Share

Bab 86 - Pengemis

Author: Kharamiza
last update Last Updated: 2025-04-04 22:00:09

“Apa?!” Rafiq berdiri, menggebrak meja, terkejut dengan pengakuan adik bungsunya itu.

Perbuatannya, nyaris membuat Rafa terjengkang. Mulut pria itu terbuka sedikit, tetapi kemudian buru-buru ditutup dan memukul lengan sang kakak.

“Kamu ini, bisa selow sedikit? Kayak apa aja?” cibir Rafa.

Rafiq menggaruk pelipisnya yang tak gatal sambil terkekeh salah tingkah.

“Jadi, selama ini kamu juga sering dijodohkan orang tua kita? Kok bisa aku tidak tau hal itu?”

Rafiq mengangkat bahu, terlihat sangat santai. “Kamu terlalu sibuk kerja. Dan, Ayah membahas itu saat kami memang hanya duduk berdua.”

“Oh, ya?”

“Hm. Tapi, karena aku dan Kak Inara itu sehati, makanya tidak terlalu menanggapi. Bedanya, Kak Inara terang-terangan melawan, sedangkan aku diam-diam bergerak, mencari cara biar calon-calon pasangan aku ilfeel.”

Rafiq mengangguk-angguk. Mengusap-usap dagunya pelan. Sedikit tak percaya, jika di balik sikap santainya Rafa,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 87 - Dipecat

    “Tarik napas dalam-dalam ya, Alma,” ujar dokter wanita itu lembut. Mulai membersihkan bagian yang memar dan sedikit bengkak pada tangan Alma. Beberapa jari mungil itu terlihat kemerahan, dua di antaranya bahkan sedikit lecet karena tekanan pintu tadi. Damian duduk di samping putrinya, tak lepas menatap wajah yang masih berlinang air mata itu. “Sedikit perih, ya, Sayang. Tapi, sebentar lagi selesai.” Alma meringis, tetapi dia berusaha keras menahannya. Hingga ketika dokter mulai membalut empat jarinya dengan perban lembut, tangisnya kembali pecah. Damian mengusap-usap punggung Alma, menenangkan. “Sebentar lagi selesai, ya, Sayang.” “Papa ... tangan Alma.” Ia terisak pilu. “Tangan Alma bakalan dipotong, ya?” Tatapan polosnya itu menyiratkan rasa takut yang dalam. “Nanti, Alma tidak punya tangan lagi.” Damian tersentak. Ia langsung memeluk putrinya erat. “Tidak, Sayang. Tangan Alma

    Last Updated : 2025-04-05
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 88 - Hamil

    Tangis Alma akhirnya pecah lagi, tubuh kecilnya berhambur ke pelukan sang bunda.“Alma ... tidak bisa ikut lomba, Bunda," ucapnya di sela isakan yang terdengar jelas. Inara hanya memeluk putrinya erat, mengusap-usap punggung kecil itu. Sebelum sempat mengucap sepatah kata pun, Rafiq yang kasihan pada keponakannya menghampiri Damian dan langsung menarik kerah kemeja pria itu geram.“Kamu ini bagaimana, hah?!” bentaknya. “Kenapa Alma bisa celaka? Mengapa kamu jadi orang tua, tidak becus menjaganya?!”Sesak dada Damian mendengar perkataan mantan kakak iparnya yang pedas ngalahin omongan tetangga itu. Namun, ia tidak melawan, tidak juga membela diri. Walau ini sepenuhnya bukan salahnya, tetapi memang dirinya yang patut untuk disalahkan karena tak menunggu Alma di lobby, padahal ia tahu putrinya akan datang.Dia sibuk meeting tadinya. Dan, dipikir Suster Liana akan mengantar Alma hingga ke ruangannya. Ternyata tidak. Bocah itu pergi sendirian

    Last Updated : 2025-04-06
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 89 - Keputusan

    Ponsel seharga puluhan juta di atas meja itu tiba-tiba bergetar pelan. Inara—sang pemilik yang saat ini sedang mengoles lipstik pada bibirnya, melirik sebentar sebelum membuka pesannya.“Ra, rumah baru itu akhirnya sudah siap untuk ditempati. Aku mulai berkemas hari ini. Semoga, suatu hari nanti rumah ini bisa kita isi bersama … kamu, aku, dan Alma, mungkin juga adiknya Alma.”Inara menatap layar ponsel cukup lama. Teringat kalau Damian pernah memberitahunya sudah memiliki rumah baru.Biasanya Inara akan senang jika Damian menghubunginya, tetapi tidak dengan sekarang. Justru, emosinya seketika naik di ubun-ubun sepagi ini, hanya dengan melihat nama Damian.“Mas … hal seperti ini sebenarnya bukan urusanku lagi. Kita sudah berpisah. Tolong jangan ganggu karena aku sudah membuat keputusan.” Inara membalas tanpa basa-basi.Belum genap lima detik terkirim, Damian langsung membalasnya lagi “Maksudmu?”“Aku menerima perjodohan

    Last Updated : 2025-04-07
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 90 - Calon Suami

    Inara tak menjawab meski tahu maksud Kak Rafiq. Ia merasa tak punya pilihan, selain menerima perjodohan bisnis itu. Belum ada jawaban dari Inara, ketika Rafiq kembali bersuara. “Kamu tidak pernah setuju dijodohkan, Inara. Bahkan, dulu kamu sampai meninggalkan rumah demi lelaki pilihanmu. Tapi, sekarang … kamu memutuskan begini?” Inara mengalihkan pandangan, mencoba menyembunyikan sesak yang ia rasakan. Ia jelas tahu semua yang dikatakan kakaknya benar. Dulu, menentang perjodohan, meninggalkan rumah demi Damian. Sekarang, justru menerima. Agak aneh memang. “Kenapa tidak? Benar kata Ayah, kalau aku masih butuh suami. Begitu Alma yang butuh sosok ayah. Lagipula, sendiri terus itu bikin aku kesepian, Kak.” Jawaban itu meluncur asal. Walau alasan itu terdengar begitu menyakinkan, tetapi Rafiq masih meragukan semuanya. Merasa, itu bukan suara hati adik perempuannya. “Kamu sungguh-sungguh dengan keputusanmu? Kakak hanya tidak ingin, kamu menyesal nantinya.” Rafiq mengatakan itu samb

    Last Updated : 2025-04-08
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 91 - Tunangan

    Daffa sudah menyiapkan dinner romantis untuk sang calon di sebuah restoran bintang lima. Sengaja menyewa tempat ini, khusus hanya mereka berdua. Tak mengapa mengeluarkan banyak biaya demi menyenangkan Inara. Bahkan, nilai kocek yang dikeluarkan tak akan sebanding dengan rasa bahagianya malam ini.“Aku senang sekali karena kamu akhirnya mau membuka hati, Ra,” ucapnya sambil menatap Inara dengan senyum teduhnya, “kupikir butuh waktu lama untuk kamu move one.”Daffa tak melupakan, Inara pernah mengatakan masih mencintai mantan suaminya, tetapi sekarang ia tak memedulikan itu semua, yang penting Inara sebentar lagi akan jadi miliknya.Sambil menatap lilin di atas meja yang cahayanya menari lembut, Inara tersenyum tipis, “Hidup terus berjalan, bukan? Ada dua pilihan. Mencoba bangkit untuk menemukan hal baru atau hanya diam, lalu Kehilangan segalanya tanpa pernah tau rasanya,” katanya pelan, penuh makna.Daffa mengangguk mantap, lalu dengan su

    Last Updated : 2025-04-09
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 92 - Ketiduran

    Damian berdiri kaku. Tatapannya menukik tajam, penuh kemarahan, tak lepas pada wanita yang kini sudah bersandar santai di sofa sambil memainkan ujung piyamanya yang tipis. Jelas, sengaja menggoda Damian.“Kenapa kamu bisa ada di sini, Selena?! Siapa yang kasih kamu masuk?!” Amarah Damian memuncak. Dadanya, bahkan naik turun, tetapi ia tetap menahan diri agar tak bertindak jauh. Entah bagaimana bisa wanita ini tahu alamatnya dan masuk ke rumahnya begitu saja. Tak punya adab sama sekali.Selana tak takut dengan bentakan Damian, justru terkekeh pelan, tanpa beban. “Jangan marah-marah gitu, dong, Mas. Tadi lewat sini, jadi sekalian numpang numpang mandi, kok.” Ia melempar tatapan menggoda ke arah Damian, lalu menepuk sofa di sampingnya. “Security-mu yang kasih kunci. Baik banget, ya?”Damian mencengkeram kepalanya, frustasi. “Sial! Dari mana kamu tau alamatku?”Selena mengangkat bahu. “Rahasia,” ucapnya manja, sebelum bangkit dan berjalan me

    Last Updated : 2025-04-10
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 93 - Diusir

    Mendengar perkataan Selena, Damian terdiam, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Dan, ya ... dia baru sadar sepenuhnya. Diam-diam pergi dari rumah, meninggalkan istrinya yang sedang tertidur karena ia berusaha menjadi bermanfaat untuk orang yang membutuhkannya. Sial!Damian mengusap wajah dengan gusar. Tak mau memperpanjang. “Oh, lupakan kejadian tadi,” katanya pelan, lantas bangkit, mengambil jaket dan kunci mobilnya di atas meja. Tanpa berpamitan, langsung pergi. Tujuannya, pulang ke rumah.Di dalam mobil, tangannya mencengkeram setir dengan keras. Napasnya memburu seolah ia baru saja lari puluhan kilometer. “Kenapa aku sebodoh ini? Kenapa aku bisa sampai tidur di sana?” Dia menyesali diri sambil menggeleng kuat-kuat. Mencoba membuang bayang kejadian yang baru saja terjadi padanya. Itu sesuatu yang buruk baginya.“Inara, maafkan aku.” Suaranya serak. Pandangannya mulai berembun.Walau ia merasa tidak

    Last Updated : 2025-04-11
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 94 - Sibuk?

    Damian kini berdiri di dekat jendela rumahnya. Tangannya tenggelam pada dua saku celananya. Begitu ia berbalik ke arah pria berseragam security yang menunduk tampak sangat ketakutan di tengah ruang tamu itu, rahangnya langsung mengeras.“Kenapa bisa kamu membiarkan orang asing masuk ke rumah, hah?!” bentaknya membuat pria itu sedikit terlonjak, kemudian menunduk.Tampak jelas ketakutan menghadapi majikannya yang diketahui sedang marah. “Ma—af, Mas. Saya benar-benar minta maaf. Saya kira wanita tadi memang tamu Mas. Dia bilang sudah bikin janji dengan Mas, makanya saya mengizinkan masuk.”Damian menggeleng keras. “Tidak ada yang tau alamat rumah saya di sini. Sekalipun, ada janji. Saya yang akan memberitahumu sendiri. Salahmu, kenapa tidak konfirmasi dulu?!"“Saya salah, Mas. Saya terlalu percaya padanya. Saya janji, kejadian ini tidak akan terulang. Ke depannya, saya akan lebih hati-hati lagi.” Suara sang security itu terdengar penuh sesal. Tubuhn

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 121 - Di-ulti Alma

    Deru mobil berhenti mendadak di depan gerbang sekolah. Andrew buru-buru turun dan membuka pintu untuk sang atasan. Damian turun lebih dulu, walau kakinya masih sedikit sakit, ia tetap siaga menyambut Inara turun dari mobilnya. Dia kasihan, wajah wanita itu pucat. Matanya sembap, bahkan tubuhnya sangat lemas seolah jiwanya ikut melayang bersama hilangnya sang putri.Mereka berganung dengan Arvin, Genta, Suster Liana, dan yang lainnya yang lebih dulu tiba.Melihat kedatangan Inara, guru Alma terlihat sangat gelisah. Wajahnya memdadak pucat.“Bu Inara, saya mohon maaf … saya benar-benar tidak menyangka kalau kejadiannya bakal seperti itu.” Suara wanita itu terdengar berat. “Orang itu bilang utusan papanya Alma, terus Alma percaya saja, dan saya pikir Alma mengenalnya. Tidak taunya malah seperti ini. Saya sangat bersalah dan menyesal, Bu. Saya tidak teliti.”Inara menunduk, tak bisa berkata-kata. Lututnya lemas. Damian refleks menopangnya, m

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 120 - Alma dan Penculik

    Mobil hitam yang membawa tubuh kecil Alma itu melaju cepat membelah teriknya matahari siang.Sesekali, bocah perempuan itu menoleh ke kiri dan ke kanan, memperhatikan jalanan yang makin asing dalam pandangannya. Alis kecilnya bertaut seketika, setidaknya ada rasa takut yang tiba-tiba muncul di hatinya.“Om!” panggilnya pelan. Dia mulai menggeser posisinya ke dekat jendela. Berusaha memastikan ada lokasi yang mungkin diketahuinya, tetapi nihil. Akhirnya, ia pun memberanikan diri bertanya pada dua pria yang duduk di depan. “Kita mau ke mana, sih? Ini bukan jalan ke rumah Papa … apalagi ke kantor Papa, kantor Papa mah deket toko roti yang enak itu.”Pria yang duduk di kursi penumpang depan melirik ke belakang. “Mau ketemu Papa kamu, Alma. Sabar, dong. Sebentar lagi kita sampai.”Alma cemberut, matanya menyipit curiga. “Tapi, Papa tidak pernah lewat jalan begini. Ini mah bukan jalan pulang. Om bohong ya sama Alma?” “Jangan-jangan .

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 119 - Mencari Alma

    Tanpa pikir panjang, Inara langsung menelepon Daffa. Curiga kalau pria itu yang sengaja balas dendam padanya menggunakan Alma.Tidak butuh waktu lama hingga panggilan itu terhubung.“Inara?” Suara Daffa terdengar di seberang. Agak terkejut, tetapi juga sangat senang. Suaranya sangat lembut ketika berkata, “Akhirnya kamu mau bicara denganku juga. Aku pikir kita bisa obrolin baik-baik soal kejadian kemarin. Aku—”“Aku menelepon pun bukan untuk itu, Kak Daffa!” potong Inara tegas. Muak sekali mendengar pembelaan diri Daffa yang seolah-olah sangat percaya diri tidak bersalah.“Tolong katakan padaku di mana kamu bawa Alma?” tanya Inara tanpa ingin basa-basi.Sejenak, Daffa terdiam di seberang. Berusaha mencerna pertanyaan Inara.“Apa maksudmu?” tanyanya bingung. “Inara, aku tidak mengerti. Memangnya Alma ke mana? Kenapa kamu malah bertanya ke aku?”“Jangan bohong!” bentak Inara. “Aku tau kita ada masalah, Kak Daffa. Tapi, tol

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 118 - Alma Diculik

    Pria itu tersenyum tipis, walau wajah tertutup masker, tetapi terlihat matanya yang menyipit. “Ah, papanya Alma katanya rindu, jadi menyuruh Om untuk jemput Alma. Mau tidak ikut ke rumah Papa?”Alma yang polos pun langsung mengangguk. Lagipula, ia sebenarnya juga ingin bertemu papanya untuk meminta datang ke acara sekolah pekan depan bersama sang bunda. Namun, bundanya belum ada waktu menemani dan juga tidak membolehkan Alma ke rumah sang papa sendiri selama pria itu masih dalam pemulihan, takut merepotkannya dengan kehadiran Alma.“Oke, Om! Alma ikut. Alma pulang, ya, Bu Guru.” Alma mencium tangan wanita itu takzim. “Iya, Alma. Hati-hati, ya.”Sambil melambai-lambai ceria pada Bu Guru, Alma mengikuti langkah pria yang tidak dikenalinya itu ke mobil.Ibu Guru hanya bisa mematung sesaat. Merasa ada yang aneh, tetapi ia cepat-cepat menggeleng. Berusaha berpikir positif dan menganggap tak ada yang salah dari semua ini.Al

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 117 - Belum Selesai

    Setelah memutuskan hubungan dengan Daffa, Inara berpikir semuanya sudah selesai, ternyata tidak. Bahkan, kini mobil mewah Daffa tampak berhenti di pelataran depan mansion. Pria itu turun dengan tampang percaya diri seolah semuanya baik-baik saja. Ia membawa sebuket bunga lili putih dan paper bag berisi makanan yang dibawah khusus untuk Inara. Bibi Asih, kepala pelayan di keluarga Wardhana itu buru-buru membukakan pintu depan dan menyambut pria yang dikenal sebagai calon suami dari Nona Mudanya itu dengan sedikit membungkuk. “Selamat siang, Tuan Daffa.” “Selamat siang, Bi. Nona Muda ada? Saya ingin bertemu dengannya. Saya sudah menghubunginya, tetapi ponselnya tidak aktif. Saya mencarinya ke kantor, ternyata kata asistennya dia tidak masuk. Apa Inara baik-baik saja?” Bibi Asih menunduk sopan. “Mohon tunggu sebentar. Saya akan menyampaikan pada Nona Muda.” Daffa mengangguk, berjalan perlahan ke r

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 116 - Cinta yang Tulus

    Seperginya Inara, Daffa kembali ke rumahnya. Rambutnya acak-acakan. Pintu dibanting keras. Dengan napas yang memburu, langsung menyapu meja konsol di dekat pintu. Vas bunga, figura, dan pajangan kristal berjatuhan ke lantai, pecah berkeping-keping.Tangannya gemetar marah saat meraih hiasan lain dan melemparnya ke dinding. “Sialan!” teriaknya sambil terus mengobrak-abrik isi ruangan.Satu per satu benda pecah berserakan. Suara kaca pecah menggema ke seluruh rumah. Dalam waktu singkat, ruang tamu itu berubah menjadi ladang kekacauan menunjukkan ada amarah dan rasa frustrasi yang membara di dada pemiliknya.ART dan beberapa karyawan rumah terkejut berhamburan datang. Mereka berdiri terpaku di ambang ruangan, menunduk ketakutan.Tak lama, Daffa menoleh tajam ke arah mereka, napasnya tersengal dengan mata menyala marah.“Saya sudah bilang, jangan biarkan siapa pun masuk ke rumah ini!” bentaknya sambil menunjuk mereka satu per satu.

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 115 - Game Tembak-Tembakan (21+)

    Mobil mewah milik Inara itu berhenti perlahan di depan rumah dua lantai yang tampak tak asing dalam pandangan. Keisya melirik pada Inara yang duduk di sebelahnya, wajahnya terlihat tegang juga bertanya-tanya. Kenapa dibawa ke rumah Daffa? “Keisya kenapa kita ke sini? Apa kamu pikir Daffa akan jujur kalau kita bertanya padanya langsung?” Inara tak yakin. Dia mendengus kesal. “Siapa juga yang mau jujur soal keburukannya?” Keisya mengangkat bahu. “Ikut saja.” Langsung keluar dari mobil. Inara walaupun sangat enggan, terpaksa mengikuti. Entah apa yang direncanakan wanita yang mengaku sebagai mantan kekasih calon suaminya itu? Keisya langsung mengetuk pintu dan tak lama seorang ART paruh baya membuka. Begitu melihat mereka, wajahnya tampak berubah, seperti orang panik. “Cari siapa, Non?” tanyanya. “Kak Daffa ada, Bi?” tanya Inara. “Maaf, Non ... tapi, sekarang Tuan Daf

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 114 - Bejat

    Pada akhirnya, Inara berusaha menepis keraguan dan memutuskan pergi ke lokasi yang dikirimkan orang tersebut. Siapa pun orang ini, Inara berharap dia betul-betul tahu banyak tentang Daffa agar rasa curiga serta praduganya bisa terjawab.Kini ibu dari Alma itu sudah berada di lantai 2 kafe sesuai petunjuk lokasi pertemuan. Tempat ini cukup tenang. Lampu-lampu gantung yang menggantung rendah memancarkan cahaya kekuningan yang temaram, memantul di permukaan meja kayu dan gelas-gelas yang tertata rapi. Dia memilih duduk di pojok ruangan, membelakangi jendela besar. Pandangannya gelisah menyapu setiap orang yang melintas. Sayangnya, dia tidak tahu seperti apa rupa orang itu sehingga sulit baginya untuk mengenalinya. Dan, hingga kini belum ada satu pun orang yang menghampirinya.Ia melirik jam di ponsel, lalu kembali membuka pesan dari nomor misterius itu. Wajahnya tegang dengan segala persepsi buruk yang tiba-tiba menyerang kepalanya.Bagaim

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 113 - Jebakan?

    Inara baru saja selesai bersih-bersih setelah hari yang panjang dan melelahkan. Angin malam yang sejuk masuk melalui jendela besar di kamarnya yang masih terbuka.Beberapa saat kemudian, ia memilih duduk di dekat jendela sambil memegang buku, sesekali menatap halaman mansion yang tenang. Dia baru saja membuka buku, hendak mulai membaca ketika tiba-tiba terdengar pintu kamarnya terbuka pelan.Ketika menoleh, ia mendapati gadis kecilnya melangkah mendekat. Dan, langsung memeluk pinggang ibunya erat. Inara menyimpan bukunya. Tak jadi membaca. Langsung mengangkat Alma ke pangkuannya. Mungkin bocah itu rindu bermanja dengannya.“Ada PR tidak?” tanya Inara. “Enggak ada, Bunda, tapi ada kabar seru!” Alma mengatakan itu dengan semangat, membuat Inara tersenyum. Memasang ekspresi serius, seolah siap mendengarkan. “Wah ... kabar apa, Sayang?” tanyanya sambil merapikan rambut Alma ke belakang telinganya.Alma

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status