Home / Pendekar / Divine Power / Bab 12 – Perjalanan ke Dunia Bayangan

Share

Bab 12 – Perjalanan ke Dunia Bayangan

Author: Mineoyoo
last update Last Updated: 2025-01-20 20:13:14

Setelah mendapatkan peta dari Yuno, Arka, Lira, dan prajurit pemberontak itu memulai perjalanan menuju Gerbang Kegelapan, yang akan membawa mereka ke Dunia Bayangan, tempat di mana Raja Kegelapan dan pasukannya bersembunyi. Dalam hati mereka, ada ketegangan yang tak terungkapkan, karena mereka tahu betapa berbahayanya dunia yang akan mereka masuki—sebuah dunia yang tidak hanya terpisah dari dunia manusia, tetapi juga di luar pemahaman mereka. Di dunia ini, waktu tidak berjalan seperti biasanya, dan kegelapan menyelimuti setiap inci dari keberadaannya.

Perjalanan Menyusuri Bayangan

Perjalanan menuju gerbang dimulai dengan penuh ketidakpastian. Mereka melewati hutan yang gelap, lembah-lembah yang sunyi, dan pegunungan yang terjal. Setiap langkah mereka terasa berat, dan udara di sekitar mereka semakin lama semakin menekan. Arka merasakan getaran aneh dalam tubuhnya, seperti ada kekuatan yang tak terlihat mengalir melalui tanah dan udara. Seiring be

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Divine Power   Bab 13 – Pertempuran dengan Kegelapan dalam Diri

    Mereka telah melalui banyak ujian fisik dan magis, tetapi kini perjalanan Arka, Lira, dan Yuno memasuki babak yang lebih gelap—uji ketahanan mental dan emosional. Dunia Bayangan bukan hanya tempat penuh kegelapan luar, tetapi juga tempat kegelapan dalam diri mereka yang paling dalam. Setiap langkah mereka terasa semakin menekan, dan suara bisikan yang datang dari bayangannya semakin kuat.Arka: Takut Akan KegagalanArka, yang selalu merasa dipilih untuk tugas besar ini, menghadapi ketakutannya yang paling mendalam: kegagalan. Selama ini, ia merasa bahwa dunia bergantung pada keputusannya, namun dalam hatinya yang terdalam, ia selalu meragukan kemampuannya untuk mengatasi semua itu. Bayangannya muncul di hadapannya, sosok yang mengenakan jubah hitam, dengan wajah yang tidak pernah terlihat jelas. Namun, suara bisikan itu jelas terdengar.“Kau tak bisa melakukannya, Arka,” kata bayangannya, suaranya penuh keraguan. “Kau akan gagal. Dunia ini akan

    Last Updated : 2025-01-21
  • Divine Power   Bab 14 – Kota Kegelapan

    Kota Kegelapan menyambut mereka dengan senyap, namun atmosfernya begitu mencekam—seakan-akan setiap sudutnya dipenuhi dengan suara bisikan dari dunia yang terlupakan. Udara di sana berat dan kental dengan energi gelap, membuat setiap langkah terasa seperti menginjak tanah yang dingin dan berbatu. Arka, Lira, dan Yuno melangkah dengan hati-hati, merasakan bagaimana kekuatan gelap mulai menguji ketahanan mereka.Kota ini adalah tempat di mana dimensi gelap bertemu dengan dunia nyata. Kegelapan yang pekat seolah melahap segalanya, dan bayangan-bayangan yang bergerak dengan cepat tampak melayang di udara. Makhluk-makhluk bayangan ini berkeliling di antara mereka, sebagian besar hanya ilusi, tetapi cukup kuat untuk mengalihkan perhatian dan merusak semangat. Namun, mereka tidak berhenti. Misi mereka lebih besar daripada rasa takut.“Mereka datang,” bisik Yuno, sambil menatap bayang-bayang yang mulai mengintai mereka dari kegelapan.Lira menggenggam pedangnya erat, si

    Last Updated : 2025-01-22
  • Divine Power   Bab 15 – Pintu Gerbang Kegelapan

    Setelah melewati berbagai rintangan dan mengalahkan teman-teman yang terperangkap dalam bayangan Raja Kegelapan, Arka, Lira, dan Yuno tiba di sebuah tempat yang sangat berbeda—di hadapan mereka berdiri Pintu Gerbang Kegelapan, sebuah gerbang hitam yang menjulang tinggi, dihiasi dengan simbol-simbol gelap yang tampaknya bergerak dengan kehidupan sendiri. Pintu itu berkilau dengan cahaya aneh, seolah mengundang mereka untuk melangkah lebih jauh ke dalam kerajaan kegelapan yang berada di baliknya.Udara di sekitar mereka terasa tebal dan berat, dipenuhi dengan energi jahat yang menyelimuti segala sesuatu. Makhluk-makhluk kegelapan, pasukan terakhir dari Raja Kegelapan, berbaris di depan mereka, bersiap untuk bertempur dan menghentikan mereka melangkah lebih jauh.Arka merasakan jantungnya berdegup cepat. Meskipun kekuatan ilahi dan pengendalian elemen-elemen alam yang telah ia pelajari memberinya harapan, ia tahu bahwa ini adalah ujian terberat yang harus

    Last Updated : 2025-01-23
  • Divine Power   Bab 16 – Pertempuran Melawan Raja Kegelapan

    Pertempuran itu terjadi di sebuah dunia yang dipenuhi bayangan—sebuah dimensi yang dikuasai oleh kegelapan absolut. Setiap langkah yang diambil Arka, Lira, dan Yuno terasa seperti menapaki jurang kehancuran. Raja Kegelapan, dengan kekuatan luar biasa yang dimilikinya, mengubah medan pertempuran menjadi medan perang yang tak terbayangkan. Hujan api, badai petir, dan gemuruh gempa mengiringi serangan-serangannya. Alam semesta seakan tunduk pada kehendaknya, dan setiap sudutnya dipenuhi oleh energi gelap yang menyusup ke dalam jiwa mereka.Arka mengangkat tangan, berusaha menenangkan kekuatan dalam dirinya. Kristal Biru, Pedang Api, dan Cincin Tanah bersinar lebih terang dari sebelumnya, tetapi meskipun kekuatan ketiga artefak itu berpadu, Arka merasakan batas kemampuannya. Raja Kegelapan tidak hanya bertarung dengan kekuatan fisik, tetapi juga dengan kekuatan yang jauh lebih dalam—kekuatan yang menghubungkannya langsung dengan

    Last Updated : 2025-01-24
  • Divine Power   Bab 17 – Pemulihan Dunia

    Kemenangan atas Raja Kegelapan membawa kedamaian sementara, tetapi tidak ada kemenangan yang bisa menghapus luka yang telah ditinggalkan oleh perang panjang. Dunia, yang telah lama terjerat dalam bayang-bayang kegelapan, kini mulai merasakan dampak dari kemenangannya. Hutan-hutan yang semula gelap kembali tumbuh hijau, lautan yang dulunya suram kini bersinar dengan kehidupan, dan langit yang penuh dengan awan gelap mulai menampakkan birunya yang tenang. Namun, meskipun dunia tampak mulai pulih, ada yang lebih mendalam yang harus diperbaiki—keharmonisan yang hilang, dan luka-luka yang belum sembuh.Arka berdiri di puncak sebuah bukit, menatap dunia yang terbentang luas di depannya. Angin yang sejuk menyentuh wajahnya, mengingatkannya akan perjalanan panjang yang telah mereka tempuh. Lira berdiri di sampingnya, pedangnya kini terikat di pinggangnya, bukan sebagai senjata, melainkan simbol dari perjuangan mereka. Yuno, meski lebih pendiam dari b

    Last Updated : 2025-01-25
  • Divine Power   Bab 18 – Pengorbanan yang Terakhir

    Arka, Lira, dan Yuno berdiri di depan gerbang yang besar, dihiasi dengan ukiran-ukiran kuno yang tampak begitu megah, namun menyeramkan. Gerbang ini bukan hanya batas antara dua dunia, tetapi juga batas antara kehidupan dan kematian. Setelah segala perjuangan, kemenangan mereka atas Raja Kegelapan, dan perjalanan panjang yang menguras jiwa, mereka akhirnya sampai pada momen yang menentukan.Keseimbangan dunia sudah terguncang, dan meskipun ancaman terbesar telah hilang, dunia masih berada di ujung kehancuran. Arka merasa ada kekuatan yang tersisa di dalam dirinya, kekuatan yang telah ia kumpulkan selama perjalanan—kekuatan yang bisa membangkitkan kembali kegelapan atau memperbaiki dunia yang retak. Namun, ia tahu bahwa untuk menjaga dunia ini tetap seimbang, kekuatan itu harus dihentikan selamanya. Keputusan itu ada di tangannya.Lira berdiri di sampingnya, wajahnya penuh ketegangan. “Kau pasti tidak akan pergi, kan? Kau tidak akan mengorbankan dirimu begitu saja,” kat

    Last Updated : 2025-01-26
  • Divine Power   Bab 19 – Keseimbangan yang Sempurna

    Setelah pengorbanan Arka, dunia perlahan pulih. Meskipun pertempuran melawan Raja Kegelapan telah usai, Arka, Lira, dan Yuno segera menyadari bahwa tugas mereka belum selesai. Kedamaian yang mulai kembali menyelimuti dunia hanyalah awal dari perjalanan baru. Keseimbangan sejati tidak datang dengan sendirinya—ia harus dijaga dengan penuh kesadaran dan usaha.Arka merasa ada perubahan mendalam dalam dirinya. Kekuatan ilahi yang selama ini ia miliki bukan hanya alat untuk bertempur atau memenangkan peperangan, melainkan bagian dari keselarasan yang lebih besar dengan dunia. Pengorbanannya membuka mata hatinya terhadap pemahaman baru—bahwa kekuatan ilahi dan kekuatan alam adalah dua sisi dari koin yang sama. Keduanya saling melengkapi, dan harmoni di antara mereka adalah kunci bagi keberlanjutan dunia. Arka kini melihat dirinya bukan lagi sebagai seorang pejuang semata, tetapi sebagai penjaga keseimbangan.Lira, yang selama ini berjuang melawan kehilangan dan r

    Last Updated : 2025-01-27
  • Divine Power   Bab 20 – Awal yang Baru

    Setelah segala yang mereka hadapi, dunia kini bernafas dalam kedamaian yang penuh harapan. Kekuatan gelap yang dahulu mengancam telah teratasi, dan meskipun bekas luka masih terlihat di beberapa sudut bumi, tanda-tanda pemulihan mulai bermunculan. Langit yang dulu kelam kini kembali biru, sementara angin membawa aroma bunga-bunga yang bermekaran. Dunia ini, yang pernah diambang kehancuran, kembali hidup.Arka, Lira, dan Yuno berdiri di atas bukit hijau, memandang lembah yang terbentang di depan mereka. Perjalanan mereka telah mengubah segalanya—tidak hanya dunia, tetapi juga diri mereka sendiri. Mereka bukan lagi hanya pahlawan yang dikenal karena keberanian, tetapi penjaga keseimbangan yang membawa simbol harapan bagi umat manusia.Namun, mereka sadar, tugas mereka belum selesai. Dunia, meskipun telah melalui masa-masa gelap, tetap penuh dengan ketidakpastian. Setiap sudutnya menyimpan potensi ancaman baru yang tak terduga. Tapi kali ini, mereka tidak gentar. Mereka t

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Divine Power   Bab 94 - Jejak Kegelapan

    Lorong yang mereka masuki terasa berbeda dari sebelumnya. Cahaya keemasan yang menerangi jalur ini terasa hangat, namun ada getaran halus yang membuat bulu kuduk mereka meremang. Setiap langkah membawa mereka semakin dekat ke pusat kekuatan yang tersembunyi di kedalaman tanah ini.Arka berjalan di depan, matanya waspada terhadap setiap pergerakan. Lira merasakan perubahan dalam aliran udara, dan Daren, meskipun masih diliputi kecemasan, berusaha menjaga ketenangannya.Tiba-tiba, lorong mulai melebar, membuka jalan menuju sebuah ruangan besar dengan dinding-dinding yang dipenuhi ukiran kuno. Di tengah ruangan itu berdiri sebuah altar batu dengan simbol yang berkilauan samar."Apa tempat ini?" bisik Daren.Lira melangkah mendekati altar, tangannya menyentuh simbol yang terukir di permukaannya. Begitu ia menyentuhnya, ruangan dipenuhi cahaya biru yang berputar-putar di sekitar mereka, membawa suara bisikan y

  • Divine Power   Bab 93 - Cahaya Dalam Kegelapan

    Tiba-tiba, suara rintihan berubah menjadi jeritan. Cahaya kristal bergetar, seolah merespons sesuatu yang tak kasat mata. Dari balik bayangan, muncul sesosok makhluk bertubuh kurus dengan mata berkilat ungu. Sosok itu tampak lemah, tetapi auranya memancarkan rasa sakit dan kehilangan."Siapa kau?" tanya Arka dengan suara mantap.Makhluk itu menatap mereka dengan mata kosong sebelum berbicara dengan suara berbisik, "Aku adalah sisa dari ketidakseimbangan ini... Aku adalah jiwa yang terjebak. Jika kalian ingin melanjutkan perjalanan, kalian harus membebaskanku."Mereka bertiga saling berpandangan. Ujian ini tidak hanya menguji kemampuan mereka mendengar suara dunia, tetapi juga keputusan mereka dalam menghadapi sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.Arka mengangkat tangannya perlahan, mencoba merasakan energi yang mengikat makhluk itu. Lira merapatkan kedua telapak tangannya, merasakan angin di

  • Divine Power   Bab 92 - Awal dari Tiga Ujian

    Ketika mereka keluar dari gua, wanita paruh baya itu menunggu dengan ekspresi tenang. “Kalian telah menghadapi bayangan diri kalian sendiri dan tidak lari. Itu pertanda baik,” katanya. “Tapi perjalanan kalian belum selesai. Ujian kedua menanti—memahami suara dunia.”Wanita itu membawa mereka ke sebuah hamparan luas, di mana angin bertiup lembut, dan suara gemuruh air terdengar dari kejauhan. Langit berubah warna, seperti berbisik dalam bahasa yang tak mereka mengerti.“Dunia berbicara kepada kalian setiap saat,” ujar wanita itu. “Tapi hanya sedikit yang mau mendengarkan. Kini, giliran kalian untuk mendengar.”Mereka bertiga berdiri diam, membiarkan angin, air, dan bumi mengisi kesadaran mereka. Apakah mereka siap untuk memahami suara yang tak kasat mata itu? Ujian kedua baru saja dimulai.Arka menutup matanya, membiarkan suara alam menyusup ke dalam kesadarannya.

  • Divine Power   Bab 91 - Ujian Pertama

    Saat fajar menyingsing, desa kecil itu masih terlelap dalam keheningan. Arka, Lira, dan Daren bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Penduduk desa memberi mereka bekal seadanya: roti gandum, air jernih, dan ramuan herbal untuk tenaga. Pria tua itu menyerahkan sebuah gulungan kain berisi peta kuno yang tak pernah mereka lihat sebelumnya.“Ini bukan hanya sekadar peta,” ujarnya. “Ini adalah catatan perjalanan mereka yang telah datang sebelum kalian. Jejak mereka mungkin bisa membimbing kalian.”Lira membuka gulungan itu dengan hati-hati. Garis-garis halus membentuk jalur yang membentang melintasi daratan luas, berhenti di berbagai titik yang ditandai dengan simbol-simbol aneh. Ia menatap pria tua itu dengan penuh tanya.“Apa arti simbol-simbol ini?”Pria tua itu tersenyum samar. “Setiap tanda melambangkan sebuah perjalanan jiwa. Mereka yang mencari kebenaran meninggalkan jejak bagi mereka yang datang kemudian.”Daren menggenggam peta itu dengan erat.

  • Divine Power   Bab 90 - Jejak Yang Tertinggal

    Perjalanan mereka membawa Arka, Lira, dan Daren ke dunia lain yang jauh lebih berbeda dari yang mereka singgahi sebelumnya. Dunia ini tampak seakan telah mencapai puncak peradabannya—gedung-gedung menjulang tinggi, teknologi yang luar biasa canggih, dan sistem sosial yang tampak teratur. Namun, di balik semua kemajuan itu, ada sesuatu yang terasa hilang. Kehidupan di kota ini tidak memiliki kehangatan. Orang-orang berjalan dengan wajah tanpa ekspresi, tenggelam dalam rutinitas yang tak berujung. Mata mereka dipenuhi kehampaan, seakan mereka telah melupakan apa artinya benar-benar hidup.Mereka bertiga berjalan menyusuri jalanan yang dipenuhi layar holografik dan kendaraan melayang. Di antara hiruk-pikuk teknologi ini, mereka melihat sekilas seseorang yang tampak berbeda. Seorang wanita muda dengan tatapan yang penuh harapan, yang tampaknya tidak sepenuhnya tenggelam dalam keheningan artifisial dunia ini. Ia menyadari ke

  • Divine Power   Bab 89 – Menerima Kehidupan dalam Seluruh Keberagamannya

    Semakin lama mereka menjelajah dunia-dunia ini, semakin jelas bagi Arka, Lira, dan Daren bahwa perjalanan mereka bukanlah perjalanan yang harus diselesaikan. Setiap langkah yang mereka ambil semakin mendalam dalam menggali makna kehidupan, bukan hanya melalui pengetahuan yang mereka peroleh, tetapi juga melalui pengalaman hidup yang mereka jalani. Setiap dunia yang mereka jelajahi mengajarkan sesuatu yang baru, dan meskipun mereka telah mencapai tingkat kebijaksanaan yang lebih tinggi dari sebelumnya, mereka tetap menyadari bahwa mereka masih dalam proses belajar.Hari demi hari, dunia demi dunia, mereka semakin sadar bahwa perubahan dan ketidaksempurnaan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa mereka hindari. Semua itu merupakan bagian dari irama alam semesta yang lebih besar. Di dalamnya, ada keindahan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Arka, Lira, dan Daren menyadari bahwa ketidaksempurnaan itu bukanlah sesuatu yang perlu mereka lawan atau hindari, tetapi se

  • Divine Power   Bab 88 – Memeluk Ketidaksempurnaan

    Dengan pemahaman baru ini, Arka, Lira, dan Daren melanjutkan perjalanan mereka, tetapi kini dengan hati yang lebih ringan dan pikiran yang lebih terbuka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan tanpa akhir menuju pencerahan, kedamaian, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia ini, dan tentang diri mereka sendiri.Dunia ini, dengan segala keindahannya dan keheningannya, mengajarkan mereka bahwa perjalanan sejati tidak terletak pada tujuan akhir, tetapi pada cara mereka menjalani setiap langkah yang mereka ambil, dengan penuh perhatian, kesadaran, dan rasa syukur.Mereka melanjutkan perjalanan mereka, namun dengan pemahaman yang lebih dalam, lebih luas, dan lebih terbuka terhadap segala kemungkinan yang ada di depan mata. Dunia demi dunia yang mereka singgahi semakin mengubah cara pandang mereka terhadap kehidupan. Di dunia yang penuh dengan alam ini, mereka merasakan sebuah ketenangan yang belum pernah mer

  • Divine Power   Bab 87 – Dalam Pelukan Alam

    Dalam perjalanan mereka berikutnya, mereka semakin menyadari bahwa kehidupan ini adalah perjalanan yang tak pernah berakhir. Setiap dunia yang mereka temui, setiap tantangan yang mereka hadapi, adalah bagian dari proses yang lebih besar—proses menemukan keseimbangan sejati dalam diri mereka sendiri dan dalam hubungan mereka dengan dunia ini.Mereka tahu bahwa perjalanan ini akan terus berlanjut, namun mereka merasa siap untuk menghadapinya, bukan dengan keinginan untuk mengubah dunia, tetapi dengan niat untuk memahami dan menerima dunia ini sebagaimana adanya. Dengan kebijaksanaan yang mereka bawa, mereka siap untuk menyambut apa pun yang akan datang, mengetahui bahwa setiap langkah adalah bagian dari perjalanan menuju pencerahan yang lebih besar.Setelah meninggalkan dunia yang cerah namun penuh ketegangan, Arka, Lira, dan Daren melanjutkan perjalanan mereka tanpa tujuan yang jelas, tetapi dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang mereka jelajahi dan diri m

  • Divine Power   Bab 86 – Mencari Jiwa yg Hilang

    Arka, Lira, dan Daren melanjutkan perjalanan mereka, merasa bahwa mereka telah meninggalkan jejak yang lebih dalam di dunia ini. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka adalah perjalanan tanpa akhir, sebuah proses yang terus berkembang, terus mengalir. Setiap langkah yang mereka ambil adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar, dan meskipun dunia ini telah berubah, mereka tahu bahwa mereka sendiri pun terus berkembang, mencari dan menemukan lebih banyak tentang diri mereka sendiri, tentang dunia ini, dan tentang hubungan mereka dengan alam semesta yang lebih luas.“Perjalanan ini adalah perjalanan menuju diri kita sendiri,” kata Arka, dengan suara yang penuh dengan kebijaksanaan yang baru ditemukan. “Dan kita akan terus bergerak, karena kehidupan itu sendiri adalah perjalanan yang tidak pernah berakhir.”Dengan perasaan penuh damai, mereka melanjutkan perjalanan mereka, tahu bahwa mereka bukan hanya melangkah di dunia ini, tetapi juga melangkah dalam diri mereka sendir

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status