Ketika mengetahui bahwa Audrey telah pergi, Zayden merasa agak kecewa. Namun, dia langsung bersemangat kembali saat berkata, "Tolong putar rekaman kamera pengawas."Umumnya, rekaman kamera pengawas di restoran tidak akan ditunjukkan sembarangan kepada pengunjung. Namun karena Zayden yang telah memintanya, tidak ada orang yang berani menolak permintaan pria itu. Oleh karena itu, pihak restoran terpaksa menunjukkan rekaman kamera tersebut.Di ruang kamera pengawasan, Zayden terus mencari sosok Audrey. Dengan bantuan dari beberapa orang lainnya, mereka akhirnya berhasil menemukan Audrey. Saat melihat sosok Audrey yang muncul di layar kecil itu, untuk pertama kalinya Zayden merasa emosinya bergejolak melihat rekaman sederhana seperti ini.Seolah-olah telah terhipnotis, Zayden terus menatap wanita yang muncul di rekaman kamera pengawas itu tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali. Melihat penampilannya seperti ini, Kenny menghela napas tak berdaya.Kenny mengira bahwa setelah lima tahun b
Emilia sama sekali tidak percaya dengan ucapan Audrey. Dia menyentuh dagu Audrey untuk memastikan, suhu tubuhnya masih normal. Namun, Emilia bertanya dengan gugup, "Audrey, apa kamu ada masalah? Kulihat sepertinya raut wajahmu kurang bagus."Saat berada di restoran tadi, Emilia tidak banyak bertanya karena takut banyak masalah. Namun sekarang mereka sudah di rumah, Emilia tentu saja harus menanyakannya dengan jelas. Audrey mengatupkan bibirnya dan berkata dengan tatapan yang bingung, "Aku bertemu Zayden di restoran itu."Audrey langsung menceritakan semua kejadian yang terjadi kepada Emilia. Mendengar bahwa Audrey sempat bertemu dengan Zayden, Emilia juga terkejut. Slastin adalah salah satu kota terbesar di Negara Espington, sulit sekali untuk mencari seseorang di tempat seluas ini. Namun, kedua orang ini malah bisa bertemu. Bukankah semua ini terlalu kebetulan?Bahkan Emilia juga sangat kagum, apakah hubungan kedua orang ini benar-benar jodoh atau kutukan? Selama beberapa tahun ini, E
Sorot mata Audrey terlihat dingin saat mengatakan itu. Selama tinggal di luar negeri beberapa tahun ini, Audrey bukan hanya berkuliah dan bekerja, tetapi juga mempelajari Sanda dengan seorang pelatih wanita. Dia belajar banyak teknik bela diri darinya.Audrey pernah mencoba melawan seorang pria, tetapi pria itu tidak bisa menyakitinya. Sebaliknya, dia justru berhasil melancarkan serangan mendadak sampai membuat lawan kabur dengan menyedihkan.Audrey begitu pasif saat bertemu Zayden murni karena dirinya merasa panik. Pikirannya pun menjadi hampa, jadi dia melupakan segala hal yang telah dipelajarinya. Jika tidak, mana mungkin Zayden hanya ditampar sekali? Audrey pasti sudah menghajarnya habis-habisan.Emilia awalnya khawatir suasana hati Audrey menjadi buruk karena kejadian ini. Dia khawatir Audrey terkejut atau takut. Namun, ketika melihat sahabatnya ini tampak begitu tegar, Emilia seketika merasa lega. Sepertinya, Audrey tidak menyia-nyiakan 5 tahunnya. Dia bukan lagi wanita lemah sep
Caleb melakukan penyelidikan cukup lama, tetapi hanya mendapatkan beberapa informasi. Dia pun melapor, "Maaf, Tuan, waktu terlalu mendesak. Nona Audrey sepertinya juga menggunakan identitas lain supaya keberadaannya nggak terlacak. Aku hanya bisa mendapatkan beberapa informasi ini. Apa kita harus menggunakan metode lain?"Zayden mengernyit mendengarnya. Dia tidak terkejut dengan hasil ini. Audrey sudah bersusah payah melarikan diri darinya. Wanita ini tentu bersikap sangat hati-hati supaya identitasnya tidak terbongkar.Namun, mudah saja bagi perusahaan mereka untuk mengorek masa lalu seseorang. Hanya saja, kalau Audrey menyadari hal ini, takutnya dia akan membenci Zayden. Bagaimanapun, Zayden hanya bajingan keji di matanya sekarang ...."Tidak perlu diselidiki lagi. Kenapa dia tiba-tiba kembali ke Slastin?" tanya Zayden sembari menunduk."Nona Audrey tinggal di Negara Mrabac selama beberapa tahun ini. Dia kembali karena ada pekerjaan dari perusahaan, juga harus mengurus makam keluarga
Sesaat kemudian, suasana hati Audrey akhirnya sudah tenang. Dia bangkit dari ranjang, lalu berganti pakaian dan menaiki mobil ke desa.Sesuai dengan rute di ingatannya, Audrey menemukan makam kakek neneknya dengan cepat. Begitu melihat makam yang rusak karena tidak dirawat, dia tak kuasa teringat pada banyak hal di masa lalu.Kakek dan neneknya hanya memiliki ibunya sebagai seorang putri. Jadi, Audrey yang juga merupakan putri semata wayang begitu dimanjakan oleh mereka. Sejak kecil, dia selalu mendapatkan semua yang terbaik.Sayangnya, sebuah kecelakaan merenggut nyawa kakek dan neneknya. Tidak lama setelah itu, Michael juga memperlihatkan karakter aslinya.Ketika sang ibu masih menderita karena kehilangan orang tua, Michael malah membawa Maggie dan Yasmin ke rumah, bahkan memaksa Lara dan Audrey untuk meninggalkan Kediaman Conner.Setelah pindah ke luar negeri, Audrey mendengar bahwa Michael menjadi cacat karena suatu kejadian tidak terduga. Sementara itu, Maggie dipenjara karena mas
Hati Audrey dipenuhi kewaspadaan. Apakah pria ini masih belum puas dengan akhir sebelumnya? Zayden masih ingin menyiksanya?Di tempat sepi seperti ini, pikiran Audrey mulai menjalar ke mana-mana. Dia segera meletakkan satu tangan di belakang tubuhnya untuk mengambil pisau lipat kecil yang dipasang di gantungan kuncinya. Jika pria ini benar-benar melakukan sesuatu, Audrey akan mati bersamanya!Zayden bisa melihat kewaspadaan pada tatapan Audrey. Dia merasa sedih akan hal ini, apakah wanita ini begitu takut dan membencinya?"Audrey, tenanglah. Aku tidak berniat jahat," ucap Zayden dengan tulus sambil mengangkat tangannya untuk meredakan situasi.Ketika melihat Zayden yang tangan kosong dan berbicara jujur, Audrey menyahut, "Kalau begitu, kamu mundur! Mundur 3 meter!"Zayden merasa lucu melihatnya. Ketika melihat ekspresi serius Audrey, dia hanya tersenyum getir dan mundur. Setelah Audrey merasa aman, dia menatapnya sambil bertanya, "Begini sudah bisa?"Audrey sebenarnya ingin Zayden meni
Saat ini, setelah mendengar Zayden membahas tentang luka lamanya, yang dirasakan oleh Audrey hanyalah sakit yang menyayat hati dan kebencian yang mendalam.Atas dasar apa Zayden berbicara seperti itu setelah hampir membunuhnya? Memangnya pria ini kira siapa dirinya? Penguasa dunia yang bisa mengontrol semua sesuka hati? Ketika membenci Audrey, dia bisa merenggut nyawanya dan nyawa anak di perutnya. Ketika menyesal, dia bisa melupakan segalanya agar mereka kembali bersama. Jangan mimpi!Ketika melihat tatapan Audrey yang dipenuhi kebencian, hati Zayden terasa sakit. Dia mulai menyesal karena mendatangi Audrey dengan begitu gegabah. Tindakan ini bukan hanya mengurangi kebencian Audrey padanya, tetapi malah membuatnya makin marah."Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Audrey, setelah kepergianmu, aku baru mengerti aku tidak peduli pada yang lain. Yang penting adalah kamu bersamaku. Anak itu ...." Zayden ingin mengatakan bahwa dirinya telah melakukan kesalahan karena menggugurkan kandung
Audrey menggenggam pisau tersebut sambil menatap Zayden dengan dingin. Meskipun jauh lebih pendek daripada Zayden, karisma di sekujur tubuh Audrey sama sekali tidak kalah. Dia tampak seperti ingin mempertaruhkan segalanya."Zayden, biar kuperingatkan dulu. Jangan pernah mengungkit hal seperti ini lagi, kamu nggak pantas. Ngerti? Kalaupun harus mati, aku nggak akan membiarkan hal seperti ini terulang," ucap Audrey yang menekankan setiap patah katanya.Waktu itu, Audrey hamil karena pria ini. Dia hampir keguguran dan mati juga karena pria ini. Kejadian ini tidak akan pernah dilupakan oleh Audrey.Zayden tertegun dan merasakan sedikit sakit di dadanya karena ditodong pisau. Namun, rasa sakit ini tidak bisa dibandingkan dengan sakit di hatinya. Ternyata, dia begitu rendahan di mata Audrey? Mana mungkin dia tega menyakiti Audrey dan orang-orang yang disayanginya? Namun, Audrey malah tidak memercayai hal ini.Zayden tersenyum getir, lalu mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Audrey. Au