Aneh, Ferdy masih belum juga keluar rumah sampai jam sembilan pagi. Zavy bahkan sudah menghabiskan tiga cangkir kopi pagi ini tapi Ferdy masih juga belum keluar.Hingga hampir jam sepuluh barulah Ferdy keluar rumah.Ketika Zavy membaca raut wajah ayah mertuanya, memang seperti ada yang tersembunyi di sana. Tapi raut wajahnya tidak semasam tiga orang sebelumnya. Ferdy malah seakan enjoi saja.“Selamat pagi, Ayah! Tumben hari ini agak siang pergi ke kantor. Apa mungkin lagi tidak ada kerjaan?”Ferdy tidak tersenyum. Wajahnya hambar tapi tetap menyiratkan sesuatu. “Kebetulan memang tidak ada kesibukan di kantor. Jadi sengaja pergi agak siang.”“Jika Ayah memerlukan sesuatu, aku bisa membantu.”Buru-buru Ferdy menggeleng. “Tidak. Tidak ada. Kau bisa beristirahat saja di rumah, Zavy. Aku ada urusan di luar.”Zavy berdeham kecil. “Baiklah kalau begitu. Memangnya Ayah mau pergi ke mana?”“Ada. Kau tidak perlu tahu. Sudahlah. Aku harus cepat.” Ferdy melangkah panjang menuju mobilnya. Tidak pe
Karena tidak bisa bicara dengan baik, maka ada seorang pria yang sangat dewasa yang berada di samping Lolita untuk membantunya bicara. Pria itu yang berbicara mewakili Lolita.Dia adalah Ferdy Charlton.Ferdy mendekatkan mic ke bibirnya lalu berkata kepada semua hadirin di sana. “Novel baru Lolita berjudul ‘Ayahku Jagoanku’. Ini adalah novel cetak Lolita yang ke sepuluh. Di usianya yang masih dua puluh satu tahun, Lolita sudah bisa menghasilkan karya buku cetak sebanyak itu. Tiga karya sebelumnya booming dan satu di antaranya sudah difilmkan. Sebuah prestasi yang luar biasa untuk wanita muda seperti Lolita. Selain itu, dia juga menulis novel online on going di salah satu platform. Karya ‘Ayahku Jagoanku’ ini sudah dipasarkan tiga hari yang lalu. Antuasias pembaca sangat besar. Baru tiga hari buku tersebut sudah laku sebanyak lima ribu copy.”21 tahun?Bagaimana ceritanya Ferdy selingkuh dengan gadis semuda itu?Ferdy masih berpidato selama lima menit di atas sana. Ada banyak hal yang
Lolita adalah anak tidak sah hasil dari hubungan gelap kedua orang tuanya. Sejak kecil dia tidak begitu diurus oleh ayah dan ibu kandungnya. Terlebih mereka pun tidak sudi untuk merawat Lolita yang cacat. Selain sumbing, salah satu kaki Lolita juga panjang sebelah sehingga ketika dia berjalan tampak seperti terseok. Pundaknya akan miring ke kanan saat berjalan. Kondisi fisik yang buruk dengan segala kekurangannya membuat kedua orang tua Lolita enggan merawatnya.Ibu Lolita pergi meninggalkan keluarga setelah perceraian terjadi saat usia Lolita lima tahun. Rumah tangga mereka berantakan. Implikasi dari perceraian tentu saja balik-balik ke anak yang bakal menanggung deritanya. Usai dari situ Lolita hidup bersama ayahnya hingga usianya mencapai dua belas tahun, tepatnya ketika Lolita masuk sekolah menengah pertama. Naas, ayah kandungnya semakin hari semakin malas untuk terus merawat Lolita, apalagi pria itu sudah berencana untuk menikah lagi. Di usia tersebut Lolita benar-benar ditelant
Lolita sangat jarang bicara. Karena agak malu, dia membenarkan kuncir kudanya lantaran salah tingkah, lalu memberanikan diri menatap mata Zavy. Dia kurang pede ketika berbicara dengan siapa pun. Tapi saat tahu bahwa Zavy orangnya baik dan respect, dia pun akhirnya mau berbicara.Suara yang Lolita keluarkan sebagaimana suara orang sumbing. “Karena Ayah Ferdy sangat baik dan dermawan, mengeluarkan uang untuk biaya sekolahku, ngasih uang jajan, membelikan aku buku, mengantar aku pergi dan pulang sekolah, menghiburku, membersihkan rumah, membela aku pas aku dibully. Intinya, Ayah Ferdy adalah jagoan!” seru Lolita dengan wajah yang sumringah bahagia.Selain introvert, Lolita juga pendiam dan pemalu. Alasannya karena keterbatasannya. Dia sangat jarang bertemu dengan siapa pun. Dia jarang pula berbicara, kecuali kalau ada hal yang sangat penting saja, atau ketika bersama orang yang paling dia percaya, seperti Ferdy.Lolita banyak menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis sejak masih keci
Sambil tersenyum riang Lolita pun menjawab, “Siapa lagi kalau bukan Ayah Ferdy?”Mendengar jawaban itu, Zavy semakin terharu. Rupanya Ferdy punya hati yang baik, di mana baru kali ini Zavy menyadarinya. Semua orang pasti akan terkejut ketika tahu seberapa baiknya Ferdy terhadap anak tak berdosa ini.Gadis semacam Lolita jelas tidak bisa dianggap anak haram. Bagaimana ceritanya? Dia terlahir karena kecerobohan dan ketololan kedua orang tuanya. Sejatinya Lolita bukanlah anak haram. Jelas bukan. Dia adalah anak yang tidak berdosa, lalu dipaksa merasakan penderitaan besar gegara kedua orang tuanya yang tidak becus dan tidak pula tahu diri.Takdir yang dialami oleh Lolita sangat getir. Kisah hidupnya jauh lebih pahit dan kelam dari pada Zavy.Jika Zavy hidup sejak kecil tidak jelas orang tuanya siapa, itu masih mending, dari pada Lolita yang tahu siapa orang tuanya, tapi malah ditelantarkan begitu saja.Zavy adalah korban penculikan dari kejahatan seseorang. Bukan dari keburukan orang tua
Zavy menunggu momen yang pas untuk mengutarakan apa yang sebenarnya selama ini disimpan oleh Ferdy kepada istri dan ibu mertuanya, begitu pula kepada Andrew.Seusai dari rumah Lolita, Zavy pergi ke supermarket dan cukup banyak memborong. Dia membeli jam tangan, perhiasan, pakaian, parfum, tas, dan banyak lagi. Semua akan dia hadiahkan kepada istri, ibu mertua, dan juga iparnya. Dia mesti menghibur mereka terlebih dahulu agar hati mereka senang sebelum menyampaikan poin sebenarnya.Malam harinya. Saat mereka sudah makan malam bersama dalam suasana yang canggung. Waktu ini ada juga Ferdy. Semua orang bermaksud meninggalkan ruang makan lalu sibuk masing-masing, tetapi Zavy buru-buru berkata, “Aku ada kejutan buat kalian bertiga. Semua sudah aku siapkan di ruang keluarga. Ayo kita ke sana.”Melda tak mengindahkannya. Dia justru berpaling dan acuh tak acuh lalu bergegas ke kamarnya. Tapi Zavy langsung melangkah lebar dan berbicara lagi pada ibu mertuanya. “Waktu itu Ibu pernah membicarakan
“Beri aku kesempatan bicara, Bu!” seru Zavy tidak bakal membiarkan ibu mertuanya melenggang begitu saja. “Aku akan menjelaskan semuanya.” Kemudian Zavy melangkah ke luar rumah dan tidak lama berselang, dia pun kembali bersama seorang wanita.Dia adalah Lolita.Zavy memperkenalkan Lolita kepada mereka semua. “Dia adalah wanita yang selama ini kalian tuduhkan telah berselingkuh dengan Ferdy Charlton, suami dan ayah kalian.”Melda, Vinna, dan Andrew tercekat dan terbungkam saat tahu kondisi fisik Lolita. Mereka masih saja memandangi Lolita dari atas sampai ke bawah beberapa kali.Vinna sampai membekap mulutnya sendiri dan tersandar lemas di sofa. Tidak berani berkomentar apa pun.Andrew sebenarnya ingin beranjak dari sana karena malu dan tidak enakan, tapi sebisa mungkin dia menahan diri untuk menghormati semua orang. Dia hanya bisa duduk dan memalingkan wajah.Sedangkan Melda terperangah. ‘Apa iya wanita cacat ini yang menjadi selingkuhan suamiku? Tidak mungkin!’.Ferdy mempersilakan L
Pagi hari itu di Villa Charlton, di mana Luis Charlton menghabiskan masa tuanya di sana.Luis Charlton kedatangan tamu besar dan spesial. Tamu itu membawa kejutan besar tidak hanya bagi Luis Charlton saja, melainkan juga bagi Keluarga Charlton sepenuhnya, bisnis, dan lainnya.Pria itu masih muda, belum tiga puluh usianya, tetapi karirnya begitu cemerlang. Wajahnya seperti wajah selebriti dan pamornya pun besar di mata siapa pun.Pria berkharisma itu mengenakan kemeja putih dilapisi jas abu. Sungguh keren. Dia baru keluar dari Lambo hitamnya yang mengagumkan.Melihat kedatangannya, Luis Charlton terkesima.Dia adalah Gavi Rock!***“Selamat ulang tahun yang ke-75, Tuan Luis Charlton!” Gavi memberikan pelukan hangat pada Luis Charlton.Mengherankan, bagaimana ceritanya pria dari Keluarga Rock ini menjadi satu-satunya orang yang ingat hari ulang tahun Luis Charlton?Di saat anak, menantu, cucu, dan semuanya pada sibuk masing-masing, tiba-tiba saja orang besar satu ini datang tidak diunda
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua