"Menikah? Aku tidak mau Ayah!"
Tolak seorang gadis tegas di ruangan tengah. Dia adalah Nayla Adelia seorang gadis yang baru saja berusia 20 tahun. Nayla dipaksa ayahnya untuk menikah dengan pria yang tidak nayla kenal sama sekali.
"Ayah umurku baru saja 20 tahun dan aku sekarang sedang kuliah. Aku ingin menyelesaikan kuliahku dan mengapai cita-citaku ayah,"mohon seorang gadis cantik berkulit mulus putih dan hidung mancung itu.
"Maafkan ayah Nay, ayah tidak ada pilihan lain selain menyerahkan kamu sabagai jaminan" ucap Rudi sang Ayah.
Rudi adalah Ayah kandung Nayla. Namun, semenjak ibu Nayla meninggal akibat kecelakaan dan Rudi memilih untuk menikah lagi. Sikap dan kasih sayang Rudi terhadap Nayla berubah drastis.
Saat ini Rudi sedang terlilit hutang terhadap pengusaha nomor satu di Negara ini. Demi menyelamatkan perusahannya dia rela melalukan apapun termasuk menyerahkan atau menjual Nayla terhadap pria tersebut dengan jaminan hutangnya lunas.
"Hanya inilah satu-satunya untuk menyelamatkan keluarga kita Nay!!"
"Ayahmu benar Nayla! Anggap saja ini adalah balas budi karena kami telah merawatmu dari kecil" sahut sang ibu tiri yang duduk di sebelah Nayla.
Terdiam sudah Nayla tak bisa berkata-kata lagi. Suasana diruangan tersebut serasa menyesakan bagi dirinya. Setiap suara denting jam yang berbunyi, beriringan dengan kata-kata yang mereka ucapkan seakan menusuk hati Nayla.
Balas budi? Bukankah sudah kewajiban orang tua untuk membesarkan anaknya sendiri! Untuk apa aku balas budi terhadap wanita yang kejam seperti nenek sihir ini?batin Nayla berkata.
Ingin rasanya Nayla menjambak dan menendang Ibu tirinya itu. Namun, tidak ia lakukan sama sekali karena dia menghormati Ayahnya yang begitu menyanyagi dan mencintai istri barunya itu.
"Tapi yah, Nayla belum siap untuk menikah,"tolak Nayla dengan Air mata yang mulai turun membasahi pipinya.
"Tidak ada tapi-tapian! Ayah tidak mau mendengar penolakan darimu lagi. Pernikahanmu dan Tuan LEO akan diadakan lima hari lagi, jadi kau harus mempersiapkan dirimu!!"tegas Rudi sang ayah sembari bangkit pergi meninggalkan Nayla sendirian diruang Tamu.
Dengan tatapan tajam dan menertawai,"Huhhh.... Dasar anak malang"ucapnya.
Bukannya ucapan terimakasih yang Nayla dengar, malah hinaan yang ia terima dari sang ibu tiri. Nayla tak membalas hinaan tersebut dia hanya melampiaskan amarahnya dengan cara mengertakan giginya dan mengepalkan kedua tangannya. Dalam diri Nayla ingin rasanya membela diri tapi percuma saja itu hanya akan menambah penderitaan dirinya.
Cita-cita dan harapan Nayla harus musnah begitu saja. Nayla harus rela menjadi tumbal keserakahan ayahnya. Dia bagaikan barang yang bisa di jual sebagai gadis penebus hutang.
kalau pun dia bisa menolak pernikahan tersebut mungkin dia tidak akan bisa hidup lama lagi karena ayahnya sendiri yang akan melenyapkan dirinya.
Sepeninggalan Ayah dan ibu tirinya, di dalam ruangan tengah sendirian, Nayla merenungkan nasib seperti apa yang akamn menimpadirinya setelah menikah dengan orang yang tidak ia kenal. Ditambah lagi calon suaminya itu terkenal dengan rumornya yang Angkuh dan sombong
***
Keesokan harinya pukul 6 pagi, Nayla masih mematung di depan meja rias. Nenatap bayangan diri sendiri yang menyedihkan.
Tok..
Tok...
"Permisi nona"ucap seorang pembantu di depan pintu kamar Nayla.
"Ada apa?"Nayla bertanya-tanya
"Tuan besar dan nyonya besar menyuruh anda untuk segera turun nona"ucap pembanu itu kepada Nayla.
Tanpa basa basi lagi Nayla pun menuruti titahan Ayahnya itu untuk menemui dirinya di ruang Tamu. Nayla beranjak dari tempat duduknya, kemudian melangkah keluar kamar yang diikuti oleh pembantu rumah tangga di belakangnya.
Berjalan menuruni tangga, Nayla mendengar di ruangan tengan Ayahnya dan sang ibu tiri sedang berbincang dengan seseorang. Perbincangan mereka seperti sangat serius yang terdengar dari ucapan terimaksih Rudi sang ayah,
"Saya tidak tahu harus berterima kasih seperti apa kepada Tuan LEO. Beliau sampai repot-repot mengirimkan sekertaris kepercayaannya untuk menjemput anak saya"ucap Rudi berbasa-basi kepada sekertaris LEO.
"Tuan Leo Benar-benar sangat baik dan murah hati, sampai-sampai dia mau membantu kami yang sedang kesulitan ini. Beliau pasti orang yang sangat hebat serta Dermawan"ujar snag ibu tiri menjilat apa yang bisa ia jilat untuk mendapatkan harta.
Nayla menghentikan langkah kakinya saat pria utusan Leo itu berdiri melihat kedatangan Nayla.
"Baiklah, saya akan membawa Nona Nayla pergi sekarang"ucapnya.
"Silahkan sekertaris Fan anda bebas membawa putri kami kemana pun Tuan LEO mau!!"ucap Rudi sembari mendorong Nayla mendekat ke arahg Fan, " Nayla ikutlah dengan dengan sekertaris Fan! Tuan LEO ingin bertemu denganmu".
Nayla tidak menjawab apa yang ayahnya katakan. Ingin rasanya menolak namun sayang, dibelakang Nayla sudah ada ibu tiri yang memelototi dirinya. Yang bisa Nayla lakukan saat ini hanyalah menuruti perkataan dari kedua orang tuanya yang serakah ini.
"Awas jika kau berani mengacaukan semuanya, kau tau sendiri akibatnya apa!!"Bisik ibu tiri sebelum Nayla pergi bersama Fan.Sungguh Malang nasib Nayla saat ini.
Nayla berjalan mengikuti langkah kaki Fan tanpa bicara sepatah kata pun. Hingga sampai mereka berdua memasuki mobil, Nayla masih tidak berbicara. Saat mobil melaju pun dia tetap membisu.
Apa yang akan terjadi padakku? Jika aku lari dari semua ini percuma saja, tidak ada tempat untuk aku pulang selain rumah itu. Nayla, kau harus ingat kau masih punya adik yang harus kau lindungi. Jika usaha Ayah bangkrut Dani juga akan kesulitan. Tidak apa-apa Nay biarkan kamu berkorban demi adikmu satu-satunya.
Sepanjang jalanan pikiran Nayla entah kemana, Raga nya ada namun pikirannya tidak ada. Mungkin dia bisa saja lari tapi dia masih punya adik kandung yang harus ia rawat yaitu Dani. Adik satu-satunya yang ia sayangi. Sebelum meninggal dunia, ibu Nayla pernah berpesan agar dia tidak akan pernah meninggalkan Dani sendirian, dia harus merawat Dani sampai dani mampu membiayai dirinya sendiri.
LEO VERNANDO WIJAYA adalah nama dari calon suami Nayla. Satu-satunya pengusaha muda yang sukses di negeri ini. Rumor yang beredar tentangnya adlah dia terkenal laki-laki yang masih muda yang berdarah dingin. Kejam kepada setiap lawan-lawannya yang meremehkan dia di saat bekerja. Bukan hanya itu saja, dia juga terkenal dengan sikapnya yang Angkuh dan sering bergonta ganti wanita setiap malam. Para Wanita-wanita rela mengantri demi bermalam bersamanya.
Dari sekian banyak wanita yang mengantri untuk bermalam bersamanya, mengapa harus aku yang menikah dengannya? Aku yakin perusahaan ayah bukan satu-satunya yang akan bangkrut. pikir nayla bertanya-tanya.
"Kita sudah sampai nona"Ucap Fan yang membuyarkan lamunan Nayla. Dia sudah berada di luar mobil dan membukakan pintu untuk Nayla turun.
"Oh,,,terimakasih"
Melihat sekeliling, betapa mewah dan indahnya sebuah gedung yang kini berada di hadapan Nayla. Tempatnya seperti restoran kelas atas yang Nayla hanya baru kali ini datang ke sini.Nayla berjalan masuk mengikuti langkah kaki sekertaris tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya."Silahkan duduk Nona, tuan muda akan datang sebentar lagi.""Baik'jawab Nayla singkat.Sepeninggalan Fan, nayla mencoba merapihkan pakaian dan rambutnya agar terlihat enak untuk di pandang. Namun percuma saja, semua orang pasti tau dari gaya berpakaian Nayla saat ini sangat kampungan. Nayla merasa gugup saat semua mata orang yang berada di ruangan itu tertuju kepadanya. Mungkin mereka heran mengapa gadis yang seperti Nayla bisa berada di Restoran ternama seperti ini.Tenang saja nayla kau pasti bisa melewati semua ini!!'kata hati nayla.Ia mencoba mengerutkan pipinya berulang-ulang kali, melatihnya untuk tersenyum. Apapun kata orang di sana
"Bawa pulang saja semuanya! Cukup untuk memberi makan satu keluargamu itu."senyum sinis LEO yang menandakan seperti sebuah hinaan bagi Nayla."Baiklah terimakasih tuan atas makanannya."Nayla menundukan kepalanya sampai LEO dan sekertarisnya pergi meninggalkan dia sendirian.Kini nayla benar-benar di pandang hina oleh LEO. Hati nayla merasakan kesakitan atas apa yang baru saja LEO katakan padanya dia terkulai lemah dan tertunduk di lantai.Nayla pulang dengan membawa semua makanan yang tadi di pesan LEO. Kata-kata hinaan LEO masih terngiang di pikiran Nayla.Air mata sudah tidak dapat ia bendung lagi, mengalir dengan sendirinya membasahi pipi Nayla.Sepanjang jalan, tidak ada satu pun taksi yang berhenti meskipun Nayla melambaikan tangannya. Mungkin mereka pikir Nayla seperti orang gila yang sedang bermain di pinggir jalan karena menagis. Nayla terpaksa pulang dengan berjalan kaki yang jarak ke rumahnya membutuhkan waktu 2 jam.Di sudut kejauhan,
**Pagi harinya, Nayla masih meringkuk tidur di atas kasur dengan sekujur tubuhnya masih di baluti oleh selimut. Tidur nayla begitu nyenyak sekali setelah kemarin sangat cape setelah bertemu LEO yang pulangnya harus berjalan kaki.Tring....Tiba-tiba suara ponsel yang berada di sebelah Nayla berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Nayla mengelinjat mendengar suara ponsel itu membuat dia terbangun dari tidur nyenyaknya itu."Halo?"ucapnya mengangkat panggilan tersebut.Nayla masih setengah sadar, dia tidak melihat siapa nama yang tertera di layar ponselnya itu. Matanya masih redup untuk melihat ke layar ponsel mungkin itu karena dia belum mencuci mukanya."Saya menunggu anda di Caffee Moniccia pukul 9."suara di balik layar ponsel itu tanpa memperkenalkan dirinya."Hah...""Saya sekertaris Fan nona, saya perlu berbicara dengan anda. Saya harap anda tepat waktu."ucapnya lagi dan langsung mematikan panggilannya.Tut.....
Pernikahan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup seseorang. Setiap wanita selalu mengimpikan dan mendambakan dirinya menikah menikah dengan laki-laki yang mencintai dan dicintainya. Namun sayang seribu kali sayang hal tersebut tidak bisa di capai oleh Nayla.Pada akhirnya, hari ini dia harus menikah dengan seorang pria yang tanpa ada landasan cinta dari kedua mempelai tersebeut.Gaun putih yang sangat indah di tambah pernikan manik-m,anik mutiara membuat wajah Nayla sangat indah untuk di lihat. Hari ini dia bagaikan putri yang akan menikah dengan sang pangeran kaya raya. Namun yang kurang adalah senyuman di wajah Nayla itu hilang entah kemana.Nayla kini sudah berdiri di samping suaminya. Mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri. Pernikahan ini adalah pernikahan yang membuat iri seluruh wanita di kota itu, mungkin mereka tersenyum dan mengucapkan selamat kepada Nayla. Namun dalam hati mereka mengutuki Nayla dengan kata-kata kasar dan iri.N
Nayla kembali masuk ke Aula pernikahan. Suasana disana masih tetap meriah, lantunan lagu dari penyanyi ternama sangat enak di dengarnya. Nayla kini sudah ada di samping LEO sang suaminya, dia menemani LEO menyapa paa tamu terhormat yang datang.Laki-laki itu terlihat sedang berbicara dengan seorang wanita yang sangat canti, wanita itu terlihat sangat elegan bak seperti puteri dari kerajaan."Selamat, sudah menjadi istri dari laki-laki hebat seperti Kak LEO."Ucap wanita itu kepada Nayla yang melihat kedatangan Nayla.Wanita itu memanggil Nama LEO dengan sebutan nama tidak dengan tuan, seperti mereka sangatlah akrab sekali."Terimakasih nona."Nayla menjawab sembari senyum manis. Menunjukan bahwa ia sangat bersyukur bisa menikah dengan laki-laki yang hebat seperti LEO yang di katakan wanita di hadapannya."Jangan sungkan, panggil saja Celsie.""Baik, nona Celsie."Nayla hanya menganggukan kepalanya."Kak LEO hari ini kamu sangat tampa
Rumah ini benar-benar luas sekali, Nayla sampai kewalahan berjalan menuju kamarnya. Setelah menaiki tangga yang cukup panjang, sampailah di sebuah kamar,Bi ina kepala pelayang di sana membuakakan pintu kamar tersebut dan mempersilahkan untuk Nayla masuk."Silahkan masuk, ini kamar Nona dan Tuan muda."Nayla ragu-ragu ntuk masuk ke dalam kamar tersebut. Nayla berdiam diri ditempat, dia belum melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam. Mengapa harus sekamar tidak bisakah ia tinggal di kamar yang berbeda dengan tuan muda. Ia bisa tidur di mana saja selain bersama laki-laki itu."Nona ada apa? Silahkan masuk."Ucap Bi Ina lagi yang melihat Nayla tidak bergerak dari tempatnya itu."Ba-baik."Ucap Nayla gugup. Nayla tidak punya pilihan lain lagi selain masuk ke dalam kamar tersebut.Nayla melangkahkan kakinya untuk masuk, Betapa mewah dan indahnya kamar tersebut."Kamar mandi ada di sebelah sana, lemari pakaian ada di sebelah sini. P
Celsie tidak menanggapi ocehan-ocehan mereka merasa terganggu oleh kehadirannya. Dia tidak mengenal takut kepada mereka semua kecuali LEO."Nona celsie dengarlah, semua orang yang berada disini merasa terganggu atas kehadiran anda. Maka dengan itu, silahkan anda pergi dari sini."Usir Fan kepdala Celsie."Nona Celsie mari ikut saya."Fan menarik tangan celsie dan hendak membawa dirinya keluar dari ruangan tersebut, namun Celsie mengempaskan tangannya dia tidak mau ikut keluar dengan Fan."Heyy,, lepaskan beraninya kau menyentuhku.""KELUARRRR."Teriak LEO yang sudah merasa risih dengan keadaan di depan matanya. Melihat saga berteriak, semua orang spontan terdiam tak berkutik, ruangan hening. Satu persatu orang yang berada di ruangan tersebut bagun dan pergi melangkah keluar dari ruangan tersebut, termasuk wanita-wanita yang berada di samping LEO pun ikut keluar. Hanya Fan yang masih berdiam diri di tempatnya."Kau jugan Fan Keluar.""Ba
Meskipun merasa kesal dan marah, Nayla tetap menurut. Ikut serta berbaris di halaman rumah bakal seperti upacara saja, menyambut sangat suami pulang."Sial, padahal aku baru saja bermimpi indah. " Umpat Nayla kesal di tambah masih ngantuk membuat emosinya meluap. Nayla memilih bersandar di pintu karena merasa masih ngantuk. Dia memejamkan matanya dan tanpa ia sadari mobil LEO sudah sampai. "Nona, nona bangun tuan sudah datang. "Seorang pembantu mengoyang-goyangkan bahu nayla, dia mencoba membangunkan dari tidurnya. " Hemmm,,, " Nayla terbangun dan benar saja LEO sudah datang berjalan menghampiri Nayla. Dengan sigap Nayla cepat-cepat merapihkan diri dan bersikap sigap. LEO mendekat ke arah Nayla, meraih dagu Nayla kemudian membelai wajahnya. "Kau datang menyambut ku!! " Ucap LEO tersenyum sinis. "Iya tuan," Jawab Nayla dengan memasang wajah kesal memalingkan pandangan dari LEO. Kemudian Nayla mengikuti langkah Kaki LEO, dan sekertaris Fan. Sementara para pelayan tadi mengikuti m
Meskipun merasa kesal dan marah, Nayla tetap menurut. Ikut serta berbaris di halaman rumah bakal seperti upacara saja, menyambut sangat suami pulang."Sial, padahal aku baru saja bermimpi indah. " Umpat Nayla kesal di tambah masih ngantuk membuat emosinya meluap. Nayla memilih bersandar di pintu karena merasa masih ngantuk. Dia memejamkan matanya dan tanpa ia sadari mobil LEO sudah sampai. "Nona, nona bangun tuan sudah datang. "Seorang pembantu mengoyang-goyangkan bahu nayla, dia mencoba membangunkan dari tidurnya. " Hemmm,,, " Nayla terbangun dan benar saja LEO sudah datang berjalan menghampiri Nayla. Dengan sigap Nayla cepat-cepat merapihkan diri dan bersikap sigap. LEO mendekat ke arah Nayla, meraih dagu Nayla kemudian membelai wajahnya. "Kau datang menyambut ku!! " Ucap LEO tersenyum sinis. "Iya tuan," Jawab Nayla dengan memasang wajah kesal memalingkan pandangan dari LEO. Kemudian Nayla mengikuti langkah Kaki LEO, dan sekertaris Fan. Sementara para pelayan tadi mengikuti m
Celsie tidak menanggapi ocehan-ocehan mereka merasa terganggu oleh kehadirannya. Dia tidak mengenal takut kepada mereka semua kecuali LEO."Nona celsie dengarlah, semua orang yang berada disini merasa terganggu atas kehadiran anda. Maka dengan itu, silahkan anda pergi dari sini."Usir Fan kepdala Celsie."Nona Celsie mari ikut saya."Fan menarik tangan celsie dan hendak membawa dirinya keluar dari ruangan tersebut, namun Celsie mengempaskan tangannya dia tidak mau ikut keluar dengan Fan."Heyy,, lepaskan beraninya kau menyentuhku.""KELUARRRR."Teriak LEO yang sudah merasa risih dengan keadaan di depan matanya. Melihat saga berteriak, semua orang spontan terdiam tak berkutik, ruangan hening. Satu persatu orang yang berada di ruangan tersebut bagun dan pergi melangkah keluar dari ruangan tersebut, termasuk wanita-wanita yang berada di samping LEO pun ikut keluar. Hanya Fan yang masih berdiam diri di tempatnya."Kau jugan Fan Keluar.""Ba
Rumah ini benar-benar luas sekali, Nayla sampai kewalahan berjalan menuju kamarnya. Setelah menaiki tangga yang cukup panjang, sampailah di sebuah kamar,Bi ina kepala pelayang di sana membuakakan pintu kamar tersebut dan mempersilahkan untuk Nayla masuk."Silahkan masuk, ini kamar Nona dan Tuan muda."Nayla ragu-ragu ntuk masuk ke dalam kamar tersebut. Nayla berdiam diri ditempat, dia belum melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam. Mengapa harus sekamar tidak bisakah ia tinggal di kamar yang berbeda dengan tuan muda. Ia bisa tidur di mana saja selain bersama laki-laki itu."Nona ada apa? Silahkan masuk."Ucap Bi Ina lagi yang melihat Nayla tidak bergerak dari tempatnya itu."Ba-baik."Ucap Nayla gugup. Nayla tidak punya pilihan lain lagi selain masuk ke dalam kamar tersebut.Nayla melangkahkan kakinya untuk masuk, Betapa mewah dan indahnya kamar tersebut."Kamar mandi ada di sebelah sana, lemari pakaian ada di sebelah sini. P
Nayla kembali masuk ke Aula pernikahan. Suasana disana masih tetap meriah, lantunan lagu dari penyanyi ternama sangat enak di dengarnya. Nayla kini sudah ada di samping LEO sang suaminya, dia menemani LEO menyapa paa tamu terhormat yang datang.Laki-laki itu terlihat sedang berbicara dengan seorang wanita yang sangat canti, wanita itu terlihat sangat elegan bak seperti puteri dari kerajaan."Selamat, sudah menjadi istri dari laki-laki hebat seperti Kak LEO."Ucap wanita itu kepada Nayla yang melihat kedatangan Nayla.Wanita itu memanggil Nama LEO dengan sebutan nama tidak dengan tuan, seperti mereka sangatlah akrab sekali."Terimakasih nona."Nayla menjawab sembari senyum manis. Menunjukan bahwa ia sangat bersyukur bisa menikah dengan laki-laki yang hebat seperti LEO yang di katakan wanita di hadapannya."Jangan sungkan, panggil saja Celsie.""Baik, nona Celsie."Nayla hanya menganggukan kepalanya."Kak LEO hari ini kamu sangat tampa
Pernikahan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup seseorang. Setiap wanita selalu mengimpikan dan mendambakan dirinya menikah menikah dengan laki-laki yang mencintai dan dicintainya. Namun sayang seribu kali sayang hal tersebut tidak bisa di capai oleh Nayla.Pada akhirnya, hari ini dia harus menikah dengan seorang pria yang tanpa ada landasan cinta dari kedua mempelai tersebeut.Gaun putih yang sangat indah di tambah pernikan manik-m,anik mutiara membuat wajah Nayla sangat indah untuk di lihat. Hari ini dia bagaikan putri yang akan menikah dengan sang pangeran kaya raya. Namun yang kurang adalah senyuman di wajah Nayla itu hilang entah kemana.Nayla kini sudah berdiri di samping suaminya. Mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri. Pernikahan ini adalah pernikahan yang membuat iri seluruh wanita di kota itu, mungkin mereka tersenyum dan mengucapkan selamat kepada Nayla. Namun dalam hati mereka mengutuki Nayla dengan kata-kata kasar dan iri.N
**Pagi harinya, Nayla masih meringkuk tidur di atas kasur dengan sekujur tubuhnya masih di baluti oleh selimut. Tidur nayla begitu nyenyak sekali setelah kemarin sangat cape setelah bertemu LEO yang pulangnya harus berjalan kaki.Tring....Tiba-tiba suara ponsel yang berada di sebelah Nayla berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Nayla mengelinjat mendengar suara ponsel itu membuat dia terbangun dari tidur nyenyaknya itu."Halo?"ucapnya mengangkat panggilan tersebut.Nayla masih setengah sadar, dia tidak melihat siapa nama yang tertera di layar ponselnya itu. Matanya masih redup untuk melihat ke layar ponsel mungkin itu karena dia belum mencuci mukanya."Saya menunggu anda di Caffee Moniccia pukul 9."suara di balik layar ponsel itu tanpa memperkenalkan dirinya."Hah...""Saya sekertaris Fan nona, saya perlu berbicara dengan anda. Saya harap anda tepat waktu."ucapnya lagi dan langsung mematikan panggilannya.Tut.....
"Bawa pulang saja semuanya! Cukup untuk memberi makan satu keluargamu itu."senyum sinis LEO yang menandakan seperti sebuah hinaan bagi Nayla."Baiklah terimakasih tuan atas makanannya."Nayla menundukan kepalanya sampai LEO dan sekertarisnya pergi meninggalkan dia sendirian.Kini nayla benar-benar di pandang hina oleh LEO. Hati nayla merasakan kesakitan atas apa yang baru saja LEO katakan padanya dia terkulai lemah dan tertunduk di lantai.Nayla pulang dengan membawa semua makanan yang tadi di pesan LEO. Kata-kata hinaan LEO masih terngiang di pikiran Nayla.Air mata sudah tidak dapat ia bendung lagi, mengalir dengan sendirinya membasahi pipi Nayla.Sepanjang jalan, tidak ada satu pun taksi yang berhenti meskipun Nayla melambaikan tangannya. Mungkin mereka pikir Nayla seperti orang gila yang sedang bermain di pinggir jalan karena menagis. Nayla terpaksa pulang dengan berjalan kaki yang jarak ke rumahnya membutuhkan waktu 2 jam.Di sudut kejauhan,
Melihat sekeliling, betapa mewah dan indahnya sebuah gedung yang kini berada di hadapan Nayla. Tempatnya seperti restoran kelas atas yang Nayla hanya baru kali ini datang ke sini.Nayla berjalan masuk mengikuti langkah kaki sekertaris tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya."Silahkan duduk Nona, tuan muda akan datang sebentar lagi.""Baik'jawab Nayla singkat.Sepeninggalan Fan, nayla mencoba merapihkan pakaian dan rambutnya agar terlihat enak untuk di pandang. Namun percuma saja, semua orang pasti tau dari gaya berpakaian Nayla saat ini sangat kampungan. Nayla merasa gugup saat semua mata orang yang berada di ruangan itu tertuju kepadanya. Mungkin mereka heran mengapa gadis yang seperti Nayla bisa berada di Restoran ternama seperti ini.Tenang saja nayla kau pasti bisa melewati semua ini!!'kata hati nayla.Ia mencoba mengerutkan pipinya berulang-ulang kali, melatihnya untuk tersenyum. Apapun kata orang di sana
"Menikah? Aku tidak mau Ayah!"Tolak seorang gadis tegas di ruangan tengah. Dia adalah Nayla Adelia seorang gadis yang baru saja berusia 20 tahun. Nayla dipaksa ayahnya untuk menikah dengan pria yang tidak nayla kenal sama sekali."Ayah umurku baru saja 20 tahun dan aku sekarang sedang kuliah. Aku ingin menyelesaikan kuliahku dan mengapai cita-citaku ayah,"mohon seorang gadis cantik berkulit mulus putih dan hidung mancung itu."Maafkan ayah Nay, ayah tidak ada pilihan lain selain menyerahkan kamu sabagai jaminan" ucap Rudi sang Ayah.Rudi adalah Ayah kandung Nayla. Namun, semenjak ibu Nayla meninggal akibat kecelakaan dan Rudi memilih untuk menikah lagi. Sikap dan kasih sayang Rudi terhadap Nayla berubah drastis.Saat ini Rudi sedang terlilit hutang terhadap pengusaha nomor satu di Negara ini. Demi menyelamatkan perusahannya dia rela melalukan apapun termasuk menyerahkan atau menjual Nayla terhadap pria tersebut dengan jaminan hutangnya lunas