Home / Rumah Tangga / Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir / Bab 80 (21+) permintaan maaf bersyarat

Share

Bab 80 (21+) permintaan maaf bersyarat

Author: Strrose
last update Last Updated: 2024-06-15 19:15:59

Dave tersenyum senang mendengar bahwa Zara datang menemuinya. Bagi Dave, itulah tempat yang seharusnya dimiliki Zara, dan Dave merencanakan untuk menghukumnya karena tidak percaya padanya.

“Bawa dia ke ruanganku” Perintah Dave

“Baik Tuan” Sahutnya lalu pergi menemui Zara

“Nona Zara”

“Ya” Jawab Zara “Dia mana Dave?” Zara melihat ke belakang namun tidak mendapati Dave

“Tuan meminta anda menunggunya di ruangan Tuan”

“Oke” Sahut Zara lalu mengikuti pelayan itu

Sudah hampir dua jam ia berada di ruangan Dave dan tidak ada tanda-tanda pria itu muncul.

Zara gelisah sembari menunggu Dave yang tidak kunjung datang menemuinya. Apa Dave begitu marahnya sehingga belum mau menemuinya? Padahal Zara ingin meminta maaf atas kesalahnya.

Saat Zara sibuk dengan pikirannya, pria itu sudah berada di dalam ruangan. Masuk melalui pintu yang terhubung di kamarnya

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 81 (21+) Dalam Lingkaran Hasrat

    "Jangan pergi" sahut Zara pelan.“Kau menolak melakukan hal yang ku inginkan Zara”Zara mengigit bibir bawahnya, dengan ragu dia meraih tangan Dave lalu mengarahkan pada selangkangannya “Aku basah” Bisik Zara“Shit.”Satu tangan Dave mengangkup tengkuk belakang Zara. Bibirnya kembali mencumbu bibir Zara dengan kuat. Sentuhannya kali ini lebih mendalam, lebih menuntut, seolah ingin memastikan bahwa Zara benar-benar merasakan setiap inci dari kehadirannya.Bibirnya bergerak dengan ganas, menguasai, sementara tangannya yang berada di selangkangan Zara menjelajahi tubuh Zara lebih jauh, menyalakan api gairah yang membara di antara mereka.“Eumm ahh”Zara membiarkan dirinya terbawa oleh arus emosi yang mengalir deras. Tangannya meraih punggung Dave, mencengkeram bajunya seolah mencari pegangan di tengah badai perasaan yang melanda.Dave menghentikan ciumannya sejenak, menatap Zara dengan mata yang penuh hasrat. "Kau milikku, Zara. Aku tidak akan membiarkan siapa pun atau apa pun menghalang

    Last Updated : 2024-06-16
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 82 Lamaran yang Tak Terduga

    Hembusan angin malam memasuki ruangan melalui celah jendela kaca yang terbuka. Seorang lelaki terbangun dari tidurnya, merasakan hawa dingin menyapu tubuhnya yang telanjang.Dengan mata abunya, ia melihat sehelai selimut tergeletak di lantai. Tangannya menggapai selimut itu dan dengan lembut membungkuskan pada tubuh seorang wanita yang tertidur di sampingnya, juga dalam keadaan tanpa busana.Wajah cantiknya tampak lelah dalam tidurnya. Dave mengambil celana panjangnya, mengenakannya kembali, dan melangkah menuju jendela kaca yang terbuka, lalu menutupnya.Dave duduk di pinggiran tempat tidur, memandangi Zara yang sedang tidur terlipat dalam selimutnya. Tangan Dave meraih keluar menyentuh lembut wajah Zara yang masih tampak berseri saat tertidur.Meskipun Dave telah mengajukan ajakan pernikahan, Zara belum memberikan jawaban. Dave merasa khawatir apakah Zara tidak ingin bersamanya atau hanya ragu.Selama ini Zara memang bilang membutuhkan waktu, tapi berapa lama Dave harus menunggu? Us

    Last Updated : 2024-06-17
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 83 Gairah setipis tisu

    “Aku turun di sini” pinta Zara saat mobil Dave sudah dekat dengan pintu utama perusahaan Dave.Dave tak mengindahkan, dia tetap menjalankan mobil sampai pintu utama.“Dave.”“Kenapa? Apa kamu malu berangkat denganku?”“Bukan begitu...”Mobil Dave kembali melaju melewati perusahaan lalu tak lama berhenti. “Turun di sini,” titah Dave membuat Zara tak enak hati.“Maaf, Dave. Aku hanya belum siap jika orang kantor tahu,” ucap Zara pelan lalu keluar dari mobil.Zara masih memperhatikan ketika mobil Dave berputar dan kembali masuk ke area kantor sedangkan Zara lebih memilih jalan dengan hati berat. “Sekertaris Zara” Panggilan seseorang membuat Zara menoleh“Oh Pak Andre” Balas Zara“Ke kantor jalan kaki?” TanyanyaZara menggeleng “Tadi naik ojek” Jawabnya bohong “Emm saya duluan ya pak” Tanpa menunggu jawaban Zara berjalan mendahulu Andre. Dia merasa tidak nyaman dengan pria itu.Zara berjalan melewati lorong kantor, menuju mejanya. Saat ia melangkah, ia merasakan tatapan para pegawai yang

    Last Updated : 2024-06-18
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 84 Zara menghilang

    Zara baru saja tiba di rumahnya pada sore hari diantar oleh sopir Dave. Pria itu tidak dapat mengantarnya pulang karena ada urusan mendadak.Dave sebenarnya memaksa Zara untuk tinggal di rumahnya, tetapi Zara menolak karena dia harus pulang dan ke kantor. Zara harus melaporkan pelaksanaan pelelangan pada bagian keuangan dikantor Dave.Zara melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Namun, saat Zara menutup pintu, tiba-tiba pintu itu ditahan oleh seseorang.Zara menatap datar kehadiran Harry yang berdiri di depannya, dengan kemeja terbuka dan rambut yang tidak tertata rapi."Masih ingat untuk pulang, rupanya" kata Harry dengan sinis"Harry, aku tidak ingin bertengkar, Pergi dari sini" kata Zara dengan suara lelah. Ia berusaha menutup pintu lagi, tapi Harry menahannya."Kenapa? Karena kau sudah menemukan tempat yang lebih nyaman dengan pria lain?" Harry melangkah masuk, memaksa Zara mundur.“Gila kamu”"Aku sudah muak diabaikan. Kau tahu betapa sakit hatiku melihatmu bermesraan dengan pria la

    Last Updated : 2024-06-19
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 85 Ketika Dave bertindak

    “Tuan” Dave menunduk hormat begitu Dave datang ke kantor saat hari terhitung gelap“Sudah kau siapkan semua datanya?” tanya Dave dengan suara dingin.“Sudah, Tuan” jawab Dion dengan tegas.“Bagus, sebarkan sekarang” perintah Dave tanpa ragu.Dion segera bergerak, menghubungi timnya untuk menyebarkan semua informasi yang mereka miliki tentang Turon Group. Dalam waktu singkat, berita tentang praktik bisnis tidak etis, transaksi mencurigakan, dan skandal lainnya mulai muncul di berbagai media. Reputasi Turon Group yang sudah goyah semakin runtuh, membuat para investor dan mitra bisnis mereka menarik diri satu per satu.Dave berdiri di depan jendela kantornya, menatap keluar dengan ekspresi dingin. Dia merasa sedikit lega, tetapi ini belum selesai. Masih ada satu hal lagi yang perlu diungkapkan.Dengan tenang, Dave berbalik dan menatap Dion. “Ada satu lagi, Dion. Saatnya membuka kebenaran tentang Belinda.”Dion mengangguk, sudah mengetahui apa yang dimaksud oleh Dave. Mereka telah menyeli

    Last Updated : 2024-06-20
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 86 Ketakutan Zara

    Zara baru saja hendak beristirahat saat tiba-tiba terdengar ketukan keras yang menggema di pintu depan. Hujan deras yang membasahi jendela-jendela membuat suasana semakin mencekam. Zara mendengarkan dengan hati-hati.Ketukan itu terulang, kali ini lebih keras. Zara merasa jantungnya berdegup kencang. Siapa yang bisa datang pada malam ini dengan cuaca seperti ini?Dengan hati-hati, Zara mendekati pintu. Dia mencoba melihat melalui lubang kunci, tapi teras yang gelap membuatnya sulit untuk melihat siapa yang ada di luar sana“Zara..” Suara lirih yang Zara kenal itu membuat Zara membuka pintu rumah“Dave?” Mata Zara membola, tidak menyangka jika sosok yang didepannya adalah Dave. Pria itu datang dengan keadaan yang cukup kacau. Wajahnya pucat dengan pakaian yang basah karena air hujan.“Kenapa kau disini? Aku mencarimu kemanapun, ponselmu mati dan aku tidak bisa melacakmu” nafas Dave terengah-engahGrepDave mendekap Zara, memeluknya dengan erat seakan jika Dave melepaskannya maka Zara a

    Last Updated : 2024-06-21
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 87 Wedding : Hal yang dinantikan

    Taman yang indah terhampar di hadapan mereka, dihiasi dengan bunga-bunga putih dan merah yang cantik. Di tengah-tengah taman itu, sebuah altar pernikahan yang elegan menjadi pusat perhatian, siap menyambut momen bersejarah bagi Dave dan Zara.Dave berdiri tegak di altar dengan setelan jas putihnya, tatapannya penuh cemas dan rasa haru yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.Musik lembut mengalun, mengiringi langkah Zara yang berjalan menuju altar. Zara tampak anggun mengenakan gaun pengantin putih yang mempesona, wajahnya berseri meskipun matanya berkaca-kaca karena perasaan haru yang membanjiri hatinya. Di belakangnya, Layla berjalan dengan penuh keanggunan, mengawal Zara sebagai pengiring setia.Dave tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya saat melihat Zara mendekat. Hatinya berdebar-debar dengan campuran perasaan gembira dan haru yang tak terlukiskan. Mereka telah melewati begitu banyak hal bersama, dan saat ini, momen bahagia ini menjadi titik puncak da

    Last Updated : 2024-06-22
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 88 (21+) Malam Pengantin

    “Tidak ada keluarga jika memiliki keingian saling membunuh, Darling” Jawab Dave yang seketika membuat Zara merinding“D-dave…” Zara merasa tubuhnya bergetar. Sungguh sial, padahal hari ini adalah hari yang membahagiakanDave melepaskan kemejanya sambil berjalan mendekati Zara“Tenang saja Darling, tidak ada seorangpun yang akan menyakitimu. Aku berjanji.”Dengan perlahan, Dave mendekati Zara yang terdiam, tatapannya menghipnotis. Zara dapat merasakan detak jantungnya semakin cepatDave melepaskan kemejanya dengan gerakan ringan, memperlihatkan lengan yang kuat namun lembut, menambah intensitas dari tatapan dan kata-katanya."Tidak ada yang akan menyakitimu, Darling" ulang Dave dengan suara rendah yang penuh keyakinan. Matanya menyapu wajah Zara dengan penuh kasih sayang, membuatnya hampir lupa bahwa mereka baru saja melangsungkan pernikahanZara mencoba menahan diri, tetapi getarannya semakin kuat. Dia merasakan ketegangan di udara, antara pesona yang diberikan Dave dan perasaannya se

    Last Updated : 2024-06-23

Latest chapter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 159 Sebuah keajaiban

    “Darling” Suara itu sontak mengagetkan Zara. Tubuhnya membatu dan sontak beberbalik. Dave sedang bersandar di pintu sambil bersedekap dada menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi“D..Dave.. kamu sudah kembali?” Tanya Zara tersendat-sendatDave tidak menjawab. Sekarang, ia melangkah mendekati Zara. Zara merasa seperti penjahat yang tertangkap basahDan di sana, di ambang pintu, berdiri Dave. Wajahnya tampak tenang, tetapi matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Zara baca dengan jelas—apakah itu penyesalan, rasa bersalah, atau bahkan sesuatu yang lebih gelap?"Mencari sesuatu?" tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak, matanya tertuju pada tumpukan foto di tangan Zara.Zara menelan ludah, merasa seluruh tubuhnya menegang. "Dave... apa maksud semua ini? Mengapa ada foto-foto ini? Siapa yang memotretku?" tanyanya dengan suara yang bergetar, menuntut jawaban.Dave melangkah lebih dekat, tetapi Zara mundur selangkah, menjaga jarak di antara mereka. Dia tidak ingin mempercayai b

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 158 Obesesi mengerikan Dave

    ‘Kau bisa mencaritahunya sendiri dirumah itu’ Pesan terakhir yang Sylvia tinggalkan membuat Zara gelisah dan penasaranZara mempercayai Dave namun dia ingin tahu apa yang Dave sembunyikan darinya. Zara berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumah besar itu menuju ruang kerja DaveZara nampak ragu sejenak sebelum dia masuk dan menatap isi ruangan itu. Zara mengigit bibir bawahnya lalu mengeluarkan sebuah kunci yang Sylvia berikan.Dalam ruang kerja Dave, terdapat sebuah pintu yang selalu terkunci rapat dan kini kunci itu ada ditangannyaCtak..Saat dia mendorong pintu itu perlahan, ruang rahasia terbuka di depannya. Ruangan itu dipenuhi oleh berkas-berkas, dokumen, dan peta besar yang tergantung di dinding. Mata Zara tertuju pada satu dokumen yang tergeletak di atas meja besar, seperti sesuatu yang sengaja dibiarkan terbuka. Tangan Zara gemetar saat dia meraih dokumen itu.Mata Zara mulai membaca, dan semakin dia membaca, semakin cepat jantungnya berdetak.Tubuh Zara membeku di tempa

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 157 Pertengkaran Carpenter

    “Aku baru tahu jika sepupuku ini bodoh” Ucap Sylvia yang ditujukan pada DaveDave mengernyit, menatap Sylvia kesal “Apa maksudmu, Sylvia?” tanyanya, suaranya masih diliputi amarahSylvia mendesah, menyilangkan tangan di depan dada sambil menatap Dave dengan tatapan penuh penilaian. “Kau selalu memikirkan segalanya dengan begitu terencana, begitu strategis. Tapi ketika menyangkut Zara, kau benar-benar buta, Dave” katanya dengan nada tajam.“Kau menjadi lemah karena perasaan tak bergunamu itu” SambungnyaDave menahan diri untuk tidak memaki atau bahkan memukul Sylvia.Marcus, yang sedari tadi hanya menonton, tertawa kecil. “Lihatlah kau, Dave. Bahkan adik perempuanku bisa melihat betapa bodohnya kau dalam hal ini. Kau mungkin seorang pemimpin yang hebat, tapi dalam urusan hati, kau hanya seorang amatir.”Dave menoleh tajam ke arah Marcus, tetapi dia tahu bahwa Sylvia dan Marcus, meski

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 156 Menghilangnya Erman Carpenter

    Dave tiba di markas dengan langkah cepat, pandangannya menyapu ruangan yang penuh dengan kesibukan. Anak buahnya bergerak cepat, mencoba mengendalikan situasi yang jelas sedang berada di luar kendali. Beberapa dari mereka tampak terluka, dan suasana tegang terasa di udara."Apa yang terjadi di sini?" tanya Dave dengan nada tajam, suaranya memotong kebisingan di ruangan itu. Semua orang berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, merasakan otoritas yang dibawa Dave ke dalam ruangan.Seorang pria dengan luka di bahu mendekati Dave, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Carpenter, ada penyerangan mendadak. Kami tidak tahu dari mana mereka datang, tapi serangan itu terorganisir dengan sangat baik.""Siapa yang menyerang kita?" Dave mendesak, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan. Dia merasa marah dan frustasi, tidak percaya bahwa markas mereka bisa diserang dengan begitu mudah.Pria itu menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Kami masih mencari ta

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 155 Ditinggalkan

    "Selamat, Tuan Carpenter. Istri Anda mengandung anak kembar" ucap Dokter kepada Dave yang menemani Zara saat memeriksakan kesehatan kehamilannya."Benarkah?" sahut Dave sambil menatap Zara yang duduk di sampingnya. Tatapan bahagia jelas terlihat di wajahnya"Iya, bayinya dalam kondisi sehat, tolong jaga kesehatan dan jangan mudah lelah.""Itu pasti, Dok. Aku akan menjaga istriku selalu."Zara tersipu malu saat Dave mencium pipinya di hadapan dokter itu. "Ini resep vitamin, jangan lupa diminum secara teratur" kata Dokter sambil memberikan selembar kertas pada Dave."Terima kasih, Dok." Ucap Zara. Setelahnya dia berdiri dan Dave menggandeng tangan Zara keluar ruangan itu."Setelah ini kita mau kemana, Dave?" Tanyanya"Makan malam. Kau mau makan di restoran mana?""Emm aku tidak mau di restoran mana pun."Dave mengernyit bingung. "Lalu kau mau makan dimana?"“Aku ingin kau yang masak” kata Zara sambil ter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 154 Berdamai dengan masa lalu

    “Luna, aku ingin menamainya Luna”Dave terdiam sejenak. Wajahnya yang semula penuh kasih dan ketenangan berubah menjadi kaku, seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Tangannya berhenti bergerak di atas perut Zara, dan dia menariknya perlahan, seolah-olah menyadari bahwa nama itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin dia dengar lagi dalam konteks ini.Nama itu, Luna, membawa banyak kenangan yang bercampur antara manis dan pahit. Luna, wanita yang pernah ia cintai, dan wanita yang harus ia relakan pergi, kini kembali menghantuinya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga—sebagai nama untuk anak yang ia nantikan bersama Zara.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang tiba-tiba melanda dirinya. "Darling... Luna adalah nama yang sangat indah, tapi...," suaranya sedikit serak, dan dia berusaha mengumpulkan kata-kata yang tepat. "Apakah kau yakin itu nama yang kau inginkan untuk anak kita

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 153 Nama Luna

    Dave selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah. Dia mengenakan kaus sederhana dan celana panjang, terlihat lebih santai dari biasanya.Di meja makan, Zara sudah menyiapkan makan malam dengan tampilan yang rapi dan sempurna, seperti biasa. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, sesuatu yang Dave tidak langsung sadari.“Bagaimana kondisimu?” tanya Dave“Lebih baik, tadi aku emosional karena hormone kehamilan” Jawab ZaraMereka duduk berhadapan di meja makan, tetapi percakapan yang biasanya hangat dan penuh canda terasa hambar malam itu. Zara menjawab setiap pertanyaan Dave dengan singkat, dan sering kali dia hanya mengangguk tanpa benar-benar melihat Dave.Ekspresi wajahnya datar, tidak ada senyum yang biasanya menghiasi wajahnya saat mereka makan bersama. Dave merasakan dingin yang perlahan merayap di antara mereka, tetapi dia memilih untuk tidak menanyakannya saat itu, berpikir mungkin Z

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 152 Rapuh

    Dave yang baru saja pulang dibuat kaget melihat Zara yang bersandar pada ranjang sambil menangis“Darling?” Dave memanggil lembut, suaranya penuh dengan kekhawatiran saat melihat Zara. Pikirannya langsung dipenuhi oleh seribu kekhawatiranapa yang terjadi saat dia pergi?“Apa Sylvia melakukan sesuatu padamu?” tanya DaveDave segera mendekati Zara, duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.“Darling, katakan, apa Sylvia yang membuatmu begini?”Zara menggeleng, kepalanya mendongak menatap Dave. Air mata bercucuran dari netra hazel itu“D..Dave..” Rintih Zara"Aku disini Darling. Katakan, apa yang terjadi padamu?” matanya berusaha mencari penjelasan di wajah istrinya.Zara mencoba menahan isakan yang masih tersisa. "Dave… kenapa kau harus pergi? Kenapa semuanya terasa begitu sulit?" suaranya terdengar putus asa.Dave merasakan hatinya tercabik-cabik meliha

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 151 Rahasia yang Dave sembunyikan

    "Aku tidak bisa kehilangan dia, Sylvia. Aku butuh dia... kita butuh dia" ujarnya, suaranya hampir bergetar“Kau bodoh” Ucap Sylvia, kali ini nada bicaranya terdengar sinis “Kau lemah Zara, apa kau paham itu?”Zara mengangguk pelan, dia sadar bahwa yang Sylvia ucapankan adalah kebenaran“Kau terlalu percaya padanya, terlalu mudah jatuh ke dalam perangkapnya. Seorang Carpenter bukanlah orang tulus, Zara.”“Aku menasehatimu sebagai seorang wanita” lanjut Sylvia, suaranya kini lebih lembut namun tetap tegas. Ia bersandar pada sofa, pandangannya menjelajahi sekeliling rumah. "Dave memberikanmu sangkar yang bagus" gumamnya, seakan berbicara lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Zara.Zara mengikuti pandangan Sylvia, memperhatikan setiap sudut rumah yang indah ini. Rumah yang dulu terasa seperti tempat berlindung yang aman, kini terasa seperti penjara mewah. Setiap sudutnya mengingatkannya pada kebaha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status