“Kami ada urusan pekerjaan dan jelas dia pasti akan menindasku selama di sana.”“Lalu kenapa kamu masih mau melakukannya? bukankah kamu bisa mengundurkan diri, lagi pula apa kamu tidak lelah bekerja sepanjang hari, pagi sampai sore menjadi sekretaris Rain dan malamnya kamu masih mengurus masalah hot
Rain dan Embun hanya saling memandang wajah satu sama lain tanpa bicara, hingga bunyi panggilan dari maskapai penerbangan yang akan mereka tumpangi membuat Rain berdiri.“Ayo, sudah saatnya berangkat,” ucapnya sambil berlalu. Embun hanya bisa menggigit bibir bawah, memutar otak agar pria itu setidak
Tak tinggal diam, Rain pun membuntuti. Ia perintah Embun untuk mencarikan makan malam."Pesan saja makanan hotel, ribet amat!" tolak Embun, ini sudah lewat jam kerja dan dia merasa Rain tidak seharusnya memerintah seperti itu."Aku ingin gudeg, carikan aku! Gunakan aplikasi pesan makanan atau belika
“Wanitaku? Apa Rain baru menyebutku wanitanya?” Embun menatap bingung Rain yang berdiri tak jauh darinya. Pria itu jelas murka, bahkan wajahnya benar-benar marah.“Brengsek sepertimu ternyata masih hidup,” hina Rain ke Tara yang diam saja diperlakukan seperti itu. Tanpa berkata lagi, Rain tarik Emb
“Rain, untuk pernah pergi tanpa pamit dan membuatmu terluka, bisakah kamu memberikan maafmu?”“Tidak,” jawab Rain tegas dan tanpa berpikir.“Kenapa? aku benar-benar menyesal.” Air mata Embun menetes dan buru-buru dia menghapus cairan itu dari pipi. Dadanya terasa begitu nyeri karena Rain malah menin
“Apa?”Bianca memincingkan mata saat sekretarisnya memberitahu sebuah informasi yang dia minta untuk selidiki.“Putra Anda pergi ke Jogja dengan sekretarisnya, mereka juga terlihat pergi bersama jauh ke arah selatan kota Jogja. Sepertinya ke Pantai.”Bianca memalingkan muka tak habis pikir hingga me
“Tapi aku tidak menyukai gadis itu, dia sudah membuat Rain sakit hati dan berubah. Rain mungkin bisa memaafkannya tapi aku tidak,” ujar Bianca si keras kepala.“Kamu mau apa jika putramu itu sangat mencintainya?”“Mengujinya, aku tidak akan membiarkan gadis itu menyakiti Rain lagi. Aku hanya tidak i
Mendengar ucapan Skala, Rain merasa terintimidasi. Namun, bukannya menyembunyikan hubungannya dan Embun, dia malah sengaja menunjukkan dengan menggenggam erat tangan gadis itu. Skala pun menggelengkan sedikit kepala tak percaya dengan apa yang dilakukan sang putra, sebelum mengajak Beni pergi dari r
“Baby, itu daddy,” ucap Embun dengan senyuman manis. Karena kepalang tanggung untuk memindahkan Embun ke kamar persalinan, akhirnya dokter memutuskan untuk membawa beberapa alat ke sana. Terlebih persalinan itu tidak ada kendala, ibu dan bayinya sehat. Rain mendekat dengan mata yang berkaca-kaca,
“Onty … onty, ya ampun aku harus bagaimana ini?” Una panik setelah mengabari Rain bahwa Embun sakit perut dan mungkin saja akan melahirkan. Remaja itu belutut di depan Embun dan malah bernafas dengan mulut sama seperti yang Embun lakukan. “Huh … hah … huh … hah, nafas onty nafas.” Una merasa perut
Embun pun menoleh kebingungan, hingga Aura mendekat dan meraih tangannya Matanya tiba-tiba berkaca-kaca. “Aku minta maaf karena dulu jahat padamu, sebagai ABG labil yang sok berkuasa aku--” “Tidak apa-apa,” potong Embun cepat. Ia balas mengusap tangan Aura, baginya mendengar kata maaf dari gadis ya
Dua Bulan kemudian Rain hari itu merasa ketar-ketir karena Embun masih saja berangkat bekerja. Kehamilan istrinya itu sudah melewati hari perkiraan lahir, tapi belum juga ada tanda-tanda Boo ingin terlahir ke dunia. Alasan Embun bersikeras bekerja hari itu karena ingin menemui sendiri klien yang ak
“Dia sedang berdansa atau main bola? Anakmu sepertinya besok akan seperti kelinci yang suka melompat ke sana ke mari.” Bening menggelengkan kepala tak habis pikir, bibirnya tersenyum dan tangannya mulai membelokkan kemudi untuk membawa keluar mobil dari parkiran gedung. “Hiss … Tabebe, aku itu prin
Sadar bahwa masalah tentang kelahiran mereka pasti akan terus menjadi kontroversi jika tidak segera diakhiri. Hari itu Bening dan Embun datang ke stasiun TV milik orangtua teman Bening. Keduanya ingin menceritakan sejarah kelahiran mereka. Baik Embun dan Bening sudah meminta izin pada orangtua masin
“Perusahaan fashion Mama akan mengeluarkan produk pakaian bayi terbaru, Mama ingin mempersembahkannya untuk cucu Mama tercinta si Boo,” jelas Bianca. “Lalu? Apa Mama mau aku pergi ke Niel Fashion sekarang?” tanya Embun. “Tidak usah! Jangan, kalau terjadi sesuatu denganmu di jalan, aku bisa diamuk
Malam itu juga Rain memanggil dua bodyguard yang Bianca hadiahkan untuk istrinya ke apartemen, bahkan Sky juga tak lolos dari murka sang kakak ipar. Embun merasa sangat bersalah, dia duduk di kursi dekat meja pajangan dengan Rain yang berdiri di depan ketiga pria itu dengan berkacak pinggang. “Kali
“Apa kakak baik-baik saja?” Sky menaikkan sedikit rok Embun dan melihat lecet di lutut kanan sang kakak. “Tidak apa-apa Sky.” Embun menatap sang adik dengan gurat kecemasan. “Sky apa tidak masalah kamu mengumpat seperti tadi? aku yakin banyak yang merekammu, bagaimana jika mereka menyebar video ber