Beranda / Romansa / Dokter Cinta Pemikat Hati / Chapt 114: Sebuah Kejutan Sebagai Permulaan

Share

Chapt 114: Sebuah Kejutan Sebagai Permulaan

Penulis: Kennie Re
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zanara bergegas menuju ke pintu dan membukanya, kala mendengar suara bel yang ditekan dengan tak sabar. Ia harus menelan kekecewaan kala melihat siapa yang telah berdiri di hadapannya. Bukan Marion seperti apa yang ia harapkan, tentu saja.

Baru dua hari, bukan? Mana mungkin Shienna akan mengembalikannya. Dan karena hubungannya dan Jayme sedikit lebih baik, maka ia pun seharusnya tak terlalu memikirkan kapan Marion akan ‘dikembalikan’ oleh Shienna padanya.

“Kau lagi. Ada urusan apa kemari sepagi ini?” tanya Zanara pada pria yang ada di hadapannya. Tampak sekali Zanara tak menyukainya, meski ia masih yakin kalau pria itu adalah Brandon, ia tak ingin merusak momen baik antar dirinya dan Jayme.

“Suamimu ada?” tanya pria itu, tampak serius.

Meski Brandon, sepertinya ia sudah banyak berubah. Atau mungkin memang berubah.

“Ada urusan apa? Kalau itu mengenai siapa yang menyabotase mobil Jayme, maka—“

“Zee, kau bicara dengan siapa?” Panggilan Jayme dari dalam memotong perkataan Zanara yang bahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 115: Hadiah untuk Sebuah Kejutan

    Jayme terhenyak akan apa yang dilakukan Zanara terhadapnya. Kecupan itu ... ia bahkan tak pernah membayangkan akan dengan mudah diberikan oleh Zanara, wanita yang bahkan tak pernah ia sentuh kecuali hanya menggenggam tangannya.Oh, pernah satu kali saat pernikahan mereka. Namun, itu hanya demi formalitas dan Jayme bisa melihat kecanggungan dari tatapan dan sikapnya terhadap Jayme.Hari ini ... seperti sebuah keajaiban.Zanara bahkan tidak mengucapkan ‘maaf’ atau hal lain yang menunjukkan bahwa ia kelepasan melakukan itu. Apakah itu artinya Zanara memang melakukannya dengan hati? Mungkin. Dan sayangnya, kini Jayme yang mendadak berubah gugup.Ia tak lepaskan tatapan dari Zanara yang mulai berkeliling tiap-tiap ruangan dengan senyum merekah di wajah ayunya. Sepertinya Jayme sedang berada di surga saat ini, karena ia mendapat hal baik yang bertubi-tubi.“Apakah boleh jika aku yang menjaga tokonya bersama Marion?” tanya Zanara, meminta persetujuan Jayme seolah mereka adalah benar-benar se

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 116: (Sisipan Extra Part)

    Ia baru teringat posisinya dan Jayme yang hanya berdua di tempat yang berhasil membawa kenangan mereka kembali ke masa lalu. Seolah mereka tengah melewati dimensi waktu dan berkelana masuk ke beberapa tahun lalu. Di tempat inilah mereka terus bertemu.Ralat, di tempat ini Jayme menemukan cintanya, meski segalanya bukan bermula di sini, tetapi tetap saja memiliki kenangan luar biasa di hati pria itu. Itulah salah satu alasan mengapa ia berniat untuk mengembalikan kenangan itu dan memilikinya untuk selamanya.Meski pernah menjadi seorang pemain wanita, nyatanya Jayme sangat melankolis dan menghargai kenangan yang ada. Dan ia telah membuktikannya.Jayme melepaskan dekapannya dari tubuh Zanara, membelai pipi wanita itu dengan ibu jarinya sembari menatap dalam manik hazel cantik yang berhasil membuatnya jatuh cinta sejak pandangan pertama. Dan kini, rasa cintanya masih sama, bahkan terasa makin dalam.Terlebih, Zanara kini telah menjadi istrinya.Jayme mendekatkan wajahnya pada Zanara, kem

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 117: Bulan Madu Mendadak

    Zanara terbangun saat secercah sinar telah menyeruak dari celah tirai di ruangan yang ia tempati. Entah kapan Jayme membeli selimut dan barang-barang lain, tetapi Zanara mulai kagum dengan ide yang dipikirkan pria itu untuk malam istimewa mereka.Mungkin pada mulanya Jayme tak memiliki tujuan ini, tetapi nyatanya takdir yang membuatnya tergerak untuk mempersiapkan segalanya.Zanara mempererat selimut yang menutupi tubuhnya. Entah mengapa pagi ini terasa cukup dingin meski pemanas ruangan telah dinyalakan sejak semalam. Ia berniat untuk bangkit saat tak menemukan Jayme di sampingnya.Namun, belum sempat bangkit dari posisinya, Jayme sudah muncul dengan nampan berisi dua porsi roti bakar dan dua gelas jus.“Hey ... kau sudah bangun?” tanya Jayme, dengan senyum semringah yang terkembang di wajah tampannya. Zanara yang semula tidak merasa canggung, kini pipinya justru merona kala melihat kehadiran pria itu dengan tubuh yang beraroma segar dan rambut yang masih basah.“Kau akan berangkat b

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 118: Persiapan Bulan Madu

    “Apa? Kau sudah gila? Ini terlalu mendadak, Shie!” sergah Zanara yang hanya bisa membulatkan manik sembari memberi kode pada Jayme yang bertanya mengenai apa yang dibicarakan istrinya.“Zee ... please ... aku ingin sesekali melakukan sesuatu untukmu. Dan ini kebetulan sekali. Bukankah kau ingin sekali ke tempat itu. Ya ... kami masih di Bangkok untuk saat ini, tetapi akan segera menyusul ke sana. Ayolah ....”Zanara hanya menghela napas. Heran dengan sikap adiknya yang selalu melakukan sesuatu tanpa bertanya dulu padanya. Baiklah ... itu memang untuk tujuan yang baik, tetapi tetap saja, artinya dirinya dan Jayme harus tergesa untuk bersiap dan ... bagaimana dengan rencana untuk membuka toko dalam minggu ini?“Aku akan bicarakan dengan Jayme dulu mebngenai ini. Tapi, sungguh, aku tak bisa menjanjikan banyak hal, karena kau selalu mengambil keputusan tanpa bertanya padaku.”“Terserah kau, yang pasti aku sudah menyiapkan semuanya. Hanya tinggal menunggumu berangkat, lalu sudah,” ucap Shi

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 119: Venesia

    Selama dalam perjalanan Zanara tak sedikit pun bicara. Ia kesal pada Jayme yang seolah tak pedulikannya dengan tetap memaksakan keinginan untuk memiliki bayi.Meski Marion juga menginginkannya, dan Zanara selalu mengutamakan keinginan Marion, tetapi setidaknya masih mudah untuk membujuk anak kecil dibanding orang dewasa.Jayme berusaha mengajak Zanara bicara, tetapi sia-sia. Istrinya itu hanya memberengut sepanjang perjalanan mulai di rumah bahkan di dalam pesawat. Ia hanya bisa mendesah pasrah tiap kali hendak menggandeng tangan Zanara dan wanita itu menepisnya.“Sayang ... apa kau akan terus marah seperti ini? Tak bisakah kita mengesampingkan dulu masalah ini dan menikmati perjalanan dan bulan madu kita?” tanya Jayme, yang hanya dijawab dengan lirikan sesaat lalu lagi-lagi Zanara buang muka.Tentu bisa saja Zanara mengesampingkan apa pun, tetapi bagaimana dengan Jayme?Memang, pria itu hanya mengutarakan keinginannya. Tak ada yang salah dengan itu, bukan? Ia hanya salah waktu saja.

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 120: Venesia (2)

    “Kau menghubungi siapa?” tanya Jayme yang baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya berbalut handuk di pinggangnya.Zanara yang semula tengah memainkan gadgetnya akhirnya membuang muka saat menyadari kedatangan suaminya.“Pakai dulu pakaianmu itu, Jayme!” ucapnya, masih menutupi wajah dengan tangannya. Jayme hanya tertawa kemudian bergegas melakukan apa yang diperintahkan istrinya.Jayme baru saja berdamai dengan istrinya itu, mana mungkin berani membuat masalah dengan menjahili atau menggodanya. Ia tentu saja tak ingin menghabiskan liburan dengan suasana hati yang tak baik, terlebih dengan pertengkaran.“Kau sendiri sudah siap?” tanya Jayme. Zanara mengangguk. Mereka kemudian berjalan bergandengan, meninggalkan hotel tempat mereka menginap.Seperti apa yang ditawarkan oleh Jayme sebelumnya, mereka menghabiskan sore dengan berjalan-jalan di sekitar kanal dan menikmati pemandangan sembari duduk di taman yang ada di sepanjang kanal. Banyak hal yang timbul di pikiran Zanara, tetapi ia

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 121: Kau melupakan 'pengamannya', Jayme!

    Jayme perlahan melepaskan kecupannya, kembali menatap wajah cantik istrinya yang masih terpejam dan membuka mata perlahan.“Apa kau lelah? Jika lelah, aku tidak akan melanjutkannya. Akan lebih baik kalau kita tidur saja.” Jayme memandangi paras ayu sang istri yang tampak sedikit pucat.Pasti banyak hal yang tengah dipikirkan wanita itu hingga ia begitu kelelahan. Jayme tak tega, meski sesungguhnya ia ingin menghabiskan malam ini dengan saling bercumbu. Namun, ia tak akan memaksa.Zanara pun sebenarnya sama. Ia masih terbayang malam pertamanya dengan Jayme. Pertama kali ia melakukannya dengan seorang pria yang telah menjadi suaminya. Meski pernikahan mereka semula didasari keterpaksaan demi Marion, tetapi pada akhirnya yang ia rasakan justru berbeda.Mungkin rasa cinta itu sudah tumbuh sejak sebelumnya, hanya saja Zanara enggan untuk mengakuinya.“Bagaimana kalau sekarang saja? Karena besok pasti akan lebih melelahkan dibanding hari ini. Bukankah begitu?”Perkataan Zanara seperti lamba

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 122: Persiapan Kencan Berseri dan Kedatangan Tamu Tak Diundang

    “Pengaman? Pengaman yang mana, sayang?” tanya Jayme, yang masih belum mengerti apa yang dikatakan oleh Zanara. Bahkan wajah wanita itu sudah mulai pasi.“Aku sudah membawakannya ....” Tubuh Zanara melorot di lantai. Bukan hanya salah Jayme, tetapi dirinya juga yang tidak mengingat benda penting yang seharusnya mereka gunakan. Zanara rasanya ingin marah, tetapi tak sanggup melanjutkan kemarahannya, karena jelas, itu kesalahan bersama.Ia bangkit, kemudian menghempaskan tubuh ke atas ranjang membelakangi Jayme, membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut hingga kepala.“Sayang ....”“Tidurlah, Jayme!” ketus Zanara, tanpa membuka selimutnya, yang tentu saja membuat Jayme hanya bisa mendesah pasrah, lalu memutuskan untuk membersihkan diri sebelum menyusul Zanara ke alam mimpi.Keesokan harinya, Zanara sudah bersiap, saat Jayme baru membuka mata. Wanita itu tampaknya sudah tak lagi marah akibat kejadian ‘kecelakaan’, malam tadi.Bagaimana Jayme tidak menganggap itu sebagai kecelakaan, jika

Bab terbaru

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 133: Happy Ending (2)

    Satu tahun kemudian.“Jayme, apakah balon yang kemarin sudah dipasang semuanya?” tanya Zanara sembari membawa beberapa kotak besar berwarna biru. Ia tampak mondar-mandir mengatur semua yang akan mereka gunakan untuk pesta hari ini.Marion tampak bersemangat membantu sang ibu dengan memasang beberapa ornamen di sekitar meja yang di atasnya telah tertata makanan kecil dan kue tart.Sesekali ia mengedar pandangan di seluruh penjuru ruangan. Sudah cantik dengan banyak hiasan, balon, serta pernah-pernik berwarna biru dan putih. Bahkan kue yang tertata di meja pun berwarna biru. Ia sudah mengintipnya tadi dan sekarang kue itu tertutup hiasan dengan warna putih.Hari ini bukanlah hari ulang tahun Marion, atau pun Jayme dan Zanara. Bukan pula perayaan pernikahan keduanya, melainkan pesta baby shower yang terlambat mereka laksanakan dengan terpaksa—karena sempat terjadi perdebatan antara Jayme dan Zanara mengenai apakah mereka akan mengadakan pesta itu atau tidak.Di saat Jayme menginginkannya

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 132: Happy Ending

    Hari-harinya bahkan terasa kosong tanpa kehadiran Marion. Ia dan Jayme seharian hanya menghabiskan waktu di hotel, sekadar piknik di balkon atau bercinta yang akhir-akhir ini menjadi hal yang Zanara hindari.Tragedi pengaman yang terlupakan menimbulkan kecemasan di hati Zanara, bagaimana kalau itu lantas menimbulkan bibit di dalam rahimnya? Apakah ia sudah siap dengan itu?Kini Shienna dan lainnya sudah pergi dan meninggalkan Jayme dan Zanara berdua kembali. Keduanya tengah berbaring di lantai balkon dengan memandangi langit yang cerah. Semuanya sudah selesai dan ia, juga Jayme tak perlu lagi berurusan dengan masalah yang mungkin akan membuat kehidupan keduanya begitu rumit.Urusan yang harus diselesaikan oleh Zanara saat ini adalah perbincangan mengenai bayi yang kembali diulang-ulang oleh Jayme.“Berarti ini kesempatan untuk kita membuat bayi?” godanya di sela percakapan mereka sembari melakukan piknik di balkon seperti yang biasa dilakukan oleh keduanya selama tak ada Marion.“Tida

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 131: Kenneth or Brandon? (2)

    Zanara menghubungi Shienna, memintanya agar menjaga Marion sehari lagi, karena dirinya dan Jayme masih ada keperluan yang harus mereka selesaikan. Meski rindu, setidaknya ia yakin akan bertemu dengan Marion.Sementara dengan Kenneth, tak ada hari esok. Detik ini juga pria itu harus menjelaskan segalanya.Kenneth memaksa untuk pulang, saat Zanara dan Jayme tiba di rumah sakit. Dengan lengan yang patah dan beberapa luka di tubuhnya, Kenneth tak bisa pergi ke mana pun.Jayme menyeret pria itu kembali ke kamarnya, diikuti Zanara, lalu mengunci pintu ruangan tempat dirinya dirawat.“A-apa yang kalian mau? Jayme ... mengapa kau tampak aneh, kawan?”“Jangan berpura-pura lagi, Ken. Atau ... aku harus memanggilmu Brandon?”Kenneth terhenyak kala mendengar todongan Jayme terhadapnya. Ia kemudian menoleh ke arah Zanara, lalu Jayme, secara bergantian.“Apa yang kau katakan?”“Sudahlah, penipu, kau tidak bisa lari lagi. Sekarang katakan, apa tujuanmu menyamar sebagai Kenneth si detektif swasta ini

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 130: Kenneth or Brandon?

    Zanara menyeret langkah keluar dari bangunan itu. Ia menguap beberapa kali, rasa kantuk sepertinya mulai menyerang. Ia masuk ke dalam pelukan Jayme dan menyandarkan kepala di dada pria yang memilih untuk menunggunya di luar.“Bagaimana?” tanya Jayme, seolah ingin tahu akan hasil yang didapat sang istri mengenai Kenneth, yang ia yakini memang adalah Kenneth yang asli.“Aku harus datang menemui Kenneth. Namun, sepertinya tidak malam ini. Kita kembali ke hotel saja, Jayme ... aku mengantuk.”Jayme mengangguk, kemudian menuntun Zanara masuk ke dalam taksi dan membiarkan wanita itu tidur sepanjang perjalanan.Tiba di hotel, giliran Jayme yang tak bisa terlelap. Ia memikirkan kecurigaan Zanara mengenai Kenneth, tetapi dirinya tak percaya. Kini, rasa ingin tahu yang sebelumnya hanya dirasakan Zanara pada akhirnya juga menggelitik perasaan Jayme.Ia mengambil ponsel Zanara yang sejak tadi berdering. Nama Mark tertera di layarnya. Apa yang dilakukan pria itu menghubungi istrinya selarut ini? A

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 129: Tertangkap!

    “Gabriel? Apa yang kau lakukan di sini? Apa yang kau cari? Dan bagaimana—“ Zanara tak mampu melanjutkan kalimatnya. Ia teringat perkataan Kenneth mengenai seseorang yang mengikuti mereka.Lalu ingatan Zanara tertuju pada kertas yang berisi pelaku sabotase mobilnya, bahkan penculikan Marion pun melibatkan Gabriel di dalamnya.Ia selama ini tak percaya itu, tetapi tak ingin memulai pertengkaran dengan mengatakan bahwa Kenneth mungkin saja berdusta entah dengan tujuan apa.Kini, setelah melihat sendiri buktinya, masihkah Zanata meragukan hasil analisa dan investigasi Kenneth?Mungkin tidak, tetapi Zanara masih yakin bahwa Kenneth adalah Brandon yang menyamar. Namun, apa motif Brandon menyamar dan terus mengikuti Zanara? Dan mungkinkah dirinya akan mengakui setelah semua masalah ini menemui titik terang?Zanara mendekat pada Gabriel yang hanya menunduk, menghindari tatapan tak percaya dari wanita yang sungguh ia cintai itu. Ia tak bisa ... tak bisa jika Zanara lantas membencinya. Namun, e

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 128: Pria di Balik Tudung

    Zanara berteriak, tetapi yang keluar hanya suara tak beraturan. Ia berusaha menghalangi apa pun yang akan dilakukan oleh pria misterius itu. Entah bagaimana keamanan hotel itu hingga pria asing ini bisa masuk dan melakukan ... entah apa, di kamarnya.Berbagai kemungkinan terus mengganggu pikiran Zanara.Jayme masih terlelap, bagaimana jika penyusup itu lantas ... ah! Sungguh Zanara ingin melakukan sesuatu, tetapi tangan dan kakinya sudah terikat dan tali yang mengikatnya terhubung pada trail yang ada di kamar mandi.Zanara berusaha melepaskan ikatan itu, tetapi tak bisa. Ia masih berusaha memanggil nama Jayme, dan suaranya hanya terasa seolah tenggelam dan tak terdengar.Sementara itu, si penyusup melanjutkan apa yang ia lakukan sebelumnya, mencari sesuatu entah apa. Bahkan Zanara yang sejak tadi berusaha untuk mengira-ngira pun tak menemukan jawaban hingga penyusup itu terlanjur mengikatnya seperti sekarang.“Sial!” umpatnya dengan suara yang nyaris tak terdengar, hanya tersangkut di

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 127: Penyusup

    Jayme baru saja keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan ‘tritmen’ spesial bersama Zanara. Tak lama berselang, terdengar suara ketukan di pintu, yang tentu saja tak perlu lama menunggu, Jayme sudah menyambut siapa pun tamu yang datang mengunjungi mereka.Tak mungkin sebotol sampanye, karena ia tak memesan apa pun. Namun, yang ia pikirkan mustahil, justru terjadi. Seorang pegawai hotel datang dengan troli berisi makanan dan sebotol wine.“Maaf, apakah benar ini kamar Tuan Demir?” tanya pegawai hotel tersebut dengan bahasa Inggris yang fasih.“Ya, benar.”“Ini ada pesanan sajian makan malam dan sebotol wine untuk Tuan dan Nyonya Demir.”Jayme terdiam sejenak, bertanya pada pegawai tersebut, siapa yang memesan makan malam spesial untuk mereka. Namun, pria itu mengatakan bahwa tak disebutkan siapa pengirimnya.Jayme hendak menolak, tetapi bersamaan dengan Zanara yang keluar dari kamar mandi dan mengetahui sang suami yang tengah berbincang dengan seseorang di luar.Zanara menghampiri

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 126: Bagaimana Kalau Kita Bermain di Tempat Pribadi Saja?

    “Ada satu hal yang kubingungkan darimu, Zee. Mengapa kau begitu ingin tahu mengenai pria, yang dari namanya saja sudah jelas kalau ia adalah orang lain? Tidakkah itu akan membuang waktumu?” tanya pria yang tengah bicara dengannya di seberang. “Nikmati saja bulan madumu dengan Jayme, Zee.”Zanara menghela napas, menoleh sebentar ke arah kamar Kenneth, sejenak, kemudian kembali memutar tubuhnya kembali ke posisi semula.“Bagaimana lagi? Kau tahu, kan bagaimana jahatnya ia? Kau sudah pernah merasakan juga, dia adalah psikopat,” ucap Zanara, setengah berbisik. “Dan kita tak pernah tahu apa tujuan pria itu mendekati Jayme dan aku.”Pria di seberang mengangguk, kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada Zanara yang tengah didera kegundahan.Wajar saja, karena dulu Brandon-lah yang menyekapnya dan menghajar Mark hingga babak belur hanya demi sebuah obsesi. Jika memang semua yang ia lakukan adalah demi memiliki Zanara, mengapa ia memutuskan pertunangan begitu saja, dulu?“Sudahlah, Mark ...

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 125: Rahasia Kenneth

    Jayme dan Zanara tengah menikmati semilir angin di pantai Lido, keduanya berjemur sebagaimana layaknya turis asing lain yang melakukan hal sama.Suasana di tempat mereka berada tidak terlalu ramai, karena musim gugur baru saja tiba. Langit tidak terlalu cerah, bahkan justru tampak mendung. Namun, baik Jayme maupun Zanara tak terganggu akan cuaca apa pun. Mereka duduk dan berbincang seolah tak akan pernah habis pembahasan mereka mengenai banyak hal.Wajar saja, meski mereka telah bersama selama lebih dari tiga tahun, tetapi itu hanya kebersamaan tanpa status yang tak mungkin bagi Jayme untuk mengorek banyak hal tentang wanita itu, pun sebaliknya.Zanara bahkan tidak tertarik akan kehidupan Jayme sebelumnya. Mengenai kehidupan pribadinya, keluarganya, terlebih kehidupan asmara pria itu.Untuk bagian itu, Jayme memilih untuk tidak membahasnya dengan Zanara. Tak ada yang menarik bagi pria itu mengenai kehidupan cintanya selain dengan wanita yang kini telah menjadi istrinya itu.Sementara

DMCA.com Protection Status