Share

Meluruskan Kesalahpahaman

Author: W_udin
last update Last Updated: 2025-02-20 14:45:17

"Sudah punya suami juga. Masih saja gatal gangguin calon suami orang. Memang suami kamu kurang memuaskan, hah! Apa kurang dibelai karena suami jarang di rumah?” tuding Shela sambil mendorong dada Wulan dengan jari telunjuknya.

“Hei, jaga sikapmu, ya!” tegur Langit. “Istri saya tidak mungkin seperti itu. Jadi, jangan menuduhnya!”

“Kata siapa aku asal nuduh? Aku punya bukti kok,” katanya. Lalu mengambil ponselnya dan memperlihatkan foto Wulan dengan Purnomo yang dia ambil sewaktu berada di resto sebelum kedatangan Awan dan Bella.

Shela sengaja membuntuti Purnomo yang diyakini akan bertemu dengan Wulan. Lalu mengambil beberapa foto mereka saat masih berdua.

“Ini istrimu yang sok sholehah itu kan?” Shela tersenyum sinis melihat reaksi Langit yang berubah tegang setelah melihat foto di ponsel Shela. “Ini benar kamu, Wulan?” tanyanya memeperlihatkan fotonya pada sang Istri.

“Ini nggak seperti yang kamu lihat, Mas. Aku akan jelaskan sama Awa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Langit Bertemu Purnomo

    “Kapan kita bisa menemuinya?” tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Awan. “Secepatnya. Biar semua beres,” jawab Awan cepat. Wulan mengangguk setuju. “Biar tidak ada salah paham lagi,” sahut sang Istri. “Aku ingin menjalani pernikahan ini dengan tenang. Mengurus suami dan anakku dengan damai,” imbuhnya sambil terus menggenggam lembut telapak tangan suaminya yang juga digenggam Langit. “Aku nanti akan minta waktu ketemu sama Mas Pur.” “Iya. Secepatnya!” balas Langit. Lalu menatap sang Istri dan berkata, “blokir kontak dia. Kalau perlu hapus semua riwayat chatnya. Aku nggak mau lagi kamu ingat-ingat tentang mantan, ya, Dek!” tegasnya menatap sang Istri. “Siap, Kapten!” jawab Wulan sambil bergelayut manja di lengan suaminya. Karena dia tahu, Langit hanya sedang cemburu. Maka dia pun tak perlu memburu. Hanya perlu meluluhkan hati sang Kapten yang tengah dilanda kecemasan karena istrinya terancam diambil mantan kembali. “Ya sudah. Cepat hubungi dia, Wan. Tanya, kapan kita bisa secepatnya

    Last Updated : 2025-02-21
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Cemburunya Langit

    “Kenapa?” Langit menatap dengan senyum sinis. Purnomo mengerjapkan kedua matanya. Tersadar dari keterkejutannya. Lalu menatap Awan yang kini wajahnya entah seperti apa. Perasaan bersalah menghantuinya. “Wan, ini maksudnya gimana? Bukannya suami Wulan kata kamu sudah meninggal? Lalu dia siapa?” Purnomo menuntut penjelasan. “Emmm … maaf, Mas Pur. Ini, di luar dugaan kami,” jawabnya dengan tak enak hati. “Jelaskan saja, Wan!” titah Langit yang kini sudah duduk di sisi istrinya. Berhadapan dengan Purnomo.Dia sebenarnya sudah datang bersama dengan Awan dan Wulan, tapi Langit sengaja menepi terlebih dulu. Ingin tahu seperti apa sikap Purnomo pada sang Istri jika dirinya benar-benar tidak ada. Dan baru beberapa saat melihat istrinya ditatap dengan penuh cinta oleh mantan kekasih sang Istri, hati Langit sudah terbakar cemburu. Tak tahan dan tak rela istrinya ditatap oleh pria lain, dia pun akhirnya keluar dari persembunyiannya. Awa

    Last Updated : 2025-02-21
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Membujuk Ningsih

    “Wulan sudah diambil suaminya, Bu,” ujarnya dengan nada sedikit frustasi. “Apa?” pekik Ningsih. Lalu menoleh pada Bintang yang juga tampak terkejut. “Kamu gimana sih, Bintang? Katanya suaminya Wulan sudah meninggal?” “Iya. Kemarin yang aku dengar dari Mas Pur juga begitu. Jadi ini gimana?” Bintang menatap Purnomo, menuntut penjelasan. “Ya … jadi suaminya ternyata masih hidup. Dia sempat disandera juga saat itu. Tapi berhasil meloloskan diri dan akhirnya kembali,” jelasnya tanpa semangat. “Pur baru dapat kabar kebenaran ini tadi. Ketemu sama suaminya Wulan juga.”“Ya Allah … baru saja Ibu mau dapat menantu kesayangan. Malah nggak jadi,” keluh Ningsih dengan wajah sedihnya. “Yaaahhhh … Mas Pur nggak jadi dong nikah sama Mbak Wulan ….”“Ya nggak jadi, Bintang. Orang dia masih jadi istri orang,” sahut Ningsih sambil menepuk bahu putrinya pelan. “Berarti kalau gitu balik lagi ke kesepakatan awal, ya. Kamu menikah dengan Shela, Pur

    Last Updated : 2025-02-21
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Merelakan

    Purnomo tidak bisa memejamkan kedua matanya. Bayangan kemesraan Wulan dengan suaminya masih saja menguasai pikirannya. Dia berusaha menepis bayangan yang membuat hatinya sesak. Namun sialnya, semakin ditepis, justru malah semakin intens menggaggu hati dan pikiran Purnomo. Helaan napas kasar dan berat berkali-kali keluar dari mulut Purnomo. Berharap bisa membuat hatinya sedikit lega. Namun malah semakin membuatnya sesak. Dan berbagai macam pikiran berdesakan memenuhi kepalanya. Lelaki itu akhirnya bangkit dari tidurnya. Langkahnya sedikit gontai keluar dari kamar menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Daripada tidak bisa tidur dan pikiran ke mana-mana, Purnomo memutuskan untuk salat istikharah saja. Meminta petunjuk Allah untuk memantapkan hatinya menjauhi Wulan yang kini benar-benar sudah bersuami. Sudah ada yang memiliki. Dia berdoa dalam keheningan dengan sangat khusyuk. Bahkan beberapa kali air matanya menetes karena tak sanggup lagi menahan kesed

    Last Updated : 2025-02-22
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Langit dan Wulan

    Langit dan Wulan disambut dengan hangat oleh penghuni batalyon. Mereka mengucapkan selamat dan penuh syukur karena akhirnya Langit kembali setelah dinyatakan gugur dalam tugas. Karena setelah dilakukan pencarian selama beberapa bulan tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan Langit. Pencarian pun akhirnya terpaksa dihentikan dan Langit dinyatakan gugur dengan naik pangkat menjadi kapten. Langit pun menceritakan pengalamannya selama disekap hingga akhirnya berhasil meloloskan diri dengan membantai beberapa penjahat yang menyekapnya dan sudah menyerahkannya pada polisi setempat untuk ditindak lanjuti. Namun saat itu Langit tidak menunggu polisi datang, karena keburu dikejar salah satu penjahat yang paling mematikan. Ketua dari kelompok tersebut. Hingga akhirnya mereka duel satu lawan satu dan penjahat tersebut jatuh ke dalam jurang. Langit sempat hilang arah saat itu dan hanya berjalan sesuai dengan instingnya. Dia juga menceritakan pengalamannya bekerja d

    Last Updated : 2025-02-22
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Rencana Pur, Bintang, dan Rio

    Atas saran dari Purnomo, Rio pun mencoba memberitahu kedua orangtuanya sepulang bertugas. “Ayah, Ibu, Rio mau bicara penting,” katanya saat setelah selesai makan malam. “Tentang hubunganmu dengan Bintang?” tebak sang Ayah yang merupakan perwira polisi tersebut. Rio mengangguk membenarkan. “Katakan, Nak. Bagaimana kelanjutan hubungan kalian?” desak sang Ibu menatap putra semata wayangnya dengan serius. Lelaki bertubuh tegap itu mengembuskan napas panjang sejenak. Lalu berbicara dengan mode serius. “Tadi Rio ketemu Mas Pur, kakaknya Bintang. Mas Pur bilang kalau kita disuruh datang melamar Bintang secepatnya. Kalau bisa besok,” katanya menatap kedua orangtuanya. Menunggu reaksinya. Ayah dan Ibunya Rio saling melempar pandang satu sama lain. Mereka sudah tahu jika Purnomo tidak boleh dilangkahi oleh Bintang dan permasalahan yang ada. Rio yang menceritakannya berdasarkan informasi yang dia peroleh dari kekasihnya, Bin

    Last Updated : 2025-02-22
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Lamaran

    “Kalian ini beli makanan sebanyak ini buat apa?” Ningsih menatap heran beberapa bungkus makanan yang dibeli Purnomo dan Bintang. Ada beberapa macam kue-kue basah, keripik, juga lauk-pauk yang tersaji. “Memang mau ada tamu?” tanya Ningsih lagi menatap kedua anaknya yang malah saling melempar pandangan. “Kamu nggak kerja, Bintang?” Kini tatapannya tertuju pada Bintang yang menggeleng. “Bintang libur, Bu. Jadi … pengin jajan banyak sama Mas Pur tadi. Kan pas kebetulan lagi car free day tadi. Jadi abis jogging di sekitar Malioboro jadi laper kan. Makanya beli jajanan ini,” jelas Bintang sambil memperlihatkan deretan giginya yang kecil dan rapi. “Tapi ini banyak banget, Nduk. Mubadzir kalau nggak abis!” protes Ningsih. Tangannya sibuk mengecek makanan apa saja yang dibeli oleh kedua anaknya sepulang dari car free day di Malioboro.“Insyallah habis. Nanti kita yang tanggung jawab, Bu,” sahut Purnomo dengan senyum mengembang. Meski hatinya cemas. Memikirkan bagaimana reaksinya nanti saat

    Last Updated : 2025-02-23
  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Menikah

    Ayahnya Rio yang merupakan perwira polisi berpangkat Brigadir Jendral Polisi atau Brigjen pol dengan lambang satu bintang di pundaknya itu mengangguk dan tersenyum. “Baik, Bu. Kami menghargai aturan yang ada di keluarga Ibu Ningsih. Karena setiap anggota keluarga memang punya aturannya masing-masing. Namun, ini urusan hati, Bu. Apa Ibu Ningsih tidak kasihan pada putrinya?” tanya Ayahnya Rio sambil menunjuk ke arah Bintang yang sedang terisak di pelukan Purnomo dengan kelima jarinya. Lelaki itu tetap berusaha tenang dan berwibawa meski tidak memakai seragam polisi. Ningsih menoleh pada Bintang yang duduk tak jauh darinya. Jauh di dalam lubuh hatinya ada rasa iba melihat putrinya seperti itu. Tapi, rasa takut akan melanggar aturan menghantui dirinya. Dia juga sebenarnya tidak ingin bersikap keras atau pun menentang hubungannya Bintang dengan Rio. Namun, sebuah pengalaman membuatnya menyisakan rasa trauma. Dulu pernah ada sebuah kejadia

    Last Updated : 2025-02-23

Latest chapter

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Cinta atau Cita-cita

    Malam beranjak naik. Ummi Rahmah diantar pulang ke hotel oleh Wulan dan Purnomo. Sebenarnya, Wulan ingin Ummi Rahmah menginap di rumahnya saja agar bisa ngobrol banyak dan mengakrabkan diri. Namun, Ummi Rahmah menolak. Merasa tak enak hati. "Ummi, nginap saja di rumah," ujar Wulan menatap penuh harap. "Insyallah kapan-kapan saja kalau Ara sudah di rumah. Sebenarnya juga pengin temenin mantu di rumah sakit. Tapi biar saja ada suaminya," kekehnya. "Iya, Mi. Biar mereka makin dekat," sahut Wulan. Purnomo sendiri yang sibuk dengan setirnya hanya tersenyum mendengar obrolan mereka. Hingga tiba di depan lobby hotel, Ummi Rahmah turun dan Wulan juga Purnomo pamit menuju rumahnya. Ara sendiri dijaga oleh Galaxy juga Hafifi. Dia diharuskan menginap satu malam untuk memantau perkembangannya. "Permisi, mau antar makan malam." Seorang pramusaji rumah sakit masuk mendorong troli berisi makanan dan obat untuk Ara. Lalu meletakkan makanannya di meja. "Terima kasih, Bu."

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Keputusan Hafifi

    "Assalamualaikum, Ma?" ["Wa'alaikumsalam. Hafifi sudah di situ, Nak? Mama sudah sampai di parkiran. Kamu di ruangan mana?"] "Lantai tiga, Ma. Ruang Bugenvil nomor dua." ["Ya udah. Mama sama ayah ke sana sekarang, ya."] "Iya, Ma. Di sini juga ada ibunya Hafifi," katanya sambil menatap perempuan itu yang mengangguk dengan senyum tipis. ["MaasyaAllah ... ya sudah. Mama sudah masuk lift. Telepon Mama matiin, ya."] "Iya, Ma. Hati-hati." Ara mematikan panggilan teleponnya. Lalu menatap Ummi Rahmah yang juga menatapnya. "Mama saya sebentar lagi sampai, Mi," katanya memberitahu. "Alhamdulillah, nggak sabar ketemu besan," sahutnya dengan antusias. Meski sudah berusia empat puluh delapan tahun, ibunya Hafifi ini memang modis dan masih terlihat awet muda. Bahkan kecantikannya hampir sama dengan ibunya Ara yang usianya lima tahun di bawah Ummi Rahmah. Ibunya Hafifi seorang dosen juga ustadzah yang mengajar di pesantren miliknya sendiri. Jadwalnya padat dan sibuk. Sehingg

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Kehadiran Ummi Rahmah

    "Tidak, Lettu. Tidak apa," jawab Ara sedikit gugup. Namun, dia berhasil menguasai diri. "Terima kasih untuk bantuannya tadi," katanya mengangguk sopan. "Iya. Jangan terima kasih terus. Saya akan selalu usahakan ada buat Serda Ara sebelum orang tua Serda Ara datang," katanya dengan senyum tulus. "Emm ... saya rasa tidak perlu. Karena di sini sudah ada saya. Jadi, biar saya yang akan mengurusi keperluan is ... emmm ... Ara," timpal Hafifi begitu posesif menjaga istrinya. Ara menatap lelaki itu dengan kening berkerut. Merasa heran dengan sikap Hafifi yang menurutnya berlebihan. "Oh, begitu. Ya sudah. Kalau begitu saya pamit, ya, Serda Ara. Kalau butuh apa-apa hubungi saya saja. Saya akan usahakan," katanya lagi sebelum digiring keluar ruang rawat Ara oleh Hafifi. "Ah, ya. Terima kasih banyak." Hafifi yang menimpali. Kemudian menutup pintu dan menutupnya rapat-rapat setelah Lettu Arhan benar-benar pergi. "Kamu nggak seharusnya bersikap seperti itu sama Lettu Arhan. Dia itu ata

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Bertemu Ara

    Kata-kata yang keluar dari mulut Hafifi masih terus terbayang di benak Ara. Pikirannya terus berputar. 'Bagaimana bisa dia berpikir akan melanjutkan pernikahan ini? Sedangkan aku menolak keras. Aku masih ingin berkarir di dunia militer tanpa terikat pernikahan dulu. Masih banyak hal yang ingin aku lakukan untuk bisa membanggakan almarhum Papa.' Ara berusaha untuk fokus saat latihan bela diri. Namun, bayang-bayang wajah Hafifi terus menghantuinya. Hingga saat lawan menyerang, Ara yang tak siap terjatuh dengan tangan sebagai tumpuan. Gadis itu mengerang menahan rasa sakit di tangan kanannya. "Arggghhh!" Dia memejamkan kedua matanya. Berusaha menahan sakit yang menjalar dari siku hingga jai-jemarinya. "Astaga, Ara! Maaf, ya." Temannya langsung membantu berdiri sambil terus mengucapkan kata maaf karena dia tadi yang menyerangnya. "Bawa ke klinik sekarang!" titah pelatih dengan raut wajah cemas. Namun, tetap berusaha tegas dan tenang. "Tanganku sakit banget." Ara merasa

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Kejutan

    "Masih proses ta'aruf kan, Mi. Masih bisa dibatalkan kok. Lagian belum sampai pada tahap nadzor. Kita bisa bicarakan ini baik-baik melalui Pakde Hasan. Sebagai perwakilan keluarga kita," terangnya mencoba menenangkan ibunya. "Iya juga sih. Tapi tetap tidak enak hati sama Pak Yai dan Bu Nyai." "Ya, mau bagaimana lagi, Mi? Ara yang sekarang sudah sah menjadi istriku lebih pantas aku perjuangkan daripada Hasna." Ummi Rahmah mengembuskan napas panjang. Pasrah dengan keputusan yang diambil putranya. "Ya sudah kalau memang kamu sudah yakin dengan pilihan kamu, Nak. Kamu sudah tahu mana yang terbaik. Semoga Allah melimpahkan keberkahan pada pernikahan kalian," katanya dengan lembut. Hafifi mengaminkan doa sang ibu dengan seulas senyum. Hatinya lega karena sudah mendapat restu dari sang ibu tercinta. "Mana coba Ummi lihat foto menantu Ummi? Penasaran," pintanya. Hafifi menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Kenapa?" Ummi Rahmah menatap dengan kening be

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Pulang ke Jombang

    "Taipur?" gumam Ara saat dia sudah berada di dalam kamar nyamannya. Dia sudah pulang ke rumah dan mandi agar tubuh lelahnya terasa sedikit segar. Taipur? Tawaran atasannya tadi masih terngiang-ngiang dalam benaknya. Sebenarnya bisa saja, apalagi dia ditawari langsung oleh atasannya. Tinggal kemauannya saja untuk ikut daftar dan mengikuti pendidikan selama tujuh bulan. Tapi bagaimana dengan pernikahannya dengan Hafifi? Ara mengembuskan napas panjang. Lalu memilih merebahkan tubuh lelahnya. Menutup kedua matanya dengan napas teratur. Mencoba terlelap, tapi pikirannya masih melalang buana. Hingga dering ponsel yang menandakan pesan masuk mengusik waktu istirahatnya. Dengan gerak malas, tangan Ara meraih ponsel yang ada di atas nakas. Kedua matanya langsung membelalak membaca pesan masuk dari nomor tak dikenal. Dia langsung mengubah posisinya menjadi duduk dengan punggung tegap. [Istriku, ini nomor suamimu. Tolong disimpan, ya.] [Suamimu, Muhammad Hafifi.] "Ya Allah

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Tawaran Komandan

    "Saya akan bicarakan perihal ini dulu dengan kedua orang tua. Insyallah hari ini saya akan pulang ke Jombang dan segera membicarakannya untuk kejelasan." Laki-laki bercambang tipis itu mengembuskan napas panjang. Lalu melanjutkan. "Jujur, saya juga berat menerima pernikahan ini. Tapi ... saya sebagai lelaki juga tidak akan meninggalkan apa yang sudah menjadi tanggung jawab saya begitu saja. Saya ... akan mengupayakan untuk mempertahankan pernikahan ini dan meresmikannya untuk melindungi hak perempuan," terangnya dengan tenang dan tanpa keraguan sedikit pun. Seolah yakin jika perempuan yang kini sedang menatapnya dengan jengkel itu adalah jodoh yang sudah Allah tetapkan untuknya. Ara mungkin jauh dari kata anggun karena memang karakternya keras dan mandiri akibat tempaan saat pelatihan menjadi prajurit TNI. Namun, Hafifi yakin jika di balik sifat kerasnya itu akan selalu tersimpan sisi perempuan yang mungkin tidak akan ditunjukkan pada orang lain, kecuali keluarganya. "Kenap

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Keras Kepalanya Ara

    Laki-laki bercambang tipis itu terdiam sejenak. Menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berkata, "saya akan berbicara hal ini dengan kedua orang tua saya dulu, Pak, Bu. Meski saya juga tidak menyangka akan menikah dengan cara seperti ini. Tapi saya memiliki prinsip untuk menikah hanya sekali seumur hidup. Saya pun yakin jika Allah memberikan jalan hidup saya seperti ini pasti ada kebaikan di dalamnya." Wulan menatap suaminya yang mengangguk. Sementara Ara tetap menatap penuh selidik. "Sekarang ceritakan siapa dirimu sebenarnya?" tanya Ara penasaran. "Kalau kamu memang bagian dari para gengster itu, maka aku akan mengantarmu ke jeruji besi karena sudah mengusik ketenangan warga sekitar!" tekannya menatap penuh intimidasi. "Ara, nggak boleh asal nuduh begitu tanpa bukti yang jelas," tegur sang mama. "Mana ada penjahat mau ngaku, Mama," balas Ara sambil memutar bola matanya. Namun, Hafifi sama sekali tak terusik. Senyum tipis terukir di wajah manisnya. "Sebelumnya, saya

  • Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)   Pernikahan tak Diinginkan

    ["Hallo, Assalamu'alaikum, Mas. Tumben malam-malam telepon?"] Tubuh Ara lemas seketika mendengar suara Awan di seberang telepon. Dia mengusap wajahnya sambil menyandar pasrah. "Maaf, Wan ganggu. Ada hal penting ini. Ara ... Ara mau menikah." ["Apa? Menikah? Kapan? Kok dadakan? Tapi bukannya dia belum boleh menikah, ya karena kan masih belum dua tahun berdinas."] "Itu dia, Wan. Kena musibah," katanya pelan. Lalu mengembuskan napas kasar. ["Musibah? Gimana maksudnya, Mas?"] "Iya, Wan. Jadi ...." Purnomo menceritakan semua kejadiannya secara detail. Mulai dari versi orang-orang yang memergoki Ara dan Hafifi berduaan. Sampai versi Ara dan Hafifi. ["Astaghfirullah ...."] "Keputusan nggak bisa diganggu gugat, Wan. Mereka harus menikah sekarang juga," ujarnya tampak sedikit berat. Terlebih melihat bagaimana reaksi Ara. "Aku minta kamu jadi wali nikah Ara sekarang, Wan. Nikahkan Ara meski lewat sambungan telepon," pintanya. ["Ya Allah ... kok bisa begini? Ara nggak bisa menekan?

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status