Share

Kamu Kenapa?

Author: KakaDes
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bram tak mau menanggapi ucapan Rafka lagi. Semakin ia membalas, maka akan semakin terlihat jelas tentang perasaannya pada Sabrinal

"Ayo bangun, Sabrina." Bram menepuk-nepuk pelan pipi Sabrina supaya bangun.

Susah payah, akhirnya Sabrina mampu membuka matanya. Ia melihat sekeliling yang ternyata ia masih berada di kamar Rafka, seperti terakhir yang ia ingat.

"Syukurlah." Bram merasa lega ketika Sabrina sudah membuka matanya. Namun, berbeda dengan Rafka.

Rafka sedikit panik dan takut. Ia takut Sabrina tahu apa yang telah ia lakukan, meskipun kemungkinan tahu sangat kecil karena ia melakukannya saat Sabr tak sadar lalu memakaikan kembali seluruh pakaian Sabrina secara benar. Bahkan ia tanpa jijik membersihkan milik Sabrina supaya tidak meninggalkan jejak.

"Aku kenapa?" Sabrina bertanya dengan terbata-bata. Kepalanya masih terasa pusing.

"Kamu kecapean lalu pingsan," balas Bram.

Sabrina mencoba mengingat apa yang terjadi. Ia hanya mengingat saat merapikan seprai, Rafka mendekat dan membek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
bebal ne sabrina nthlah kyk ntn ikan terbang cerita nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Jejak Merah di Tubuh Sabrina

    Rafka masuk kamar dan mendapati Sabrina tengah menangis. Membuat pikiran Rafka makin tak tenang tapi ia berusaha menampilkan wajah datar dan seolah tanpa rasa berdosa."Kenapa kamu tega padaku," lirih Sabrina dengan air mata yang berlinang deras membasahi wajah cantiknya."Tega apa?" Rafka menyodorkan minuman yang ia bawa pada Sabrina.Pranggg...Sabrina menepis minuman yang Rafka berikan. Ia benar-benar tak menyangka, adik iparnya sejahat itu padanya."Apa yang kamu lakukan!" suara Rafka meninggi."Harusnya aku yang bertanya, apa yang kamu lakukan!" Sabrina ikut meninggikan suaranya.Tak ada wanita yang mau harga dirinya di injak-injak dan di lecehkan. Seperti halnya dengan Sabrina. Meskipun selama ini ia diam atas perlakuan mertua dan iparnya yang sering menyuruhnya ini itu tapi kelakuan Rafka kali ini sungguh tidak bisa di maafkan.Belum sempat Rafka menimpali ucapan Sabrina, Bram datang. Akhirnya ia memilih untuk bungkam."Ada apa ini?" Bram yang baru datang, merasa heran melihat

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Kamu Ingin Mengatakan Sesuatu?

    Surti tak terima dengan ucapan Sabrina. Lagipula Surti tak akan percaya jika Rafka yang melakukan hal itu pada Sabrina. Rafka masih kecil, tidak mungkin punya pikiran sampai sana."Jangan mencoba fitnah Rafka. Dia masih kecil, kalau dia yang lakukan, sudah jelas pasti kamu yang mengajarkannya." Surti menuduh Sabrina mengada-ada."Tidak ada wanita yang rela memberikan tubuhnya cuma-cuma." Sabrina berucap sembari menghapus air matanya. Menurutnya, ini bukan saatnya untuk menangis tetapi ia harus berusaha tegar dan memperjuangkan keadilan untuk dirinya sendiri. Karena sudah tak ada lagi yang bisa ia harapkan di rumah ini. Suami yang satu-satunya menjadi alasan Sabrina tetap tinggal di rumah ini, kini sudah melukai hati dan perasaannya cukup dalam. Saat ini, lebih baik ia pergi meninggalkan semuanya. Jika Seno tetap tidak mempercayai dirinya."Bisa saja, kamu kan, wanita gatal." Surti mencibir Sabrina."Rafka membekapku dengan saputangan yang telah dia beri obat bius. Dia...." Sabrina me

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Jangan, Mas!

    Bram tak ingin peduli dengan Ibu dan saudaranya. Ia lebih memilih untuk membawa Sabrina pergi dari rumah yang lebih pantas di sebut neraka untuk Sabrina."Mau kemana, Mas?" tanya Sabrina, ia bingung saat Bram membukakan pintu mobil untuknya."Pergi ke tempat yang aman dan nyaman untukmu.""Apa ada tempat seperti itu?" Sabrina bertanya tak yakin. Ia merasa tidak ada tempat seperti itu saat ini baginya."Pasti ada, masuklah!"Sabrina menuruti ucapan Bram, ia juga sudah malas berada di tempat ini. Ia ingin pergi ke tempat yang jauh."Maafkan atas kesalahan-kesalahan yang telah keluargaku lakukan padamu," ucap Bram saat mereka sudah berada di dalam mobil."Aku sudah memaafkannya, Mas. Namun, untuk melupakan, sepertinya itu hal mustahil." Sabrina memang sudah memaafkan semuanya tapi ia tidak akan pernah lupa dengan apa yang telah mereka perbuat, terutama perbuatan Rafka padanya. Tak ada wanita yang ikhlas dan melupakan begitu saja peristiwa buruk yang telah dialaminya. Apalagi peristiwa it

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Jangan Lupa untuk Tersenyum

    "Ke rumahku?" Sabrina melihat sekeliling jalan yang tengah mereka lalui. Jalan itu nampak tak asing baginya. "Iya. Kamu lebih aman tinggal bersama orangtuamu sementara waktu." Menurut Bram, Sabrina akan aman jika tinggal bersama orangtuanya saat ini."Tidak!" tolak Sabrina cepat. Ia tak mau pulang ke rumah. Ia tak ingin menjadi beban pikiran kedua orangtuanya. Apa yang akan ia katakan nanti jika mereka bertanya. Lalu apa kata mereka jika ia datang tidak bersama Seno malah diantarkan Bram."Kenapa?""Aku tidak mau pulang, aku takut Ibu dan Bapakku kepikiran tentang aku lalu jatuh sakit. Aku tidak mau," tegas Sabrina. "Tapi di sini tempat yang paling aman untukmu. Bilang saja kalau kamu rindu dengan mereka dan ingin menginap beberapa hari, sambil aku mencarikan kontrakan untukmu." Bram mencoba memberikan pengertian pada Sabrina supaya mau tinggal sementara di rumah orangtuanya sampai ia mendapatkan kontrakan yang cocok untuk Sabrina tinggali."Tapi... ""Ini demi kebaikanmu."Akhirnya

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Sabrina itu Istriku

    Bram bergegas menuju ruangan yang telah ayahnya sebutkan. Ia tak habis pikir kenapa bisa terjadi hal seperti ini."Ayah, bagaimana? Kenapa bisa terjadi seperti ini?" Bram duduk di kursi tunggu samping ayahnya begitu ia sampai."Ayah juga tidak tahu bagaimana detail awalnya tapi saat Seno teriak memanggil, ayah langsung keluar dan sampai sana Rafka sudah tak sadarkan diri, Wati terluka di kepalanya lalu Ibumu pingsan." Ahmad menceritakan apa yang ia ketahui."Kok Ibu bisa pingsan?" Bram melihat ke arah Seno yang tengah duduk diam agak jauh dari tempat duduknya saat ini."Aku tidak tahu," balas Seno singkat. Ia memang tidak tahu kenapa ibunya pingsan karena tadi ia hanya fokus ingin menghabisi adiknya sendiri yang tidak tahu diri itu. Ia tak peduli dengan teriakan dan tangisan ibunya tapi tiba-tiba ibunya jatuh pingsan hal itu yang membuat Seno menghentikan aksinya untuk menghabisi Rafka dan berteriak meminta tolong pada Ayahnya."Lalu apa kata dokter?" Bram mengalihkan kembali pandanga

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Kamu Sangat Kotor tapi Aku Terlanjur Menyukaimu

    Seno merasa tak tenang. Belum ada satu hari berpisah dengan Sabrina, ia merasa ada yang kurang. Ia merindukan Sabrina yang selalu siaga untuknya."Dimana dia," gumam Seno sambil berpikir kemana Sabrina pergi. Ia harus cepat-cepat menemukan Sabrina.Daripada terus merasa tak tenang, Seno memilih untuk menemui Bram. Mau tak mau, ia harus memohon pada Bram supaya dia bersedia memberitahukan keberadaan Sabrina. Ia tidak peduli jika nanti Bram mengejek dan meremehkan dirinya karena yang paling terpenting saat ini adalah ia bisa menemui Sabrina, meminta maaf dan membawanya pulang.Tok... Tok... Tok....Beberapa kali Seno mengetuk pintu kamar Bram tapi tak kunjung di buka olehnya. "Mas, buka pintu! Aku mau bicara denganmu!" Seno masih tak menyerah. Ia terus mengetuk pintu kamar Bram dan berharap segera dibuka olehnya. Seno yakin, Bram berada di kamarnya. "Apa tidur?" Seno bermonolog.Semalam Seno pulang lebih awal. Ia malas untuk berjaga di rumah sakit. Lebih baik ia memilih pulang untuk ja

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Tidak Mas

    Sabrina segera bersiap-siap setelah mendapatkan kabar dari Bram. Ia penasaran seperti apa kontrakan yang akan ia tempati nantinya. Sebenarnya tidak masalah meski tempat itu kecil, bagi Sabrina yang terpenting nyaman dan banyak orang. Sabrina tidak ingin tinggal di tempat sepi. Ia takut jika terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan."Mau kemana?" Lastri melihat bingung pada Sabrina yang sudah rapi padahal masih sangat pagi. "Aku ada janji sama teman, Bu.""Sudah pamit sama suamimu?" Lastri mengingatkan Sabrina untuk minta izin pada suaminya meski saat ini mereka tengah berjauhan. Lagipula, jaman sekarang sudah modern, Sabrina bisa izin melalui telepon atau mengirimkan pesan."Sudah kok," balas Sabrina singkat. 'Maafkan aku, Bu. Aku terus berbohong tapi aku janji, setelah semuanya selesai. Aku akan ceritakan'. Sabrina hanya bisa membatin karena saat ini, ia benar-benar belum siap untuk jujur. Ia belum siap melihat orangtuanya bersedih atas nasib buruknya."Sarapan dulu!""Tidak, Bu. Nan

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Sebenarnya Apa yang Terjadi?

    Seno kebingungan tak ada Sabrina di rumah. Biasanya Sabrina selalu ada untuknya. Ia sudah berusaha menelpon dan mengirimkan chat untuk Sabrinq tetapi tak ada satu pun yang direspon oleh Sabrina. Padahal ia ingin Sabrina segera pulang.Tak bisa menunggu lebih lama lagi, akhirnya Seno memutuskan untuk pergi ke rumah orang tua Sabrina, ia berharap Sabrina berada di sana. "Permisi!" seru Seno ketika sudah sampai di rumah Sabrina. mengetuk-ngetuk pintu sambil beberapa kali memanggil supaya orang yang ada di dalam rumah mendengarnya.Tak lama pintu rumah terbuka. "Nak Seno, apa ada barang Sabrina yang tertinggal?" Lastri bertanya saat mendapati Seno saat ia membuka pintu. Ia berpikir Seno datang ke rumah untuk mengambil barang Sabrina yang tertinggal karena pagi-pagi sekali, Sabrina sudah pamit pergi buru-buru."Barang apa?" Seno yang tak tahu, memilih untuk balik bertanya Lastri. Ia datang tidak ingin mengambil apa pun. Ia datang untuk mencari keberadaan Sabrina."Ibu pikir kamu datang ke

Latest chapter

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Izin Cari Kerja

    Setelah berpakaian, Rafka menuju kamar utama untuk melihat keadaan Sera yang tadi menangis. "Apa dia baik-baik saja?""Iya, dia terbangun karena mengompol. Aku sudah mengganti celananya dan dia langsung tidur lagi."Sabrina meletakkan pakaian kotor Sera ke keranjang cucian kotor khusus supaya tidak tercampur dengan lainnya."Kamu sudah mengantuk, belum?" Rafka menepuk-nepuk tempat tidur yang ada disebelahnya, meminta Sabrina untuk duduk.Sabrina mencuci tangannya, kemudian duduk di samping Rafka. "Ada apa?" Ia khawatir saat melihat wajah serius Rafka. "Ada masalah gawat?""Tidak ada, tidak ada masalah gawat." Rafka tersenyum dan meraih tangan Sabrina. "Aku izin cari kerja yang baru. Boleh, kan?""Apa kamu di pecat?""Tidak kok. Aku tidak di pecat tapi aku ingin mencari pekerjaan yang gajinya lumayan besar. Lagipula aku sekarang sudah lulus sekolah dan sudah punya ijazah untuk modal mencari pekerjaan lain." "Kenapa tiba-tiba ingin mencari pekerjaan lain?""Meski gajinya nanti tidak ja

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Perlu Aku Gendong?

    Rafka terus tersenyum memandangi Sabrina yang tengah tertidur lelah setelah percintaan hebat mereka beberapa jam yang lalu. Ia tidak menyangka akan merasakan hal seindah ini."Aku sangat mencintaimu." Rafka berucap pelan sembari mengusap-usap rambut Sabrina yang lembut dan harum."Eh aku ketiduran, ya?" Sabrina membuka matanya meski merasa enggan. Ia sangat mengantuk dan sedikit lemas tapi ia tetap harus bangun dan berpindah kamar, takut terjadi apa-apa dengan Sera jika ditinggal tidur sendirian."Tidak apa-apa. Tidur saja lagi, pagi masih lama.""Kasihan Sera tidur sendirian. Aku takut dia haus atau jatuh."Sabrina hendak berdiri tapi kemudian ia duduk kembali dan menarik selimut yang entah sejak kapan ia memakainya. Ia tarik selimut itu hingga ke leher."Kenapa?" Rafka melihat Sabrina dengan tatapan bingung. "Sakit itunya? perlu aku gendong?""Ih apa sih." Wajah Sabrina bersemu merah ketika mendengar ucapan Rafka tapi bukan itu yang membuat ia tak jadi bangun."Aku hanya ingin memba

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Seperti Malam Pertama

    Sabrina mengajak Rafka ke kamar tamu. Ia seharusnya sudah memberikan hal ini pada Rafka sejak dulu tapi ia belum memiliki keberanian serta keyakinan untuk melakukannya. Namun, malam ini ia akan menyerahkan diri sepenuhnya untuk Rafka."Ada apa?" Rafka bertanya dengan polosnya."Aku hanya tidak ingin mengganggu Sera yang sedang tidur.""Ada masalah?" Rafka mengajak Sabrina untuk duduk di ranjang. Ia merasa khawatir, kalau-kalau ada masalah serius yang akan menimbulkan pertengkaran diantara mereka berdua hingga harus menjauh dari Sera."Tidak ada masalah." Sabrina salah tingkah, ia tidak mungkin bicara terang-terangan apa yang ingin ia lakukan. "Lalu?" Rafka menatap Sabrina dengan tatapan bingung. "Lalu...." Sabrina tidak menyelesaikan ucapannya, ia langsung menarik kaos yang Rafka kenakan, supaya dia mendekat Lalu tanpa aba-aba ia kembali mencium Rafka seperti di dapur tadi.Rafka yang awalnya bingung, kini ia mulai paham. Ia membalas ciuman Sabrina dan ia juga memberanikan diri untu

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Aku Sudah Mencintaimu

    Rafka mondar-mandir panik di depan ruang IGD karena Sabrina mengeluh kesakitan. Tak perlu berpikir panjang, ia langsung membawa Sabrina ke rumah sakit saat itu juga."Suami Nyonya Sabrina?" tanya salah seorang suster."Saya." Rafka langsung maju.Suster itu melihat tampilan Rafka dari atas sampai bawah seolah tengah menilai."Saya suaminya," ucap Rafka lagi untuk menginterupsi suster yang tengah menilai dirinya.Hal ini sudah sering terjadi, Rafka sudah terbiasa mendapatkan tatapan seperti itu. Mungkin mereka tak percaya karena ia terlihat madih sangat muda. Mereka tidak mengira jika dirinya adalah seorang suami dan akan menjadi ayah."Mari ikut saya, Nyonya Sabrina akan melahirkan," balas suster itu akhirnya.Rafka mengangguk dan mengikuti suster itu. Jantungnya berdetak lebih kencang dan juga makin panik. Ini adalah pengalaman pertama baginya melihat orang yang akan melahirkan.Hal ini tak pernah terbayangkan bagi Rafka sebelumnya. Ia tak pernah menyangka akan menjadi seorang ayah

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Rasa Sakit Menyesakkan Dada

    Seno terus melakukan terapi atas bujukan dari ayahnya. Awalnya ia terus menolak. Namun semuanya berubah ketika ia ditangani oleh seorang dokter wanita bernama Aza.Dokter cantik itu mampu menggetarkan hati Seno yang hampir mati karena tak percaya diri. Ketelatenan dan kesabaran Dokter Aza membuat Seno jatuh cinta dan ia makin bersemangat untuk sembuh karena Dokter Aza menyambut cintanya.Dokter Aza berstatus janda beranak dua tapi Seno tidak mempermasalahkan itu. Ia sendiri sadar jika dirinya bukanlah pria yang sempurna. Ia takut jika nantinya ia tidak sembuh dan tidak bisa memberikan anak untuknya, setidaknya dia sudah punya anak yang akan merawatnya di hari tua nanti.Atas kejadian ini, Seno sudah sadar banyak hal. Selama ini ia terlalu sombong, mudah terhasut ucapan orang dan tidak bisa menjaga istrinya dengan baik serta telah berbuat keji dan tega menganiaya istrinya sendiri serta adiknya. Ia pikir mungkin Tuhan marah padanya hingga memberikan ia kenyataan sepahit ini dalam hidupn

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Merasa Seperti ABG

    Sebulan setelah sembuh total. Rafka memilih untuk bekerja di bengkel motor milik temannya dulu saat masih aktif di club' motor. Ia tidak mau meminta bantuan terus menerus pada ayahnya meskipun ia yakin, ayahnya tidak akan keberatan untuk membantunya. Ia menolak bantuan ayahnya karena ia ingin berusaha untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab kepada keluarganya dengan jeri payahnya sendiri. Hasilnya pasti tidak seberapa tapi Rafka tetap ingin berusaha sendiri."Raf, ini gaji pertama kamu." Roy memberikan amplop coklat berisi uang pada Rafka sebagai upah karena Rafka telah membantunya di bengkel."Terima kasih, Bang." Rafka tersenyum senang. Gaji ini adalah gaji pertamanya."Maaf ya, aku hanya bisa berikan kamu gaji segitu." Roy sebenarnya tidak enak memberikan Rafka gaji sedikit karena Rafka adalah anak orang kaya."Tidak masalah, Bang. Aku justru berterima kasih sama Abang karena bersedia menerima aku bekerja di sini.""Santai saja." Roy menepuk bahu Rafka. Ia bangga karena Rafka mas

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Mendekatlah Sedikit

    Sebulan sudah berlalu ....Selama ini Sabrina yang merawat Rafka dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk ikhlas sebagai ibadah saat Rafka dinyatakan keluar dari masa kritis dan boleh pulang."Mau makan apa?" tanya Sabrina saat melihat Rafka sudah bangun."Apa pun," jawab Rafka yang masih tidak berdaya berbaring di ranjang.Sudah seminggu setelah dinyatakan sembuh. Rafka minta langsung pulang ke rumah karena jenuh. Ia pulang dengan catatan wajib rawat jalan. Ia juga kasihan melihat Sabrina yang tidak nyaman tidur di rumah sakit demi menunggunya."Maaf, aku telah merepotkan kamu," ucap Rafka sebelum Sabrina pergi mengambil makanan. "Tidak perlu meminta maaf karena ini semua sudah menjadi kewajibanku.""Mendekatlah sedikit," pinta Rafka.Sabrina bingung tapi ia tetap mendekat ke arah Rafka.Rafka mengulurkan tangannya dan mengusap-usap perut Sabrina sambil tersenyum. Sekarang ia percaya jika itu adalah anaknya setelah mendengarkan cerita dari Wati tentang kejadian di rumah sakit saat

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Apa Kamu Berharap Dia Mati?

    Semua datang ke rumah sakit saat mendapatkan kabar dari Wati. Mereka juga terkejut mendengar kronologi kejadian yang dialami oleh Rafka.Surti sendiri terus saja menangis tak berdaya di kursi rodanya. Ia merasa telah gagal menjadi seorang ibu setelah mendengar cerita dari Wati.Tidak hanya keluarga Rafka yang hadir, Sabrina juga datang bersama orangtuanya setelah mendapatkan kabar dari Ahmad tentang kecelakaan yang dialami oleh Rafka."Ayah, bagaimana kondisinya?" tanya Sabrina cemas. Ia tak mau kehilangan calon ayah dari anaknya."Kondisi Rafka kritis, semoga ia selamat," balas Ahmad yang tak sanggup menutupi rasa sedihnya sedih."Semua ini karena kamu!" Wati hendak menyerang Sabrina tapi Bram langsung menghalanginya."Ini rumah sakit, jangan buat keributan!" Bram menegur Wati supaya jaga sikap."Gara-gara dia, Rafka jadi sekarat. Bagaimana aku bisa tenang." Meski Wati tidak begitu akrab dengan Rafka tapi ia sebagai Kakak tetap merasa sedih."Ini bukan karena dia tapi karena Seno." B

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Harusnya Aku yang Lakukan Itu

    Akhirnya acara ijab qobul dimulai. Rafka dan Sabrina kini sudah sah menjadi suami istri meskipun mereka belum siap dan masih tidak percaya hal ini bisa terjadi.Sabrina tak pernah mengira jika ia akan menikahi mantan adik iparnya yang usianya jauh dibawahnya.Memang benar, Sabrina baru tahu arti maut pada ipar. Mereka bisa merusak dan menghancurkan kehidupan rumah tangganya karena itu sangat disarankan saat sudah menikah lebih baik pisah rumah meskipun hanya ngontrak.Setelah acara selesai. Semua pamit pulang meninggalkan Rafka dan Sabrina berdua dalam kecanggungan.Rafka terus saja salah tingkah, ia bingung harus berbuat apa dan apa yang akan ia bicarakan karena memang mereka tidak dekat sebelumnya."Aku mengantuk," ucap Sabrina memecahkan keheningan dan kecanggungan diantara mereka berdua."Ya." Hanya itu yang bisa Rafka ucapkan.Sabrina tidak bicara lagi. Ia memilih segera masuk ke kamarnya yang mungkin sekarang lebih tepatnya kamar mereka.Rafka sendiri masih terdiam di ruang teng

DMCA.com Protection Status