Mimpi yang diangankan tak akan pernah tercapai bila kita tak berusaha untuk mencapainya. Begitu juga dengan cinta tidak akan bisa kita dapatkan kalau tidak mau memulai untuk memperjuangkan.(Byan Bagus Anggara – Dicintai Kakak Ipar 2)***Byan memutuskan langsung pulang ke Jakarta setelah mengambil barang-barangnya di apartemen.Ia tidak mengerti dengan hatinya. Perbuatannya sering tidak sinkron dengan hatinya.“Ya Allah, apa yang aku katakan pada Aisyah tadi? Kenapa aku tidak rela bila melihat gadis itu menderita. Aku juga tidak rela bila rumahnya harus dijual demi membayar utangnya padaku, tapi kenapa bibir ini langsung memintanya menikah denganku? Apa tidak terlalu dini? Apa aku bisa mencintainya?” Berbagai pertanyaan ada di benaknya.“Bagaimana bisa aku mencintainya, sedangkan hati ini masih ada Aida. Aku tidak mau menyakiti hati Aisyah. Apa bedanya aku dengan Lucky kalau begitu,” ucapnya lirih.Ciiit!Karena kurang fokus berkendara Byan hampir menabrak penjual nasi goreng. Beru
Di saat pikiran mencari di situ hati yang meyakinkan, maka di situlah pilihan yang tepat ditemukan.(Dicintai Kakak Ipar 2)***Byan langsung masuk ke kamar setelah memberikan Rendra pada sang mama. Malam ini ia akan mengerjakan salat Istikharah sesuai saran Anton. Sebelum tidur ia membaca dalil tentang salat istikharah dan tata cara mengerjakannya. Ia memang pernah diajari Ustaz Syauqi, guru spiritual keluarganya. Namun, selama ini ia belum pernah mempraktikkannya.اذا هم أحد كم بالأمر فليركع ركعتين ثم ليقل: أللهم... (رواه البخاري)Artinya: Jika di antara kalian hendak melakukan perkara atau urusan, maka rukuklah dua rakaat, kemudian berdoa(HR. Bukhori)Jam dinding menunjukkan pukul 01.30. Byan bangun dari tidur, ia langsung mengambil wudu. Byan mantap untuk mengerjakan salat Istikharah meminta petunjuk pada Allah. Sudah menjadi kebiasaannya setiap hari mengerjakan salat Tahajud. Namun, hari ini berbeda. Selain mengerjakan salat Tahajud ia juga mengerjakan salat Hajat dan salat Ist
Akan datang waktu di hidupmu ketika kamu harus menentukan pilihan untuk membuka halaman baru dalam lembar hidupmu, atau memilih terperangkap dengan masa lalu yang masih terus membelenggu.(Byan – Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)***Aisyah membawa Widya pulang. Ia sudah memesan taksi online untuk sang ibu. Tidak mungkin ia mengajak sang ibu naik angkot.Saat ini Aisyah dan Widya sudah sampai di rumah. Hari ini seharusnya hari pernikahannya dengan Lucky. Namun, pernikahan itu tidak akan pernah terjadi.Aisyah membuka pintu rumah, ia melihat souvernir pernikahan yang tertata rapi di ruang keluarga dekat televisi. Air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan. Widya melihat hal itu mencoba menenangkan sang putri dengan mengusap lembut punggung sang putri.“Yang sabar, ya, Nak. Allah pasti akan mengganti yang lebih baik lagi. Ibu yakin kamu akan bahagia. Kamu gadis baik, Insyaallah akan mendapatkan laki-laki yang baik juga,” ujar Widya lembut.“Aamiin ... terima kasih, Bu.”“Sama-sama, doa yang te
Tahukah kamu, seperti apakah cinta? Cinta itu seperti angin. Kamu tidak bisa melihatnya, tapi kamu bisa merasakan hadirnya.(Byan Bagus Anggara - Dicintai Kakak Ipar 2 )***Hari ini hari Minggu. Byan sudah bersiap untuk pergi ke Bandung. Ia terlihat semakin tampan dengan memakai sweater putih dan celana Chino coklat muda, ia pun turun dari lantai dua kamarnya.Byan menghampiri sang mama yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.“Pagi, Ma,” sapanya tiba-tiba yang membuat Arumi terkejut.“Lho mau ke mana, kok putra Mama udah rapi?” tanya Arumi sambil mengelus dada terkejut. Ia memindai penampilan Byan yang terlihat rapi memakai pakaian santai. Tidak biasanya Byan keluar pagi di hari libur.“Mau ke rumahnya teman, Ma.”“Tumben sepagi ini!?” tanya Arumi heran.“Iya, rumahnya di Bandung,” ujarnya.“Wah, jauh dong!”“Kalau boleh tahu, cewek atau cowok itu temannya?” tanya Arumi sedikit kepo.Byan tersenyum menanggapinya.“Lho, kok malah tersenyum?” Arumi semakin ingin menggoda sang pu
Cinta itu penuh ketulusan, bukan penuh dengan paksaan. Cinta itu penuh pemberian, bukan meminta untuk diberikan. Cinta itu penuh pengorbanan, bukan memohon untuk dikorbankan.(Byan ❤️ Aisyah – Dicintai Kakak Ipar 2)***Byan meninggalkan rumah Widya setelah menyimpan nomor ponsel Aisyah.“Baiklah Nona, aku akan menemukanmu. Apalagi kalau tempatmu mengajar adalah yayasan milik keluarga mama. Pasti tidak sulit untukku.” Byan tersenyum, ia langsung melajukan mobil untuk kembali ke Jakarta.Tujuannya setelah ini ke tempat mengajar Aisyah. Ia tahu ini hari Minggu yang artinya sekolah libur. Namun, Byan tetap memutuskan pergi ke sana. Ia adalah alumni sekolah itu, ia tahu masih banyak kegiatan yang dilakukan pada hari Minggu. Apalagi untuk santri Tahfiz.Setelah berkendara cukup lama. Ia pun sampai di tempat tujuan. Byan tidak langsung masuk ke gedung besar itu. Pemuda tampan itu masih berada di dalam mobil. Ia memikirkan alasan apa yang akan diberikan pada Aisyah, tidak mungkin tiba-tiba
Tidak akan ada kekecewaan yang mendalam jika tidak ada cinta yang dalam. Kecewa? Ya, aku memang kecewa, tapi aku yakin penolakanmu hari ini mungkin menjadi penerimaanmu besok.(Byan Bagus Anggara – Dicintai Kakak Ipar 2)***Ingin rasanya Byan tertawa melihat wajah Aisyah merah karena menahan marah padanya. Selain itu gadis cantik itu juga gelagapan menjawab beberapa pertanyaan Bu Raslina.“Saya tidak menyangka kalau Nak Aisyah akan menjadi menantu Bu Arumi. Semoga taarufnya berjalan lancar hingga menuju khitbah ya, Nak Byan, Nak Aisyah,” ujar Bu Raslina tulus. Namun, beliau masih terkejut.“Aamiin ... semoga Allah mengijabah,” ujar Byan mantap sambil melirik Aisyah yang terlihat menahan marah.“Nak Aisyah kok enggak ngaminin? Kok cuma Nak Byan yang ngaminin, sih? Tenang, Ibu sangat mengenal Nak Byan dan keluarganya. Jadi enggak usah ragu, Ibu mendukung kalian. Ya, meskipun Ibu baru mengenal Nak Aisyah, tapi Ibu percaya Nak Aisyah gadis yang baik. Kalian cocok, cantik dan tampan. Dan
***Lebih mudah melunakkan batu dengan tetesan air daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan masa lalu yang masih terus bersemayam.(Dicintai Kakak Ipar 2)***Suara Byan menghentikan langkah Aisyah. Gadis cantik itu membalikkan tubuhnya menghadap Byan yang menatapnya penuh harap.“Aku tidak akan memaksamu untuk menikah denganku. Meskipun jujur aku kecewa dengan penolakan ini. Aku tahu untuk menumbuhkan rasa cinta itu sulit. Cinta itu tidak bisa dipaksakan, baik datangnya maupun perginya. Apalagi kita baru saja kenal, akan butuh penyesuaian untukmu. Aku yakin Jika memang kita berjodoh ke mana pun kita akan melangkah pergi pasti kita akan kembali dipertemukan,” ungkapnya.“Ini uangmu, pantang bagiku menarik apa yang sudah aku berikan. Sejak awal aku berniat membantumu. Aku bukan rentenir atau pun Bank atau jasa apalah yang meminjami uang,” ujarnya lagi.“O iya, jangan takut sekali lagi uang itu bukan pengikatmu denganku. Aku bukan laki-laki picik yang mengikat seorang w
***Cinta itu kuatmu dalam bertahan, meskipun rintangan datang menghadang. Tidak patah semangat sampai menemukan cinta sejati, untuk menyempurnakan cinta di hati.(Byan – Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)Byan pamit istirahat pada kedua orang tuanya, setelah mendapatkan nasihat yang membuat hatinya sedikit tenang.“Pa, Mama kasihan sama tuh anak. Nasib percintaannya tidak pernah berjalan mulus,” ujar Arumi sedih.“Iya, Ma. Papa juga kasihan, semoga saja Aisyah ini yang terakhir. Gadis yang bisa menyempurnakan cinta putra kita, menyempurnakan kekurangan dan menjadi kekuatannya di masa depan,” ujar Bagas penuh harap.“Aamiin. Semoga, Pa. Jujur Mama penasaran dengan gadis itu.”“Ya sudah kita istirahat dulu, nanti kalau Rendra terbangun Mama bisa kurang istirahat!” ajak Bagas.***Mentari pagi sudah mulai menampakkan sinarnya. Terdengar deru mesin mobil dari halaman rumah. Tidak lama pintu besar itu terbuka, suara salam terdengar membahana. Mendengar salam, Bagas dan Arumi yang sedang men