Share

Bab 90 Tamu tak terduga

Penulis: Strrose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-25 15:00:12

"Apa rencanamu hari ini?" tanya Dave, memainkan rambut Zara dengan lembut.

Zara baru selesai memakan sarapannya dan kini bersandar dalam pelukan Dave

"Belum tau. Aku hanya berpikir untuk menghabiskan waktu bersama suamiku" jawab Zara sambil tersenyum.

"Itu terdengar sempurna," kata Dave, mencium kepala Zara. "Aku juga ingin menghabiskan hari ini bersama istriku dengan kegiatan ranjang."

Plak

Zara memukul dada Dave yang membuat pria itu terbahak

“Aku bercanda Darling” Kekeh Dave

“Bercanda sih bercanda tapi bagian bawahmu itu selalu saja keras Dave” Gerutu Zara

“Itu memang setelannya jika denganmu” balas Dave dengan senyum nakal

Zara menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, menikmati momen ringan bersama suaminya. Dia tahu Dave selalu bisa membuatnya tertawa dan merasa nyaman, bahkan dengan lelucon-leluconnya yang kadang nakal.

“Dave”

“Hmm?”

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 91 Permintaan Carpenter

    Dave mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil terus berusaha menghubungi Zara namun sayangnya ponsel Zara hanya berdering dan tidak diangkat"Ayolah, Zara.." desah Dave dengan suara tercekat. Ia mencoba nomor Zara sekali lagi, namun hanya mendapatkan deringan hampa di seberang sana. Tidak ada jawaban. Sebuah kegelisahan mendalam merayapi pikirannya.Dave tidak akan segelisah ini jika dia bisa memantau dari CCTV penthousenya namun masalahnya, sejak kabar kakeknya datang, semua CCTV yang terpasang di penthouse itu tidak berfungsi.Sedangkan disisi lain, sang pelaku perentasan CCV sedang tersenyumnya “Boleh aku masuk?”“Oh, tentu saja. Silakan masuk, tuan Carpenter” jawab Zara sambil membuka pintu lebih lebar, membiarkan Erman masuk.Erman melangkah masuk dengan tenang, matanya mengamati setiap sudut ruangan. “Ini tempat yang nyaman. Dave punya selera yang bagus.”“Terima kasih pujiannya, Tuan Carpenter. Dave memang sangat teliti dengan pilihannya” jawab Zara sambil menutup p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 92 Membujuk Dave

    Pagi harinya, sinar matahari yang hangat menyusup melalui jendela dapur, mengisi ruangan dengan cahaya lembut.Zara sibuk di depan kompor, menyiapkan sarapan dengan penuh perhatian. Zara mengenakan gaun rumah yang sederhana, rambutnya diikat rapi, dan senyum tipis terukir di wajahnya. Ia merasa tenang dan bahagia, menikmati momen-momen kecil yang ia bagikan dengan Dave.Tanpa suara, Dave masuk ke dapur, tersenyum melihat istrinya yang sibuk memasak. Dengan langkah-langkah lembut, ia mendekati Zara dari belakang. Tangannya perlahan melingkari pinggang Zara, memeluknya dengan hangat dan penuh kasih."Selamat pagi, Darling" bisik Dave di telinga Zara, suaranya rendah dan penuh kehangatan.Zara tersentak kecil namun segera mengenali sentuhan Dave. Ia tersenyum lebih lebar, menoleh sedikit untuk melihat suaminya. "Selamat pagi, Dav," balasnya dengan lembut, matanya bersinar penuh cinta.Dave menundukkan kepalanya, mencium lembut leher Zara. "Kau bangun lebih awal hari ini" katanya sambil m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 93 Sisi asli Carpenter

    Zara menatap bangunan megah bak istana yang mereka masuki. Dia sangat takjub dengan kediaman para Carpenter. Ornamen klasik dan kemewahan yang terpampang di setiap sudut membuatnya terkesima, namun di balik kekaguman itu, ada perasaan cemas yang tak bisa diabaikan terlebih ketika disetiap sudut ada beberapa pria berpakaian serba hitam yang berjaga.Dave menggenggam tangan Zara erat saat mereka berjalan masuk. "Aku tahu ini mungkin terlihat menakutkan" Ucap Dave dengan santainyaZara mengangguk pelan, mencoba menenangkan diri. "Ya, sedikit" jawabnya jujur. "Apa mereka selalu berjaga seperti ini?"Dave mengangguk. "Kakek sangat menjaga keamanan meskipun agak berlebihan. Jangan khawatir, mereka di sini untuk memastikan semuanya aman."Zara tersenyum tipis, berusaha menenangkan hatinya. "Baiklah. Semoga saja kita tidak mengundang masalah."Mereka melanjutkan langkah mereka ke dalam ruang tamu yang luas. Di tengah ruangan, duduklah seorang pria tua dengan aura yang sangat kuat. Rambutnya y

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 94 Carpenter Family

    Zara dan Dave memasuki ruang makan keluarga Carpenter yang megah. Meja panjang penuh dengan hidangan lezat dan ornamen mewah yang mencerminkan kekayaan dan status keluarga tersebut. Zara merasa sedikit gugup, namun Dave menggenggam tangannya erat-erat, memberikan rasa tenang.Keluarga Carpenter telah berkumpul, termasuk Erman, Ada beberapa orang tua disana dan juga dua orang pria yang terlihat seusia Dave dan wanita cantik dengan rambut coklat gelap yang melirik kedatangan mereka dengan sinis“Duduklah Dave, Zara” Ucap Kakek Erman sambil tersenyum.Mereka berdua duduk di kursi yang telah disiapkan. Ketika Zara duduk, wanita dengan rambut coklat gelap itu, yang ternyata adalah sepupu Dave, Sylvia, berbicara dengan nada sinis."Jadi, ini dia istri baru Dave. Sepertinya kau tidak seperti yang kami bayangkan. Kupikir dia spesial karena kau menyembunyikannya dari kami tapi ternyata hanya wanita biasa"Zara mengelus tangan Dave dibawah meja s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 95 Ungkapan cinta

    “See.. inilah alasanku tidak mau terlibat dengan mereka” ucap Dave ketika mereka sudah didalam mobil dan pergi dari rumah utama keluarga CarpenterMelihat respon Zara yang nampak hanya diam, Dave kembali buka suara “Apa kau takut Darling?” tanyanyaPuk..Sentuhan lembut pada lengan Zara membuat wanita itu tersadar “Ah ya kenapa Dave?” Tanya Zara“kau melamun”“maaf, aku hanya sedang memikirkan beberapa hal” Jawab Zara“memikirkan cara untuk lari hmm?” Sinis Dave “kau tahu kan jika kau lari aku akan Hmp-“ Ucapan Dave terputus karena Zara membekap mulut pria itu dengan tangannya“kau ini selalu berpikiran buruk padaku yaa? Kita ini suami istri, bagaimana bisa aku meninggalkan suami tampanku ini”Dave melepaskan satu tangan dari kemudi untuk meraih tangan Zara lalu mengecupnya dalam, matanya tetap fokus pada jalan di depan. “Aku tahu ini banyak untukmu. Duniaku... tidak seperti yang lain. Aku tidak ingin kau merasa tertekan atau terbebani.”Zara tersenyum kecil, meski dalam hatinya masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 96 Suatu Pertanda?

    Zara terkejut oleh bisikan Dave dibelakangnya. Dia merasakan hangatnya napas Dave di telinganya, membuat bulu kuduknya meremang.Wajah Zara memerah, dan dia berusaha menenangkan dirinya, namun kehadiran Dave yang begitu dekat membuatnya sulit berpikir jernih."Dave" bisik Zara pelan, mencoba meredam rasa gugupnya. “Mundur sedikit”Dave tersenyum, merasakan kehangatan tubuh Zara dalam pelukannya. "Aku ingin menagih janji, Darling" jawabnya dengan suara serak, tangannya bergerak perlahan di sepanjang pinggang Zara.Zara memejamkan mata, merasakan setiap sentuhan Dave yang lembut namun penuh gairah. "Dikamar saja, jangan disini" bisiknya, berbalik menghadap suaminya, matanya bertemu dengan mata Dave yang penuh cinta.Dave menatap Zara dengan dalam, seolah mencoba menyerap setiap detil wajahnya. "Aku tidak bisa berhenti mendambakanmu, Darling. Setiap hari, setiap saat, aku hanya ingin bersamamu."Zara tersenyum "Aku juga, Dave" jawabnya dengan lembut, tangannya mengelus pipi Dave “Aku tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 97 Hamil?

    Setelah Zara tertidur, Dave beranjak dari ranjang. Dia mengambil handphonenya, menghubungi Elisa, wanita paruh baya yang merupakan dokter pribadi keluarga Carpenter.Hampir satu jam bel penthouse Dave berbunyi. Dave membukakan pintu dan memeluk Elisa“Tumben sekali memanggilku disini” ucap Elisa setelah sesi sapa mereka selesai“Istirku sakit, tolong periksa dia El” Pinta Dave, jelas sekali dia tidak bisa mengabaikan kesehatan Zara, wanitanya muntah dan bilang tidak mau ke rumah sakit? Oh tenang saja Dave yang memanggil dokternya langsungElisa tersenyum tipis, menatap Dave dengan tatapan yang penuh arti. "Istrimu, ya?" katanya dengan nada menggoda. "Baiklah, tunjukkan padaku di mana dia."Dave mengangguk dan memimpin Elisa menuju kamar di mana Zara beristirahat. Elisa membawa tas medisnya dan mulai memeriksa Zara dengan cermat.Zara membuka mata perlahan ketika merasakan sentuhan tangan Elisa yang profesional. "Hai,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 98 kabar bahagia

    Zara mengamati wajah tampan suaminya. Tangannya terulur untuk menyentuh wajah Dave namun sesuatu terasa kembali mengaduk perutnya.“Uekk” Zara segera menutup mulutnya, dia turun dari ranjang dan berlari memasuki kamar mandi.“Huekk huekk” Dave yang baru saja membuka matanya segera beranjak saat mendengar suara seseorang yang sedang muntah“Darling” Panggil Dave cemasDia berdiri di pintu kamar mandi, melihat Zara yang sedang berlutut di depan toilet, wajahnya pucat dan berkeringat. Dengan cepat, Dave mendekatinya, memegang rambut Zara agar tidak mengganggu."Kamu baik-baik saja? Kita ke rumah sakit sekarang" ucapnya dengan nada khawatir.Dave menghubungi Elisa. Tidak lama kemudian, Dave membawa kabar bahwa mereka bisa datang ke rumah sakit tempat Elisa bekerja "Kita harus segera bersiap, Elisa sudah menyiapkan semuanya”Zara mengangguk lemah, merasa sedikit lega dengan perhatian yang diberikan oleh Dave. Dengan bantuan Dave, dia berpakaian dan bersiap untuk pergi ke rumah sakitDalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 159 Sebuah keajaiban

    “Darling” Suara itu sontak mengagetkan Zara. Tubuhnya membatu dan sontak beberbalik. Dave sedang bersandar di pintu sambil bersedekap dada menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi“D..Dave.. kamu sudah kembali?” Tanya Zara tersendat-sendatDave tidak menjawab. Sekarang, ia melangkah mendekati Zara. Zara merasa seperti penjahat yang tertangkap basahDan di sana, di ambang pintu, berdiri Dave. Wajahnya tampak tenang, tetapi matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Zara baca dengan jelas—apakah itu penyesalan, rasa bersalah, atau bahkan sesuatu yang lebih gelap?"Mencari sesuatu?" tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak, matanya tertuju pada tumpukan foto di tangan Zara.Zara menelan ludah, merasa seluruh tubuhnya menegang. "Dave... apa maksud semua ini? Mengapa ada foto-foto ini? Siapa yang memotretku?" tanyanya dengan suara yang bergetar, menuntut jawaban.Dave melangkah lebih dekat, tetapi Zara mundur selangkah, menjaga jarak di antara mereka. Dia tidak ingin mempercayai b

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 158 Obesesi mengerikan Dave

    ‘Kau bisa mencaritahunya sendiri dirumah itu’ Pesan terakhir yang Sylvia tinggalkan membuat Zara gelisah dan penasaranZara mempercayai Dave namun dia ingin tahu apa yang Dave sembunyikan darinya. Zara berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumah besar itu menuju ruang kerja DaveZara nampak ragu sejenak sebelum dia masuk dan menatap isi ruangan itu. Zara mengigit bibir bawahnya lalu mengeluarkan sebuah kunci yang Sylvia berikan.Dalam ruang kerja Dave, terdapat sebuah pintu yang selalu terkunci rapat dan kini kunci itu ada ditangannyaCtak..Saat dia mendorong pintu itu perlahan, ruang rahasia terbuka di depannya. Ruangan itu dipenuhi oleh berkas-berkas, dokumen, dan peta besar yang tergantung di dinding. Mata Zara tertuju pada satu dokumen yang tergeletak di atas meja besar, seperti sesuatu yang sengaja dibiarkan terbuka. Tangan Zara gemetar saat dia meraih dokumen itu.Mata Zara mulai membaca, dan semakin dia membaca, semakin cepat jantungnya berdetak.Tubuh Zara membeku di tempa

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 157 Pertengkaran Carpenter

    “Aku baru tahu jika sepupuku ini bodoh” Ucap Sylvia yang ditujukan pada DaveDave mengernyit, menatap Sylvia kesal “Apa maksudmu, Sylvia?” tanyanya, suaranya masih diliputi amarahSylvia mendesah, menyilangkan tangan di depan dada sambil menatap Dave dengan tatapan penuh penilaian. “Kau selalu memikirkan segalanya dengan begitu terencana, begitu strategis. Tapi ketika menyangkut Zara, kau benar-benar buta, Dave” katanya dengan nada tajam.“Kau menjadi lemah karena perasaan tak bergunamu itu” SambungnyaDave menahan diri untuk tidak memaki atau bahkan memukul Sylvia.Marcus, yang sedari tadi hanya menonton, tertawa kecil. “Lihatlah kau, Dave. Bahkan adik perempuanku bisa melihat betapa bodohnya kau dalam hal ini. Kau mungkin seorang pemimpin yang hebat, tapi dalam urusan hati, kau hanya seorang amatir.”Dave menoleh tajam ke arah Marcus, tetapi dia tahu bahwa Sylvia dan Marcus, meski

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 156 Menghilangnya Erman Carpenter

    Dave tiba di markas dengan langkah cepat, pandangannya menyapu ruangan yang penuh dengan kesibukan. Anak buahnya bergerak cepat, mencoba mengendalikan situasi yang jelas sedang berada di luar kendali. Beberapa dari mereka tampak terluka, dan suasana tegang terasa di udara."Apa yang terjadi di sini?" tanya Dave dengan nada tajam, suaranya memotong kebisingan di ruangan itu. Semua orang berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, merasakan otoritas yang dibawa Dave ke dalam ruangan.Seorang pria dengan luka di bahu mendekati Dave, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Carpenter, ada penyerangan mendadak. Kami tidak tahu dari mana mereka datang, tapi serangan itu terorganisir dengan sangat baik.""Siapa yang menyerang kita?" Dave mendesak, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan. Dia merasa marah dan frustasi, tidak percaya bahwa markas mereka bisa diserang dengan begitu mudah.Pria itu menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Kami masih mencari ta

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 155 Ditinggalkan

    "Selamat, Tuan Carpenter. Istri Anda mengandung anak kembar" ucap Dokter kepada Dave yang menemani Zara saat memeriksakan kesehatan kehamilannya."Benarkah?" sahut Dave sambil menatap Zara yang duduk di sampingnya. Tatapan bahagia jelas terlihat di wajahnya"Iya, bayinya dalam kondisi sehat, tolong jaga kesehatan dan jangan mudah lelah.""Itu pasti, Dok. Aku akan menjaga istriku selalu."Zara tersipu malu saat Dave mencium pipinya di hadapan dokter itu. "Ini resep vitamin, jangan lupa diminum secara teratur" kata Dokter sambil memberikan selembar kertas pada Dave."Terima kasih, Dok." Ucap Zara. Setelahnya dia berdiri dan Dave menggandeng tangan Zara keluar ruangan itu."Setelah ini kita mau kemana, Dave?" Tanyanya"Makan malam. Kau mau makan di restoran mana?""Emm aku tidak mau di restoran mana pun."Dave mengernyit bingung. "Lalu kau mau makan dimana?"“Aku ingin kau yang masak” kata Zara sambil ter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 154 Berdamai dengan masa lalu

    “Luna, aku ingin menamainya Luna”Dave terdiam sejenak. Wajahnya yang semula penuh kasih dan ketenangan berubah menjadi kaku, seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Tangannya berhenti bergerak di atas perut Zara, dan dia menariknya perlahan, seolah-olah menyadari bahwa nama itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin dia dengar lagi dalam konteks ini.Nama itu, Luna, membawa banyak kenangan yang bercampur antara manis dan pahit. Luna, wanita yang pernah ia cintai, dan wanita yang harus ia relakan pergi, kini kembali menghantuinya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga—sebagai nama untuk anak yang ia nantikan bersama Zara.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang tiba-tiba melanda dirinya. "Darling... Luna adalah nama yang sangat indah, tapi...," suaranya sedikit serak, dan dia berusaha mengumpulkan kata-kata yang tepat. "Apakah kau yakin itu nama yang kau inginkan untuk anak kita

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 153 Nama Luna

    Dave selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah. Dia mengenakan kaus sederhana dan celana panjang, terlihat lebih santai dari biasanya.Di meja makan, Zara sudah menyiapkan makan malam dengan tampilan yang rapi dan sempurna, seperti biasa. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, sesuatu yang Dave tidak langsung sadari.“Bagaimana kondisimu?” tanya Dave“Lebih baik, tadi aku emosional karena hormone kehamilan” Jawab ZaraMereka duduk berhadapan di meja makan, tetapi percakapan yang biasanya hangat dan penuh canda terasa hambar malam itu. Zara menjawab setiap pertanyaan Dave dengan singkat, dan sering kali dia hanya mengangguk tanpa benar-benar melihat Dave.Ekspresi wajahnya datar, tidak ada senyum yang biasanya menghiasi wajahnya saat mereka makan bersama. Dave merasakan dingin yang perlahan merayap di antara mereka, tetapi dia memilih untuk tidak menanyakannya saat itu, berpikir mungkin Z

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 152 Rapuh

    Dave yang baru saja pulang dibuat kaget melihat Zara yang bersandar pada ranjang sambil menangis“Darling?” Dave memanggil lembut, suaranya penuh dengan kekhawatiran saat melihat Zara. Pikirannya langsung dipenuhi oleh seribu kekhawatiranapa yang terjadi saat dia pergi?“Apa Sylvia melakukan sesuatu padamu?” tanya DaveDave segera mendekati Zara, duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.“Darling, katakan, apa Sylvia yang membuatmu begini?”Zara menggeleng, kepalanya mendongak menatap Dave. Air mata bercucuran dari netra hazel itu“D..Dave..” Rintih Zara"Aku disini Darling. Katakan, apa yang terjadi padamu?” matanya berusaha mencari penjelasan di wajah istrinya.Zara mencoba menahan isakan yang masih tersisa. "Dave… kenapa kau harus pergi? Kenapa semuanya terasa begitu sulit?" suaranya terdengar putus asa.Dave merasakan hatinya tercabik-cabik meliha

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 151 Rahasia yang Dave sembunyikan

    "Aku tidak bisa kehilangan dia, Sylvia. Aku butuh dia... kita butuh dia" ujarnya, suaranya hampir bergetar“Kau bodoh” Ucap Sylvia, kali ini nada bicaranya terdengar sinis “Kau lemah Zara, apa kau paham itu?”Zara mengangguk pelan, dia sadar bahwa yang Sylvia ucapankan adalah kebenaran“Kau terlalu percaya padanya, terlalu mudah jatuh ke dalam perangkapnya. Seorang Carpenter bukanlah orang tulus, Zara.”“Aku menasehatimu sebagai seorang wanita” lanjut Sylvia, suaranya kini lebih lembut namun tetap tegas. Ia bersandar pada sofa, pandangannya menjelajahi sekeliling rumah. "Dave memberikanmu sangkar yang bagus" gumamnya, seakan berbicara lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Zara.Zara mengikuti pandangan Sylvia, memperhatikan setiap sudut rumah yang indah ini. Rumah yang dulu terasa seperti tempat berlindung yang aman, kini terasa seperti penjara mewah. Setiap sudutnya mengingatkannya pada kebaha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status