Bukannya serius, Zavy malah bercanda. “Haha.” Dia tertawa geli saat istrinya berusaha menginterogasi dirinya. “Menurut mu sendiri bagaimana, Sayang? Apa mungkin aku lebih baik dari pada Gavi?”Vinna ingin terkekeh rasanya ketika melihat ekspresi suaminya seperti pelawak. Zavy malah cengengesan di saat dia sedang serius. Dia mencebik jengkel. “Suamiku, bisakah kau lebih serius sekarang? Aku ingin tahu siapa sebenarnya diri mu?”Bukan tidak mau menjawab jujur, bahkan hingga saat ini belum ada pembicaraan pasti antara dia dan Marvin Rock maupun Russel terkait statusnya. Dia hanya tahu bahwa dia adalah penerus. Itu saja. Memang ada dugaan dari Zavy bahwa kemungkinan besar .... bisa jadi dia bagian dari Keluarga Rock. Akan tetapi ketika dia mempertanyakan hal itu kepada Russel maupun Marvin, jawaban itu tak kunjung keluar. Pada intinya Zavy sendiri masih mempertanyakan kepastian status dirinya. Dugaan itu menjadi sangat kuat ketika dia mendapatkan apa saja yang dia mau. Semua masih butuh w
Itu bukan spekulasi semata, melainkan omongan yang memang terbukti benar adanya.Jeremy yang kemarin sempat datang ke kediaman Ferdy Charlton yang diminta oleh Zavy pada Russel untuk mengusut kasus penipuan Melda, sebenarnya dia terlah berkhianat. Dia secara diam-diam menyadap ponsel milik orang di rumah sebisa mungkin lalu menjual informasi berharga tersebut kepada Gavi dengan harga tinggi. Dari situlah Gavi pun akhirnya tahu bahwa ada satu pria yang baru-baru ini menjalani hubungan dekat dengan Marvin Rock dan Russel Winston.Gavi khawatir kalau pria yang dimaksud adalah anak dari Marvin Rock yang sempat hilang. Setelah menerima banyak sekali informasi dari Jeremy tentang Zavy dan kehidupan barunya di Keluarga Charlton, lalu Gavi pun memulai skandal besarnya untuk menyingkirkan keberadaan Zavy. Dia pergi menemui Luis Charlton guna memprovokasi agar Zavy terintimidasi lalu diusir. Itu adalah agenda awal. Masih ada agenda besar yang sudah Gavi rencanakan untuk menghancurkan Zavy.Alas
Seperti pada hari-hari biasanya Vinna bekerja mengurusi proyek seperti biasa. Sejauh ini dia lebih bersemangat dari hari kemarin. Tiap kali dia ada jeda waktu pada saat sibuk bekerja, dia membuka ponsel dan melihat-lihat foto dia dan suaminya, melepas rindu. Dia sangat merasa terhibur hanya dengan melihat wajah suaminya di galeri foto atau sekadar mengingat-ingat apa saja nasehat suaminya. Bisa dibilang sejauh ini kekuatan cinta di hati Vinna semakin tumbuh.Siang harinya di kantor CPG.Satu Bentley mewah hitam mengilat tiba di depan pintu masuk gedung kantor. Dua orang berpakaian serba hitam masuk dan meminta dipertemukan dengan Vinna Charlton sekarang juga. Katanya, mereka utusan dari Keluarga Rock.Petugas di resepsionis segera menyambungkan telepon kepada Ibu Presdir untuk memberitahukan informasi berharga ini.Meskipun ada beberapa berkas yang menumpuk di atas meja, Vinna tahan meninggalkannya dan langsung turun ke bawah. Dia rasa utusan dari Keluarga Rock tersebut pasti suruhan
Vinna mengerling, mengawasi kiri-kanan jalan. Dia sangat sadar bahwa jalan yang sedang dilalui bukan menuju Istana Rock. Lagi, Vinna mempertanyakan kepada dua utusan Keluarga Rock.“Kita tidak pergi ke Istana Rock. Jadi ke mana kita akan pergi?”Pria itu malah membentak. “Diam! Ikuti saja!”Tersentak, Vinna merasa ada yang janggal. Jika diperhatikan, tidak ada yang mencurigakan dari orang-orang ini. Tapi anehnya kenapa sikap mereka tiba-tiba berubah agak sedikit kasar? Tidak seperti ketika awal bertemu tadi pas masih di kantor CPG. Vinna tidak bisa diam. Dia harus tahu ke mana tujuannya.“Kalau tujuan kita bukan ke Istana Rock, lalu ke mana? Kantor The Rock Holding Company? Tempat pertemuan seperti hotel? Atau di mana? Katakan padaku. Tidak mungkin kalian tidak mau mengatakannya.” Vinna mengernyitkan kening karena saking herannya. Degup jantungnya mulai tak beraturan seiring kegelisahan yang mulai menyerang dirinya.Pada detik berikutnya pria yang berada pas di sebelah Vinna sontak me
Dari lantai dua, Gavi mengawasi ke arah bawah. Dia kembali memekik. “Vinna Charlton. Selamat datang, sayangku!”Vinna terperangah. ‘Gavi?’Astaga!Kalau tahu begini, dia tidak akan pernah mau memenuhi undangan sialan ini.Vinna tidak mendapati siapa pun di sekitar sana kecuali sekitar selusin pengawal yang menjaga Gavi dan mansion miliknya.GAR!Terdengar suara bantingan pintu berbarengan dengan menghilangnya sebagian cahaya yang tadi masuk ke dalam ruangan.Itu artinya ... Vinna dalam keadaan tidak baik-baik saja.Vinna menghela napas panjang dan di saat bersamaan, degup jantungnya semakin bergemuruh, lalu kekhawatirannya bertambah parah karena dia sadar bahwa sepertinya dia dalam bahaya.Saat itu Gavi berjalan menuruni anak-anak tangga. Langkahnya pelan. Dia sambil berkoar, “Beberapa hari yang lalu ada wanita miskin yang menamparku. Aku sudah memberikan tawaran menarik padanya tapi dia malah menolak dan tetap mempertahankan suaminya yang payah. Dia pikir, aku akan diam saja setelah
“Kau malah menyebut nama pria penipu bajingan itu?!” Gavi terbelalak. Dia bahkan sampai membuka mulutnya lebar-lebar karena saking terkejutnya. “Kau sempat mengingat suami mu yang tiada guna ha? Parah!” ketusnya marah-marah.Bercak darah berhamburan di lantai.Sadis.Vinna tidak pernah menyangka kalau nasib akan menggiringnya ke tempat terkutuk dan berada di samping kaki manusia berhati iblis.Apa dosa yang telah Vinna perbuat sehingga dia mendapatkan hukuman dan ujian seberat ini?Kenapa orang baik selalu mendapatkan perlakuan kejam dan buruk?Vinna tak bisa menahan sakit di tubuhnya, terutama wajah. Wajahnya bersimbah darah. Dia hanya bergumam kecil, “Zavy ... tolong aku ....”Gavi malah tertawa besar. “HAHAHA.” Untuk ke sekian kalinya dia menyepak kepala Vinna.Bukh!“Mampus! Rasakan itu!” koarnya sambil tertawa. “Setelah kau mati, lalu suami mu pula yang akan mati. Haha.”Tapi, Vinna masih bisa bicara. “Aku tidak mungkin mati, karena suamiku pasti akan menyelamatkan aku. Orang pic
Gavi menggeram. Dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dia memang merasa terusik atas kehadiran Zavy selama beberapa hari ini. Sepenuhnya dia menyadari bahwa Zavy memanglah orangnya. Karena itulah dia ingin menyingkirkan Zavy bahkan membunuhnya sehingga tidak ada lagi penghalang bagi dia untuk mendapatkan semuanya.Meskipun sakit dan perih, Vinna masih bisa bicara. Kata dan kalimat yang keluar dari bibirnya begitu lemah tapi bayang-bayang suaminya menguatkan dirinya. “Gavi, kau memang berdarah Rock, tapi kau hanyalah keponakan jauh Tuan Marvin dan sebatas anak angkat. Tidak lebih dari itu. Kau tidak ada hak untuk mewarisi semuanya. Jika sekarang Tuan Marvin tahu ulah mu, kau bahkan tidak akan diberikan satu sen pun dari harta milik beliau. Perlu kau ketahui bahwa beliau sangat cinta sama Zavy dan aku.”“Lancang!” sergah Gavi geram. Matanya nyalang dan dengusan napasnya terdengar menakutkan. “Kau tidak tahu kedekatan antara aku dan Tuan Besar. Kau tidak mengerti, jadi lebih ba
Malam hari itu di kediaman Ferdy Charlton, tepatnya di ruangan keluarga.Melda sedari tadi memperhatikan kalung Tiffany Co pemberian dari Zavy. Melda tidak bisa menahan kegembiraan yang menyembul di wajahnya. Jujur saja, kalung ini sudah dia nantikan selama lebih dari dua puluh tahun semenjak menjadi istri Ferdy, tetapi baru hari ini bisa kesampaian.“Akhirnya aku bisa juga memilikinya,” ucapnya sumringah. Matanya berbinar dan pujian kepada Zavy tak henti dari tadi.Begitulah cara menaklukan hati wanita, salah satunya cukup dengan memberikan perhiasan mahal.Padahal harganya masih puluhan ribu dollar saja.Seandainya Melda meminta sesuatu yang jauh lebih mahal dari itu, tentu Zavy bisa memenuhinya. Apa yang sulit bagi Zavy untuk hal kecil semacam itu?“Hanya dijual lima buah di Gloriston. Kalung ini termasuk langka. Aku sangat bangga bisa memiliknya.” Meskipun Melda bicara sendiri, tapi lirikannya mengarah kepada suaminya yang sedang sibuk bermain Hp. Sengaja dia melemparkan sindiran
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua