Share

29). Bujukan Ferdy

Auteur: Cacavip
last update Dernière mise à jour: 2023-07-10 18:00:05

***

"Kakak serius enggak keberatan, kan, sama keinginan aku? Kalau seandainya keberatan, kita cari rumah lain aja. Aku enggak mau nyaman sendirian karena nanti kan kita nempatin rumahnya berdua."

Baru masuk ke dalam kamar, pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Elliana pada Sagara yang barusaja menutup pintu. Obrolan tentang rumah selesai, Elliana juga Sagara memang memutuskan untuk beristirahat dan setelah membicarakan semuanya, Sagara setuju dengan rumah yang dipilih Elliana sehingga besok, Athlas akan melakukan konfirmasi pada sang pemilik agar proses survei bisa segera dilaksanakan.

Sagara ikhlas dengan pilihan Elliana? Tentunya tidak, karena jika boleh memilih, rasanya dia enggan untuk tinggal di perumahan yang letaknya tak jauh dari tempat tinggal Yudis.

Namun, lagi-lagi rasa cintanya pada sang istri mengalahkan ketidak sukaan Sagara sehingga alih-alih menolak, dia memutuskan untuk setuju dengan keinginan Elliana untuk menempati salah satu
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application
Commentaires (4)
goodnovel comment avatar
Irma
ko bisa jatuhhh kejurang
goodnovel comment avatar
Netty kurneacty
ko bisa jatuh ke jurang emang yudis dah kabur ya..
goodnovel comment avatar
Nengsih
kasihan bngt yudis
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Dipinang Kakak Angkat   30). Bandung dan Bohong

    ***"Kak, udah teleponannya?"Melihat Sagara berjalan menuruni tangga, Elliana yang sejak tadi menunggu di sofa seketika buka suara. Tak sendiri, Elliana ditemani Athlas juga Edward—sang pemilik rumah karena memang setelah melakukan home tour kemudian merasa cocok, rencananya transaksi akan segera dilakukan."Udah," kata Sagara. "Kenapa?""Transaksi," ucap Athlas. "Karena Elliana katanya udah cocok sama rumah ini, Papa berencana buat transaksi sekarang juga karena selain kwitansi, Papa juga bawa cek dan Pak Edward bawa sertifikat rumahnya.""Oh," kata Sagara. "Boleh."Mendekati Elliana, setelahnya yang dia lakukan adalah; duduk di samping sang istri kemudian bersikap setenang mungkin agar tak terlihat mencurigakan, karena sedikit saja Sagara memasang raut wajah kalut, Athlas mau pun Elliana akan merasa curiga dan dia tak boleh membiarkan hal itu terjadi.Tentang Yudistira yang katanya jatuh ke jurang, untuk sementara wak

    Dernière mise à jour : 2023-07-11
  • Dipinang Kakak Angkat   31). Emosi Sagara

    ***"Ck, apa harus ya semacet ini?"Berdecak dengan tangan yang spontan mengepal, keluhan tersebut lantas dikatakan Sagara ketika sekarang—di salah satu jalanan kota Bandung, kemacetan menyergapnya.Keluar beberapa menit lalu dari gerbang tol, Sagara memang langsung disuguhi kondisi lalu lintas yang padat, sehingga niatnya untuk pergi ke lokasi tempat Yudistira jatuh pun memiliki kemungkinan tertunda karena selain hari yang sudah malam, jalanan pun kini gerimis.Berangkat pukul setengah enam sore lebih beberapa menit, Sagara sampai di Bandung sekitar pukul setengah sembilan setelah menempuh perjalanan tiga jam. Tak ada istirahat di rest area, Sagara sengaja terus melajukan mobilnya karena memang ketika pergi meninggalkan Jakarta, niatnya untuk melihat tempat Yudistira jatuh, cukup tinggi."Kalau begini kayanya baru besok aku bisa lihat tempat Yudistira jatuh," gumam Sagara. "Aku pengen pastiin ucapan Ferdy benar apa enggak karena bisa aja

    Dernière mise à jour : 2023-07-12
  • Dipinang Kakak Angkat   32). Mencari Yudistira

    ***"Jadi ini jurang tempat Yudis kemarin jatuh?"Dengan kedua tangan yang terlipat di belakang punggung, Sagara lantas melontarkan pertanyaan tersebut pada Ferdy di samping kanannya. Tak lagi di gedung kosong seperti semalam, pagi ini dia memang sudah berada di atas jurang tempat Yudis kemarin jatuh, karena memang tak bisa menunda, Sagara ingin mensurvei lokasi sebelum meminta para anak buahnya mencari kekasih Elliana tersebut.Tak bersama semua anak buah, Sagara hanya ditemani Ferdy juga Oki karena kelima anak buah yang lain kini pergi untuk membeli peralatan yang akan dipakai mencari Yudistira. Tak bisa gegabah, Sagara memang harus berhati-hati memerintahkan para anak buahnya karena jurang yang kini dia datangi bisa dibilang curam—lengkap dengan berbagai jenis semak belukar, sehingga sedikit saja melakukan kesalahan, nyawa para anak buahnya bisa terancam."Iya Bos, ini," ucap Ferdy. "Lumayan curam dan kayanya di bawah semak-semak banyak batunya

    Dernière mise à jour : 2023-07-13
  • Dipinang Kakak Angkat   33). Sagara Baik

    ***"Gimana barusan ngobrol sama Sagara? Khawatir banget ya dia pasti dengar kamu pendarahan?"Sambil menarik kursi di samping Elliana, Anindira lantas bertanya demikian pada sang putri yang beberapa waktu lalu menelepon Sagara. Tak terlalu mendengarkan karena tengah menyantap sarapan, dia memang tak terlalu tahu apa saja yang dibicarakan putrinya dengan Sagara sehingga rasa penasaran jelas datang."Iya," kata Elliana. "Dari suara bahkan pertanyaan yang dilontarin ke Aku, Kak Sagara kedengerannya khawatir, tapi sekarang aman kok. Aku udah bilang kalau aku sama anak aku baik-baik aja. Jadi Kak Sagara bisa tenang ngelayatnya karena barusan dia bilang pemakaman belum dimulai.""Syukurlah kalau gitu," kata Anindira. "Lihat gimana sayangnya Sagara sama kamu, Mama udah nyangka kalau dia bakalan panik dengar kamu masuk rumah sakit apalagi kan kamu hamil anak dia juga. Khawatirnya double."Mendengar ucapan Anindira, hati Elliana tentu saja tersen

    Dernière mise à jour : 2023-07-14
  • Dipinang Kakak Angkat   34). Resah dan Dendam

    ***"Cukup?"Persis setelah melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Elliana, pertanyaan singkat tersebut lantas dilontarkan Sagara pada sang istri yang kini berada persis di depannya.Tak lagi duduk di kursi seperti beberapa waktu lalu, saat ini Sagara menyandarkan tubuhnya pada bed Elliana karena memang setelah sang pujaan hati tiba-tiba saja ingin mencium bibirnya, dia memutuskan untuk beranjak dan tanpa banyak bertanya, Sagara tentu saja memberikan izin sehingga sebuah kecupan pun diberikan Elliana.Cukup di situ? Tentu saja tidak, karena setelah bersentuhan bibir, nafsu di dalam diri Sagara bangun sehingga pelan, dia mendorong tengkuk leher Elliana dan saling menautkan bibir pun terjadi selama beberapa menit sampai akhirnya di mana tempat mereka berada sekarang membuat Sagara mau pun Elliana mengakhiri kegiatan manis mereka."Kita ngapain ya barusan?" tanya Elliana dengan senyuman tipisnya. "Lagi di rumah sakit bisa-bisanya kita kaya g

    Dernière mise à jour : 2023-07-15
  • Dipinang Kakak Angkat   35). Elliana dan Ramalan

    ***"Akhirnya pulang juga ya, Kak. Tiga malam di rumah sakit rasanya bosan banget."Duduk manis di kursi roda yang kini didorong oleh Sagara, ucapan penuh kebahagiaan tersebut lantas dikatakan Elliana pada sang kakak yang berada persis di belakangnya.Tak lagi di kamar rawat, saat ini Elliana dan Sagara tengah berada di koridor rumah sakit menuju parkiran, karena memang setelah menetap selama tiga malam dua hari, dokter menyatakan jika Elliana sudah bisa melanjutkan pemulihan di rumah.Tak dijemput Athlas mau pun Anindira, Elliana memutuskan untuk pulang berdua saja dengan Sagara karena memang tak perlu banyak orang, dia pikir bersama sang suami saja rasanya sudah cukup."Iya, tapi tetap aja kamu harus istirahat karena seperti kata dokter, setidaknya seminggu, kamu enggak boleh berkegiatan dulu demi jaga kondisi si dedek," ucap Sagara. "Dia cukup kuat, tapi kalau dibawa capek, takutnya ada apa-apa.""Iya, Kak," ucap Elliana. "Aku

    Dernière mise à jour : 2023-07-16
  • Dipinang Kakak Angkat   36). Rencana untuk Cepat Pindah

    ***"Ck, aku kenapa sih? Gabut banget sampai harus nyari tahu di google."Berdecak sambil menghempaskan ponsel yang sejak beberapa menit lalu dipegang, Elliana emosi sendiri setelah ucapan Sagara beberapa waktu lalu melintas tanpa permisi di dalam pikiran.Tentang ramalan yang tiba-tiba diterima Elliana dari seorang perempuan asing, sebuah saran memang didapatkannya dari Sagara setelah dia bertanya dan yang dikatakan pria itu adalah; Elliana tak boleh terlalu percaya pada ramalan apa pun terlebih lagi yang meramalnya adalah orang asing.Patuh? Ya, Elliana memutuskan untuk manut pada saran sang suami sehingga setelah merasa terbebani oleh ramalan yang didapatkannya, dia berusaha membebaskan diri dan semua itu berhasil hingga persis setelah setengah jam pasca tiba di rumah, rasa penasaran kembali datang—membuatnya berinisiatif mencari tahu di internet.Tanpa sepengetahuan Sagara, Elliana melakukan semua itu setelah sang suami yang sejak tad

    Dernière mise à jour : 2023-07-17
  • Dipinang Kakak Angkat   37). Yudistira Bercerita

    ***"Jadi Kak Gara waktu itu nawarin diri buat gantiin gue nikahin Lian dan keluarganya setuju?"Setelah mendengar informasi tentang dengan siapakah Elliana menikah hampir sebulan lalu, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Yudistira pada seorang pria berkacamata yang kini berdiri persis di samping bed tempatnya berbaring.Bukan orang lain, pria tersebut adalah Miko—sang asisten yang malam ini datang langsung ke Bandung setelah siang tadi Yudistira menghubunginya, dan tak bersama siapa pun, Miko berkunjung seorang diri sesuai permintaan sang atasan karena memang tak mau gegabah, Yudistira memutuskan untuk tak langsung memberitahu kedua orang tuanya sebelum dia tahu apa saja yang sudah terjadi selama dia tak ada.Meminta Miko untuk menjelaskan bagaimana situasi pestanya dan Elliana sebulan lalu, Yudistira terkejut ketika asistennya tersebut mengungkap sebuah nama yang katanya menggantikan dia menikahi sang kekasih, dan diantara banyak pria, nama S

    Dernière mise à jour : 2023-07-18

Latest chapter

  • Dipinang Kakak Angkat   105). Akhir dari Sepenggal Kisah

    ***"Ma, gimana kondisi Lian sekarang? Baik-baik aja, kan, dia? Enggak ada hal serius terjadi, kan? Dan anak aku, gimana kondisi anak aku sekarang, Ma? Baik juga, kan?"Barusaja sampai di depan ruang operasi, deretan pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Sagara pada Anindira juga Athlas yang kini berada di sana.Datang dari kantor dengan perasaan panik, itulah Sagara setelah beberapa waktu lalu kabar tak mengenakkan diterimanya dari Anindira. Elliana jatuh di kamar mandi.Itulah kabar buruk yang Sagara terima sehingga tanpa banyak basa-basi yang dia lakukan usai menerima kabar tersebut adalah bergegas menuju rumah sakit tempat sang istri dirawat.Tak tepat waktu, Sagara pergi setengah jam setelah pesan dari Anindira masuk karena memang ketika pesan tersebut dikirim, dirinya tengah menjalani meeting sehingga khawatir tingkat tinggi pun dirasakannya."Tenang, Gar, satu-satu dulu nanyanya," ucap Athlas. "Mama kamu pusing kalau kamu nanyanya banyak gitu.""Ah iya, Maaf," ucap Sagara. M

  • Dipinang Kakak Angkat   104). Ulang Tahun Rinjani

    ***"Hai, Mas suami."Tersenyum, itulah yang Sagara lakukan setelah sapaan tersebut dilontarkan Elliana. Baru kembali dari kantor setelah seharian penuh bekerja, dia merasa lelahnya seketika hilang setelah sang istri yang malam ini terlihat cantik dengan dressnya, menyambut di ambang pintu.Tak heran dengan penampilan cantik Elliana malam ini, Sagara tentu saja tahu alasan sang istri berdandan cantik sehingga tak bertanya tentang pakaian, dia memilih untuk membalas sapaan Elliana dengan ucapan yang tak kalah manis."Hai, istriku yang cantik.""Aku lega karena Kakak pulang tepat waktu," ucap Elliana—mengingat lagi bagaimana Sagara meminta izin pulang terlambat sore tadi. Padahal, malam ini ada acara makan bersama di rumah untuk merayakan bertambahnya usia sang putri, Rinjani. "Aku pikir bakalan telat dan makan malam kita kemalaman.""Enggaklah, aku kan tadi janji pulang maghrib dan kebetulan problem yang aku ceritain ke kamu tadi

  • Dipinang Kakak Angkat   103). Yudistira Menjenguk

    ***"Gimana sayang? Keluar enggak?"Duduk sambil memperhatikan Elliana yang kini menggendong sang putri, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara dengan raut wajah penasarannya.Bukan tanpa alasan, Sagara bertanya demikian karena kini Elliana tengah memberikan ASInya untuk pertama kali dan yaps! Ringisan dari sang istri membuat dia mengerutkan kening."Ada dikit, Kak, bening," ucap Elliana. "Nanti pasti banyak," ucap Sagara. "Sakit enggak?""Enggak sih cuman agak gimanaa gitu," ucap Elliana. "Kaya ada geli-gelinya gitu.""Si cantiknya bangun?""Merem," kata Elliana sambil tersenyum. "Dia mungkin masih terlalu mager buat bangun.""Nanti malam mungkin bangun."Selesai operasi pukul sepuluh pagi, bayi mungil yang Elliana lahirkan memang baru dibawa ke kamar rawat Elliana enam jam setelahnya, dan tak langsung bangun, bayi cantik dengan berat badan 3,2kg tersebut terlelap dengan damai hingga s

  • Dipinang Kakak Angkat   102). Momen Kelahiran Si Cantik

    ***"Gimana, Kak, udah cantik belum? Aku enggak mau kelihatan pucat soalnya pas difoto nanti."Selesai memoles wajah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan pada Sagara yang sejak tadi duduk di samping bed tempatnya berada. Tak di rumah seperti hari-hari sebelumnya, jumat ini Elliana sudah berada di rumah sakit karena memang setelah beberapa bulan berganti, usia kehamilan yang dia alami tiba juga di angka tiga puluh delapan minggu.Tak bisa melahirkan normal karena janin yang tetap di posisi sungsang, Elliana pada akhirnya pasrah pada tindakan cessar yang akan dilakukan dokter untuk kelahiran sang putri dan karena operasi akan dilakukan pukul sembilan pagi, sekarang—sekitar pukul tujuh, Elliana sibuk merias diri karena di kelahiran pertamanya, entah kenapa dia ingin tampil cantik dengan makeup di wajah.Tak hanya ditemani Sagara di ruang operasi nanti, Elliana sebelumnya meminta izin untuk mengajak satu orang lagi, dan bukan Anindi

  • Dipinang Kakak Angkat   101). Tentang Operasi Cessar

    ***"Masih sedih?"Tak langsung melajukan mobil setelah sebelumnya masuk, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah kini di samping kirinya, Elliana terlihat terus menekuk wajah.Tak hanya memasang ekspresi tersebut, sejak beberapa waktu lalu Elliana juga tak banyak bicara dan seolah belum cukup, sejak masuk ke dalam mobil, Elliana memalingkan wajah ke arah luar—membuat Sagara tentu saja khawatir."Lumayan," ucap Elliana dengan atensi yang masih tertuju ke luar.Tak di rumah, saat ini dia juga Sagara tengah berada di parkiran rumah sakit setelah sebelumnya melakukan check up kandungan dan sama seperti bulan sebelumnya, kondisi janin di rahim Elliana baik. Namun, kendala yang muncul sejak dua bulan lalu masih sama dan hal tersebutlah yang membuat Elliana tak memasang raut wajah bahagia setelah melakukan check up.Bayi yang dia kandung mengalami posisi sungsang.Itulah kendala dalam kehamilan yang Elliana alami

  • Dipinang Kakak Angkat   100). Gender yang Akhirnya Terungkap

    ***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a

  • Dipinang Kakak Angkat   99). Gender Reveal

    ***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."

  • Dipinang Kakak Angkat   98). Ajakan Jalan-jalan

    ***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb

  • Dipinang Kakak Angkat   97). Balada Ngidam

    ***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun

DMCA.com Protection Status