“Jadi PR!” sambar Embun dan mereka pun tertawa.Axel mengangguk, dia naikkan kedua kaki dan bersila menghadap ke arah sang putri. Pria itu memindai wajah Embun dan malah terbanyang wajah putrinya itu saat masih berumur dua tahun. Balita lucu nan menggemaskan itu, sekarang sudah menjadi sosok dewasa
“Rain, apa kamu serius mengatakan itu? apa ini mimpi?” Embun masih tidak percaya, hingga Rain menangkup pipinya dan mengulangi ucapannya. “Mungkin ini terlalu cepat, tapi aku benar-benar tidak ingin melepaskanmu lagi. Mungkin kita akan banyak bertengkar dan berselisih paham, tapi aku yakin kita bis
“Aku berencana mencari tahu siapa penyebar artikel itu dan jika kamu tidak keberatan, aku ingin mengajakmu menjadi bintang tamu di sebuah acara talk show, kita bisa menjelaskan ke semua orang. Aku tidak ingin ada pandangan jelek ke dirimu dan menyudutkan,” ucap Bening. “Entahlah, apa semua itu ada
Duduk di sofa masih menunggu di dalam ruang perawatan Embun. Rain sama sekali tidak ingin pulang meski Jojo dan Axel sudah kembali. Ia benar-benar ingin menemani Embun sampai dokter memeriksa keadaan kekasihnya itu besok pagi. Beruntung masih ada kamar perawatan dengan kelas tertinggi yang tersedia
“Mi, dia benar-benar tampan ‘kan? lihat hidung dan bulu matanya, aku bahkan membayangkan jika menikah dengannya dan memiliki anak, pasti akan sangat tampan jika laki-laki dan cantik jika perempuan,” ujar Embun. “Berhenti mengucapkan kalimat seperti itu, Mami lama-lama bisa terkena diabetes.” “Mi,
Bianca mengerjabkan mata dan perlahan menjauhkan kelopaknya, saat sadar dia bingung karena sudah terbaring di atas ranjang, dia meyakini sedang berada di atas kasur Embun. Wanita itu mengangkat sedikit kepala dan semakin kaget mendapati suaminya berbincang dengan Axel. “Astaga, mau ditaruh mana muk
“Tapi Be, apa kamu yakin pria itu pria yang tepat? Maksudku apa kamu dan dia sudah benar-benar mengenal satu sama lain?” Embun seperti masih tidak percaya, dia tidak ingin kalau Bening sampai terjebak ke dalam pernikahan yang hanya akan membuat sengsara. “Kapan kamu mengenalnya? Apa dia dari keluarg
Rain tegang, bahkan sampai lupa bernapas menunggu Embun melanjutkan kalimatnya.“Saya tidak perlu waktu dua hari karena saya sudah memutuskan, saya akan ….. “ Embun menarik napasnya. “Mengundurkan diri dan berhenti bekerja dari PG Factory.” “Apa?” Seperti anak kecil, Rain berjalan cepat keluar dar
“Baby, itu daddy,” ucap Embun dengan senyuman manis. Karena kepalang tanggung untuk memindahkan Embun ke kamar persalinan, akhirnya dokter memutuskan untuk membawa beberapa alat ke sana. Terlebih persalinan itu tidak ada kendala, ibu dan bayinya sehat. Rain mendekat dengan mata yang berkaca-kaca,
“Onty … onty, ya ampun aku harus bagaimana ini?” Una panik setelah mengabari Rain bahwa Embun sakit perut dan mungkin saja akan melahirkan. Remaja itu belutut di depan Embun dan malah bernafas dengan mulut sama seperti yang Embun lakukan. “Huh … hah … huh … hah, nafas onty nafas.” Una merasa perut
Embun pun menoleh kebingungan, hingga Aura mendekat dan meraih tangannya Matanya tiba-tiba berkaca-kaca. “Aku minta maaf karena dulu jahat padamu, sebagai ABG labil yang sok berkuasa aku--” “Tidak apa-apa,” potong Embun cepat. Ia balas mengusap tangan Aura, baginya mendengar kata maaf dari gadis ya
Dua Bulan kemudian Rain hari itu merasa ketar-ketir karena Embun masih saja berangkat bekerja. Kehamilan istrinya itu sudah melewati hari perkiraan lahir, tapi belum juga ada tanda-tanda Boo ingin terlahir ke dunia. Alasan Embun bersikeras bekerja hari itu karena ingin menemui sendiri klien yang ak
“Dia sedang berdansa atau main bola? Anakmu sepertinya besok akan seperti kelinci yang suka melompat ke sana ke mari.” Bening menggelengkan kepala tak habis pikir, bibirnya tersenyum dan tangannya mulai membelokkan kemudi untuk membawa keluar mobil dari parkiran gedung. “Hiss … Tabebe, aku itu prin
Sadar bahwa masalah tentang kelahiran mereka pasti akan terus menjadi kontroversi jika tidak segera diakhiri. Hari itu Bening dan Embun datang ke stasiun TV milik orangtua teman Bening. Keduanya ingin menceritakan sejarah kelahiran mereka. Baik Embun dan Bening sudah meminta izin pada orangtua masin
“Perusahaan fashion Mama akan mengeluarkan produk pakaian bayi terbaru, Mama ingin mempersembahkannya untuk cucu Mama tercinta si Boo,” jelas Bianca. “Lalu? Apa Mama mau aku pergi ke Niel Fashion sekarang?” tanya Embun. “Tidak usah! Jangan, kalau terjadi sesuatu denganmu di jalan, aku bisa diamuk
Malam itu juga Rain memanggil dua bodyguard yang Bianca hadiahkan untuk istrinya ke apartemen, bahkan Sky juga tak lolos dari murka sang kakak ipar. Embun merasa sangat bersalah, dia duduk di kursi dekat meja pajangan dengan Rain yang berdiri di depan ketiga pria itu dengan berkacak pinggang. “Kali
“Apa kakak baik-baik saja?” Sky menaikkan sedikit rok Embun dan melihat lecet di lutut kanan sang kakak. “Tidak apa-apa Sky.” Embun menatap sang adik dengan gurat kecemasan. “Sky apa tidak masalah kamu mengumpat seperti tadi? aku yakin banyak yang merekammu, bagaimana jika mereka menyebar video ber