Share

Bab 75 damai sebelum badai

Author: Strrose
last update Last Updated: 2024-06-10 17:41:28

Keesokan paginya, Dave tampak membuka matanya. Dia menatap Zara yang berbaring di lengan kanannya.

Dave menatap Zara dengan lekat. Kondisi tubuh mereka juga masih tidak mengenakan sehelai kain pun, hanya sebuah selimut yang menutupi tubuh keduanya.

Di saat seperti ini, Dave benar-benar harus menahan gairahnya agar tidak mengganggu Zara, meskipun harus diakui jika kejantanannya kembali bangun hanya dengan bersentuhan dengan Zara.

“Cantik..” Gumam Dave. Tangan kiri Dave mengelus wajah tenang Zara, dia tidak tega membangunkan wanita cantik itu. Ada senyum tipis yang tersungging di bibirnya ketika dia menatap mata hazel yang terbuka itu.

“Morning” sapanya lalu mengecup hidung Zara.

Zara tersenyum. “Morning, Dave” Zara menyapa balik dengan suara sayu kemudian mengecup rahang Dave, karena hanya bagian itu yang dekat dengan bibirnya.

Dave tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang semakin membuncah. Dia menarik Zara ke dadanya, memeluk Zara dengan erat.

“Tolong kondisikan bagian bawahmu” uca
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 76 Zara diculik

    Harry memeluk Zara, lalu menyimpan sapu tangan yang sudah dibasahi kloroform ke saku celananya. Perlahan, Harry menggendong Zara yang sudah tak sadarkan diri keluar dari rumah menuju mobilnya.Dalam kesunyian malam, Harry mengemudi melaju ke luar kota, menuju tempat yang dijanjikan Belinda. Sebuah rumah tua di tengah hutan, jauh dari pandangan dan jangkauan orang lain.Jalan yang ditempuhnya semakin sempit dan gelap, hanya diterangi oleh lampu mobilnya yang menembus kepekatan malam.Sesampainya di rumah itu, Harry melihat Belinda menunggunya di depan pintu dengan ekspresi penuh kepuasan.“Lebih cepat dari dugaanku,” gumam Belinda melihat mobil Harry tiba di rumah itu. Dia tersenyum tipis, senang melihat rencana mereka berjalan lancar.Harry membawa Zara yang masih pingsan ke dalam kamar yang telah disiapkan Belinda, lalu menurunkan Zara di ranjang. Dia menatap wajah Zara yang tak berdaya dengan campuran perasaan marah dan penyesalan."Apa yang kita lakukan, Belinda? Apakah ini benar-b

    Last Updated : 2024-06-11
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 77 Diluar rencana

    Dave menatap wanita dengan setelan glamour didepannya.Emma Turon, Ibu dari Belinda, wanita yang sialnya adalah tunangannya“jadi kapan pernikahan akan dilakukan, putriku sudah sangat matang dan Dave sendiri dalam usia yang seharusnya sudah menikah. terlebih beberapa waktu ini media sedang heboh karena Dave mengenalkan wanita sebagai kekasihnya”Dave tersenyum miring “Mrs Turon" gumam Dave dengan senyum licik di wajahnya, matanya menyelidiki wanita itu dengan tajam. “Sepertinya anda lupa jika tunanganku adalah Melisa, namun sayangnya wanita itu sudah meninggal”Emma tersenyum tipis namun nampak menahan geram “dan sepertinya kita sudah membicarakan ini, jika Belinda yang menggantikan Melisa”"Ibu yang begitu bijaksana. Saya kira memang begitu, tidak semua ibu akan menjual anak perempuannya hanya demi perlindungan dan satu lagi, saya tidak tertarik dengan wanita yang bermain dengan pamannya sendiri"Ucapan Dave memuat Emma menegang sedangkan kakek Erman menggelengkan kepala.Dave mengu

    Last Updated : 2024-06-12
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 78 Salah perangkap

    ‘Malam ini jam 10’Harry tersenyum membaca pesan yang dikirimkan Belinda, wanita itu menginfokan rencana selanjutnya yang akan mereka lakukan.Harry menyimpan ponsel di sakunya lalu menuju kamar dimana Zara beranda“Mau menemui Dave?” Tanya HarryZara nampak membulatkan mata senang, tumben sekali Harry melakukan itu. dan bukankah Dave tidak ada disini“Apa Dave sudah kembali”“Iya, aku dapat kabar dia kembali tadi siang” Zara, yang tampak bersemangat, segera bersiap-siap. Harry mengawasinya dengan senyum tersembunyi, menikmati bagaimana rencana ini mulai berjalan dengan mulus.Dengan cepat, Harry segera memacu mobilnya. Ia berharap rencananya ini berhasil dan bisa membuat Zara kembali padanya.Sejak Zara mengajukan cerai, istri Harry telah menjauh, memperlakukannya seperti orang asing.Harry sadar bahwa ini adalah kesalahannya sendiri, karena terlalu mudah tergoda oleh wanita lain. Sekarang, ia merasa menyesal dan ingin memperbaiki semuanya, meskipun ia tahu bahwa itu

    Last Updated : 2024-06-13
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 79 wanita keras kepala

    “Apa yang mau lakukan pada mereka Dave?” Tanya ZaraDave terkekeh, kekehan seram yang membuat Zara merinding. “Mereka akan mendapat hukuman, Darling” jawab Dave dengan nada yang membuat Zara semakin takut.Dave menggenggam erat tangan Zara dan menyeretnya ke parkiran mobil. “Lepaskan aku...” Zara mencoba melepaskan diri, tapi genggaman Dave terlalu kuat.“Masuk ke mobil” perintah Dave.“Tidak!” teriak Zara, mencoba memberontak.“Jangan keras kepala, Zara. Aku akan menjelaskan semuanya.”“Apa yang harus dijelaskan? Aku sudah melihat semuanya. Bukankah kau menikmatinya?” kata Zara marah, matanya berkaca-kaca.“Apa yang kau katakan? Wanita itu datang mengejarku dan telanjang di hadapanku. Aku pria normal, Zara. Aku punya nafsu saat digoda, tapi aku menolaknya karena aku bersamamu saat ini dan aku serius” jelas Dave, mencoba terdengar meyakinkan.“Omong kosong! Aku tetap tidak percaya. Mungkin saja kau sengaja mengundangnya?”“Jangan memulai masalah, Zara. Cepat masuk ke mobil!” perintah

    Last Updated : 2024-06-14
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 80 (21+) permintaan maaf bersyarat

    Dave tersenyum senang mendengar bahwa Zara datang menemuinya. Bagi Dave, itulah tempat yang seharusnya dimiliki Zara, dan Dave merencanakan untuk menghukumnya karena tidak percaya padanya.“Bawa dia ke ruanganku” Perintah Dave“Baik Tuan” Sahutnya lalu pergi menemui Zara“Nona Zara”“Ya” Jawab Zara “Dia mana Dave?” Zara melihat ke belakang namun tidak mendapati Dave“Tuan meminta anda menunggunya di ruangan Tuan”“Oke” Sahut Zara lalu mengikuti pelayan ituSudah hampir dua jam ia berada di ruangan Dave dan tidak ada tanda-tanda pria itu muncul.Zara gelisah sembari menunggu Dave yang tidak kunjung datang menemuinya. Apa Dave begitu marahnya sehingga belum mau menemuinya? Padahal Zara ingin meminta maaf atas kesalahnya.Saat Zara sibuk dengan pikirannya, pria itu sudah berada di dalam ruangan. Masuk melalui pintu yang terhubung di kamarnya

    Last Updated : 2024-06-15
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 81 (21+) Dalam Lingkaran Hasrat

    "Jangan pergi" sahut Zara pelan.“Kau menolak melakukan hal yang ku inginkan Zara”Zara mengigit bibir bawahnya, dengan ragu dia meraih tangan Dave lalu mengarahkan pada selangkangannya “Aku basah” Bisik Zara“Shit.”Satu tangan Dave mengangkup tengkuk belakang Zara. Bibirnya kembali mencumbu bibir Zara dengan kuat. Sentuhannya kali ini lebih mendalam, lebih menuntut, seolah ingin memastikan bahwa Zara benar-benar merasakan setiap inci dari kehadirannya.Bibirnya bergerak dengan ganas, menguasai, sementara tangannya yang berada di selangkangan Zara menjelajahi tubuh Zara lebih jauh, menyalakan api gairah yang membara di antara mereka.“Eumm ahh”Zara membiarkan dirinya terbawa oleh arus emosi yang mengalir deras. Tangannya meraih punggung Dave, mencengkeram bajunya seolah mencari pegangan di tengah badai perasaan yang melanda.Dave menghentikan ciumannya sejenak, menatap Zara dengan mata yang penuh hasrat. "Kau milikku, Zara. Aku tidak akan membiarkan siapa pun atau apa pun menghalang

    Last Updated : 2024-06-16
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 82 Lamaran yang Tak Terduga

    Hembusan angin malam memasuki ruangan melalui celah jendela kaca yang terbuka. Seorang lelaki terbangun dari tidurnya, merasakan hawa dingin menyapu tubuhnya yang telanjang.Dengan mata abunya, ia melihat sehelai selimut tergeletak di lantai. Tangannya menggapai selimut itu dan dengan lembut membungkuskan pada tubuh seorang wanita yang tertidur di sampingnya, juga dalam keadaan tanpa busana.Wajah cantiknya tampak lelah dalam tidurnya. Dave mengambil celana panjangnya, mengenakannya kembali, dan melangkah menuju jendela kaca yang terbuka, lalu menutupnya.Dave duduk di pinggiran tempat tidur, memandangi Zara yang sedang tidur terlipat dalam selimutnya. Tangan Dave meraih keluar menyentuh lembut wajah Zara yang masih tampak berseri saat tertidur.Meskipun Dave telah mengajukan ajakan pernikahan, Zara belum memberikan jawaban. Dave merasa khawatir apakah Zara tidak ingin bersamanya atau hanya ragu.Selama ini Zara memang bilang membutuhkan waktu, tapi berapa lama Dave harus menunggu? Us

    Last Updated : 2024-06-17
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 83 Gairah setipis tisu

    “Aku turun di sini” pinta Zara saat mobil Dave sudah dekat dengan pintu utama perusahaan Dave.Dave tak mengindahkan, dia tetap menjalankan mobil sampai pintu utama.“Dave.”“Kenapa? Apa kamu malu berangkat denganku?”“Bukan begitu...”Mobil Dave kembali melaju melewati perusahaan lalu tak lama berhenti. “Turun di sini,” titah Dave membuat Zara tak enak hati.“Maaf, Dave. Aku hanya belum siap jika orang kantor tahu,” ucap Zara pelan lalu keluar dari mobil.Zara masih memperhatikan ketika mobil Dave berputar dan kembali masuk ke area kantor sedangkan Zara lebih memilih jalan dengan hati berat. “Sekertaris Zara” Panggilan seseorang membuat Zara menoleh“Oh Pak Andre” Balas Zara“Ke kantor jalan kaki?” TanyanyaZara menggeleng “Tadi naik ojek” Jawabnya bohong “Emm saya duluan ya pak” Tanpa menunggu jawaban Zara berjalan mendahulu Andre. Dia merasa tidak nyaman dengan pria itu.Zara berjalan melewati lorong kantor, menuju mejanya. Saat ia melangkah, ia merasakan tatapan para pegawai yang

    Last Updated : 2024-06-18

Latest chapter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 159 Sebuah keajaiban

    “Darling” Suara itu sontak mengagetkan Zara. Tubuhnya membatu dan sontak beberbalik. Dave sedang bersandar di pintu sambil bersedekap dada menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi“D..Dave.. kamu sudah kembali?” Tanya Zara tersendat-sendatDave tidak menjawab. Sekarang, ia melangkah mendekati Zara. Zara merasa seperti penjahat yang tertangkap basahDan di sana, di ambang pintu, berdiri Dave. Wajahnya tampak tenang, tetapi matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Zara baca dengan jelas—apakah itu penyesalan, rasa bersalah, atau bahkan sesuatu yang lebih gelap?"Mencari sesuatu?" tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak, matanya tertuju pada tumpukan foto di tangan Zara.Zara menelan ludah, merasa seluruh tubuhnya menegang. "Dave... apa maksud semua ini? Mengapa ada foto-foto ini? Siapa yang memotretku?" tanyanya dengan suara yang bergetar, menuntut jawaban.Dave melangkah lebih dekat, tetapi Zara mundur selangkah, menjaga jarak di antara mereka. Dia tidak ingin mempercayai b

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 158 Obesesi mengerikan Dave

    ‘Kau bisa mencaritahunya sendiri dirumah itu’ Pesan terakhir yang Sylvia tinggalkan membuat Zara gelisah dan penasaranZara mempercayai Dave namun dia ingin tahu apa yang Dave sembunyikan darinya. Zara berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumah besar itu menuju ruang kerja DaveZara nampak ragu sejenak sebelum dia masuk dan menatap isi ruangan itu. Zara mengigit bibir bawahnya lalu mengeluarkan sebuah kunci yang Sylvia berikan.Dalam ruang kerja Dave, terdapat sebuah pintu yang selalu terkunci rapat dan kini kunci itu ada ditangannyaCtak..Saat dia mendorong pintu itu perlahan, ruang rahasia terbuka di depannya. Ruangan itu dipenuhi oleh berkas-berkas, dokumen, dan peta besar yang tergantung di dinding. Mata Zara tertuju pada satu dokumen yang tergeletak di atas meja besar, seperti sesuatu yang sengaja dibiarkan terbuka. Tangan Zara gemetar saat dia meraih dokumen itu.Mata Zara mulai membaca, dan semakin dia membaca, semakin cepat jantungnya berdetak.Tubuh Zara membeku di tempa

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 157 Pertengkaran Carpenter

    “Aku baru tahu jika sepupuku ini bodoh” Ucap Sylvia yang ditujukan pada DaveDave mengernyit, menatap Sylvia kesal “Apa maksudmu, Sylvia?” tanyanya, suaranya masih diliputi amarahSylvia mendesah, menyilangkan tangan di depan dada sambil menatap Dave dengan tatapan penuh penilaian. “Kau selalu memikirkan segalanya dengan begitu terencana, begitu strategis. Tapi ketika menyangkut Zara, kau benar-benar buta, Dave” katanya dengan nada tajam.“Kau menjadi lemah karena perasaan tak bergunamu itu” SambungnyaDave menahan diri untuk tidak memaki atau bahkan memukul Sylvia.Marcus, yang sedari tadi hanya menonton, tertawa kecil. “Lihatlah kau, Dave. Bahkan adik perempuanku bisa melihat betapa bodohnya kau dalam hal ini. Kau mungkin seorang pemimpin yang hebat, tapi dalam urusan hati, kau hanya seorang amatir.”Dave menoleh tajam ke arah Marcus, tetapi dia tahu bahwa Sylvia dan Marcus, meski

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 156 Menghilangnya Erman Carpenter

    Dave tiba di markas dengan langkah cepat, pandangannya menyapu ruangan yang penuh dengan kesibukan. Anak buahnya bergerak cepat, mencoba mengendalikan situasi yang jelas sedang berada di luar kendali. Beberapa dari mereka tampak terluka, dan suasana tegang terasa di udara."Apa yang terjadi di sini?" tanya Dave dengan nada tajam, suaranya memotong kebisingan di ruangan itu. Semua orang berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, merasakan otoritas yang dibawa Dave ke dalam ruangan.Seorang pria dengan luka di bahu mendekati Dave, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Carpenter, ada penyerangan mendadak. Kami tidak tahu dari mana mereka datang, tapi serangan itu terorganisir dengan sangat baik.""Siapa yang menyerang kita?" Dave mendesak, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan. Dia merasa marah dan frustasi, tidak percaya bahwa markas mereka bisa diserang dengan begitu mudah.Pria itu menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Kami masih mencari ta

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 155 Ditinggalkan

    "Selamat, Tuan Carpenter. Istri Anda mengandung anak kembar" ucap Dokter kepada Dave yang menemani Zara saat memeriksakan kesehatan kehamilannya."Benarkah?" sahut Dave sambil menatap Zara yang duduk di sampingnya. Tatapan bahagia jelas terlihat di wajahnya"Iya, bayinya dalam kondisi sehat, tolong jaga kesehatan dan jangan mudah lelah.""Itu pasti, Dok. Aku akan menjaga istriku selalu."Zara tersipu malu saat Dave mencium pipinya di hadapan dokter itu. "Ini resep vitamin, jangan lupa diminum secara teratur" kata Dokter sambil memberikan selembar kertas pada Dave."Terima kasih, Dok." Ucap Zara. Setelahnya dia berdiri dan Dave menggandeng tangan Zara keluar ruangan itu."Setelah ini kita mau kemana, Dave?" Tanyanya"Makan malam. Kau mau makan di restoran mana?""Emm aku tidak mau di restoran mana pun."Dave mengernyit bingung. "Lalu kau mau makan dimana?"“Aku ingin kau yang masak” kata Zara sambil ter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 154 Berdamai dengan masa lalu

    “Luna, aku ingin menamainya Luna”Dave terdiam sejenak. Wajahnya yang semula penuh kasih dan ketenangan berubah menjadi kaku, seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Tangannya berhenti bergerak di atas perut Zara, dan dia menariknya perlahan, seolah-olah menyadari bahwa nama itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin dia dengar lagi dalam konteks ini.Nama itu, Luna, membawa banyak kenangan yang bercampur antara manis dan pahit. Luna, wanita yang pernah ia cintai, dan wanita yang harus ia relakan pergi, kini kembali menghantuinya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga—sebagai nama untuk anak yang ia nantikan bersama Zara.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang tiba-tiba melanda dirinya. "Darling... Luna adalah nama yang sangat indah, tapi...," suaranya sedikit serak, dan dia berusaha mengumpulkan kata-kata yang tepat. "Apakah kau yakin itu nama yang kau inginkan untuk anak kita

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 153 Nama Luna

    Dave selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah. Dia mengenakan kaus sederhana dan celana panjang, terlihat lebih santai dari biasanya.Di meja makan, Zara sudah menyiapkan makan malam dengan tampilan yang rapi dan sempurna, seperti biasa. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, sesuatu yang Dave tidak langsung sadari.“Bagaimana kondisimu?” tanya Dave“Lebih baik, tadi aku emosional karena hormone kehamilan” Jawab ZaraMereka duduk berhadapan di meja makan, tetapi percakapan yang biasanya hangat dan penuh canda terasa hambar malam itu. Zara menjawab setiap pertanyaan Dave dengan singkat, dan sering kali dia hanya mengangguk tanpa benar-benar melihat Dave.Ekspresi wajahnya datar, tidak ada senyum yang biasanya menghiasi wajahnya saat mereka makan bersama. Dave merasakan dingin yang perlahan merayap di antara mereka, tetapi dia memilih untuk tidak menanyakannya saat itu, berpikir mungkin Z

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 152 Rapuh

    Dave yang baru saja pulang dibuat kaget melihat Zara yang bersandar pada ranjang sambil menangis“Darling?” Dave memanggil lembut, suaranya penuh dengan kekhawatiran saat melihat Zara. Pikirannya langsung dipenuhi oleh seribu kekhawatiranapa yang terjadi saat dia pergi?“Apa Sylvia melakukan sesuatu padamu?” tanya DaveDave segera mendekati Zara, duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.“Darling, katakan, apa Sylvia yang membuatmu begini?”Zara menggeleng, kepalanya mendongak menatap Dave. Air mata bercucuran dari netra hazel itu“D..Dave..” Rintih Zara"Aku disini Darling. Katakan, apa yang terjadi padamu?” matanya berusaha mencari penjelasan di wajah istrinya.Zara mencoba menahan isakan yang masih tersisa. "Dave… kenapa kau harus pergi? Kenapa semuanya terasa begitu sulit?" suaranya terdengar putus asa.Dave merasakan hatinya tercabik-cabik meliha

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 151 Rahasia yang Dave sembunyikan

    "Aku tidak bisa kehilangan dia, Sylvia. Aku butuh dia... kita butuh dia" ujarnya, suaranya hampir bergetar“Kau bodoh” Ucap Sylvia, kali ini nada bicaranya terdengar sinis “Kau lemah Zara, apa kau paham itu?”Zara mengangguk pelan, dia sadar bahwa yang Sylvia ucapankan adalah kebenaran“Kau terlalu percaya padanya, terlalu mudah jatuh ke dalam perangkapnya. Seorang Carpenter bukanlah orang tulus, Zara.”“Aku menasehatimu sebagai seorang wanita” lanjut Sylvia, suaranya kini lebih lembut namun tetap tegas. Ia bersandar pada sofa, pandangannya menjelajahi sekeliling rumah. "Dave memberikanmu sangkar yang bagus" gumamnya, seakan berbicara lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Zara.Zara mengikuti pandangan Sylvia, memperhatikan setiap sudut rumah yang indah ini. Rumah yang dulu terasa seperti tempat berlindung yang aman, kini terasa seperti penjara mewah. Setiap sudutnya mengingatkannya pada kebaha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status