Share

Malam Pertama

 Hari ini hari pernikahanku dengan Firman. Pria yang selama beberapa bulan ini selalu ada saat aku terpuruk. Pria itu dengan lantangnya mengucapkan kalimat sakra di depan penghulu dan kakak laki-lakiku sebagai wali nikah.

 'Sahhh...'

 'Alhamdulillah'

 Suara riuh terdengar bergema di ruang tamu rumah mama yang kini sudah disulap sedemikian rupa sebagai tempat ijab qobulku. Hati ini rasanya bahagia bercampur sedih.

  "Selamat atas pernikahan kamu Dil. Semoga jadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.   Semoga kamu selalu bahagia," ujar kakak lelakiku, memelukku hangat.

 Dapat aku rasakan tubuhnya bergetar menahan tangis. Aku mengangguk tanda mengiyakan. Tidak hanya kakak lelakiku yang mengucapkan kata-kata baik berupa doa dan harapan. Kakak iparku juga sama. Ia juga mengatakan itu dan memelukku erat.

 "Jaga adik perempuanku satu-satunya Fir! Mungkin kita tidak terlalu lama kenal. Tapi, melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status