Share

Bab 3

Penulis: Indri Devi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 14:16:09
Ibu mertuaku sontak menginjak pahaku dengan kuat. Rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhku membuatku tak kuasa berteriak kesakitan.

Ibu mertuaku memaki, "Dasar jalang! Wanita murahan sepertimu hanya pintar berpura-pura lemah! Aku cuma menginjakmu dengan ringan. Ngapain kamu teriak sekuat ini? Kamu teriak untuk siapa dengar?"

Aku menatapnya dengan dingin. "Rita, kamu pasti akan menyesali tindakanmu hari ini."

"Kamu masih berani melawanku? Hari ini, aku akan mengajarimu cara menjadi menantu yang baik!" pekiknya.

Sejak hari pertama aku menjadi istri Axel, ibu mertuaku memang ingin mengajariku banyak hal. Dia menuliskan daftar pekerjaan yang sangat banyak, termasuk mencuci kaki dan mencuci pakaian dalamnya.

Dengar-dengar, nenek Axel juga melakukan hal yang sama dulu. Makanya, ibu mertuaku ingin aku merasakan penderitaannya pada tahun itu. Sejak zaman dulu, hanya wanita yang paling tahu cara menyiksa sesama wanita.

Namun, dia lupa bahwa aku punya suami yang mengidap sindrom XYY. Sebelum daftar itu diserahkan kepadaku, Axel langsung merobeknya dan memakinya.

Ibu mertuaku tidak berani berkutik. Dia hanya terus mencari kesempatan untuk melampiaskan amarahnya kepadaku. Hari ini, kesempatan itu akhirnya datang.

Ibu mertuaku menyuruh teman-temannya mengambil air dari kamar mandi. Dia menjambak rambutku sambil berkata, "Di zaman dulu, wanita yang selingkuh bakal ditenggelamkan. Hari ini, kamu harus merasakannya."

Usai berbicara, kepalaku ditekan masuk ke baskom. Air yang dingin mengenai seluruh wajahku. Aku merasa sesak napas.

Tubuhku terus meronta-ronta. Aku mencoba melepaskan diri, tetapi tidak bisa. Ketika aku sudah mencapai limitku, ibu mertuaku tiba-tiba menarik rambutku supaya wajahku keluar dari baskom.

Aku langsung menarik napas dalam-dalam. Wajah dan pakaianku basah. Penampilanku terlihat sangat menyedihkan.

"Kamu masih berani bertingkah sombong sekarang? Aku membesarkan putraku dengan susah payah. Kamu malah menjadikannya babumu? Kamu mau menghinaku ya?" bentak ibu mertuaku.

Setelah napasku teratur, aku melirik dengan tatapan penuh kebencian. "Kalau kamu memang hebat, bunuh saja aku. Kalau nggak, kamu bakal menyesal."

Saat ini, kebencianku terhadap Axel juga memuncak. Siapa suruh Axel memaksaku menikah dengannya? Gara-gara dia, aku mendapat perlakuan buruk seperti ini.

Rita menamparku lagi. Darah mengalir di sudut bibirku. "Kamu masih berani melawanku? Hari ini, aku bakal membuatmu kapok!"

Usai berbicara, ibu mertuaku menekan kepalaku ke dalam baskom lagi. Kali ini, waktunya lebih lama. Aku pun mulai kehilangan tenagaku.

Saat ini, seorang wanita tua yang melihat wajah pucatku mulai membujuk, "Rita, jangan terlalu kejam. Jangan sampai dia mati. Di zaman sekarang, kamu bisa dipenjara kalau membunuh menantumu. Nanti kami juga bakal terkena imbasnya."

Begitu mendengarnya, mereka mulai membujuk ibu mertuaku. Ibu mertuaku mengempaskanku. Aku sontak terbaring di lantai. Dia mencela, "Hari ini aku bakal melepaskanmu dulu. Biar putraku yang memberimu pelajaran nanti!"

Aku bersumpah dalam hati, kalau nanti ibu mertuaku berlutut dan memohon ampun saat Axel memberinya pelajaran, aku tidak akan membelanya sedikit pun.

Saat ini, seorang wanita tua berjalan keluar dari kamar mandi. Dia menyerahkan tespekku kepada ibu mertuaku. Begitu melihatnya, ibu mertuaku sontak terbelalak dan menendangku. "Kurang ajar! Ternyata kamu hamil anak haram!"

Aku meringkukkan tubuhku, tanpa sadar melindungi perutku. Ibu mertuaku ingin menendangku lagi. Aku yang cemas pun berseru, "Ini anak Axel!"

Ibu mertuaku menyergah, "Kamu kira aku bisa ditipu? Kamu kira aku nggak tahu Axel melakukan vasektomi karena keinginanmu?"

Ibu mertuaku menunjukku dan meneruskan, "Kamu pasti ingin membuat keluargaku nggak punya keturunan, 'kan?"

Ketika aku baru menikah dengan Axel, Axel tidak ingin menggunakan kondom. Dia mengatakan ingin benar-benar bersatu denganku.

Aku pun membeli banyak obat kontrasepsi dan memberitahunya akan mengonsumsinya setiap kali berhubungan badan. Aku tidak akan mengandung anak dengan kelainan genetik.

Axel khawatir obat-obatan itu akan berdampak buruk pada tubuhku. Jadi, dia melakukan vasektomi.

Para wanita tua itu sungguh murka mendengarnya. Bagaimanapun, di usia mereka yang sekarang, tidak punya keturunan adalah hal yang sangat fatal.

"Wanita ini kejam sekali. Dia bukan cuma nggak ingin melahirkan keturunan suaminya, tapi juga ingin suaminya menjadi ayah dari anak orang lain."

"Ya ampun! Sekarang kejahatannya sudah terbongkar! Mantan menantuku juga pernah selingkuh. Dia melahirkan anak pria lain. Aku menjaga anak itu sampai tiga tahun sebelum ketahuan. Kalau tahu itu bukan cucuku, pasti sudah kubunuh sejak awal."

Ketika mendengar provokasi teman-temannya, ibu mertuaku menatapku dengan tatapan penuh kebencian. "Hari ini aku akan membuatmu keguguran! Aku nggak ingin anak haram itu mengotori masyarakat!"

Seketika, aku merasa sangat panik. Aku menatapnya sambil menjelaskan, "Dia bukan anak haram. Axel mengembangkan teknologi terbaru supaya aku bisa mengandung bayi yang sehat. Kalau nggak percaya, kamu tanya Axel saja."

"Kamu kira aku nggak tahu apa yang ada di pikiranmu? Axel sangat terobsesi padamu. Kalaupun tahu kamu selingkuh, dia nggak bakal tega menyakitimu. Tapi, sebagai ibunya, aku nggak bisa menahan hinaan ini!"

Usai berbicara, dia mengangkat kakinya untuk menendang perutku. Rasa sakit yang menusuk sontak menjalar ke seluruh tubuhku.

Bab terkait

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 4

    Demi anak di perutku, aku mengalah dan memohon kepada Rita, "Ibu, ini cucumu. Tolong jangan sakiti dia ...."Ini pertama kalinya aku memanggilnya ibu sejak menikah. Semua ini supaya dia melepaskan anakku.Rita berkata, "Wanita murahan sepertimu sebaiknya nggak memanggilku ibu. Apa salah putraku? Kamu sampai tega berselingkuh darinya dan hamil anak pria lain!""Aku nggak selingkuh! Video itu editan!" Aku menggeleng.Rita meludahiku. "Cih! Jangan mengelabuiku! Nggak ada editan senyata ini! Lagi pula, video ini dari putriku! Dia nggak mungkin bohong!"Aku teringat pada Axel yang mengusir kakaknya karena keponakannya mengganggu tidur siangku. Bahkan, demi putus hubungan dengan mereka, Axel memecat kakak iparnya dari perusahaan."Kak Jean pasti melakukan ini untuk balas dendam. Dia sengaja mengedit video itu ...." Sebelum aku sempat menyelesaikan ucapanku, ibu mertuaku menendangku lagi."Wanita sialan! Kamu bukan cuma selingkuh dari putraku, tapi juga memfitnah putriku! Sejak kamu masuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 5

    Axel menggendongku dengan tangan gemetaran. Suaranya juga bergetar saat bertanya, "Milea ... apa yang terjadi?"Sebelum aku menjelaskan, Rita menunjukkan video di ponselnya dan berkata, "Axel! Istrimu ini selingkuh dan mengandung anak pria lain! Ini buktinya!"Axel memelukku dengan erat. Dia menoleh dan bertanya kepada Rita dengan tenang, "Kamu yang melakukan semua ini?"Ketika melihat putranya tidak marah, ibu mertuaku mengira Axel percaya padanya. Dia buru-buru menyahut, "Sebagai ibumu, sudah seharusnya aku melakukan ini. Kamu kerja susah payah di luar. Wanita nggak tahu diri ini malah selingkuh. Aku tentu harus memberinya pelajaran!"Hanya aku yang tahu bahwa nada bicara Axel yang datar ini adalah ketenangan sebelum badai. Rita malah tidak menyadari kejanggalan apa pun. Dia malah membantu putrinya berbicara."Kakakmu yang kirim video ini kepadaku. Dia orang pertama yang tahu wanita ini selingkuh. Kamu harus berterima kasih padanya nanti. Kamu harus menyuruh kakak iparmu kembali ke p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 6

    Aku awalnya telah memutuskan untuk menerima Axel demi anak kami. Alhasil, anak kami malah tiada. Bukankah ini adalah petunjuk bahwa Tuhan tidak setuju dengan keputusanku?Axel memelukku dengan erat dan berkata, "Milea, kamu istriku. Aku sudah bilang nggak bakal melepaskanmu untuk selamanya."Aku menyahut dengan nada datar, "Tapi, kamu janji nggak bakal membuatku terluka ataupun sedih. Nyatanya, luka terbesar yang kuderita berasal darimu."Axel sontak termangu. "Ini cuma kecelakaan. Aku jamin hal seperti ini nggak bakal terulang lagi.""Nggak ada orang yang bisa memprediksi masa depan." Aku mendongak menatapnya. "Tahun itu, aku menolongmu saat kamu tenggelam. Tapi, kamu malah terus menggangguku. Kamu menabrak pacarku dan mengancamku dengan menggunakan nyawa orang tuaku.""Setelah kita menikah, kamu menjadi makin terobsesi. Kamu nggak mengizinkanku mengobrol dengan lawan jenis, bahkan menanam cip di tubuhku. Karena kamu, aku nggak punya teman ataupun keluarga. Aku sebatang kara. Aku sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 7

    Setelah mendengar suaranya, aku baru sadar bahwa wanita itu adalah kakak Axel yang diusirnya hari itu, Jean. Dia juga yang mengirim video editan itu kepada Rita. Dia memfitnahku berselingkuh. Axel benar-benar membalaskan dendamku.Axel sama sekali tidak memedulikan mereka. Dia hanya menatapku dengan tatapan lembut dan bertanya, "Apa kamu ingin membalaskan dendam anakmu dengan tangan sendiri?"Aku menatapnya dengan heran. Axel melambaikan tangan untuk menyuruh pengawalnya mengambilkan tongkat panjang. "Sekarang nyawa mereka ada di tanganmu."Aku menghampiri Rita dengan memegang tongkat itu. Tatapan Rita dipenuhi ketakutan. Dia membujuk, "Milea, Ibu tahu kamu sangat baik. Kamu yang paling baik."Aku sontak memukul kakinya. "Kebaikanku bukan untuk sembarang orang."Rita berteriak kesakitan. Dia lantas berlutut dan memohon, "Ibu benaran khilaf. Ibu kira kamu mengandung anak pria lain. Tolong ampuni Ibu untuk kali ini saja."Aku lanjut memukul tanpa henti. Kemudian, aku berteriak, "Aku sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 8

    Kini, mereka baru sadar. Bukan Axel berubah, tetapi dia pintar bersandiwara. Ini karena istrinya tidak menyukai pria yang kasar. Setelah memahami ini, orang-orang memohon kepadaku, "Milea, kami ditipu Rita.""Dia menangis di hadapan kami, mengatakan kamu menindasnya dengan kejam. Sebagai teman lamanya, kami nggak mungkin menolak permintaannya.""Milea, aku nggak bersalah. Kemarin aku sama sekali nggak menyentuhmu. Aku cuma ikut-ikutan. Tolong lepaskan aku.""Ya, tolong jangan bersikap perhitungan dengan wanita tua seperti kami!"Satu per satu memohon sambil berlinang air mata. Penampilan mereka terlihat sangat menyedihkan. Namun, kemarin aku juga memohon pada mereka. Tidak ada yang berniat melepaskanku. Lantas, kenapa aku harus melepaskan mereka?Aku sontak memukul mereka dengan tongkat untuk melampiaskan amarahku. Setelah lelah, aku pun berdiri di tempatku dengan napas terengah-engah.Sebuah tangan yang hangat meraih tanganku dan mengambil tongkat itu. "Kalau sudah puas, kita pergi sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 1

    Ketika melihat dua garis merah pada tespek, aku sontak merenung. Aku dan Axel telah berhubungan sekitar 10 tahun.Sekarang kami sudah punya anak. Sebaiknya aku menerima kenyataan ini. Sekalipun dia adalah seekor anjing gila, setidaknya aku yang memegang tali pada lehernya.Setelah memikirkan semua ini, aku memotret tespek itu dan mengirimkannya kepada Axel yang sedang dinas di luar kota.Sesaat kemudian, aku tiba-tiba mendengar keributan di lantai bawah. Aku memandang dari jendela. Ternyata ibu mertua yang sudah lama tidak kujumpai membawa beberapa temannya yang sudah beruban datang kemari.Ibu mertuaku berjalan sambil memaki, "Keluargaku benar-benar sial! Kalau bukan karena dia terlalu kelewatan, mana mungkin aku menyebarkan aib keluarga! Hari ini, aku akan mencabik-cabik jalang yang selingkuh itu!"Aku tidak tertarik. Setelah menikah, ibu mertuaku ini terus merasa aku merebut putranya. Dia terus menyindirku, alhasil jarinya dipatahkan oleh Axel. Dia juga diusir dari rumah. Itu sebabn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 2

    Setelah menikah, Axel menanamkan cip di tubuhku untuk mengetahui lokasiku. Jadi, Axel akan tahu jika aku bersama pria lain. Namun, ibu mertuaku malah memfitnahku berselingkuh. Konyol sekali!Aku mengira ucapanku ini bisa memperingatkan ibu mertuaku. Siapa sangka, dia malah menamparku lagi. "Hentikan sandiwaramu ini! Kamu seharusnya jadi pemain sinetron saja! Kalau aku berani datang, berarti aku punya bukti kuat!"Ibu mertuaku mengeluarkan ponselnya dan mengklik sebuah video. Di dalam video itu, seorang wanita berpakaian seksi sedang berciuman panas dengan seorang pria. Kemudian, wanita itu ditindih oleh pria itu.Yang paling mengejutkan adalah wajah wanita di video itu punya wajah yang sama denganku. Teman-teman mertuaku mulai menghinaku."Dasar nggak tahu malu! Di zaman dulu, wanita yang nggak bisa menjaga kesuciannya seperti kamu bakal ditenggelamkan!""Kalau kamu menantuku, aku pasti sudah menghajarmu sampai mati!""Zaman memang sudah berubah. Kamu terlihat seperti wanita baik-baik,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 8

    Kini, mereka baru sadar. Bukan Axel berubah, tetapi dia pintar bersandiwara. Ini karena istrinya tidak menyukai pria yang kasar. Setelah memahami ini, orang-orang memohon kepadaku, "Milea, kami ditipu Rita.""Dia menangis di hadapan kami, mengatakan kamu menindasnya dengan kejam. Sebagai teman lamanya, kami nggak mungkin menolak permintaannya.""Milea, aku nggak bersalah. Kemarin aku sama sekali nggak menyentuhmu. Aku cuma ikut-ikutan. Tolong lepaskan aku.""Ya, tolong jangan bersikap perhitungan dengan wanita tua seperti kami!"Satu per satu memohon sambil berlinang air mata. Penampilan mereka terlihat sangat menyedihkan. Namun, kemarin aku juga memohon pada mereka. Tidak ada yang berniat melepaskanku. Lantas, kenapa aku harus melepaskan mereka?Aku sontak memukul mereka dengan tongkat untuk melampiaskan amarahku. Setelah lelah, aku pun berdiri di tempatku dengan napas terengah-engah.Sebuah tangan yang hangat meraih tanganku dan mengambil tongkat itu. "Kalau sudah puas, kita pergi sa

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 7

    Setelah mendengar suaranya, aku baru sadar bahwa wanita itu adalah kakak Axel yang diusirnya hari itu, Jean. Dia juga yang mengirim video editan itu kepada Rita. Dia memfitnahku berselingkuh. Axel benar-benar membalaskan dendamku.Axel sama sekali tidak memedulikan mereka. Dia hanya menatapku dengan tatapan lembut dan bertanya, "Apa kamu ingin membalaskan dendam anakmu dengan tangan sendiri?"Aku menatapnya dengan heran. Axel melambaikan tangan untuk menyuruh pengawalnya mengambilkan tongkat panjang. "Sekarang nyawa mereka ada di tanganmu."Aku menghampiri Rita dengan memegang tongkat itu. Tatapan Rita dipenuhi ketakutan. Dia membujuk, "Milea, Ibu tahu kamu sangat baik. Kamu yang paling baik."Aku sontak memukul kakinya. "Kebaikanku bukan untuk sembarang orang."Rita berteriak kesakitan. Dia lantas berlutut dan memohon, "Ibu benaran khilaf. Ibu kira kamu mengandung anak pria lain. Tolong ampuni Ibu untuk kali ini saja."Aku lanjut memukul tanpa henti. Kemudian, aku berteriak, "Aku sud

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 6

    Aku awalnya telah memutuskan untuk menerima Axel demi anak kami. Alhasil, anak kami malah tiada. Bukankah ini adalah petunjuk bahwa Tuhan tidak setuju dengan keputusanku?Axel memelukku dengan erat dan berkata, "Milea, kamu istriku. Aku sudah bilang nggak bakal melepaskanmu untuk selamanya."Aku menyahut dengan nada datar, "Tapi, kamu janji nggak bakal membuatku terluka ataupun sedih. Nyatanya, luka terbesar yang kuderita berasal darimu."Axel sontak termangu. "Ini cuma kecelakaan. Aku jamin hal seperti ini nggak bakal terulang lagi.""Nggak ada orang yang bisa memprediksi masa depan." Aku mendongak menatapnya. "Tahun itu, aku menolongmu saat kamu tenggelam. Tapi, kamu malah terus menggangguku. Kamu menabrak pacarku dan mengancamku dengan menggunakan nyawa orang tuaku.""Setelah kita menikah, kamu menjadi makin terobsesi. Kamu nggak mengizinkanku mengobrol dengan lawan jenis, bahkan menanam cip di tubuhku. Karena kamu, aku nggak punya teman ataupun keluarga. Aku sebatang kara. Aku sang

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 5

    Axel menggendongku dengan tangan gemetaran. Suaranya juga bergetar saat bertanya, "Milea ... apa yang terjadi?"Sebelum aku menjelaskan, Rita menunjukkan video di ponselnya dan berkata, "Axel! Istrimu ini selingkuh dan mengandung anak pria lain! Ini buktinya!"Axel memelukku dengan erat. Dia menoleh dan bertanya kepada Rita dengan tenang, "Kamu yang melakukan semua ini?"Ketika melihat putranya tidak marah, ibu mertuaku mengira Axel percaya padanya. Dia buru-buru menyahut, "Sebagai ibumu, sudah seharusnya aku melakukan ini. Kamu kerja susah payah di luar. Wanita nggak tahu diri ini malah selingkuh. Aku tentu harus memberinya pelajaran!"Hanya aku yang tahu bahwa nada bicara Axel yang datar ini adalah ketenangan sebelum badai. Rita malah tidak menyadari kejanggalan apa pun. Dia malah membantu putrinya berbicara."Kakakmu yang kirim video ini kepadaku. Dia orang pertama yang tahu wanita ini selingkuh. Kamu harus berterima kasih padanya nanti. Kamu harus menyuruh kakak iparmu kembali ke p

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 4

    Demi anak di perutku, aku mengalah dan memohon kepada Rita, "Ibu, ini cucumu. Tolong jangan sakiti dia ...."Ini pertama kalinya aku memanggilnya ibu sejak menikah. Semua ini supaya dia melepaskan anakku.Rita berkata, "Wanita murahan sepertimu sebaiknya nggak memanggilku ibu. Apa salah putraku? Kamu sampai tega berselingkuh darinya dan hamil anak pria lain!""Aku nggak selingkuh! Video itu editan!" Aku menggeleng.Rita meludahiku. "Cih! Jangan mengelabuiku! Nggak ada editan senyata ini! Lagi pula, video ini dari putriku! Dia nggak mungkin bohong!"Aku teringat pada Axel yang mengusir kakaknya karena keponakannya mengganggu tidur siangku. Bahkan, demi putus hubungan dengan mereka, Axel memecat kakak iparnya dari perusahaan."Kak Jean pasti melakukan ini untuk balas dendam. Dia sengaja mengedit video itu ...." Sebelum aku sempat menyelesaikan ucapanku, ibu mertuaku menendangku lagi."Wanita sialan! Kamu bukan cuma selingkuh dari putraku, tapi juga memfitnah putriku! Sejak kamu masuk ke

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 3

    Ibu mertuaku sontak menginjak pahaku dengan kuat. Rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhku membuatku tak kuasa berteriak kesakitan.Ibu mertuaku memaki, "Dasar jalang! Wanita murahan sepertimu hanya pintar berpura-pura lemah! Aku cuma menginjakmu dengan ringan. Ngapain kamu teriak sekuat ini? Kamu teriak untuk siapa dengar?"Aku menatapnya dengan dingin. "Rita, kamu pasti akan menyesali tindakanmu hari ini.""Kamu masih berani melawanku? Hari ini, aku akan mengajarimu cara menjadi menantu yang baik!" pekiknya.Sejak hari pertama aku menjadi istri Axel, ibu mertuaku memang ingin mengajariku banyak hal. Dia menuliskan daftar pekerjaan yang sangat banyak, termasuk mencuci kaki dan mencuci pakaian dalamnya.Dengar-dengar, nenek Axel juga melakukan hal yang sama dulu. Makanya, ibu mertuaku ingin aku merasakan penderitaannya pada tahun itu. Sejak zaman dulu, hanya wanita yang paling tahu cara menyiksa sesama wanita.Namun, dia lupa bahwa aku punya suami yang mengidap sindrom XYY. Sebelum

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 2

    Setelah menikah, Axel menanamkan cip di tubuhku untuk mengetahui lokasiku. Jadi, Axel akan tahu jika aku bersama pria lain. Namun, ibu mertuaku malah memfitnahku berselingkuh. Konyol sekali!Aku mengira ucapanku ini bisa memperingatkan ibu mertuaku. Siapa sangka, dia malah menamparku lagi. "Hentikan sandiwaramu ini! Kamu seharusnya jadi pemain sinetron saja! Kalau aku berani datang, berarti aku punya bukti kuat!"Ibu mertuaku mengeluarkan ponselnya dan mengklik sebuah video. Di dalam video itu, seorang wanita berpakaian seksi sedang berciuman panas dengan seorang pria. Kemudian, wanita itu ditindih oleh pria itu.Yang paling mengejutkan adalah wajah wanita di video itu punya wajah yang sama denganku. Teman-teman mertuaku mulai menghinaku."Dasar nggak tahu malu! Di zaman dulu, wanita yang nggak bisa menjaga kesuciannya seperti kamu bakal ditenggelamkan!""Kalau kamu menantuku, aku pasti sudah menghajarmu sampai mati!""Zaman memang sudah berubah. Kamu terlihat seperti wanita baik-baik,

  • Dimanja Suami Psikopat   Bab 1

    Ketika melihat dua garis merah pada tespek, aku sontak merenung. Aku dan Axel telah berhubungan sekitar 10 tahun.Sekarang kami sudah punya anak. Sebaiknya aku menerima kenyataan ini. Sekalipun dia adalah seekor anjing gila, setidaknya aku yang memegang tali pada lehernya.Setelah memikirkan semua ini, aku memotret tespek itu dan mengirimkannya kepada Axel yang sedang dinas di luar kota.Sesaat kemudian, aku tiba-tiba mendengar keributan di lantai bawah. Aku memandang dari jendela. Ternyata ibu mertua yang sudah lama tidak kujumpai membawa beberapa temannya yang sudah beruban datang kemari.Ibu mertuaku berjalan sambil memaki, "Keluargaku benar-benar sial! Kalau bukan karena dia terlalu kelewatan, mana mungkin aku menyebarkan aib keluarga! Hari ini, aku akan mencabik-cabik jalang yang selingkuh itu!"Aku tidak tertarik. Setelah menikah, ibu mertuaku ini terus merasa aku merebut putranya. Dia terus menyindirku, alhasil jarinya dipatahkan oleh Axel. Dia juga diusir dari rumah. Itu sebabn

DMCA.com Protection Status