Josep terdiam dan ia hanya menatap kearah Hito yang berdiri tak jauh darinya. Pengacara Clea manatap kearah Josep yang terus menatap kearah Hito, “saya Harap Anda wajib datang pada persidangan ini, kalau begitu saya permisi.” ujar Pengacara Clea, lalu Pria itu pergi. Media yang berada di sana Terkejut mendengar bahwa Josep dan Clea yang di pikir Publik merupakan Pasangan Serasi Akan bercerai. “Tuan Josep apa tanggapan anda mengenai Surat Gugatan ini, Apa benar anda akan bercerai dengan istri anda.” ujar Media 1, Josep langsung meremukan Dokumen itu dan pergi. Seluruh Media yang ada disa amencoba mengejar Josep untuk meminta keterangan. Dan Saat itu Hito hanya menatap kearah Josep yang pergi dengan sangat kesal. Flashback dimulai dimana Aarav menanyakan mengenai perkembangan Gugatan Cerai yang di layangkan Clea. “Kenapa kau ingin tahu mengenai ini.” ujar Hito“Dia ingin melucuti dan menjegalku. Ini juga akan berlaku untuknya.&rdq
Glesa keluar dari mobil dan melangkah kearah Bora. Bora hanya diam di tempatnya saat Glesa melangkah kearahnya. ‘Kenapa dia disini?’ Tanya Bora dalam hati.Glesa berhenti tepat didepan Bora, dimana mereka hanya menatap satu sama lain tanpa mengatakan apa apa. “Nona Glesa, Ada angin apa kau datang kesini?” Tanya Bora dengan santaiGlesa terus menatap kearah Bora, “Lepaskan Aarav.” Pinta Glesa dengan tegas, Bora terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut“Apa maksudmu? Lepaskan Aarav, HAH Nona Glesa kau sedang melan,” ujar Bora“Aku tahu kau sudah memiliki anak dari Aarav.” ujar Glesa,Bora sontak terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. “Kau ingin menghancurkan Karir Aarav dengan memberitahunya bahwa dia mimiliki anak darimu, apa lagi di luar nikah seperti ini.” ujar Glesa“Apa kau tidak memikirkan Konsekuensi yang akan dia terima, dimana pandangan Pu
15 Menit kemudian, Team Srvice Mobil datang dan Langsung Memeriksa Kondisi Mobil Bora. Bora sedang melihat Kearah Aarav yang sedang bicara dengan Salah Satu Montir Yang Ada disana. Bora juga mengingat apa yang Aarav katakan dimana dia tidak perduli jika di Cap Sebagai Perebut Pasangan orang. ‘Kenapa kau menempatkan semua usahaku menjadi sia sia jika kau mau menanggung semua resikonya.’ Ujar Bora dalam hatiAarav sedang menanyakan mengenai Kondisi Mesin Mobil Bora, “Sepertinya ada Koslet pada jaringan Mesinnya, kita harus membawanya ke Bengkel kira kira besok baru siap.” Ujar Montir 1“Begitu ya, Baiklah kalau gitu, mohon bantuannya.” ujar Aarav yang berjabat tangan dengan montir itu. Lalu Aarav melangkah kearah Bora yang berdiri tak jauh dari Mobil Aarav.“Apa katanya?” Tanya Bora“Sudah kuduga salah satu Mesin mobilmu wajib Di Service, Apa Kau lupa untuk pergi ke bengkel?” Tanya Aarav&ld
Setelah Selesai Nonton, Elard dan Bora melangkah bersama keluar dari Studio Theater. “Bagaimana menurutmu mengenai Filmnya?” Tanya Elard untuk mencairkan suasana. Aarav terus mengikuti mereka dari belakang“Begitu bagus, aku menikmati alur ceritanya.” ujar Bora, lalu Bora sesekali melirik keara Aarav“Apa kau sudah Makan malam,” ujar Elard“Ahh belum.” ujar Bora“Baiklah aku sudah pesan Restoran dekat sini nanti kita kesana.” ujar Elard”Kau pakai mobilku saja.” ujar Elard“Kita bisa Bareng Kesana.” ujar Elard“Ahhh Mobilku tadi bermasalah jadi Harus ke bengkel.” ujar Bora“Makanya itu aku lama kesini.”Ujar BoraElard langsung berhenti melangkah, “Kenapa kau tidak bilang, Apa kau kesini naik.” Ujar Elard“Ahhh kau tenang saja aku kesini naik Taksi Online kok.” ujar Bora“Le
Wina Berkunjung Ke Kediaman Bora, dimana Clea sangat senang karena Wina membawa Lily saat berkunjung kerumah Bora. Clea langsung memangku Cucunya dengan Hangat. “Astaga Cucu Nenek Sudah Semakin Besar dan Berat.” ujar Clea“Cucu Nenek ini udah 1 tahun ya tentu berat dan besar dong.” Ujar Wina, Clea langsung mencium Lily sampai beberapa kali.“Tumben sekali kau kesini, dimana Suamimu?” Tanay Tira dengan ketus, Clea langsung menatap kearah Tira“dia sedang ada urusan, kau tahu akhir akhir ini dia super sibuk karena menjadi Asistennya Bora.” Ujar Wina“Ahhh aku lupa kalau Dia sudah menjabat sebagai Asisten Direktur.” ujar Tira“Tira.” Ujar Clea“Lohhh Kenapa memangnya apa ada yang salah dari Ucapanku.” Ujar Tira“Tidak ada yang salah dari semua ucapanmu.” Ujar Wina“Pasti kau sangat kewalahan mengurus Lily yang sudah semakin Hipera
“Tidak ada Kata cucu dalam pernikahan aku dan Elard.” ujar Bora yang mempertegas kata kata yang tidak mau memiliki anak dalam pernikahannya dengan ElardJosep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut, “Sampai kapanpun Kau tidak akan mendapatkan cucuk dariku dan juga Elard, karena aku tidak akan bisa hamil.” ujar Bora, Josep terkejut mendengar perkataan Bora yang tidak akan bisa Hamil.“Apa maksudmu dengan Tidak dapat Hamil?” Tanya JosepBora hanya diam saat Josep mengatakan hal itu, “Aku sudah tahu bahwa ayah tidak hanya cukup saat aku menikah dengan Elard saja. Aku tahu tujuan ayah selanjtunya mengarah kemana. Maka dari itu, Aku memutuskan untuk Membuat Rahimku tidak bekerja meski aku berhubungan dengan Elard.” Ujar Bora, Josep terdiam dan ia merasa sangat marah saat Bora mengatakan hal itu“Ayah, Maaf namun aku sama sekali tidak minat dengan Hubungan keluarga kecil yang ayah harapkan.” Ujar Bo
Elard langsung mengecup Bibirnya Bora lalu Bora langsung mendorongnya,Bora terus menatap kearah Elard dan ia hendak menampar Elard namun Elard memegang Pergelangan tangan Bora “Dengan Cara ini Aku akan memperbaikinya.” ujar Elard sambil menyeringai saat menatap kearah Bora yang berada di hadapannya. “Aku tidak akan melepaskanmu meski Kau melarikan diri dariku.” ujar Elard “Kau dan Aku Adalah Suami Istri Yang sah, Meski kau akan kembali ke pelukannya aku tidak akan membiarkannya.” ujar Elard “Aku akan menghalangi semua yang akan kau lakukan baik besok atau hari kedepannya.” ujar Elard “Kau mengerti.” ujar Elard, lalu Elard pergi dan meninggalkan Ruangan kerjanya. Bora tidak habis pikir dengan apa yang ia alami, dimana Elard baru kali ini dia menemapakan wajah yang begitu menyeramkan. Elard terus melangkah dengan cepat dan saat sudah jauh dari ruang kerjanya, ia berhenti dan ia memegang dinding. ‘Maafkan aku, Maafkan aku karena harus melakukan hal ini.’ Ujar Elard dalam hati ‘Ini
“Maksudmu.” ujar Bela“Sepertinya Kakakku menemui Ayah dan mungkin Kakak sedikit terguncang saat setelah bertemu dengan ayah. Dan Aku takut kalau Kakak terjadi apa apa, kau tahu kakak baru sehat setelah kecelakaan itu.” ujar Wina, Bela terdiam dan langsung menatap kearah Aarav. Aarav langsung menatap kearah Bela yang menatap kearahnya. Lalu Aarav meletakan Barang yang ia pegang dan saat itu Bela mengakhiri panggilan dari Wina. “Apa terjadin sesuatu.” ujar Aarav“Ahhh Tidak apa apa hanya,” ujar Bela“Bela.. Jangan berbohong kepadaku lagi, kau sudah berjanji kepadaku untuk tidak merahasiakan apa apa.” ujar AaravBela langsung terdiam dan hanya menatap kearah Aarav, “Katakan, Kenapa kau begitu tegang saat mengangkat telepon, Apa Ini ada hubungan dengan.” ujar Aarav“Ahhh Itu.” ujar Bela“Sudah aku duga,” ujar Aarav, lalu Aarav pergi dari sana Bela hanya menatap kearah Aarav yang berlari keluar dari sana. Aarav terus melajukan mobilnya dan terus menerus menghubungi Bora. Namun Setiap kali
“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
“Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la
Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D
“Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r
Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo
“Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be