"Ternyata rumahmu begitu nyaman, Sena." Andrew tersenyum menatap rumah Sena saat ia bertamu malam itu bersama Xander. Xander dan Andrew mengantar Sena bersama beberapa hari ini, tapi ini pertama kalinya Andrew masuk ke rumah Sena. "Ya, aku nyaman sekali tinggal di sini tapi maaf karena aku tidak
Seketika dunia Xander seolah berhenti berputar sejenak mendengar pengakuan Andrew. Andrew jatuh cinta pada Sena adalah hal yang sangat Xander takutkan, tapi hal menakutkan itu malah terjadi. Xander pun terus mematung, sedangkan Andrew yang akhirnya berhasil mengungkapkan perasaannya malah tertawa
"Xander ... aku mau Xander ... di mana aku? Di mana ini? Huwek!" Miranda yang akhirnya membuka matanya pun masih menyebut nama Xander, tapi ia tidak berhenti muntah di ranjangnya. Sejak Miranda diusir dari rumah Xander lagi waktu itu, Miranda pun menjadi sangat depresi sampai Miranda terus menghab
Dua ponsel bergetar di meja tanpa ada yang menyadarinya karena semua orang masih terlalu panik melihat Miranda yang terus muntah. Xander pun terpaksa ikut membantu membawa Miranda ke kamar mandi karena ia adalah satu-satunya pria yang paling kuat. Kemeja Xander dan celananya sendiri juga sudah bas
Andrew pun masih menggenggam ponselnya dan berpikir untuk menelepon Bik Arta lagi atau tidak saat tiba-tiba telepon dari Sena masuk. Andrew sampai terpaku melihat nomor Sena meneleponnya karena ini pertama kali Sena meneleponnya, biasanya Andrew yang menelepon duluan atau mereka berkirim pesan. Te
"Henry! Henry!" Andrew berteriak memanggil Henry karena Andrew tahu Henry masih di rumah dan tidak ikut ke rumah sakit. Henry yang mendengar suara Andrew pun langsung waspada. "Ya, Pak!" "Antar aku ke rumah Sena, cepat, Henry!" Andrew pun tidak punya waktu untuk menjelaskan lagi, tapi Henry lan
Bik Arta yang mendengarnya pun langsung tidak enak hati. "Eh, kunci mobilmu? Biar Bibik saja yang mengambilnya, Xander.""Tidak perlu! Aku saja! Sekalian aku mau melarangnya memanggil namaku lagi! Sialan!" Sambil tidak berhenti mengumpat, Xander pun kembali lagi ke kamar Miranda yang sudah dibersih
Xander dan Sena masih saling berpelukan saat akhirnya Sena tersadar kalau Andrew sedang ada di kamarnya juga. Sena pun melepaskan dirinya dari Xander dan menoleh ke arah Andrew. "Untung saja Andrew mengangkat teleponku dan datang tepat waktu. Aku tidak tahu apa jadinya kalau Andrew tidak datang, mu
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda