Share

Bab 29

Penulis: Farzan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 17:24:06
"Oke!" Anggota Keluarga Prasetya segera berdiri dan mengangkat gelas untuk bersulang kepada George. Hanya Lufi yang tetap duduk dan tidak bergerak, seperti orang asing di tengah kerumunan.

"Lufi, kenapa kamu nggak berdiri dan bersulang untuk George?" Marina memarahinya dengan nada tajam. Lufi melirik George dengan pandangan tenang. "Bersulang untuk dia? Memangnya dia pantas?"

Faktanya, kerja sama Farmasi Hanny dengan Keluarga Hardian adalah hasil usaha Lufi. Namun, George justru mengambil semua kredit untuk dirinya sendiri. Menggelikan sekali.

Brak!

Marina langsung memukul meja dengan keras. "Dasar nggak tahu diri! George adalah penyelamat keluarga kita. Kamu berani nggak menghormatinya?"

"Sudahlah, Bibi," George buru-buru menyela, "Ini salahku. Aku yang nggak sengaja memecahkan anggur milik Lufi. Dia pasti kesal, aku bisa memahaminya."

George berbicara dengan nada penuh pengertian, tetapi jelas menyindir bahwa Lufi adalah orang yang mudah sakit hati dan pendendam.

"Hah, cuma dua botol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 30

    "Hanny, benar kata George. Seharusnya keluarga kita sendiri dulu yang kaya," kata Aziz sambil tertawa."Keluarkan saham secara pribadi saja, biar kami yang beli dulu!" seru salah satu kerabat lainnya, dengan nada penuh antusiasme.....Kerabat Hanny terlihat sangat bersemangat, semua ingin membeli lebih banyak saham Farmasi Hanny.Hanny mengangguk. "Bisa juga begitu. Toh, ini juga untuk ngumpulkan dana dan sekaligus buat keluarga kita ikut meraih keuntungan. Kenapa nggak?""Berapa banyak kekurangan dana yang kamu butuhkan?" tanya George."Sekitar 2,4 triliun," jawab Hanny."Dua koma empat triliun?!" Semua anggota Keluarga Prasetya terkejut mendengar jumlahnya. Mereka rata-rata hanya memiliki kekayaan beberapa miliar, mana mungkin bisa mengumpulkan uang sebanyak itu?George juga tertegun sejenak. Dia tahu angka ini adalah nominal yang besar. Bahkan jika seluruh tabungannya dikumpulkan, dia hanya memiliki sekitar 200 miliar.Namun, dengan prospek Farmasi Hanny yang diperkirakan meningkat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 31

    Pernyataan Lufi terasa seperti menentang suasana di ruangan itu, membuat atmosfer yang sebelumnya penuh semangat tiba-tiba menjadi kaku. Semua tatapan penuh ketidaksenangan kini tertuju padanya.Marina menjadi yang pertama berbicara. "Lufi, apa maksudmu? Semua orang lagi berusaha keras mengumpulkan uang untuk Hanny. Kakek bahkan rela mengeluarkan semua tabungannya, tapi kamu? Nggak mengeluarkan sepeser pun, malah bicara seenaknya!""Tabungan terakhir?" Lufi mengerutkan kening. Apa Marina sedang secara tidak langsung mendoakan Felix untuk segera meninggal?Marina benar-benar tidak tahu sopan santun. Sebelumnya, ketika Farmasi Hanny belum sukses, keluarga mereka sepenuhnya bergantung pada Felix. Saat itu, setiap kata Felix adalah perintah yang tak terbantahkan."Ucapan Marina memang kasar, tapi ada benarnya," kata Ethan dengan nada kesal. "Lufi, jangan seperti orang yang nggak bisa menerima kenyataan. Kalau kamu nggak punya uang untuk diinvestasikan, tutup mulutmu saja!""Perusahaan Hann

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 32

    "Ah ... apa yang kamu lakukan?"Rensia terkejut, wajahnya langsung berubah panik, sambil berusaha melawan. Namun, kekuatannya jelas tidak sebanding dengan Lufi."Aku cuma memenuhi keinginanmu," jawab Lufi santai.Padahal dia sama sekali tidak pernah melakukan apa pun dengannya, tapi Rensia terus mengatakan sebaliknya. Jadi, Lufi memutuskan untuk "mewujudkan" ucapannya."Hentikan! Aku nggak ngomong lagi, oke?" Rensia akhirnya menyerah, terutama karena Lufi kelihatan benar-benar serius. Bahkan celana jeans-nya hampir melorot.Lufi akhirnya melepaskan Rensia, lalu duduk kembali sambil tersenyum tipis.Rensia hanya bisa melotot dan wajahnya memerah. Dalam hati, dia berpikir, "Orang ini, jelas-jelas sudah ngelakuin tapi masih nggak mau ngaku."Setelah merapikan bajunya, dengan wajah yang masih kemerahan, Rensia berkata, "Lufi, kalau kita mau ngelawan Tomy, pertama-tama kita harus selesaikan masalah di dalam keluarga dulu.""Maksudmu ... Winardi?" Lufi menyipitkan matanya, langsung teringat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 33

    "Tapi kamu nggak merasa tindakan ini terlalu berisiko?""Karena aku punya kamu.""Kamu terlalu memandang tinggi aku," jawab Lufi dengan nada datar."Aku selalu percaya pada penilaianku," Rensia menimpali dengan senyum penuh keyakinan.Seharusnya pada momen ini, Lufi langsung setuju untuk membantu. Bagaimanapun, Rensia sudah meninggikan posisinya. Sulit bagi seorang pria untuk menolak hal seperti itu.Namun, Lufi justru berkata dengan tegas, "Aku nggak ikut. Kamu urus sendiri saja."Rensia menggigit bibirnya, kesal. "Kenapa kamu begitu? Bukannya kamu sudah bilang mau bantu aku?""Orang bijak nggak akan cari masalah di tempat berbahaya," jawab Lufi dengan santai."Kalau semuanya selesai, kukasih kamu akar ginseng berusia seribu tahun," Rensia akhirnya mengeluarkan penawaran andalannya.Mata Lufi langsung berbinar. "Oke!"Rensia mendengus kesal, dadanya naik-turun karena emosi. Pria di depannya ini benar-benar tidak pernah bertindak kecuali ada keuntungan.Padahal dia sudah datang sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 34

    "Tolong! Mmhh ...." Hanny baru sempat berteriak sekali sebelum mulutnya langsung ditutup rapat oleh salah satu pria berbaju hitam itu.Pria-pria tersebut jelas bukan orang sembarangan. Gerakan mereka cepat dan terlatih, hanya membutuhkan beberapa detik untuk menyeret Hanny masuk ke mobil setelah turun dari mobilnya."Apa-apaan ini? Lepasin Hanny, atau aku lapor polisi!" Amanda berteriak sambil mencoba mendekat, tetapi salah satu pria berbaju hitam itu mendorongnya hingga terjatuh."Jangan khawatir. Pak Winardi cuma ingin mengundang Bu Hanny sebagai tamu," ujar salah satu pria itu dengan nada dingin. Setelah itu, mereka masuk ke mobil dan langsung pergi meninggalkan Amanda yang kebingungan."Hanny! Hanny!" teriak Amanda panik. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon polisi.Namun, begitu menyebut nama Winardi, suara di telepon langsung terdengar gemetar. "Kami akan mencatat laporan Anda. Silakan tunggu kabar selanjutnya," ujar operator polisi, yang terdengar tidak ingin terlibat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 35

    Tak lama kemudian, gaun Hanny sudah robek, memperlihatkan sepasang kaki panjang yang putih bersih dan memancarkan pesona yang luar biasa.Winardi yang darahnya sudah mendidih, merasakan urat di dahinya mulai menonjol. Saat dia hendak melangkah lebih jauh, suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar."Astaga! Apa pun itu, tunggu sebentar! Nggak tahu kalau aku lagi sibuk?" serunya dengan nada dingin."Tuan Winardi, Nona Rensia sudah setuju untuk datang ke jamuan malam ini," jawab suara dari luar pintu. Suara itu adalah suara Bobby, kepala pelayan yang sangat setia kepadanya."Apa?"Tubuh Winardi langsung menegang dan gerakannya pun terhenti. Api di dalam dirinya seketika padam. Kegagalan di Paviliun Selestial telah membuat posisi Winardi terpojok. Amran sudah mulai mengambil langkah untuk menjatuhkannya.Pilihan yang tersisa baginya hanyalah taruhan terakhir: menyingkirkan Rensia dan mencoba membalikkan keadaan.Seperti kudeta dalam istana, permainan ini penuh dengan intrik. Winardi tahu, si

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 36

    George menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia langsung melihat Marina yang tampak cemas berdiri di tepi jalan."George!" Marina langsung menghampirinya."Apa yang terjadi? Di mana Hanny?" tanya George dengan nada panik.Marina menjelaskan semuanya dengan cepat dan menambahkan, "Hanny sudah dibawa pergi sekitar setengah jam yang lalu. Aku nggak tahu gimana kondisinya sekarang. Siapa sebenarnya Tuan Winardi itu?"Tuan Winardi?George yang sering bersosialisasi di kalangan elite Kota Yunan, tentu saja pernah mendengar nama besar Winardi. Dia adalah tokoh penting di Keluarga Hardian, paman kandung Rensia. Namun, George benar-benar bingung kenapa orang sekelas Winardi harus berseteru dengan Hanny."Aku juga nggak paham," gumam George dengan kening berkerut."George, kamu harus cari cara! Hanny nggak boleh kenapa-kenapa," desak Marina dengan nada penuh kekhawatiran.George mengangguk ragu, lalu berkata, "Baik, aku coba telepon dulu."Dia menelepon beberapa orang, tetapi kebanyakan da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 37

    Winardi sempat tercengang. Bukankah biasanya serangan dimulai setelah minum beberapa ronde dan makan beberapa hidangan? Kenapa ini malah baru masuk langsung membalik meja? Lufi ini memang tidak bisa ditebak!"Lufi, maksud kamu apa? Aku ini berniat baik mengundang Rensia untuk makan malam, tapi kamu ...."Winardi belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika Lufi melemparkan sesuatu dengan cepat. Kilatan putih melesat melewati tirai yang tergantung di tengah ruangan."Aaaahhh!"Jeritan menyakitkan terdengar, disusul tubuh seorang pria berbaju hitam yang terjatuh sambil memegang lehernya. Kilatan putih itu ternyata adalah pecahan piring yang tertancap di pembuluh nadi leher pria tersebut sehingga mengalirkan darah segar ke lantai.Klang!Pisau baja yang sebelumnya dipegang pria itu jatuh ke lantai dengan suara nyaring."Paman, jadi ini maksudmu? Mengundangku makan malam sambil menyembunyikan orang-orang bersenjata?" tanya Rensia dengan nada terkejut sambil menunjuk pisau yang tergeletak d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 50

    Jika sampai pada momen krusial esensi iblis dalam tubuhnya meledak, jimat-jimat ini bisa sangat berguna. Ini sudah hari ketujuh sejak Amran pergi. Malam itu, Rensia tiba-tiba menelepon.Kalimat pertama yang dia ucapkan langsung membuat Lufi bersemangat. "Lufi, batu es sudah ditemukan.""Baik, aku akan segera ke sana.""Kakak, sekarang sudah jam 11 malam. Batu itu ada di tangan seorang tokoh besar di Kota Yunan. Besok aku akan membawamu untuk bertemu dengannya."Lufi hanya bisa mengangguk. "Baiklah.""Besok adalah pembukaan pabrik baru hasil kerja sama Keluarga Hardian dan Farmasi Hanny. Aku harus hadir. Kamu temani aku ke acara itu dulu, lalu kita pergi temui tokoh besar itu," kata Rensia."Nggak masalah."Nada bicara Rensia tiba-tiba berubah menjadi manja. "Seminggu nggak ketemu, apa kamu merindukanku? Kalau kamu ... rindu, kamu boleh datang temui aku sekarang juga. Aku sudah bersih-bersih, loh ...."Lufi langsung menutup telepon. Saat ini, dia hanya memikirkan batu es dan ingin seger

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 49

    Lima puluh batang rumput hati es yang masih hidup!Lufi bisa menanamnya. Tiba waktunya nanti, tanaman itu akan menghasilkan lebih banyak rumput hati es yang sepenuhnya akan memenuhi kebutuhan awalnya dalam kultivasi.Rumput hati es memiliki kecepatan reproduksi yang sangat cepat!Namun, ramuan spiritual ini memiliki persyaratan pertumbuhan yang sangat ketat. Faktor seperti iklim, tanah, sinar matahari, dan energi spiritual harus terpenuhi semuanya."Aku nggak bisa tanam rumput hati es. Apa kamu punya cara?" tanya Amran.Lufi memang punya cara. Untuk memelihara rumput hati es, dia hanya perlu mengatur formasi dengan atribut es di ladang obat. Namun, dia tidak memiliki ladang obat, juga tidak memiliki bahan untuk membuat formasi itu."Soal ladang obat, biar aku yang urus. Farmasi Kejora di bawah naungan Keluarga Hardian punya memiliki 10 ribu hektar ladang obat di Kota Yunan. Kuberi satu petak untuk menanam rumput hati es, tetapi urusan formasi biar kamu yang selesaikan," kata Amran."Ba

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 48

    "Aku nggak tertarik sama persaingan keluarga kalian. Satu-satunya hal yang aku penasaran adalah, kenapa kamu memilih Rensia?"Dengan menyuruhnya untuk membantu Rensia, niat Amran sudah sangat jela. Dia ingin menjadikan Rensia sebagai pewaris Keluarga Hardian."Yang mampu naik, yang lemah turun. Tentu saja karena kemampuan Rensia secara keseluruhan lebih unggul dibandingkan anggota Keluarga Hardian lainnya, jadi aku memilih dia," jawab Amran."Tapi dia seorang perempuan.""Lalu apa masalahnya? Anak yang dia lahirkan tetap darah Keluarga Hardian. Tentu saja dia nggak bisa menikah ke luar. Pria yang menjadi pasangannya hanya bisa menikah masuk ke Keluarga Hardian dan anak-anak mereka harus bermarga Hardian!" kata Amran dengan tegas.Lufi mengangguk. Hal ini memang tidak lazim, tetapi perempuan yang memimpin keluarga bukanlah sesuatu yang mustahil."Jadi, aku datang ke sini untuk berbicara denganmu tentang kemungkinan menjadi menantu Keluarga Hardian," kata Amran tiba-tiba dengan nada seri

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 47

    Bak naga yang mengamuk, gelombang demi gelombang energi hitam bergolak dalam tubuh Lufi. Penampilannya sangat mengerikan. Seluruh tubuhnya memerah, otot-ototnya menggembung hingga tampak seperti ular-ular kecil yang meliuk-liuk di permukaan kulitnya.Esensi iblis di dalam tubuh Lufi meledak! Energi ini sangat menakutkan. Bahkan di dunia kultivasi sekalipun, hal ini adalah sebuah masalah besar.Jika masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah, dunia iblis sudah pasti akan menghancurkan jalan kebenaran sedari dulu! Hal ini disebabkan karena metode kultivasi jalur iblis jauh lebih cepat dibandingkan jalan kebenaran.Metode kultivasi jalan kebenaran memiliki berbagai variasi, tetapi pada dasarnya sama: menghirup dan mengembuskan energi spiritual dari langit dan bumi. Cara ini sangat lambat dan membutuhkan akumulasi bertahun-tahun, tetapi stabil dan minim risiko.Sebaliknya, metode kultivasi jalan iblis seperti yang dilakukan Lufi, memanfaatkan liontin berbentuk naga untuk menyerap emosi neg

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 46

    Setelah dia berhasil mendapatkan kendali penuh dan menjadi pemegang saham terbesar di Farmasi Hanny, George berencana menunjukkan sisi terburuknya kepada Hanny.Namun, untuk saat ini .... George sangat ingin memaksakan kehendaknya pada Hanny, tetapi dia harus menahan diri."Hanny, maafkan aku, tadi aku terlalu terburu-buru," kata George dengan wajah yang sudah dibersihkan. Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah memasang senyum ramah."Yang seharusnya minta maaf adalah aku. Malam ini, kamu yang menyelamatkanku," kata Hanny dengan tulus. Dia masih merasa berterima kasih pada George."Haha, Hanny, kamu terlalu sungkan. Asalkan bisa membantumu, itu sudah cukup membahagiakan bagiku," ujar George dengan wajah penuh ketulusan."Aku sudah bicara sama ayahku. Aku ingin bergabung di Farmasi Hanny untuk membantumu dan ayahku sudah menyetujuinya.""Apa?"Hanny terkejut. George adalah lulusan universitas ternama dan juga direktur eksekutif Grup Angkasa. Dia adalah bakat yang sangat langka."Memb

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 45

    Mata George langsung membelalak lebar dan hatinya dipenuhi kegembiraan luar biasa. Amanda juga merasa sangat senang. Sebagai orang dewasa, mereka tentu tahu apa artinya "tidak pulang ke rumah dan pergi ke hotel".Meskipun Hanny belakangan ini sering terlihat bersama George, dia selalu menjaga jarak dengannya. George bahkan belum pernah menggenggam tangannya sekali pun.Awalnya, George berniat menunggu sampai dia sepenuhnya mengendalikan Farmasi Hanny, lalu menunjukkan sifat aslinya untuk memaksakan kehendaknya pada Hanny. Namun, kejadian malam ini benar-benar mengejutkannya. Hanny ternyata setuju untuk pergi ke hotel bersamanya.Bagi George, ini seperti hadiah dari surga.Amanda juga sangat senang. Dia berharap Hanny dan George bisa bersama. Karena dengan latar belakang George, dia pasti bisa menjadi pendukung besar bagi Hanny."Perlu aku siapkan sesuatu untuk kalian?" tanya Amanda dengan nada menggoda demi membantu hubungan mereka."Tidak perlu, di kamar hotel sudah ada," jawab George

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 44

    Awalnya, Rensia berpikir bahwa dia bisa memanfaatkan Lufi atau membuat Lufi patuh dengan mengandalkan kecantikan dan kecerdasannya. Namun, kini dia menyadari betapa salahnya pemikiran itu.Lufi adalah seseorang yang berkepribadian dingin dan berwibawa seperti dewa. Tidak bisa dipermainkan dan tidak bisa dihina!....George dan Amanda telah menunggu di dekat vila selama lebih dari satu jam.Mereka melihat beberapa mobil masuk ke dalam vila, bahkan ada beberapa truk besar dan mobil tangki air, lalu menyaksikan mobil-mobil itu keluar kembali dari vila.Di udara, sepertinya ada aroma darah yang samar-samar tercium.George merasa sangat curiga, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di vila Winardi. Dia mencoba menelepon beberapa temannya untuk mencari tahu, tetapi tidak ada yang tahu apa pun.Setelah area sekitar tidak lagi dalam penjagaan ketat, George akhirnya berani mendekat. Namun, di pintu masuk vila masih ada dua pria berbaju hitam yang berjaga. Dua orang itu jelas adalah orang-orang

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 43

    "Mm ... mm ...."Rensia berusaha meronta beberapa kali. Namun, menyadari bahwa usahanya sama sekali tidak berhasil, akhirnya dia menyerah untuk melawan. Tatapan matanya penuh dengan rasa penghinaan dan keluhan saat dia memandang Lufi.Seorang putri Keluarga Hardian, ratu bisnis yang mendominasi pasar, kini malah ....Sementara itu, Hanny yang bersembunyi di dalam lemari, tubuhnya benar-benar kaku. Kedua orang itu melakukan hal seperti itu tepat di depan matanya. Dia melihatnya dengan sangat jelas. Hanny benar-benar tidak menyangka, Lufi ternyata seperti ini.Namun, saat dipikirkan lebih jauh, bukankah mereka sudah bercerai? Jadi, kalau Lufi bermesraan dengan wanita lain, seharusnya itu tidak masalah, bukan?Hanya saja, Hanny merasa sakit hati hingga sulit bernapas .... Dia terbiasa melihat Lufi selalu berada di sisinya, bahkan ketika dia terus-menerus menyakitinya, Lufi tetap tidak pernah pergi.Bahkan setelah mereka bercerai, Hanny masih berharap Lufi akan tetap ada di sisinya. Namun

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 42

    Butuh waktu hampir satu jam bagi George dan Amanda untuk tiba di Vila Lakeside.Seharusnya perjalanan itu hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, tetapi George sengaja memperlambat langkah mereka dan membuat perjalanan memakan waktu lebih lama.Sepanjang perjalanan, George sudah berpikir matang. Winardi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Hanny. Alasan Winardi mengirim orang untuk membawa Hanny pasti ada hubungannya dengan kecantikannya yang luar biasa.Belakangan ini, Hanny sering berhubungan dengan Keluarga Hardian dalam urusan kerja sama, mungkin tanpa sengaja dia menarik perhatian Winardi. Kemungkinan besar ini adalah penyebabnya.Oleh karena itu, George sengaja memperlambat laju mereka. Dia ingin memastikan bahwa jika Winardi memang sedang menikmati Hanny, mereka tidak akan mengganggunya. Jika mereka datang terlalu awal dan mengganggu suasana hati Winardi, George sendiri yang akan menanggung akibatnya.Namun, jika dia menunggu sampai Winardi selesai, lalu datang untuk membawa

DMCA.com Protection Status