Di ruangan Wayne Chad, Zavy menceritakan apa saja perlakuan Ryan dan security tadi. Mungkin sekitar sepuluh menit dia bicara. Zavy tidak mau berbicara ke topik utama sebelum Wayne Chad melakukan tindakan terhadap dua orang itu.Tidak menunggu waktu yang lama, saat itu juga Wayne Chad secara langsung keluar lagi dari ruangannya dan menemui dua orang itu lagi. Tanpa basi-basi, Wayne Chad memecat mereka secara tidak hormat.Ketika Ryan mau memberikan protes, tetap tidak bisa, meskipun dia menjilat telapak sepatu Zavy sekalipun untuk meminta maaf, juga tetap tidak bisa. Ryan sangat terpukul dan rasanya ingin menangis tetapi dia juga tidak bisa mengubah keadaan yang ada.Tidak ada yang bisa Ryan lakukan, kecuali hanya bisa merepet di hadapan security tadi dan berkeinginan kuat memukulinya. Namun, si security tidak tinggal diam, dan andai saja tidak dipisahkan warga kantor, mereka pasti berkelahi di halaman parkir. Dan sesuai tadi apa kata Zavy, Ryan pulang pakai kendaraan umum.***Usai se
Tuan Chad rasanya ingin mencium kaki Zavy karena sangat merasa bersalah. Tapi, Zavy bukan tipe manusia yang haus akan kehormatan.“Tuan Zavy, aku tidak tahu kalau ternyata Vinna merupakan calon istri mu, Tuan. Keluarga Charlton bilang bahwa Vinna memang tidak punya kekasih apalagi calon suami. Aku tidak tahu. Maafkan aku.” Wayne Chad berkata dengan suara yang penuh akan penyesalan. Rasanya, tidak wajar seorang bos sampai berlaku seperti demikian.Meski begitu, Wayne Chad tetap salah walaupun sejatinya anggota Keluarga Charlton merupakan biang kerok sejati, seperti ibu dan kedua paman Vinna yang tak tahu diri. Vinna hanyalah korban dan jika saja mereka tak sejahat itu, Wayne Chad juga tidak bakal berlaku buruk teradap Vinna meskipun dia memang kepincut ingin menikahi atau menyetubuhi Vinna.Kali ini, Zavy masih memberikan toleransi kepada Wayne Chad, mengingat apalagi Wayne Chad sampai merendahkan dirinya seperti ini. “Baiklah, aku memaafkan kau, Tuan Chad. Lagi pula, kau belum menyentu
Ketika Wayne Chad terngiang-ngiang perkataan Russel dan Zavy, tiba-tiba saja suaranya sekarang malah melemah, sangat jauh berbeda dengan Wayne Chad seperti biasanya. Karena itulah Vinna sedikit mengernyitkan kening saat melihat ekspresi di wajah pria itu.“Baiklah akan aku jelaskan pada mu, Nona Charlton. Begini. Jangankan jangka waktu satu tahun, kami malah memberikan jangka waktu selama dua tahun, tidak bakal ada denda atau bunga tambahan. Cukup bayar tujuh juta itu saja.”“Apa syaratnya? Apa kau mau menyetubuhi aku?” seloroh Vinna menyeringai.“Tidak. Tidak. Aku bahkan tidak akan pernah menyentuh mu sama sekali, Nona.” Wayne Chad menggeleng keras, berusaha meyakinkan Vinna dengan suara tegas tapi lemah.“Jadi, apa syaratnya?”Vinna tahu seperti apa gelagat Wayne Chad. Dia adalah tipe pria rongsokan tapi kaya yang semaunya memilih-milih wanita sesukanya. Selama ini, Wayne Chad merupakan incaran bagi wanita jalang yang matre, tetapi sebaliknya, bagi wanita bersih seperti Vinna, Wayne
Siang hari itu di kediaman Ferdy yang bisa dianggap mewah......Ferdy membanggakan pemberian dari Russel kepada istri dan kedua adiknya. “Lihatlah. Aku membawa Bunga Gloriest, perhiasan mahal, dan uang satu koper sebanyak tiga juta dollar. Keluarga Charlton akan selamat dari jeratan masalah.”Melda, Shane, dan Edward terperangah.Setelah membekap mulutnya sendiri, Melda pun berkata dengan nada yang penuh keheranan. “Suamiku, apa kau tadi bertemu dengan Russel? Apa saja yang kau bicarakan padanya?”Shane nyaris terlonjak dari kursinya karena saking kagetnya. “Kakak, bagaimana caranya kau bisa mengambil hati Russel? Kau berhasil mendapatan enam juta dollar secara cuma-cuma?”Edward terbungkam dan tak mampu mengeluarkan kata-kata. Dia hanya menunggu apa yang bakal Ferdy jelaskan nanti.Ferdy menggagahkan diri kemudian menjawab, “Aku tidak akan bercerita panjang lebar kepada kalian semua. Pada intinya adalah Zavy memang layak menjadi suami Vinna, putri yang sangat kita banggakan.”Lalu, F
Melda, Shane, dan Edward terkejut melihat kehadiran Vinna. Bukankah Vinna seharusnya bersama Wayne Chad selama beberapa hari?Melda tidak bisa menahan rasa keterkejutannya. “Vinna, kenapa kau pulang? Apa kau ingin membuat keluarga kita hancur?”Dengan cukup tenang Vinna pun duduk bersama mereka, lalu menjawab dengan pelan. “Aku sudah berbuat apa yang aku bisa dan aku mau. Aku membawa kabar baik buat kalian.”Kendati begitu, ibu dan kedua pamannya tidak percaya kalau Vinna berhasil, karena sesuai kesepakatan, semestinya Vinna bersama Wayne Chad selama beberapa hari ke depan agar urusan utang bisa kelar.Shane mengerutkan kening. “Vinna, kau telah mengecewakan kami. Bagaimana bisa kau pulang begitu cepat? Apa yang telah kau lakukan bersama Tuan Chad?”“Keponakanku, apa kau tidak mematuhi apa kata kami? Kita tidak punya waktu.” Edward mendengus kecewa, ada kesal juga di hatinya ketika tahu bahwa Vinna telah melakukan kecerobohan.Satu-satunya orang yang tidak setuju atas ide gila itu adal
Rencana pernikahan antara dia dan Zavy memang awalnya ide darinya. Namun, Vinna ingin melakukan itu biar dia tidak bisa berhubungan dengan Wayne Chad, selebihnya biar semua problem yang sedang melanda Charlton bisa kelar. Pada intinya Vinna berpura-pura berhubungan dengan Zavy agar semua masalahnya teratasi, tidak lebih dari itu. Sejatinya dia memang menganggap Zavy adalah pria melarat dan menyedihkan.Meski begitu, dia tidak juga langsung menolak keinginan ayahnya karena ide menikah dengan Zavy adalah idenya sendiri. “Serius Ayah merestui hubungan antara aku dan Zavy?” Vinna menyampirkan anak rambutnya ke telinga, membuka telinganya lebar-lebar, memastikan jawaban apa yang akan keluar dari mulut ayahnya.Ferdy mengangguk pasti. “Tentu saja Ayah serius merestui hubungan kalian berdua. Vinna, kau pintar sekali dalam mencari calon suami. Zavy adalah orang yang sangat tepat. Jauh lebih baik dari pada pria mana pun.”Sebagaimana biasanya, Vinna tetap jutek dan dingin ketika menanggapi peri
Luis Charlton hadir dengan wajah yang berbinar-binar gembira. Tidak hanya mendengar kabar bahwa Ferdy dan Vinna berhasil dalam tugas, melainkan juga dia turut bahagia ketika membahas tentang rencana Vinna dan Zavy.Luis Charlton duduk dengan tenang seraya mengedarkaan pandangan ke arah anak, menantu, dan cucunya, lalu berkata dengan nada penuh antusias. “Sebaiknya acara pernikahan itu segera kita laksanakan. Kehadiran Zavy menjadi pembeda di antara kita. Vinna, kau tidak salah dalam mencari calon suami. Kau memang cerdas.”Ketika sudah mendengarkan omongan sang kakek, Vinna tak bisa berkutik. Selama ini, orang yang sangat dekat dengan dirinya dan saling mempercayai adalah tentu saja kakeknya. Vinna mengurusi bisnis keluarga yang berantakan salah satu tujuannya adalah untuk membahagiakan dan membanggakan kakeknya. Jadi, tidak mungkin Vinna mengecewakan sang kakek.Namun, sebagian hati Vinna merasa berat karena rencana pernikahan itu sebenarnya hanya pura-pura. Jika memang jadi menikah,
(Mohon maaf karena sempat salah upload bab. Silakan dicek kembali) Karena sangat penasaran, akhirnya Vinna memutuskan untuk bertemu segera dengan Zavy guna membahas tentang apa saja yang telah dia dengar dari ayahnya. Di rumah sewa milik Zavy, Vinna menanyakan perihal demikian.“Zavy, benar apa yang telah dibilang ayahku tentang dirimu? Bukankah kau hanya berpura-pura sebagai orang kaya?” Vinna tidak menahan rasa penasaran yang besar di jiwanya.Apa yang mesti Zavy katakan?“Aku memang sedang berpura-pura menjadi orang kaya, Vinna.” Dan rupanya Zavy belum bisa berterus terang, dengan kata lain dia masih menampakkan kepada Vinna bahwa dia memang pria miskin dan melarat.Vinna menatap Zavy lurus-lurus. “Zavy, apa kedekatan antara kau dan Russel Winston, begitu juga dengan Keluarga Rock?” Wajah Vinna amat serius, sangat serius.Hanya mengangkat bahunya sekali, lantas Zavy menjawab dengan cukup enteng. “Sebagaimana kau tahu, Vinna. Aku hanya mahasiswa miskin dan pekerja cafe rendahan. Aku
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua