yang lain."Silakan kuncinya," ucap seorang resepsionis wanita dengan ramah.Alex segera menerima kunci tersebut. Mereka berdua pun segera menuju ke kamar dengan didampingi oleh seorang Bell Boy. Kini mereka telah sampai di dep

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   90. Gangguan di Pantai

    Mentari sudah menyapa langit pulau Dewata. Alex dan Dini segera bersiap untuk jalan-jalan mengelilingi tempat wisata yang telah pria itu janjikan. Keduanya menikmati saat-saat bersama.Seperti janji Alex, pria itu akan mengajak sang istri untuk bermain air di tepi pantai. Dini kini mengenakan dress putih bermotif bunga dengan kedua lengannya yang pendek hampir memperlihatkan kedua ketiaknya. Alex sendiri tak mau kalah. Pria itu mengenakan kaos yang dipadankan dengan kemeja berwarna putih tanpa dibenarkan semua kancingnya.Kini pasangan berbeda usia itu menikmati berjalan di pantai yang sudah ramai. Alex terus menggandeng istrinya saat berjalan. Mereka membiarkan kedua kaki mereka basah terkena gulungan ombak yang tenang."Hahaha. Mas Alex, lihatlah di sana ada kerang!" seru Dini dengan antusias.Gadis itu pun berjalan mendekat untuk mengambil kerang yang dimaksud. Benar saja, dia menemukan sebuah kerang yang indah dengan corak kecokelatan."Lihatlah, Mas! Cantik

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   91. Ratuku

    "Mas Alex keren, deh," puji Dini saat dia berjalan dengan salah satu tangannya digenggam erat oleh sang suami."Kamu seharusnya langsung mendatangiku! Gimana kalau mereka sampai berbuat yang tidak-tidak, coba?" hardik pria itu tanpa menoleh.Dini merasa bersalah. Namun, gadis itu tetap saja tak bisa berhenti memikirkan betapa keren sang suami."Iya, Mas. Maaf.""Duh. Anak jaman sekarang kok ya ada yang model begitu! Kasihan kalau sampai ada cewek yang diganggu lagi," sambung pria itu.Dini merasa takjub dengan sang suami. Mungkin karen memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil makanya Alex tak terima jika ada yang mengganggu perempuan. Apa lagi perempuan-perempuan yang hidup bersamanya. Alex terus melangkah sembari membawa istrinya berjalan kembali menuju hotel. Keduanya diam selama dalam perjalanan pulang dan kini sudah sampai di dalam kamar mereka yang mewah."Sekarang kamu mandi! Bajumu kotor itu," ucap Alex sembari menunjuk ke arah rok sang is

Bab terbaru

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   98. Bukan Salah Sasaran (END)

    Setelah beberapa hari, Dini kembali bermanja pada suaminya. Kasihan juga Alex setiap malam harus tidur di sofa karena sang istri yang tiba-tiba jengah melihatnya.Pria itu kini berbaring di samping Dini di atas kasurnya yang empuk. Lalu dia memiringkan badannya agar bisa menatap sang istri yang tengah tidur telentang menatap langit-langit kamar."Sayang," panggil Alex."Hm?" Dini menoleh sembari tersenyum lembut.Alex kemudian mengangkat tangannya dan mengelus lembut perut rata sang istri. "Kamu sudah nggak males lagi denganku, kan?" tanya pria itu.Dini tersenyum memperlihatkan gigi-giginya. "Hehe. Enggak, kok.""Syukur deh. Kemarin juga kenapa sih bawaan bayi malah nggak mau lihat aku?" protes Alex yang masih mengusap lembut perut istrinya.Dini terkekeh mendengar penuturan sang suami. "Maaf, ya, Mas. Aku kemarin-kemarin nggak tahu bawaannya pengen marah gitu kalau lihat Mas Alex," ucapnya.Sang suami menghela napas. "Hahhh. Bisa-bisanya benci suami sendiri. Tapi nggak papa. Aku pah

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   97. Aku Males Sama Mas

    Dokter segera melakukan beberapa pemeriksaan untuk pasiennya. Seorang dokter wanita pun kembali duduk di hadapan Alex dan Dini. Wanita itu tersenyum sembari menatap bergantian dua orang di hadapannya."Gimana istri saya, Dok?" tanya Alex."Selamat, ya, Pak. Bu Dini tengah mengandung dan usia kandungannya sudah menginjak empat minggu," jawab sang dokter masih dengan senyumannya."Alhamdulillah ... Dini. Akhirnya kamu hamil," ujar Alex dengan raut kebahagiaan yang tak dapat dia sembunyikan."Iya, Mas. Makasih, Bu Dokter," ucap Dini ikut bahagia."Sama-sama. Saya hanya membantu meriksa saja, kok."Alex pun memeluk sang istri. Pria itu kemudian mengecup lembut kening Dini dengan penuh kasih sayang.Setelah mendapatkan obat dan vitamin, Dini bersama suaminya yang menuntun dirinya keluar dari ruang periksa. Kini gadis cantik itu sudah menjelma menjadi seorang wanita yang sebentar lagi akan menjadi ibu."Gimana pemeriksaannya, Nduk?" tanya Minarti sembari me

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   96. Ini Cuma Kembung

    Dini baru saja membuka kedua matanya. Gadis itu pun merasakan hawa hangat yang mengitari seluruh tubuhnya. Ketika kesadarannya sudah penuh, sebuah senyuman terpasang di wajah bangun tidurnya.Kini setiap kali dia membuka mata, sosok tampan berwajah blasteran Amerika yang menjadi pemandangan pertama yang ia lihat. Dini tak pernah melewatkan untuk menatapi betapa tampannya suaminya itu. Jemarinya pun bergerak mengelus lembut rahang tegas Alex yang ditumbuhi dengan bulu-bulu halus."Belum puas menatapku?" tanya pria itu masih dengan kedua mata terpejam.Dini terkekeh. "Ih. Mas udah bangun ternyata."Alex pun membuka kedua matanya. Pria itu tersenyum. Lalu dia mengeratkan kembali dekapannya pada tubuh ramping sang istri."Hahhh. Setiap bangun lihat kamu rasanya adem," gumam pria itu."Hihi. Mas Alex mulai deh suka gombal," balas Dini sembari mencubit pelan dagu suaminya."Ya sudah. Ayo kita mandi!" ajak pria itu yang kini mulai mengendurkan pelukannya."I

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   95. Friends with Love

    Hari membahagiakan bagi Sinta dan Ridho pun tiba. Kini keduanya sudah sah menjadi suami istri. Alex, Dini, dan Xena pun hadir pada acara pernikahan mereka berdua."Selamat, ya, Sinta, Ridho. Aku benar-benar ikut bahagia atas pernikahan kalian," ucap Dini sembari memeluk dua sahabatnya.Tindakan Dini membuat Alex membelalakkan kedua matanya. Pasalnya pria itu tahu bahwa Ridho merupakan mantan pacar istrinya. Pria yang pernah menemani Dini saat Alex masih mengabaikan perasaannya."Makasih, Din. Makasih juga saran dan doanya," balas Sinta sembari membalas pelukan sahabatnya itu.Ridho pun ikut membalas pelukan Dini. Namun, pria itu sadar tengah ditatap tajam oleh suami sahabatnya. Segera saja Ridho menjauhkan diri dan membiarkan Dini berpelukan dengan Sinta. Meski sudah tak ada perasaan apa-apa terhadap Dini, Ridho tetap menghargai Alex sebagai suami sah sahabatnya."Pak Alex," sapa Ridho sembari menyalami pria tampan dan gagah yang kini sudah berdiri tepat di hadap

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   94. Kegelisahan Sinta

    Dua minggu telah berlalu bagi kedua pengantin baru itu. Dini sudah mulai ikut mengelola butik milik suaminya. Keduanya kini seolah tak dapat dipisahkan. Ke mana pun Alex berada, di situ bisa dipastikan ada Dini juga. Begitu pula sebaliknya.Hingga sore tiba, keduanya sudah kembali beristirahat di rumah. Saat itu juga, anak perempuan mereka berjalan mendekati kedua orang tuanya sembari membawa sebuah kertas berwarna merah muda yang dibungkus dengan plastik."Mami," panggil Xena pada sang ibu."Ya, Sayang. Ada apa?"Xena duduk di samping sang ibu. "Ini tadi ada titipan buat Mami sama Papi," jawabnya sembari menyerahkan kertas yang ternyata sebuah undangan."Undangan? Dari siapa?" tanya Dini sembari mengernyitkan dahinya. Wanita itu pun menerima kertas undangan tersebut.Belum sempat dia membaca siapa gerangan yang mengirim undangan, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Dengan segera Dini menerima panggilan terlebih dahulu sembari kedua matanya membaca tulisan na

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   93. Ini Tempat Kerja

    Pagi itu Alex akan membawa sang istri menuju ke tempat kerjanya. Dini pun dengan semangat empat limanya sudah berdandan rapi. Alex kini melihat tampilan cantik istrinya."Kenapa? Apa ada yang aneh?" tanya gadis itu sembari menatap kedua mata abu suaminya.Alex melipat kedua tangannya di depan dada. Pria itu kemudian mengusap bibir Dini dengan lembut."Nggak usah pakai gincu!" ujarnya.Kini lipstik yang tadinya menempel rapi pada bibir Dini menjadi belepotan ke mana-mana. Gadis itu pun memundurkan tubuhnya."Ih. Kenapa nggak boleh? Nanti jadi pucet dong," protesnya.Alex kembali mendekat ke arah istrinya. Pria itu menghapus lipstik sang istri lagi dengan ibu jarinya. Kedua alis tebalnya pun saling bertautan."Nggak usah kubilang! Kamu itu udah cantik. Nggak perlu pakai gincu-gincu beginian kalau ke luar rumah!" tegasnya ikut kesal.Dini kini diam saat suaminya menghapus lipstik merah pada bibirnya dengan usapan lembut. Sebuah senyuman muncul di wajahny

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   92. Mana Adeknya?

    Siang hari di hari berikutnya Alex dan Dini sudah kembali ke rumah. Mereka langsung disambut oleh keluarga mereka terutama Xena. Gadis itu langsung berlari setelah mendengar suara taksi yang berhenti tepat di depan rumahnya. Dengan segera Xena menghampiri sang ibu saat Dini baru saja turun dari mobil."Mamiiiii!" seru gadis kecil itu sembari berlari-lari kecil. Xena memeluk Dini dan dibalas olehnya. "Ya ampun. Saking kangennya kamu sama Mami?" tanya Dini kemudian."Iya. Xena kangen banget sama Mami," jawab gadis kecil itu sembari mengerucutkan bibirnya."Kangen banget, ya? Mami juga kangen sama kamu, Sayang." Dini membalas dengan tersenyum. Gadis yang kini resmi menjadi wanita sang duda tampan pun berjongkok agar sejajar dengan putri kecilnya."Iya. Xena kangen banget.""Nggak kangen sama Papi?" tanya sang ibu kemudian."Ya kangen. Tapi lebih kangen sama Mami," jawab gadis kecil itu sembari ter menampakkan gigi-giginya.Keluarga kecil itu kembali ke

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   91. Ratuku

    "Mas Alex keren, deh," puji Dini saat dia berjalan dengan salah satu tangannya digenggam erat oleh sang suami."Kamu seharusnya langsung mendatangiku! Gimana kalau mereka sampai berbuat yang tidak-tidak, coba?" hardik pria itu tanpa menoleh.Dini merasa bersalah. Namun, gadis itu tetap saja tak bisa berhenti memikirkan betapa keren sang suami."Iya, Mas. Maaf.""Duh. Anak jaman sekarang kok ya ada yang model begitu! Kasihan kalau sampai ada cewek yang diganggu lagi," sambung pria itu.Dini merasa takjub dengan sang suami. Mungkin karen memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil makanya Alex tak terima jika ada yang mengganggu perempuan. Apa lagi perempuan-perempuan yang hidup bersamanya. Alex terus melangkah sembari membawa istrinya berjalan kembali menuju hotel. Keduanya diam selama dalam perjalanan pulang dan kini sudah sampai di dalam kamar mereka yang mewah."Sekarang kamu mandi! Bajumu kotor itu," ucap Alex sembari menunjuk ke arah rok sang is

  • Duda Ganteng Meresahkan (Dugem)   90. Gangguan di Pantai

    Mentari sudah menyapa langit pulau Dewata. Alex dan Dini segera bersiap untuk jalan-jalan mengelilingi tempat wisata yang telah pria itu janjikan. Keduanya menikmati saat-saat bersama.Seperti janji Alex, pria itu akan mengajak sang istri untuk bermain air di tepi pantai. Dini kini mengenakan dress putih bermotif bunga dengan kedua lengannya yang pendek hampir memperlihatkan kedua ketiaknya. Alex sendiri tak mau kalah. Pria itu mengenakan kaos yang dipadankan dengan kemeja berwarna putih tanpa dibenarkan semua kancingnya.Kini pasangan berbeda usia itu menikmati berjalan di pantai yang sudah ramai. Alex terus menggandeng istrinya saat berjalan. Mereka membiarkan kedua kaki mereka basah terkena gulungan ombak yang tenang."Hahaha. Mas Alex, lihatlah di sana ada kerang!" seru Dini dengan antusias.Gadis itu pun berjalan mendekat untuk mengambil kerang yang dimaksud. Benar saja, dia menemukan sebuah kerang yang indah dengan corak kecokelatan."Lihatlah, Mas! Cantik

DMCA.com Protection Status