Semua menatap Rifat dengan tatapan tanda tanya, tidak mau membuat masalah lebih lanjut Leo berdiri mendatangi Rifat. Mereka memasuki ruang kerja yang biasa digunakan untuk membicarakan masalah pekerjaan atau hal-hal yang berhubungan dengan masalah keluarga. Tidak lama pintu terbuka dimana Wijaya masuk dan langsung mengambil tempat duduk miliknya, menatap Rifat dengan tatapan ingin tahu.
“Ceritakan apa yang terjadi tadi di kantor?” buka Rifat tanpa basa-basi.Leo menatap pengawalnya yang duduk di tempat tidak jauh dari mereka semua, hembusan nafas panjang dikeluarkannya. Leo menceritakan semuanya dimulai dari kedatangan mereka yang tiba-tiba, keinginan Risa untuk makan bersama sampai dengan pembicaraan mereka yang di dengar secara tidak sengaja.Rifat memutar rekaman membuat mereka semua mendengarkannya dalam diam, Leo sangat tahu isi pembicaraan mereka. Tidak lama Rifat memutar rekaman yang lain membuat Leo langsung menatap pengawalnya, rekaman yang“Perjuangan kita belum selesai,” ucap Leo membuat Fransiska terdiam menatap kearahnya “Boleh aku jujur?” “Aku harap bukan hal buruk,” ucap Fransiska langsung.“Mungkin bisa dikatakan akan menjadi masalah hubungan kita atau nggak,” ucap Leo tidak yakin, “Aku sendiri nggak yakin membicarakan masalah ini.”“Wanita bernama Putik?” tembak Fransiska langsung membuat Leo terkejut dan menganggukkan kepala “Dia berbicara denganku beberapa hari setelah pertemuan kita sama dia, dia juga memberikan video hubungan intim kalian di atap.”“APA!” Leo menatap tidak percaya dan penuh emosi “Lalu kamu?”“Dia bilang kalau itu benar anak kamu dan video itu buktinya, kalau kita tetap menikah dia akan menyebarkan video itu.” Fransiska melanjutkan ceritanya tanpa peduli dengan reaksi Leo.“Lalu kamu??” tanya Leo kembali dengan cemas.“Aku jawab langsung datang ke kamu, buat apa datangin aku karena bukan urusanku. Dia terkejut, ak
Jawaban yang Fransiska berikan membuat perasaan Leo tidak tenang, tapi melihat bagaimana dewasanya Fransiska menghadapi permasalahan dirinya membuat Leo harus melakukan yang sama. Setidaknya satu hal dalam hubungan bukan hanya tentang cinta tapi juga komunikasi dan saling percaya, sejauh ini Fransiska sangat percaya dengan dirinya dan itu artinya Leo juga melakukan hal yang sama.“Menikahnya mau pakai konsep apa, Leo?” suara Tania membuyarkan lamunan Leo.“Hah...” Leo memandang sekitar membuat semuanya menggelengkan kepala, mengalihkan pandangan kearah Fransiska yang memberikan kode dengan menggerakkan bibirnya “Terserah.”“Kaya cewek aja jawabnya terserah,” sindir Wijaya membuat mencibir perkataannya.“Lagian yang punya impian pernikahan kaya gimana tu cewek, cowok mah...terserah yang cewek.” Leo mengangkat bahunya santai, menatap Fransiska dalam yang menahan senyum. “Memang kamu mau konsep kaya gimana, Sayang?”Fransiska menat
Keputusan mereka menikah di Bali, membuat Fransiska beberapa kali kesana bersama dengan mamanya dan pasti mami yang ditemani Emma. Leo sudah memberikan semua pada Fransiska yang mengurus masalah Bali, sebenarnya Leo bisa saja melakukannya tapi mami melarang dengan meminta Fransiska yang mengurus ke Bali, ini dibuat alasan agar mami bisa pergi bersama dengan Fransiska dan Emma.“Lo benar nikah sama dia?” tanya Irwan yang hanya diangguki Leo, “Bagus dengan gitu anak gue nggak akan kesepian.” Leo memutar bola matanya malas mendengar nada suara Irwan yang seakan menggoda dirinya.“Kamu sama Naila nanti yang urus masalah makanan disana,” ucap Leo yang diangguki Irwan. “Naila boleh ikut? Benar?” menatap tidak percaya dengan reaksi Irwan.“Kalau Naila nggak ikut ke Bali bisa-bisa tidur luar aku.” Irwan mengatakan dengan malas “Dia sudah mengancam kalau sampai dilarang nggak ada jatah setahun.”Leo tertawa mendengar ancaman Naila ke Irwan “Memang
Pria masa lalu Fransiska memang ramah, baik dan banyak hal yang positif dalam dirinya, tapi tidak membuat Leo mundur dari semuanya dan Fransiska sendiri sudah memilih dirinya. Setidaknya Leo menang dalam hal ini, menjadi pria pertama yang menyentuh Fransiska dan pastinya akan ada anak-anak dalam hubungan mereka berdua ke depan. “Tampang lo nyerrmin,” bisik Endi membuat Leo mengalihkan pandangan dan menatapnya tajam “Lo menang dari dia, kalau gue lihat sekarang lebih ke teman nggak lebih.” “Jelas gue menang, setelah ini Fransiska akan menjadi milik gue sepenuhnya.” Leo mengatakan dengan bangga yang membuat Endi memutar bola matanya malas “Lo sendiri sama Tere gimana?” “Gue akan nikahin dia setelah lulus sekolah.” Leo membelalakkan matanya mendengar kata-kata Endi “Mas Tian kasih ijin?” Endi mengangguk “Bagaimana bisa?” “Rahasia.” Leo langsung mencibir kata-kata Endi, “Lo, nggak lupa kan kalau gue abangnya.” “Lo tu omnya bukan abangnya.” Endi me
Kabar Terkini Salah satu member girl group terciduk berkencan dengan salah satu member boy group yang sedang naik daun di salah satu restoran ternama di Jakarta Barat Leo menatap malas berita yang ada di media sosialnya, disana tampak jelas foto Fransiska dengan Joshua saat mereka berada di restoran milik keluarganya. Benar-benar tidak menyangka ada wartawan yang mengambil foto mereka berdua, padahal dari foto itu jika dilihat lebih dalam ada saudara-saudaranya disana. Hal yang membuat Leo kesal adalah Fransiska sama sekali tidak bisa dihubungi, tidak mau menyalahkan hanya saja khawatir dengan keadaannya, walaupun Leo tahu dengan siapa Fransiska saat ini bersama, tidak lain adalah maminya dan mamanya sendiri. Mereka sedang membeli perlengkapan rumah, mereka sudah bertemu tadi pagi sebelum berita ini keluar. “Lo ngapain? Masih aja baca berita itu.” Endi memasuki ruangannya membuat Leo menatap kearahnya dengan malas, “Lagian dia sama mami yang pastinya pengawa
Berita yang dibacanya langsung membuat mereka berdua terdiam, mereka tidak main-main dengan menyebarkan video itu. Leo langsung memberikan ponselnya pada Endi, membaca.berira yang tadi di baca Leo. Endi langsung berdiri dan meninggalkan ruangan Leo tanpa berkata apapun, yang dilakukan Leo adalah menghubungi maminya dan meminta membawa Fransiska pulang kerumah mereka. Berdiri dan melangkah keluar agar bisa langsung pulang ke rumah, langkahnya terhenti ketika mendengar Lucas memanggil dirinya, dengan malas Leo langsung mengikuti keinginan Lucas dengan memasuki ruangannya. Membuka pintu dan mendapati Lucas duduk disalah satu sofa yang ada di ruangan, mengikuti gerakan Lucas dengan bergabung bersama di sofa di sisi yang berbeda. Tatapan Lucas membuat Leo tahu bahwa apa yang akan disampaikan adalah sesuatu hal yang penting, berkaitan dengan masalah yang baru dibacanya dan Leo tahu jika papinya sudah membaca berita. “Kalau nggak penting mending gue keluar.” Leo membuka suar
Pembicaraan mereka terakhir di kamar Leo, setelah itu belum pernah bertemu sampai dua hari ini. Leo sibuk dengan pekerjaannya dan Fransiska sibuk dengan pekerjaannya juga, komunikasi mereka melalui ponsel. Fransiska sering menemani Chika jalan-jalan dan Leo tahu itu semua, apa yang mereka lakukan pada hari itu pasti akan memberikan kabar satu sama lain.Leo ingin mengambil keputusan mengenai permasalahannya, berhadapan dengan Rifat dan Endi yang menunggu perkataan keluar dari bibirnya. Keputusan Leo sudah sangat bulat yaitu bertemu dengan pria yang menghamili Putik, apa tujuannya melakukan ini semua termasuk membahas masalah rekaman.“Apa kamu pikir dengan kamu bertemu dia masalah selesai?” tanya Rifat membuat Leo terdiam.“Yang ada malah lo nambah pekerjaan kita,” sambung Endi membuat Leo menatap tajam “Kenyataannya seperti itu, Bro. Lo udah mikir efek jangka panjangnya?” “Sudah, gue udah mikirin semuanya. Gue nggak mau jadi pengecut yan
Pertemuan Leo dengan Fransiska adalah hal yang benar-benar langka, memiliki jadwal Fransiska dari managernya tidak membuat Leo bisa bertemu dengan mudah. Fransiska akan bermain dengan teman-temannya tanpa memberitahukan pada Leo sebelumnya, akan memberi kabar pada Leo saat berada di tempat dengan wajah tanpa bersalah. Leo sendiri juga tidak tahu waktu Fransiska menghabiskan waktu dengan Anggi, Zee bahkan maminya. Mereka akan berkumpul baik itu di rumah orang tua Fransiska atau pergi bersama bersama termasuk didalamnya mama Fransiska dan juga Chika.“Sampai kapan kamu lupa?” Leo mengusap keningnya sambil menggelengkan kepalanya.“Namanya lupa terus gimana?” Fransiska mengatakan dengan tanpa dosa. “Om Rifat kasih tahu kalau sudah membeli rekaman itu?” Leo memicingkan matanya saat mendengar perkataan yang keluar dari bibir Fransiska “Kamu tahu darimana? Kapan ketemu sama Om Rifat? Kenapa kamu nggak ngomong sama aku kalau bicara sama Om Rifat?”