Share

Sebuah Ujian Baru

Penulis: HalSya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Semua diagnosis dalam cerita ini adalah fiktif dan drama semata. Enjoy with this story, readersssss.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1 Minggu yang lalu.

Sudah tugasku jadi seorang istri untuk selalu ada di samping suamiku ke mana pun dia pergi. Karena itu merupakan permintaannya sendiri yang pengen aku selalu hadir di setiap acara atau jadwal dakwah yang sedang didatanginya.

Selain untuk mempertegas bahwa dia sudah menikah, juga katanya dia merasa tenang jika ketika berdakwah dia melihatku. Seperti sindrom Reynata gitu deh, hahaha.

So sweet suamiku ternyata.

Dan sekarang, kita sedang dalam perjalanan pulang setelah selesai mengisi ceramah di balai desa kota Bandung, dalam rangka pembukaan pekan olahraga kecamatan.

Mereka meminta Akang memberi sedikit support bagi atlet yang akan berlomba, dengan sedikit menerangkan olahraga dari sisi islam.

Karena, menurut Abu Hamid al-Ghazali (w 1111 M/555 H) pernah berkata bahwa, "Setelah belajar, anak harus di izin kan berolahraga agar tidak bosan. Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Alhamdulilah

    "Nuhun ya Teh!" ucapku saat menerima dua bungkus kentang goreng dan dua cup es krim di pemesanan drive thru ini.Sambil menunggu kentangnya agak dingin, aku masih asyik scroll media instagram milikku dan fokus pada rekan-rekan bintang iklan yang dulu kukenal dekat. Mereka ada yang udah tunangan, ada yang lagi foto prewedding, ada yang upload buku nikah, bahkan ada juga yang lagi pamer foto USG dan alat hasil tes kehamilan dengan dua garis.Caption fotonya : Suamiku bahagia ketika pagi ini aku kasih kejutan terindah. Aku jadi senyum-senyum sendiri deh, akhirnya aku ikut membuka kolom komentar dan meninggalkan jejak di sana."Congrats ya Kak Feby Kemala atas kehamilannya, semoga adek bayi dan ibunya selalu dalam lindungan Allah." Sekarang katanya memang lagi trend bikin surprise sama suami dengan foto USG diam-diam seperti itu. Uhm? Apa aku ikutan juga ya kalau nanti hasilnya positif? "Kok gak di makan kentangnya Ay?"Karena diajak ngobrol, aku pun langsung menaruh ponsel dan melirik

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kejutan Untuk Kejutan

    "Surprise!" Ketika Akang datang dari pengajian paginya, aku menyiapkan menu sarapan yang lumayan mewah.Grill daging dengan saus BBQ lengkap dengan kue red velvet kesukaan kita berdua, turut hadir menghias meja makan."MasyaAllah, ada acara apa nih kok bikin surprise begini, istriku?" Aku memeluk tubuh suamiku dengan penuh suka cita, dia pun membalas pelukan itu."Enggak ada apa-apa sih, cuma kepengen aja makan daging grill sama Akang. Supaya kayak ala-ala drama gitu kan?" Matanya menyipit menatap aku, "oh ya? Kali ini saya jadi siapa nih? Om Sehun atau Abang Soo Hyun?" "Ih apaan sih Kang, pakek diabsen lagi nama pacar-pacar Rey. Biarkanlah mereka sibuk dengan karier nya dulu, nanti juga pada balik ke sini!" Aku sengaja memberinya candaan supaya Akang gak terlalu curiga dengan makan-makan enak kali ini."Pacar? MasyaAllah, lancar sekali halu-nya istriku ini!" Mmuuach, dia mengecup keningku dengan gemas."Ayok kita makan, anggap aja hari ini telah terjadi sesuatu yang spesial makany

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ini Pasti Bercanda kan?

    "Rettnoo! Ayok kita pergi sekarang!" Sangking kagetnya, snack yang lagi dipegang sama Retno langsung terbangan dan berjatuhan di lantai."Eh sorry, ya hehe!" Aku cengengesan menatap mereka yang lagi bengong."Kak Reynata ini bikin kaget aja loh!" Retno dengan agak lebaynya langsung pegang dada, ala-ala sinetron buat dengerin jantungnya yang lagi deg-degan itu."Aku juga langsung jantungan, Kak!" sahut dua kawannya yang lainIya soalnya aku gak sabar pengen cepet-cepet sampai di klinik kandungan sekarang."Hari ini, Retno dan Asri temenin Kakak ya, ke dekat alun-alun kecamatan."Mereka pun saling pandang satu sama lain, sebelum akhirnya merespon ucapanku."Ada misi apa nih Kak, hari ini?""Rahasia dong! Entar di alun-alun kalian bisa jajan sepuasnya sambil nunggu urusan Kakak selesai, gimana?"Wajah semangat tiba-tiba menyertai mereka berdua. "Siap 86 Kak!""Oke Kakak tunggu di gerbang depan ya."Tanpa banyak kata lagi, aku segera meninggalkan kobong mereka, dan bersiap menunggu di ge

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Duniaku Runtuh.

    Sekuat tenaga aku paksakan untuk bisa jalan keluar dari klinik, tapi kakiku selalu saja gagal menopang beban tubuh. Aku hampir terjatuh beberapa kali, lututku lemas!Rasanya seperti ada ratusan batu yang turun dari langit dan menghantam tubuhku hingga hancur terburai. Segini gagalnya kah aku sebagai seorang perempuan? Apa aku memang bener gak pantas jadi istri seorang Ustadz seperti apa kata ibu-ibu di masjid Al-Muhajirin waktu itu?Apakah ada diskriminasi rahim ya Tuhan? Rasanya hatiku hancur lebur, gak tersisa. Aku cuma bisa menangis gak berhenti.Sampai ketika aku, Retno dan Asri menaiki taksi dan pulang kembali ke pondok air mataku masih saja mengalir."Ret, kenapa Kak Rey? Aku jadi ikutan sedih liatnya," ujar Asri memecahkan keheningan di dalam taksi."Sama As! Maka tadi pagi betapa bahagianya kak Rey, aku yakin masalahnya kali ini pasti berat." Retno menimpalinya.Aku mendengar dua orang itu saling bertanya tentang keadaan aku, tapi aku gak berselera untuk menyahut.Lagian mer

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Membentak Dia!

    Ya Allah, jika ini adalah sebuah cara pembersihan dosa di hidupku selama ini, maka aku akan terima dengan ikhlas. Biarkan hanya diriku yang merasakan betapa pedihnya adzab-Mu. Tapi bolehkan aku meminta untuk tak melibatkan suami serta orang-orang di sekitarku? Mereka pasti akan kecewa karena memelihara perempuan yang tak memiliki rahim normal sepertiku.Kenapa harus di luar kandungan ya Allah? Apa rahimku terlalu kotor untuk ditinggali janin suci darimu? Apa rahimku tidak berhak menjadi tempat hidup titipan-Mu hingga kau taruh di tempat yang tak semestinya?Segini beratnya kah dosa yang pernah aku lakukan di masa lalu, sampai Allah tak memberi ruang untuk menarik napas, rasanya sesak ya Allah.Air mataku terus tumpah, membanjiri mukena serta sajadah yang saat ini aku kenakan. Aku sedang bersimbah sujud menadahkan kedua tangan seraya mengadu tentang sakit yang aku rasakan.Baru saja aku tersenyum karena aku mengetahui sedang mengandung anak suamiku, mengandung cucu dari mertuaku, tap

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Apa Yang Terjadi Padaku?

    Kembali pada Hari Ini."Rey, ayok bantuin ibu. Nanti kan ada yasinan di rumah, kita masak dulu."Sebuah suara dibalik pintu memecahkan lamunanku, dan membuat aku langsung menyeka air mata. Untuk itu, aku segera menyudahi tangisanku, dan kembali menyimpan alat tespek itu di dalam lemari.Aku mencoba kuat dan melupakan masalah itu sekarang, toh keberangkatan aku ke Batam juga tinggal dua hari lagi. Aku tidak perlu khawatir karena di sana aku bisa melakukan operasi dan menyembuhkan mentalku dulu sebelum nantinya kembali ke Bandung.Banyak solusi yang sudah Allah berikan, aku tak perlu merengek terus seperti ini.Aku berjalan mendatangi ibu di dapur rumahnya, dan di sana aku melihat banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan. Melihat waktu juga sudah pukul 08.00 pagi sedangkan yasinan akan dilakukan ba'da zuhur sekitar jam 13.00 siang, maka kegiatan memasak harus segera diselesaikan."Kita bikin buras dulu ya. Panci besar itu, yang sudah diisi buras mentah, tolong diangkat ke atas kompo

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Surat Persetujuan Operasi

    "Bu tolong jawab saya, apa yang terjadi pada Rey sebelumnya Bu? Kenapa bisa pingsan begitu, kan banyak santri-santri lain yang bekerja, kenapa harus selalu Reynata? Husein saja sering menyuruh Rey untuk istirahat.""Ibu hanya meminta Reynata untuk bantu-bantu di dapur Sein, sebab dia harus tahu pekerjaan perempuan itu seperti apa.""Iya tapi jangan berlebihan juga Bu, kekuatan tubuh dan fisik seseorang itu beda-beda, termasuk istri Husein sendiri."Aku mulai dengar suara-suara ribut itu lagi, bertahap dari yang awalnya samar-samar, sampai lama-kelamaan semua suara itu terdengar nyaring menerobos gendang telingaku. Walau gitu, tetap aja rasanya aku masih belum bisa untuk membuka kedua mata, kelopaknya kayak dijahit dan diobras dengan sangat rapi sampai gak bisa digerakkan sama sekali.Tapi aku mendengar jelas keluh kesah kekhawatiran mereka atas kondisiku sekarang."Bagaimana orang tua Reynata, sudah diberitahu?""Sudah Pak, pesawatnya akan berangkat sekitar dua jam lagi."Apa katanya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perjalanan menuju ruang operasi.

    Tinggal menunggu hitungan menit, operasi itu segera dilakukan dan dari yang aku dengar tadi, dokter sudah menyarankan aku buat puasa satu jam dari sekarang karena tepat pukul dua siang nanti, aku sudah harus masuk ke ruang operasi.Tadi, Akang, ibu dan bapak pamit untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah dan memanjatkan doa buat kelancaran dan keberhasilan operasi sesarku. Mereka semua pasrah, sambil terus berharap kesembuhan dari yang maha kuasa.Sedangkan aku, masih nunggu panggilan masuk ruang operasi, di ruang IGD."Permisi Pak, ini baju untuk operasi ibu Reynata, nanti tolong diganti ya. Tidak boleh ada barang atau perhiasan yang ikut ke ruang operasi," kata salah satu perawat yang ngasih baju ke Husein untuk kukenakan."Iya suster, terima kasih banyak," sahut Akang menerima baju berwarna hijau itu berbarengan ketika dia tiba lagi di ruang IGD."Ya sudah, kalau begitu ibu keluar dulu ya. Rey, Ibu sama Bapak nunggu di luar saja."Aku mengangguk lemah, menatap kepergian ibu dan b

Bab terbaru

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Cinta Sehidup Sesurga

    POV: USTADZ HUSEINAlhamdulillah, jazakumullah ya Allah, tidak lelah lidah hamba mengucapkan kata syukur atas nikmat yang Allah berikan pada saya.Di usia yang menginjak 31 tahun ini, saya hanya ingin menghabiskan sisa waktu yang ada bersama istri, anak-anak, juga ibunda saya.Mereka lah penguat, penyemangat, penyembuh segala kerisauan yang selama ini saya rasakan.Terutama untuk istri saya, dia adalah wanita yang sangat hebat, wanita yang selalu membuat saya jatuh cinta ketika memandangnya. Wanita yang hanya akan saya cintai hingga akhir menutup mata. Apa yang terjadi pada kita terakhir kali di Korea sana, menjadikan saya banyak berpikir untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Pertama, urusan apapun itu sebelum saya berkata iya atau tidak sebaiknya didiskusikan dan cari jalan keluarnya.Karena sejatinya, subhanallah wanita adalah mahluk yang harus kita sebagai laki-laki duluan lah yang mengertinya.Semakin kita egois, seorang wanita akan semakin kuat dengan pendiriannya.Saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Sepertinya Cerita Yusuf dan Zulaikha

    Aku membanting pintu taksi dengan kuat, setelah sebelumnya memberikan ongkos taksi sesuai tarif.Aku berlari menuju loket informasi, karena 30 menit lagi pukul empat sore."Excuse me, i wanna ask about the plane to Jakarta-Indonesia with Zhara Airline, already departed?"Dia memeriksa komputernya, dan menatap aku lagi. "No yet, now is waiting to boarding pass.""Oh, thank you." Informasi itu cukup meyakinkan aku bahwa aku tidak terlambat, lantas aku langsung saja berlari menuju gate 3 sesuai yang tertera di layar informasi.Aku gak mau kehilangan Akang, aku harus pulang bersama dia. Walau kakiku lelah, tapi aku berusaha mencarinya.Sampai akhirnya aku menemukan seorang laki-laki yang pakaiannya sangat aku kenal. Jas itu, adalah kado ulang tahun dariku, yang katanya jas favorit dan selalu dia pakai dalam momen penting. Dia berdiri menghadap ke jendela sambil memperhatikan prepare pesawat yang siap terbang.Lalu, perlahan-lahan aku berjalan mendekatinya dan dari arah belakang, aku mel

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ini Pilihan Terbaik

    Aku heran, hatiku sepertinya mati sampai gak merasakan kesedihan sama sekali, bahkan sampai Akang lah yang mengantar aku sampai memesankan taksinya.Aku malah justru merasa bangga pada diri sendiri, karena aku berhasil menang dalam pertempuran kali ini.Biarlah, Akang merasakan rasanya harus mengalah dalam satu situasi.Ingat tidak? Dalam keadaan hamil, aku harus merelakan dia kuliah di luar negeri? Tiga tahun lamanya.Masa kali ini, untuk beberapa bulan aja dia gak sanggup? Gantian dong!Aku menatap ke luar jendela dan memperlihatkan bangunan yang tinggi dan megah itu. Kapan aku bisa setenar itu di sini?Tapi kok lama-lama, mataku ngantuk ya? Rasanya, aku pengen tidur sekejap saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Akhirnya, perlahan-lahan, kelopak mataku mulai sayu, dan pandanganku sedikit kabur. Sepertinya aku tertidur!!***"Jeogiyo Agashi, ulineun dochaghaeshi-imida." ( Permisi Mba, kita udah sampai)"Jeogiyo Agashi? Jhaisso-yeo?" (Apa kamu tidur?)Hah, Akang!!!!Gak sengaja aku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Satu Jam Lalu

    Satu Jam Yang Lalu~~~~Aku membuka pintu kamar hotel, karena keputusan aku sudah bulat, untuk sekali ini aja, izinkan aku menggapai impianku, biarkan suamiku mengalah, karena gak melulu harus aku yang kalah.Tapi setibanya aku diluar kamar hotelku, Akang kembali menghentikan langkahku dengan rasa panik yang luar biasa."Ya Allah Ay, tidak bisa kah berikan saya kesempatan untuk bicara sama kamu?"Ku jawab dengan menggelengkan kepala.Ada orang yang lewat, baik itu sesama tamu hotel, atau pegawai yang melihat keributan dari kita berdua. Tapi sesudahnya, mereka langsung saja acuh, karena rata-rata orang di sini, sangat tidak peduli dengan urusan orang lain."Oke sayang, oke! Ayo kita masuk dulu ke dalam dan biarkan saya sholat sunah dua rakaat dulu."Masuk ke dalam? Tidak mau lah, tentu! Sama saja menyuruh aku untuk berubah pikiran lagi, seandainya aku masuk ke dalam. "Aku mau pergi sekarang!" "Oke, Ay oke! Tunggu 10 menit di luar sini saja, ya. Kamu mau pergi dengan ridho saya atau t

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Aku Ingin Kembali

    Aku ingat, aku ingat laki-laki itu siapa.Aku ingat semua yang aku alami bersamaan laki-laki itu, dia adalah suamiku. Dia adalah laki-laki yang aku cintai, laki-laki yang cuma menjaga pandangan matanya untukku. Laki-laki yang mencintai aku lebih dari dirinya sendiri.Ya Allah, ini apa? Kenapa aku kembali pada tubuhku di lima tahun yang lalu?Kenapa dia tidak mengenali aku, kenapa dia berkata aku bukan muhrimnya.Sial! Aku mengumpat berkali-kali, tapi rasanya kata-kata itu tidak bisa dikeluarkan dari dalam mulutku. Aku hanya mengatupkan bibir, sambil terus mengeluarkan air mata yang semakin deras ini.Aku gak mau kehilangan dia!Aku gak mau dia tidak mengenali aku!Ya Allah, ingin rasanya aku teriak dan berkata dia suami aku! Mataku melihat dia yang sedang duduk bersila itu, sambil memegang mikrofon dan membaca sholawat pembuka.Bagaimana cara aku mengingatkan laki-laki itu, supaya dia juga ingat bahwa kita suami istri?"Ay, kenapa kamu nangis?" Seorang laki-laki bernama Reza itu tiba

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kenangan Apa ini?

    Sepertinya tubuh aku dipaksa untuk melewati detik demi detik yang lagi berjalan ini, walaupun serasa seperti melayang, karena kaki aku tidak terasa menapak di bumi. Dari aku selesai mandi, pakai baju gamis yang udah disediakan, memakai riasan, aku seperti gak hidup.Menatap wajah aku di cermin, semua begitu abu-abu. Apa aku berada dalam dimensi lain? Apa aku sedang traveler ke lain waktu?Semua ambigu sekali.Tapi ya sudahlah, mungkin badan aku lagi gak sehat, jadinya pikiran aku kacau. Aku pun segera memakai jilbab, yang sebelumnya benda itu sangat jarang aku sentuh.Potongan sebuah momen pun tiba-tiba terlintas dalam benakku, ketika aku memasang jarum pada jilbab ini."Demi Allah, saya janji tidak akan pernah menyentuh tubuh Mba jika bukan Mba yang mengizinkannya. Saya janji tidak akan mengekang hidup Mba jika mba tidak melewati batas. Silakan hidup seperti biasanya, jika hijab masih berat silakan lakukan pelan-pelan. Cukup berbusana yang menutup tangan dan kakinya, ingsyallah saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Siapa Dia?

    Hoaaammm... Alarm ini, kalau gak dimatikan rasanya bakal terus berdering sampai kiamat. Dengan malas aku meraih ponselku dan meski tanpa melihatnya, aku udah berhasil mendiamkan bunyi-bunyian yang melengking itu.Setelah menggeliat ke kiri dan ke kanan, aku menguatkan diri untuk bangun meski medan magnet antara tubuhku dam kasur ini kuat sekali."Jadwal gue, apa aja hari ini?"Tanggal 28 Januari, jadwal Reynata adalah pemotretan produk air mineral, dan icon ekspedisi yang terbaru. Syukurlah, mereka memakai aku untuk menjadi brand ambassador-nya, mereka gak salah pilih artis.Setelah dirasa tubuhku siap berdiri, aku langsung turun ke lantai bawah menemui menegerku."Morning Rey Kim, nyenyak tidurnya?"Aku sedikit terpaku melihat rumahku yang tertata lebih rapi, dan digelar karpet juga banyak hidangan di sana."Apa ini Om?" (panggilan Reynata untuk Pak Danu.)"Loh gimana sih, lupa ya? Hari ini kan selamatan rumah lo Rey, sekarang berkat kerja keras lo memilih peran itu, lo udah menghas

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perdebatan Sengit

    "Akang, aku dapat tawaran ini. Main di sebuah drama, jadi pemeran figuran. Untuk jilbab, nanti akan diganti rambut palsu, dan jangan khawatir sama baju. Aku akan dikenakan baju panjang setiap scene-nya"Setelah berdiri sekian lama, bertatapan dengan sangat serius sama Akang, aku pun berhasil mengatakan hal tersebut. Bahwa aku mendapat tawaran.Dia terdiam sambil melakukan aktivitasnya lagi mengemas baju ke dalam koper."Siap-siap, sebentar lagi kita berangkat ke Bandara," ujarnya tanpa melihat aku dan dapat dipastikan dia tidak mengizinkan aku mengambil peran ini."Kenapa? Aku bilang aku dapat tawaran, dan aku harus tinggal selama beberapa bulan untuk menyelesaikan proses syuting." Rasanya aku gak mau kalah, kali ini."Apa sih? Kamu itu sudah menikah, ada anak kamu di rumah, nunggu uma nya.""Apa artinya aku gak dibolehkan?""Buat apa kamu bertanya jika kamu sudah tau jawabannya?"Siap banget aku kalau disuruh bertengkar hari ini, sudah lama kita gak beradu otot. Selama ini aku seperti

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Tawaran Sebuah Peran Di Drama

    "Maaf ya, Rey selama ini gak pernah jadi istri yang neko-neko sama Akang. Untuk sekali aja."Aku cuma berkata itu pada Akang, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk turun ke lantai lobi dan bertemu pak Danu di sana. Dia menunggu aku di kursi khusus tamu dengan dua cup kopi di atas meja."Hai, lama ya nunggu?" sapa aku setelah duduk di hadapannya."Rey, Rey Reynata Adizti anak gue hellooo?? Bisa-bisanya lo nikah sama laki kek gitu? Apa hidup lo sama sekali gak tersiksa?"Sebelumnya, aku gak pernah terima kalau ada satu pun orang yang menghina Akang dengan contoh perkataannya apapun. Tapi aneh banget, aku seakan setuju sama Pak Danu dan baru saja berpikir "selama ini, aku bahagia karena memang bahagia atau karena terpaksa?" Aku berjuang mati-matian, mengurus anak aku saat berpisah dengan Husein, berjuang mati-matian mencari bukti untuk membela namanya. Tapi, untuk aku sendiri mana?"Dengerin Rey, lo gue ambil dari agensi menyebalkan itu, gue rawat lo, gue naikin nama elo sampai tenar G

DMCA.com Protection Status