Share

Bab 34

Author: AiniRhee
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Hei, aku tidak bisa memanah." Calista memegang busur panah yang Lucas berikan kepadanya, sejak tadi Lucas selalu menyuruhnya untuk mencoba.

Mereka kini berada di arena latihan para prajurit kerajaan Dragon, Lucas mengajak Calista ke Amovrion. Karena Calista yang merasa bosan, jadi ia memutuskan untuk ikut juga. Bahkan ia bolos kuliah hari ini. Ternyata Raja Naga itu membawa pengaruh buruk untuknya. Sedikit.

"Kau coba saja dulu."

Mau tidak mau Calista kembali mencobanya. Calista mengambil anak panah lalu menarik anak panah itu ke arah belakang yang sebelumnya sudah ia kaitkan dengan tali pelontarnya. Setelah menarik agak jauh, Calista melepaskannya.

Tak

Gagal. Calista gagal lagi, anak panah itu menyentuh tanah. Tidak mengenai target sama sekali. Melihat itu Putri Jingmi yang sejak tadi memperhatikan di sudut lapangan tidak bisa mengehentikan mulutnya untuk tidak menyeringai. Bodoh seka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 35

    Aslan melewati jalan setapak untuk sampai ke hutan tempat Satyr tinggal, Satyr sendiri adalah makhluk berupa kambing separuh manusia. Ah, soal manusia Aslan belum pernah datang ke dunia manusia. Selain karena ia bukan bangsawan, ia juga tidak tertarik untuk datang ke dunia tempat makhluk lemah itu.Memang, yang bisa ke dunia manusia adalah mereka yang bangsawan, tapi tidak semua bangsawan karena hanya yang terpilih bisa melakukannya. Yang pasti, yang terpilih untuk membuka portal penghubung itu tidak memiliki niat untuk mengacaukan keseimbangan. Keseimbangan dua dunia."Lewat mana lagi?" Aslan menatap jalan di depannya yang banyak cabang, Satyr memang sengaja membuat pendatang bingung. Itu tandanya mereka, para Satyr menolak makhluk lain.Aslan mengeluarkan sebuah peta yang tadi Alberio berikan bersama dengan sebuah ramuan, Aslan membolak-balik peta itu tapi ia tidak mengerti. Di depannya terdapat jalan bercabang 7 tapi di pet

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 36

    "Cincin siapa yang kau pakai?" Lucas menatap cincin yang tersemat di jari manis Calista. Ia akui Calista cantik dengan cincin itu, tapi ia penasaran dengan siapa yang memberikan cincin itu kepada gadisnya."Ah, ini cincin milik seorang pria. Sangat cantik bukan?" Calista mengangkat jarinya di mana cincin itu terpasang.Lucas memelototkan matanya. "Apa Seorang pria? Katakan, katakan kepadaku pria mana yang memberikannya kepadamu." Lucas menegang bahu Calista dan menggoyang-goyangkannya. Mengabaikan beberapa orang di koridor kampus menatap mereka berdua heran."Astaga. Lucas, ini punya ayahku," jelas Calista. Spontan Lucas menghentikan kegiatannya yang menggerak-gerakkan tubuh Calista. Ia berdehem. "Ayahmu?""Ya, ibuku semalam memperlihatkannya kepadaku, jadi, aku ingin memakainya.""Hm, begitu, ya. Pokoknya kau jangan memakai cincin dari pria lain, terkecuali ini." Lucas mengangkat jari Calista dan m

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 37

    Lea tiba di Pack Werewolf, Werewolf yang mengenali Lea adalah Luna-nya langsung membuka pintu gerbang. Lea dengan mudahnya masuk ke sana, dan ketika turun dari kudanya Lea harus melompat mengingat kuda itu lumayan tinggi."Apa Nicholas ada?" tanya Lea kepada salah satu warrior di sana seraya melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam."Alpha Nicholas ada di kamarnya, Luna." Warrior itu menjawab dengan kepala menunduk seraya memandu Lea ke kamar Nicholas. Istana Werewolf milik Nicholas lumayan besar walau tidak sebesar istana milik Lucas.Istana Werewolf ini di dominasi warna hitam dan putih, hal itu membuatnya terlihat sangat elegan. Ditambah dengan bangunan yang luas, Lea suka berada di sini.Langkah Lea semakin mendekati kamar Nicholas, dilihatnya pintu kamar Lucas sedikit terbuka. Aneh sekali padahal setahunya pria itu selalu menutup pintu."Kalau begitu saya undur diri, Luna." Warrior itu izin pergi

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 38

    "Gabriel?!"Lea menatap seseorang yang sangat dikenalnya itu, sekarang Gabriel berdiri di hadapannya seraya memegang sebilah pedang yang terlihat sangat tajam. Sangat tajam hingga bisa memutus nadi harimau itu. Lea meneguk ludah ketika Gabriel mendekatinya."Huh?" Lea menatap bingung tangan Gabriel yang terulur di depannya.Gabriel menghela nafas, lalu menarik Lea. Membantu gadis itu berdiri. Lea tidak menolak saat Gabriel membantunya berdiri tegak, kini ia masih syok dan bingung kenapa Gabriel bisa berada di sini."Kau kenapa bisa ada di sini?""Nanti saja aku ceritakan, sekarang ikut aku. Di sini berbahaya." Gabriel melangkah lebih dulu, Lea yang melihat Gabriel mendahuluinya memutuskan untuk mengejar pria itDari belakang, Lea dapat melihat punggung tegap sahabatnya itu. Dalam hati ia bertanya-tanya, kenapa pria itu ada di sini? Apakah ia juga di bawa seseorang? Atau apakah ia ma

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 39

    Calista dan Lucas berencana akan pergi ke dunia manusia terlebih dahulu sebelum pergi ke gunung Alpan, Calista ingin memberi kabar kepada ibunya sekalian meminta izin untuk pergi ke gunung Alpan."Sudah siap?" tanya Lucas. Calista mengangguk, ia kembali memakai jubah bertudung yang Lucas berikan."Kalian ambil kudanya," titah Lucas kepada salah satu pengawal di sana untuk mengambil kuda. Mengingat kudanya yang satu lagi di pakai oleh Lea."Baik, Yang Mulia." Setelah mengatakan itu penjaga itu mengambil kuda di istal yang terletak di belakang istana.Drap DrapSuara derap langkah membuat perhatian Calista teralih, ia menatap dari mana sumber suara itu berasal. "Lucas, bukankah itu kuda milikmu?" Calista menunjuk seekor kuda yang berlari mendekati gerbang, di mana ia dan Lucas tengah berdiri."Ya, itu Maximus." Lucas membenarkan, itu memang kudanya yang ia beri nama Maximus. Tidak lam

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 40

    "Kau hanya perlu mengikuti jalan ini, nanti kau akan keluar dari sini." Gabriel memberikan Lea petunjuk untuk keluar hutan dengan jalan yang aman, ia tidak mungkin mengantar Lea, nanti ia bisa ketahuan."Baik, terima kasih, Gab."Gabriel mengangguk. Lea berlari dari sana mengikuti jalan yang telah Gabriel tunjukan kepadanya, ia sungguh beruntung bertemu Gabriel tadi, jika tidak pasti ia sudah mati diterkam harimau.Gabriel memastikan Lea berlari dengan aman, setelah ia tidak melihat Lea, Gabriel melangkahkan kakinya untuk menjauh dari sana. Ia akan kembali ke gua. Ia harus kembali berlatih.Lae terus berlari, ketika melihat sebuah tanah lapang Lea tersenyum. Itu artinya ia telah keluar dari hutan. Lea berlari lebih cepat ketika tahu ia akan segera sampai, namun ia tidak menyadari jika ada sebuah kayu melintang yang dapat menyandung kakinya kapan saja."Akh." Benar saja, kaki Lea tersandu

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 41

    Kini adalah hari keberangkatannya Calista dan Lucas ke gunung Alpan, puncak gunung yang di atasnya terdapat tanaman Bung Pelangi. Tujuan mereka bukan Bung Pelangi itu, tapi informasi tentang siapa yang mencari atau mengambil bunga itu.Jika sudah tahu siapa yang mencari atau mengambil bunga itu, maka sudah dipastikan orang itu yang membuat ramuan itu. Tapi ini masih proses pencarian. Mereka harus cepat."Kenzo kau jaga istana, perketat penjagaan dan jangan lupa terus awasi Putri Jingmi." Kini Lucas dan Kenzo berada di ruang rahasia mereka.Kenzo mengangguk begitu ia mendapat perintah dari King-nya itu. "Baik, Yang Mulia.""Ah, satu lagi. Bagaimana dengan pergerakan para Vampir itu?""Sejauh pengamatan saya, tidak ada yang mencurigakan, Yang Mulia. Ini masih penyelidikan jika ada yang mencurigakan saya akan segera melapor kepada Anda.""Baik, kau boleh pergi." Setel

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 42

    Saat ini Lucas dan Calista masih berada di gua, gua tempat istirahat Calista. Ia sudah cukup lama tidur dengan posisi Lucas yang memeluknya hingga ia merasa tubuhnya terasa sangat hangat."Lucas," panggil Calista. Ia menatap Lucas yang menutup mata, apakah pria itu tidur?"Hm?" Lucas membuka matanya. "Kau masih kedinginan?" tanyanya.Calista menggeleng. "Tidak," katanya. Mana mungkin Calista kedinginan lagi disaat Lucas memeluknya erat, ditambah pria itu membuka bajunya untuk menyalurkan hangat tubuhnya. "Kita tidak melanjutkan perjalanan?" tanya Calista."Nanti saja, tunggu sampai kondisi kau benar-benar baik. Aku tidak ingin kau sakit lagi." Lucas kembali menutup matanya dan menarik Calista agar lebih dekat darinya, sangat dekat hingga Calista sedikit susah untuk bernapas."Lucas, aku baik-baik saja. Aku merasa sangat hangat sekarang." Calista tidak ingin menunda terlalu lama pencarian ayahn

Latest chapter

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   END

    Alunan musik yang dimainkan lembut oleh pemusik di dalam aula ini menjadi suara pengantar Calista menuju Lucas yang sudah berdiri di panggung sana. Berulang kali Calista menarik nafas dan menghembuskan guna untuk meredakan kegugupannya. "Astaga ... Aku gugup sekali." Batin Calista.Gaun yang Calista pakai sangat panjang, menjuntai dan menyapu lantai. Sepatu tinggi yang dipakai Calista membuatnya harus berjalan pelan-pelan di atas karpetnya merah ini mengingat Calista tidak terlalu mahir menggunakannya.Lucas berdiri di panggung, matanya tidak lepas dari Calista yang perlahan mendekat ke arahnya. "Sangat cantik," gumam Lucas."Memang cantik." Antonio yang berdiri di samping Lucas menyetujui. Antonio nantinya yang akan menikahkan Lucas dengan Calista. Serta Antonio juga yang akan menobatkan Calista menjadi Ratu.Begitu melihat Calista telah tiba di depan anak tangga, Lucas menghampiri Calista dan mengulurkan tangannya

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 63

    "Lihatlah."Masih dengan posisi berbaring, Calista mengambil cermin kecil yang Lucas berikan kepadanya. Perlahan Calista menempatkan cermin itu di depan wajahnya.Deg"Ini ... Bagaimana bisa?"Jelas sekali raut terkejut terlukis di wajahnya, Calista menutup mata lalu membukanya lagi. Tetap saja warna matanya tetap hijau. Sungguh Calista tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi.Lucas menarik nafas. "Cal, sepertinya kau mendapatkan kekuatan Peri Tumbuhan. Tadi kau hampir membunuh Putri Jingmi." Lucas mau tidak mau harus tetap menceritakannya, Calista harus tahu ini semua.Lagi-lagi Calista terkejut, tidak cukup dengan warna matanya ia malah dikejutkan lagi dengan perkataan Lucas. "Membunuhnya?" tanya Calista tidak percaya. Tentu saja ia tidak percaya, ia memang sedikit kasar, tapi bukan berarti ia sanggup untuk membunuh.Lucas mengangguk, Merida dan An

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 62

    Walau tangan kiri Gabriel tidak lagi berfungsi, tapi itu bukan masalah untuknya dalam hal berburu. Seperti sekarang ini, ia berhasil menangkap kelinci di hutan dan tengah meminum darahnya."Ah ...." Gabriel membuang kelinci yang sudah tidak bernyawa itu, sekarang ia sudah merasa cukup minum.Ketika Gabriel berbalik, tiba-tiba sebuah pedang yang mengacung di depannya membuatnya cukup terkejut. Dilihatnya si empu yang mengacungkan pedang itu kepadanya. Lucas."Apa kau yang menyembunyikan Calista?" desis Lucas.Gabriel menatap Lucas tidak mengerti, pria itu mengusap jejak darah yang berada di bibirnya. "Calista?" tanyanya."Jangan pura-pura bodoh, di mana kau menyembunyikannya?" tanya Lucas lagi, kali ini dengan mata yang menatap Gabriel dengan tatapan menusuknya.Gabriel menggeleng, ia benar-benar tidak tahu di mana Calista. Ia saja baru selesai berburu. "Aku benar-benar tidak t

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 61

    "Kalian bodoh?! Bagaimana mungkin kalian meninggalkan Ratu kalian sendirian di taman belakang?!" Lucas murka ketika tahu Calista menghilang, ia sudah mencari ke sekitar istana, tapi ia tidak menemukannya. Lucas hampir gila rasanya. "Dan kini ia telah menghilang."Prajurit-prajurit yang mendapatkan amarah dari Lucas hanya bisa menunduk takut. "Maafkan kami, King. Ini adalah kelalaian kami." Mereka merasa ini adalah salahnya juga, seharusnya mereka tidak mengikuti perintah calon Ratu-nya itu. Seharusnya mereka tetap berjaga di sana."Sial, kita baru saja selesai berperang. Tidak menutup kemungkinan jika vampir-vampir itu dendam. Bagaimana jika ia menyakiti Calista?" Lucas seperti sudah kehilangan akal, bahkan ia tidak bisa merasakan kehadiran Calista sekarang. Padahal kalung yang Calista pakai seharusnya bisa menunjukkan dimana gadis itu berada."Astaga. Lucas, kau benar-benar tidak dapat merasakan kehadiran Calista?" Merida pun tidak

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 60

    Putri Jingmi menatap marah pada undangan yang baru saja ayahnya perlihatkan, undangan yang jelas sekali nama Lucas dan Calista terukir dengan begitu indahnya."Mereka akan menikah! Ayah, bagaimana aku sabar tentang ini?!" Putri Jingmi sangat marah, ia menghempaskan semua barang-barang yang terletak di meja riasnya hingga barang-barang itu berceceran di lantai kamarnya.King Jierui mendekati Putri Jingmi mencoba menenangkan amarah putrinya itu. "Putriku, jangan seperti ini. Ini juga jauh dari perkiraan ayah. Ayah tidak menyangka jika mereka menikah secepat ini." King Jierui memegangi bahu Jingmi, tapi Jingmi menepisnya."Sekarang, ayah keluar. Aku mau sendiri." Putri Jingmi duduk di ranjang, ia membuang pandangannya dari ayahnya dengan menatap dinding.King Jierui hanya bisa memakluminya, ia tahu jika putri semata wayangnya itu tengah kesal karena pria pujaannya akan menikah. "Baik, ayah akan keluar."

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 59

    "Kau jahat sekali, Cal. Kau meninggalkan aku di hutan, di hutan!" Lea menatap kesal Calista, ia abaikan orang-orang di lorong kampus yang menonton pertengkaran kecil mereka.Calista hanya bisa meringis pelan, wajar saja Lea marah kepadanya. Ia sudah sangat jahat meninggalkan Lea di hutan itu sendirian. "Astaga, aku benar-benar minta maaf, Lea. Sungguh, aku tidak bermaksud. Waktu itu aku hanya panik dan melupakan kamu begitu saja.""Untung saja Nicholas lebih dulu menemukan aku, kalau tidak aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku." Lea bersedekap menatap Calista. Setelah ditinggal oleh Calista di dalam hutan itu, Lea rasanya ingin menangis karena ia tersesat, di saat yang tepat Nicholas datang kepadanya."Lea, sekali lagi aku minta maaf. Kau mau memaafkan aku?" Calista menyatukan kedua telapak tangan di depan dadanya dan menatap Lea dengan pandangan memohon.Lea menarik nafas. "Baiklah-baiklah, aku me

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 58

    Antonio dan Merida menatap Calista yang baru saja berteriak meminta ini dihentikan, Lucas pun begitu ia spontan menghentikan kegiatannya yang tengah menyuburkan api. Jadi, sekarang Lucas hanya terbang dengan menatap semua Vampir yang terlihat sangat ketakutan itu.Gabriel yang sudah terluka pun tidak dapat berbuat banyak, tangan kirinya telah terkena api dari Lucas. Menyebabkan tangannya itu tidak lagi berfungsi, tangannya terasa mati rasa."Kenapa, Cal?" tanya Merida. Ia memegang bahu Calista dan menemukan wajah sedih gadis itu.Calista menggeleng. "Maksudku, bisakah kalian mengampuninya. Aku hanya merasakan kasihan," kata Calista sendu.Merida menarik nafas. "Kau memiliki hati yang baik, tapi mereka semua adalah penghianat. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya jika kita membiarkannya hidup." Merida memberikan penjelasan. "Nantinya akan banyak kejadian seperti ini, di saat seperti itu kita harus mengutama

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 57

    Calista hanya bisa menatap nanar kepada tubuh Lucas yang terbaring lemah di atas tanah, tidak ada seorang pun yang mendekat kepada Lucas. Bahkan Antonio dan Merida pun tidak berada di samping anak semata wayangnya itu. Mereka berdua hanya diam dengan pandangan lurus kepada tubuh Lucas."Lucas!" Jeritan Calista memecah keheningan yang beberapa saat yang lalu tercipta, diikuti oleh suara tawa Aslan yang membahana. Merasa menang karena berhasil membunuh Lucas tanpa harus kerepotan. Ah, Aslan beruntung mendapatkan racun mematikan itu dari Alberio, pria yang tergila-gila akan keabadian.Gabriel, berdiri di sana. Ia memandangi Lucas yang telah tewas lalu pandangannya beralih kepada Calista yang menangis histeris, Calista terlihat sangat kacau karena kehilangan Lucas."Hahaha. Akhirnya Raja Naga terkuat yang pernah ada mati. " Aslan tertawa seperti orang gila, ia berhasil membunuh Lucas hanya dengan memanfaatkan seorang gadis. Faktanya Nag

  • Dragon King's Lover (INDONESIA)   Bab 56

    "Lepaskan aku brengsek." Apapun hal yang Calista katakan tidak membuat Aslan mendengarnya, pria itu mendorong kasar bahu Calista agar maju ke depan. Ya, ia akan menunjukkan Calista kepada Lucas."Lucas pasti senang sekali melihatmu ada di sini." Aslan memegang bahu kiri Calista dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengalungkan pedang di leher Calista. Hal itu sukses membuat Calista tidak bergerak banyak selain umpatan yang keluar dari mulutnya.Aslan membawa Calista ke lokasi tempat pertarungan Lucas dan Gabriel, di sana Calista melihat Lucas yang tengah bersiap membunuh Gabriel. Mata Calista membulat melihatnya.Lucas berdiri di hadapan Gabriel yang tengah terbaring di tanah, ia mengangkat tinggi-tinggi pedangnya, siap untuk menembus jantung Gabriel. "Ucapkan selamat tinggal untuk dunia ini, Vampir," kata Lucas. Ia pun bersiap menurunkan pedangnya jika saja ia tidak merasakan sesuatu me

DMCA.com Protection Status