Ratu Zaina bisa merasakan otot-otot punggung milik pria yang ia peluk menegang. Seakan mendapat angin segar, hembusan udara dari balkon istana membuat cuaca lebih dingin. Tapi ia tak menyadari rahang Illarion menutup keras, setelahnya dengan kilat tajam nyaris benci pria itu berkata dengan dingin.
“Jangan mengharapkan lebih dari apa yang sudah kau dapatkan Ratu, aku tak semurah itu. Ini hanya perjanjian kita yang bisa aku batalkan kapan pun aku mau.”
Segera Ratu Zaina melepas pelukan itu dengan tangan gemetar. “A-aku akan melayani Tuan. Bukankah tiap malam Tuan memanggil para wanita menghangatkan ranjang Anda? Aku bahkan lebih baik dari para wanita itu,” tawarnya dengan rasa percaya diri di titik terbawah yang tak pernah ia bayangkan akan ia rasakan. ‘Bagaimana mungkin pria ini bisa membuatku menjadi serendah i
Terima kasih telah membaca. Dukung penulis dengan VOTE novel ini ya ^^
Manik pria itu langsung tampak lebih kelam dari sebelumnya, rahangnya mengeras dan dengan langkah tegap ia menuju ke kamar Amanda. *** Beberapa menit sebelum kepulangan Pangeran Hitam, Aime mengetuk pintu kamar Amanda pagi itu. Wanita berambut pendek itu sedikit heran karena para pengawal yang biasa berdiri di depan pintu tak ia temukan. ‘Bukannya mereka kemarin masih ada petugas yang menjaga sebelum aku pamit ke kamarku? Dan ini belum saatnya ganti shift.’ Di tengah kebingungan Aime, pintu kayu jati mewah itu terbuka. Menampilkan sosok pria menawan dengan iris almondnya. Pengawal wanita itu terkejut bukan main, alih-alih bertanya, matanya tertuju pada kemeja pria itu yang tak dikancing dengan benar, dan cakaran di leher hingga ke dada yang terekspos dengan jelas. Me
“Nyonya …,” bisik Aime lemah di belakang Pangeran Hitam, kemudian pergi menjauh dengan cepat setelah melihat gerakan bibir Amanda sebelum gadis itu benar-benar tak sadarkan diri. “Tolong … kuburkan.” *** Pangeran Hitam tampak murka balik ke kamar pribadinya. Perasaannya kacau balau mendapati perselingkuhan istri dan sepupunya yang baru saja terjadi. Illarion Black menghempaskan tubuhnya di atas kasur sambil menutup muka dengan lengan kekarnya, raut wajahnya begitu lelah. “Kukira kau berbeda,” gumamnya. Rasanya ia ingin menorehkan pedangnya ke leher Pangeran Apollo, menebas saudara sepupunya itu tanpa ampun. Tapi Illarion masih berpikir jernih, jika Amanda yang merayunya ia tak mungkin membunuh sepupunya begit
Illarion Black sekarang duduk bersebrangan dengan sang Ratu Minerva. Mereka saling menatap penuh dendam. Netra biru sang Ratu menyalang lebar, seolah ingin membunuh pemuda dihadapannya. Pangeran Hitam membalas dengan tatapan yang tak kalah tajam dan dingin dari manik hitam segelap malam miliknya. Sudah bukan rahasia umum lagi, kalau Pangeran Hitam sangat membenci sang Ratu. Hal itu dilatarbelakangi kisah kelam masa lalu sang Pangeran yang berkaitan langsung dengan Ratu. *** “Pertemuan kali ini tidak akan membahas tentang penerus kekuasaan tertinggi Anarka,” ujar sang Raja yang langsung mengalihkan atensi para tamu dari Pangeran Hitam ke pemimpin pertemuan terbatas itu. Hadirin tampak berbisik-bisik dengan raut wajah kecewa, takut menyuarakan berbagai pertanyaan yang menggelayut di pikiran mereka masing-masing. Bagaimanapun mereka berharap di pertemuan kali in
Dengan lantang, penasihat kerajaan itu membaca isi perkamen tersebut. “Pernikahan Pangeran Illarion Black harus bertahan lebih dari satu tahun. Jika sebelum satu tahun terjadi perceraian dan yang menggugat adalah pihak pria maka pangeran Illarion Black dinyatakan gugur sebagai penerus kerajaan.” Ratu tersenyum mendengarnya. Begitu pula para pendukung Ratu yang saling melirik penuh arti. Penasihat kerajaan kemudian melanjutkan membaca perkamen itu. “Tapi jika pihak wanita yang meminta perceraian terlebih dahulu maka hak pangeran Alexander Grey sebagai penerus kerajaan dinyatakan gugur.” Ratu sangat terkejut dengan pernyataan barusan dan langsung bangkit dari duduknya. “Apa kaitannya wanita itu dengan anakku, Pangeran Alexander. Sehingga ia akan kehilangan kekuasaan j
Amanda menatap hampa dari kejauhan melihat gundukan tanah yang dibuat Aime. Kucingnya terkubur di dalam sana. Mati dengan keadaan yang mengenaskan. ‘Bahkan Illarion -kucingku- lebih pantas hidup. Ia sangat berani dan jauh berharga jika dibandingkan denganku… .’ Amanda merasa tak memiliki lagi alasan hidup. Selanjutnya pikiran gadis berambut putih itu hanya dipenuhi hinaan yang ia tujukkan untuk dirinya sendiri. Pria di depannya dengan wajah tak kalah dingin mulai melihat iris amethyst berkaca-kaca yang beberapa waktu lalu sempat ia rindukan. ‘Menjijikan.’ batin Illarion. Dan sekarang rasa rindu itu sudah berubah menjadi benci, pengkhianatan adalah hal yang paling tak ia sukai di dunia ini. ‘K
Sebuah kata yang langsung membuat seluruh tubuh Amanda kembali lemas. Jika kemarin kata penghinaan itu, Illarion lemparkan saat ia sedang mabuk berat. Kali ini yang membuat kata itu jauh lebih kejam, karena pria bersurai hitam itu mengatakannya saat ia sedang sadar. Sepenuhnya tahu kalau kata-kata yang Illarion ucapkan memang ditujukkan untuk istri sahnya itu. Kesedihan Amanda mendengar hal itu tercetus dari bibir Illarion membuat sakit yang mengiris hatinya semakin tak terperi. ‘Kenapa aku masih hidup?’ benaknya kembali melontarkan pertanyaan itu. ‘Kucing kesayangan yang menjadi alasanku hidup sudah mati, pria yang ku cintai sekarang malah membenciku. Ia bahkan mulai memperlakukanku dengan kejam. Apa perlu menjelaskan padanya? Tapi tentu saja ia tak akan percaya
Ratu Minerva tersenyum mendengar titah tersebut, tapi hal itu malah membuat wajahnya terlihat semakin tak bersahabat. “Duke Gramer adalah mantan mertua Illarion, aku yakin ia akan sangat canggung dengan hal itu. Terlebih harus membawa istri barunya. Bagaimana kalau Pangeran Alex-,” ucapan Ratu Minerva langsung terpenggal melihat tatapan tak suka penguasa Anarka itu. “Kau mencoba mengaturku, Minerva?” “H-hamba….” Pemandangan yang sangat aneh bagi Amanda, ia tak menyangka Ratu Minerva yang terlihat angkuh dan kaku langsung menciut begitu Raja Abraham menegurnya. Hubungan mereka seolah begitu dingin. ‘Bahkan keluarga pria ini juga tak jauh lebih hancur jika dibandingkan dengan hidupku, tak ada kehangatan. Mungkin karena itu aku bisa mencintai pria ini, kami terliha
Illarion berjongkok di sebelahnya. “Dengar aku tak peduli, ambilah gadis itu. Aku juga ingin segera membuangnya,” ujar Illarion sambil menaikkan alisnya yang memiliki bekas luka. Kemudian ia berdiri dan menendang ulu hati Apollo sebelum berjalan keluar ruangan. Erangan mengerikan keluar dari mulut Pangeran yang berasal dari Landyork itu. “Siapkan pasukan, kita menuju tempat Duke di Elger sekarang!” perintah Illarion pada Andreas. Hal itu langsung membuat pria yang sebentar lagi genap berumur empat puluh tahun itu mengumpat dalam hati. ‘Ah sial, aku lelah sekali. Kita bahkan belum setengah hari sampai dari Eden.’ Amanda merapikan bajunya, pandangan mata ungunya kosong menatap ke arah gundukkan tanah basah di bawah jendela kamarnya. ‘Karena aku begitu lemah, semua ini ter
Awalnya aku selalu melihat ia seperti wanita yang dingin dan tak pernah tersenyum, ekspresinya selalu datar. Ia mirip sepertiku, kecuali satu hal. Gadis berkulit pucat itu selalu gemetar dan terlihat ketakutan. Manik matanya tak pernah benar-benar menatapku, ia selalu menatap kakiku. Entahlah mungkin sepatu kulitku lebih menarik ketimbang parasku, menurutnya. Tapi penampilan yang tak biasa itu cukup menarik perhatianku. Selanjutnya, kupikir untuk membunuh gadis itu secara perlahan. Menyiksanya dulu mungkin? Bagaimanapun ia adalah keluarga wanita iblis itu. “Ma-maaf.” “Maaf, Tuan…” “Maaf.” Itu ucapan yang sering ia lontarkan dari bibir merah cherry dengan tangan gemetar dan tubuh membungkuk. Hanya puncak kepalanya saja ya
“Aku hanya mengundang orang-orang yang terpilih saja untuk datang ke pesta ulang tahunku,” seru seorang anak gendut dengan leher berlipat. Nyaris seluruh anak di sekolah itu berharap diundang ke pesta cucu Duke Serafin, kakek Samuel yang terkenal kaya itu sangat memanjakan bocah gendut yang sekarang sedang berkacak pinggang dengan sombong. Tapi perhatian anak-anak di kantin dengan interior mewah itu langsung terpecah begitu melihat Maximiliam memasuki cafetaria yang menghubungkan asrama laki-laki dan perempuan itu. Beberapa gadis sedikit menjerit melihat kedatangannya. “Ck!” decak Samuel dengan raut muka tak suka. “Kau tak akan kuundang,” ujarnya sambil menunjuk Max yang melintas di depannya. “Aku juga tidak mengharapkannya,” jawab Max yang duduk meletakkan nampannya di sebelah Niana. Tawa pelan berbisik me
“Berkemaslah, kita langsung balik ke Ibu Kota,” perintah Illarion pada para anak buahnya yang masih masih tergeletak horizontal setelah dua hari menggempur pemberontak di wilayah perbatasan. Sebenarnya Kaisar Hitam enggan keluar dari Ibu Kota, atau lebih tepatnya meninggalkan Amanda. Permaisurinya itu ia tinggalkan setelah nyaris sebulan pernikahan mereka diakui publik. Tapi pemimpin pemberontakan kali ini jauh lebih cerdas dan kuat dibanding sebelumnya, karena itu Illarion Black turun tangan. Setelah Illarion masuk ke dalam tenda hitamnya, erangan pelan keluar dari mulut para prajurit itu. “Astaga Kaisar benar-benar manusia apa seorang monster? Tuan ingin kita segera balik ke ibu kota tanpa membiarkan kita bernapas terlebih dahulu,” keluh seorang prajurit yang baru saja kehilangan tiga gigi depannya karena perkelahian semalam.
Hai, perkenalkan saya penulis cerita ini dengan nama pena missingty.Terima kasih sudah mengikuti kisah Amanda White dan Illarion Black sejauh ini, dan yah, kita sudah berada di chapter terakhir kisah ‘Dipaksa Menikahi Pangeran Kejam’. Terima kasih untuk support teman-teman pembaca semua, di note ini juga missingty ingin meminta maaf jika tulisan yang missingty buat jauh dari ekspektasi dan keinginan para pembaca sekalian.Sebagai permintaan maaf, mungkin diantara para pembaca masih ada merasa plothole yang mengganjal di novel online ini, atau mungkin penasaran dengan beberapa kisah yang tidak disebutkan di cerita ini. Silahkan komentar di bawah ya, mungkin nanti missingty akan buatkan bab epilog untuk itu.Sekali lagi terima kasih kepada akak-akak pembaca sekalian, salam sayang dari missingty. I* inspirasikuh.
Ekspresi menyedihkan yang Illarion tampilkan setelah mendengar perkataan Amanda itu membuat Karak kembali menggaungkan tawanya di ruang bawah tanah itu. “Karma! Kau dengar! Itu Karmamu Illarion!” ucap pria tua itu di sela sela tawanya yang tampak mengerikan.“Jangan tinggalkan aku lagi Amanda,” pinta Illarion terdengar lemah mengikuti langkah gadis itu menuju pintu.Amanda mempercepat langkahnya sembari berurai air mata. Perpisahan dan pergi sejauh mungkin dari Illarion Black adalah pikiran Amanda saat ini.“Galela!” teriak lelaki bertubuh tinggi besar yang hanya beberapa langkah dibelakangnya itu.Amanda menghentikan langkahnya mendengar Illarion mengeluarkan nama lain dari mulutnya.“Kau tak ingin memaksanya memintamu untuk kembali padaku kan Amanda?” tanya Illarion dengan suara lirih seakan penuh kesedihan, tapi tatapan mata dari iris kelam itu terlihat sangat dingin.“Apa maksudmu?” tanya Amanda mengabaikan asas kesopanan den
Mata ungu Amanda langsung terbelalak mendengar nama itu. Karak adalah nama pria yang meracuni Illarion saat pesta dansa di ulang tahun baginda Raja Abraham dahulu. Saat itulah mereka bertemu Galela dan Balton yang menyelamatkan Illarion dan memberikan penawar racun itu.‘Apa karena itu, Illarion menyiksa pria ini? Karena ia pernah diracuni olehnya?’“Kau sepertinya mengenalku?” tebak Karak sembari menyipitkan matanya. Rantai-rantai di punggungnya ikut berderak. “Ah kemampuanku memang luar biasa.”‘Aku tak perlu ikut campur hal ini, sebaiknya aku pergi saja.’“Hei, apa kau tak menyimpan dendam pada pria itu?”Amanda yang bersiap balik kembali menghentikan langkahnya. “Karena?”“Mengorbankanmu.”“Apa maksudmu?” tanya Amanda.Karak kembali terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Amanda. “Kau kira siapa yang meracuni Raja? Raja terdahulu.”“Ha?” gumam Amanda tampak bingung. ‘Selama ini aku memang penasar
Wajah Putri Hera langsung pucat pasi. “Tentu saja warna musim semi itu yang paling pas seperti warna daun yang berguguran,” ujar Amanda sambil tersenyum dan menepuk lengan kakak iparnya itu.“Ah iya ten-tentu saja,” balas Putri Hera dengan senyum kaku.“Kami membahas warna gaun yang pas di musim semi, Tuan.”“Oh,” gumam Illarion kemudian naik ke dalam kereta kuda itu. “Kakakku akan berhenti di Istana Utama, ia akan tinggal sementara waktu di sana untuk mempersiapkan pesta pernikahan kita,” jelas Illarion pada Amanda.“Ah! Terima kasih, Putri Hera. Kuharap aku tidak merepotkanmu.”“Oh tentu saja tidak, aku senang akhirnya melakukan ini setelah sepuluh tahun menanti pernikahan kaisar,” balas Putri Hera tampak tertawa. Tapi hal itu malah membuat Amanda menautkan keningnya. ‘Kenapa Putri Hera terlihat sangat tidak nyaman di sebelah adiknya sendiri?’Akhirnya Amanda White dan Illarion Black sampai di is
Ancaman Illarion barusan membuat Putri Hera tercekat, matanya yang berkaca-kaca akibat tamparan di pipi barusan masih menatap tajam adik tirinya itu.“Tuan? Putri Hera?” panggilan lembut dari arah belakang Illarion Black memecahkan suasana tegang diantara dua kakak beradik lain ibu itu.Putri Hera langsung balik berlalu tanpa pamit pada Amanda sambil memegang pipinya yang memerah.“Putri Hera,” panggil Amanda pelan, kemudian balik menatap Illarion. “Putri tidak apa-apa?”Illarion kembali tersenyum manis dihadapan istrinya. “Ia tidak apa-apa, sepertinya kakakku terlalu mabuk di pesta dansa barusan.”Amanda menggumam pelan. “Aku akan membuatkan teh pereda pengar untuknya.”Namun, Illarion malah menggendong ala pengantin si gadis berkulit pucat yang sekarang mengenakan pakaian dengan warna senada rambutnya itu. Sama-sama merah muda.“Tak perlu, biarkan para pelayan yang mengurusnya. Malam ini kau hanya perlu mengurus diriku saja,” ti
‘Harusnya aku menyuruh orang untuk menjemputnya,’ batin Illarion sambil mencari-cari Amanda di antara ratusan tamu undangan yang hadir. Hingga lengkungan di wajahnya terbentuk lebar ketika melihat sosok berkulit seputih salju melewati pintu masuk utama aula tempat diadakan pesta dansa itu. Semua mata kembali mengikuti arah langkah Illarion Black sembari berdecak kagum melihat kesempurnaan fisik milik pemimpin pasukan paling mematikan di seantero Benua Hitam itu, hingga napas mereka tertahan ketika Kaisar Hitam berlutut di hadapan seorang wanita. “Siapa dia?” “Kudengar ia putri Duke Gree, bukannya ia sakit-sakitan dan memiliki anak diluar nikah?” Pertanyaan demi pertanyaan terus bergulir dalam nada rendah tak berani meny