Rekaman audio yang diputar oleh Adam terdengar sangat jelas, sehingga semua percakapan antara Alvan dengan Tico dari Kuil Dewa tidak ada yang terlewatkan.Setelah mendengar rekaman itu, Greta dan Roselia langsung tertegun dengan mata mereka membelalak dan ekspresi tidak percaya.Sementara itu, Alvan lebih terkejut dan berdiri bengong di tempat. Dia tidak menyangka percakapannya dengan Tico semalam akan direkam oleh seseorang. Apakah Tico yang mengkhianatinya? Namun, tidak mungkin karena kepentingan mereka terikat satu sama lain, Tico tidak memiliki alasan untuk mengkhianatinya.Saat ini, ekspresi Alvan terlihat sangat muram dan hatinya merasa sangat gelisah. Daripada merasa bingung, dia lebih merasa panik. Sekarang buktinya sudah kuat dan tindakannya yang mengkhianati organisasi sudah terungkap, apa yang harus dia lakukan?"Alvan, sekarang kamu masih ingin berkata apa?" kata Adam dengan dingin. Sebenarnya, Organisasi Mondial sudah lama menyadari keanehan pada Alvan, sehingga mereka mem
"Sekarang masalahnya sudah seperti ini, apa lagi yang bisa dibicarakan? Mundur! Semuanya mundur!" teriak Alvan secara terus-menerus untuk memberi isyarat agar semua orang mundur. Memintanya untuk kembali ke organisasi dan mengakui kesalahannya, jelas tidak mungkin. Saat ini, satu-satunya harapan hidupnya adalah menculik Greta dan bergabung dengan Kuil Dewa."Alvan, kamu nggak akan bisa kabur. Lepaskan Greta, aku berjanji akan memberimu kesempatan hidup," kata Adam sambil mengernyitkan alis dan ekspresi serius. Jika ini adalah pertarungan satu lawan satu, dia yakin bisa membunuh Alvan. Namun, sekarang Alvan memiliki sandera, dia tidak berani mengambil risiko. Jika Greta terluka, dia akan menjadi orang yang bersalah.Greta terlihat kesakitan dan mencoba membujuk dengan suara serak, "Kak Alvan, segera bertobat, jangan melakukan kesalahan lagi. Kalau sekarang kamu bertobat dan mengakui kesalahanmu, aku bisa meminta ampun pada Ayah agar hukumanmu lebih ringan."Alvan berkata dengan ekspresi
Ketika serangan fatal itu hampir mengenai Greta, sebuah jarum perak tiba-tiba memelesat. Jarum itu cepat dan tajam. Sebelum orang-orang sempat bereaksi, jarum itu sudah mengenai pergelangan tangan Alvan secara akurat.Kekuatan dahsyat yang terkandung di dalam membuat Alvan mundur beberapa langkah. Bahkan, dia merasakan sakit yang menusuk sehingga tubuhnya tak kuasa bergetar. Untuk sesaat, Alvan tidak bisa mengerahkan kekuatan."Sial!" Alvan sungguh gusar. Dia mencabut jarum di pergelangan tangan. Seketika, rasa sakit itu baru mereda."Kak, cepat kabur!" seru Roselia. Greta yang tersadar dari keterkejutannya pun segera kabur tanpa sempat memedulikan hal lain lagi."Mau ke mana kamu?" Alvan yang tidak kesakitan lagi sontak berjinjit. Saat berikutnya, dia berubah menjadi bayangan yang menerjang ke arah Greta. Sekalipun harus mati, dia akan menyeret orang lain untuk mati bersamanya."Berengsek! Beraninya kamu!" Mata Adam memerah melihat ini. Dia berkelebat dan melayangkan pukulan ke arah A
Alvan tewas. Jasad tanpa kepala terjatuh di lantai dan menyemburkan banyak darah. Ekspresi Tim Penegak Hukum tampak dingin. Mereka sama sekali tidak bersimpati.Dulu Alvan memang murid elite yang dibina Organisasi Mondial secara khusus. Namun, sejak Alvan berkomplot dengan Kuil Dewa dan mengkhianati organisasi, dia ditakdirkan untuk mati.Apalagi, Alvan begitu keras kepala dan tidak tahu diri. Dia mencoba melukai putri Ketua Organisasi Mondial. Berbagai kejahatan ini membuatnya harus mati. Sekalipun Adam tidak membunuhnya, dia tidak mungkin terlepas dari hukuman organisasi."Bajingan ini memang pantas mati!" Sambil menatap jasad Alvan, Roselia meludah dengan ekspresi penuh kebencian.Selama ini, Roselia memperlakukan Alvan layaknya kakak sendiri. Dia yakin Alvan orang yang baik. Siapa sangka, ternyata Alvan hanya pria munafik.Demi keegoisan sendiri dan takhta, Alvan berkomplot dengan orang luar untuk berkhianat. Setelah kejahatannya terbongkar, bukannya bertobat, Alvan malah menyander
"Roselia, ambilkan Pil Sembilan Bunga kemari." Greta memberi isyarat mata kepada Roselia."Kak, kalau kamu kasih Pil Sembilan Bunga ke Dokter Luther, gimana dengan nasibmu kelak?" tanya Roselia. Dia tahu betapa berharganya Pil Sembilan Bunga. Itu adalah harta karun untuk menerobos tingkat master. Pesilat biasa tidak akan bisa memperolehnya. Greta malah ingin memberikan secara cuma-cuma."Aku juga nggak butuh pil itu. Berikan kepada Dokter Luther saja." Greta tersenyum. Makin besar potensi seseorang, khasiat pil akan makin besar. Dengan bakat Luther, dia pasti bisa mencapai hasil tertinggi."Jangan bengong saja. Cepat pergi ambil," desak Greta. Meskipun merasa enggan, Roselia tidak bisa membantah karena itu bukan barang miliknya. Dia terpaksa mengangguk dan mengiakan.Sesaat kemudian, Roselia kembali dengan membawa sebuah kotak kayu cendana yang indah. Dia bertanya lagi, "Kamu yakin mau dikasih ke orang, Kak?""Sudah, jangan bertele-tele. Sebagus apa pun harta karun ini, masih nggak bis
Selain kompetisi, bisnis judi Charlotte juga sangat ramai. Demi menerima lebih banyak orang, dia sampai membangun dua tempat judi terbuka. Yang satu tempat judi biasa, yang satu lagi tempat judi VIP.Tempat judi biasa menerima uang, sedangkan tempat judi VIP menerima harta karun. Dengan demikian, Charlotte bisa memenuhi keinginan pelanggan yang berbeda.Semua penonton menjadi target Charlotte. Metode yang digunakan masih sama seperti sebelumnya. Para pejudi akan mendapat keuntungan dulu, lalu baru dibuat buntung oleh Charlotte. Cara ini tidak pernah salah.Beberapa hari ini, Charlotte mendapat hasil berlimpah. Faktanya, dia adalah pemenang terbesar. Meskipun beberapa orang cerdas tahu trik Charlotte, mereka tidak berani membongkar karena identitasnya. Lagi pula, beberapa orang tetap akan berjudi setelah tahu.Ini karena para pejudi selalu menaruh harapan untuk menang. Ketika melihat seseorang mendapat keuntungan, mereka juga akan mencoba peruntungan mereka. Meskipun tahu yang untung ha
Bagi Greta yang selalu berdiam di rumah, dia tentu pernah mendengar tentang tempat judi, tetapi tidak pernah pergi. Mumpung melihatnya hari ini, dia pun ingin mencobanya."Dasar anak ini, masih ceroboh seperti biasa." Adam menggeleng dengan pasrah dan hanya bisa mengikuti. Setelah insiden yang disebabkan oleh Alvan, sekarang Adam menjadi pengawal pribadi Greta dan Roselia. Dia harus menjamin keselamatan mereka."Ayo, ayo! Siapa yang mau bertaruh! Pilih jagoan kalian! Kalian akan menang sesuai jumlah taruhan! Ini bukan penipuan! Reputasi kami boleh diadu!" seru Charlotte yang terus menarik pelanggan.Charlotte sedang berjaga di area VIP yang khusus mengumpulkan harta karun. Masih sama seperti sebelumnya, cip taruhan adalah Batu Spiritual.Pertama-tama memperkirakan harga harta karun pelanggan, lalu ditukarkan dengan Batu Spiritual sebagai cip taruhan. Jika menang, pelanggan dapat menebus harta karun mereka kembali."Paman, kamu bawa teman kemari? Ayo duduk." Ketika Luther dan lainnya me
"Tenang saja. Kalaupun kandidat nomor 12 kalah, kami nggak bakal menyalahkanmu," jelas Greta tersenyum."Ya. Kita cuma bersenang-senang kok. Kalah menang nggak penting," ujar Roselia."Baguslah kalau begitu." Luther mengangguk.Tidak masalah jika tidak kecanduan judi. Namun, begitu kecanduan, seseorang akan kehilangan akal sehat. Bukannya untung, malah buntung."Kak Adam, kamu nggak mau ikut main?" tanya Greta yang tiba-tiba menatap Adam di samping."Nggak usah, kalian main saja. Aku nggak tertarik." Adam menggeleng sambil tersenyum. Dia hanya tertarik pada kultivasi dan bertarung."Gimana denganmu, Dokter?" Greta mengalihkan pandangannya kepada Luther."Aku nonton saja," tolak Luther dengan lembut. Dia tahu bagaimana Charlotte mengendalikan hasil permainan. Sebagian besar pejudi di sini akhirnya akan kalah."Ayo, ayo! Pertandingan sudah mau mulai! Cepat tentukan jagoan kalian!" seru Charlotte mengajak lebih banyak orang bertaruh.Ketika wasit di arena meneriakkan kata mulai, taruhan a
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras