Share

Bab 48: Drama Lila (3)

Amran menghela napas. Ia bisa membaca maksud Lila. Perempuan itu tentu ingin menahannya lebih lama, tetapi Amran tidak ingin mengikuti keinginan Lila. Ada nama baiknya, nama baik keluarga, dan tentu saja hati Mei yang harus dijaga. Apa jadinya laki-laki dan perempuan hanya berdua di dalam kamar? Amran ngeri. Meski lama tinggal di Jerman, ia tidak pernah sekali pun mengikuti gaya hidup bebas orang barat. Ia masih orang timur.

“Bukannya di kos kamu biasa makan sendiri?” tanya Amran kemudian.

“Nggaklah. Seringnya makan bareng sama temen-temen.” Lila memasang senyum paling manis.

“Ada televisi di dalam. Kamu bisa makan sambil nonton.” Amran membalas senyum Lila lalu pamit. Ia pergi tanpa menunggu respons Lila.

Kali ini Lila tidak punya cara untuk menahan Amran. Jadi, ia hanya mematung, menatap tubuh mantan calon suaminya itu menjauh hingga lenyap dibalik pintu lift.

Keesokan harinya, ponsel Amran berdering ketika ia tengah bersiap pergi dengan Mei. Ia mengajak Mei ke Banyu Langit hot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
permata dedua
paling sebel ama lelaki macam amran, ga tegas ama mantan n atau teman perempuan. di real life bisa juga jadi ujian di awal pernikahan
goodnovel comment avatar
Siti Zaidah
yo dibayari to ran ... wong kowe sugih ... lila kan zeneng kamu ... kalau kamu tolong terus dan kamu mengabaikan istrimu .. wis nikah wae karo lila ran ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status