Share

24. Digoda Suami

Author: Hannfirda
last update Last Updated: 2024-12-10 22:29:58

"Mas Arjuna melakukannya setelah hari itu, Bu Sani?"

Marla menyimak penjelasan Bu Sani selepas ketiadaan Yudha. Bu Sani bercerita bahwa sebenarnya, diam-diam Arjuna telah membantu biaya pengobatan anak satu-satunya itu, menanam investasi serta beberapa perbaikan yang menjadikan toko roti beliau jadi seramai sekarang ini.

Masih terkejut akan kenyataan yang diberitahukan, tahu-tahu saja Bu Sani meraih kedua tangannya. Menggenggam tangan Marla begitu erat, seolah-olah tengah melihat malaikat penyelamat.

"Maaf, Marla. Maafkan saya yang selama ini selalu berlaku buruk terhadap kamu setiap kamu bekerja di sini. Bahkan, pada waktu itu saja saya hampir mempermalukan kamu dengan tidak tahu dirinya di depan wanita licik itu."

Setetes air mata Bu Sani terjatuh begitu saja, mengungkapkan betapa menyesalnya beliau atas sikapnya di masa lalu.

Marla terhenyak. Sejujurnya, dia sendiri sudah tidak memikirkan hal tersebut. Dia hanya ingin mencari cara supaya kehidupannya jadi lebih berarti di mata san
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   25. Tidak Sanggup Menahan

    Marla membelalak. Dia tahu betul apa yang sedang dimaksud oleh sang suami pada detik tersebut. Arjuna mengulum senyum, gemas sekali melihat roman Marla yang terkejut dan makin merona itu. Pria itu sengaja mempersempit jarak di antara keduanya.Bila mau, Arjuna bisa saja langsung mengecup bibir Marla—atau bahkan lebih dari sekadar kecupan. Hanya saja, Arjuna masih ingin melihat tampang Marla yang kelewat salah tingkah itu."M-mas ....""Kenapa, hm? Kenapa wajahmu memerah?"Marla mau memerotes, lantaran sang suami sendiri yang membuat pipinya jadi memerah selayaknya tomat itu. Namun, wanita itu malah tidak mampu mengatakan apa-apa.Arjuna kian mengeratkan tangannya yang melingkari pinggang Marla, membuat tubuh keduanya saling bersinggungan. Tubuh Marla yang masih membeku, dapat merasakan kehangatan dari sang suami yang mendadak dipenuhi sensualitas.Tatapan mata Arjuna kini beralih pada bibir Marla yang terbuka sedikit. Sadar akan ke mana tatapan sang suami mengarah, Marla bergegas mend

    Last Updated : 2024-12-11
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   26. Tertunda

    Marla tidak bisa mengelak. Ciuman yang Arjuna layangkan berhasil melelehkannya hanya dalam dua detik saja. Mengikuti nuansa yang telah sepenuhnya berubah, kedua tangan Marla saling bertaut melingkari leher sang suami, memperdalam ciuman yang ada.Tanpa sadar, keduanya mulai terbawa arus dibersamai embusan napas yang meningkat bersama tiap detik penuh gairah. Marla merasakan seluruh kesadarannya menguap seiring kehangatan yang memenuhi seluruh tubuhnya. Namun, sebelum dia bereaksi lebih, tahu-tahu saja suaminya itu menarik diri.Marla terpaku seraya menyambar udara sebanyak mungkin. Namun, wanita itu kebingungan. Kenapa tiba-tiba saja suaminya itu tidak melangkah lebih jauh?Eh? Kenapa jadi Marla yang merasa bernafsu sekali?Arjuna memiringkan kepala, menyeringai seraya membawa ibu jari tangan kanannya untuk mengelus bibir sang istri. "Kenapa, hm? Kamu mau melanjutkannya, Marla?"Kenapa suaminya harus bertanya seperti itu sih? Apakah Arjuna mengharapkan anggukan atau jawaban pemuh se

    Last Updated : 2024-12-11
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   27. Pesan Pengganggu

    Arjuna memasuki kantor. Seperti biasa, dia mendapatkan sapaan serta anggukan hormat dari para pegawainya yang semula meragukan kredibilitas pria itu lantaran baru saja muncul setelah menghilang sekian lamanya.Menuju ruang kerja pribadi di lantai terantas, Arjuna mendapatkan pesan dari nomor yang tak dikenal. Berisi;[Mau makan siang dengan saya, Tuan Muda Arjuna? Setelah makan siang, saya pastikan Tuan Muda Arjuna akan merasakan kepuasan yang berlebih dari yang pernah istrimu itu berikan.]Kening Arjuna berkerut dalam. Isi pesannya tidak menyenangkan sekali. Terlebih pada bagian yang menyinggung perkara Marla. Siapa pun si pengirim pesan, tentunya mengetahui bagaimana situasinya saat ini. Belum genap kembali menyimpan ponsel, Arjuna mendapatkan pesan susulan lagi dengan keterangan siapa si pengirim.[Trik licik yang Marla gunakan untuk Tuan Muda Arjuna sangatlah tidak bermoral. Saya yakin, pastinya orang seperti Tuan Muda Arjuna sangat menginginkan kenikmatan tak terhingga yang bena

    Last Updated : 2024-12-18
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   28. Tidak Tenang

    Marla nyaris menjatuhkan ponselnya. Apa yang sedang dilihatnya itu? Tidak salah lagi, foto setelan yang terkirim padanya itu memang yang sedang dikenakan oleh sang suami pagi tadi. Namun, ada sesuatu yang janggal.Foto tersebut hanya memperlihatkan setelan yang sama dengan milik sang suami saja. Tidak mencangkup rupa Arjuna yang seharusnya bisa menjadi bukti konkret atas apa yang Kamilia kirimkan."Sebentar ...."Marla memiringkan kepala, memindai foto tampak depan seseorang tanpa memperlihatkan wajah sosoknya. "Bisa saja, ini cuma akal-akalan Kamilia saja kan? Tapi, bagaimana bisa dia mengetahui pakaian yang dikenakan oleh Mas Arjuna? Jangan-jangan ... mereka memang bertemu?"Cepat-cepat menggeleng, Marla merutuki dirinya sendiri. "Tidak seharusnya aku berpikir seperti itu. Sejak dulu, Kamilia memang begitu kan? Tapi, artinya ... dia menempatkan seseorang untuk mengintai kami?"Marla mendecih, tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang mantan sahabat yang telah berhasil menipunya s

    Last Updated : 2024-12-19
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   29. Mempertanyakan

    "Dan apa yang mau kamu beli di pelelangan lusa besok, Mas?" tanya Marla selagi menyajikan lauk makan malam untuk sang suami.Arjuna mengembuskan napas perlahan, menilik daftar yang tengah dibacanya. "Ayah menginginkan guci antik dan lukisan karya Bernafouldi."Marla mengernyit, "pastinya kalian akan mengeluarkan uang secara besar-besaran kan, Mas? Sedikit yang aku tahu, lukisan Bernafouldi yang tiruan persis saja harganya nyaris mencapai miliaran. Apalagi kalau yang asli, apakah bisa sampai triliun?""Iya, kamu benar, Marla." Arjuna tersenyum simpul, menyadari sesuatu. "Rupanya kamu cukup lihai dalam bidang seni ya? Kenapa tidak pernah bilang? Ah, lebih baik kamu menemaniku saja di pelelangan besok. Sepertinya itu lebih baik.""Menemani Mas Arjuna? Untuk agenda penting semacam itu? Bagaimana kalau yang ada, aku malah mengacau, Mas?" tanya Marla tidak percaya diri.Tadinya, wanita itu cuma sekadar basa-basi saja. Dia memang mengetahui beberapa hal perkara lukisan-lukisan langka yang be

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   30. Sebelum Pelelangan

    Lagi-lagi, intimasi yang telah terbangun seiring kecapan yang melantun, ponsel Arjuna bergetar panjang. Sebuah telepon masuk membuat Arjuna menghentikan ciuman mereka dengan tampang gusar. "Astaga, siapa pula yang menelepon di saat-saat seperti ini?" gerutunya, sedangkan Marla masih kepayahan mencari pasokan oksigen setelah ciuman intens mereka tadi.Melihat siapa nama si penelepon, Arjuna mendesah lelah. "Dari Pak Broto. Maaf, Marla, tapi aku harus menyelesaikan semuanya dulu sebelum hadir di pelelangan lusa nanti. Kamu bisa tidur lebih dulu."Marla hanya mengangguk, bahkan selepas Arjuna menyempatkan kecupan manis pada puncak kepalanya. Sang suami lantas melenggang pergi, menyisakan Marla yang terdiam dengan kening berkerut. "Kenapa ... setiap mau melanjutkan ke tahap selanjutnya, selalu ada saja yang menginterupsi ya? Eh!"Wanita itu lekas menggeleng. "Ini cuma firasatku saja. Dasar! Sepertinya aku bisa gila kalau terus-terusan digoda seperti ini oleh Mas Arjuna."Biarpun berkata

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   31. Lelang Akbar (1)

    Lelang Akbar yang Arjuna dan Marla datangi berlokasi di salah satu ballroom hotel berbintang paling megah yang ada di Ibu kota. Sepanjang perjalanan, salah tingkah Marla akibat kecupan Arjuna di butik tadi menguap, saat dia mendapati Julie turut menaiki limosin yang sama.Marla berusaha membalas senyuman yang Julie lemparkan. Namun, wanita itu terheran-heran mengapa Julie berada di sisi lain Arjuna dengan santainya. 'Ah! Kenapa aku jadi berpikiran yang tidak-tidak begini sih? Julie kan tidak berbuat apa-apa. Astaga ....'Marla lekas menggeleng, kembali menenangkan diri setelah dirasa limosin yang dinaikinya ini telah berhenti tepat di depan lobi hotel yang dituju. "Nah," Arjuna menggenggam tangan Marla, memberinya senyum penenang. "Sekarang, saatnya kita turun, Marla."Marla mengangguk, lantas mengekori jejak sang suami, menyisakan Julie di belakang keduanya dengan penuh percaya diri. Beberapa pasang mata yang berlalu-lalang di lobi, mengalihkan pandang ke arahnya—atau lebih tepatny

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   32. Lelang Akbar (2)

    Lelang dimulai. Marla duduk di samping Arjuna, menegapkan tubuh dan bersikap selayaknya seorang Nyonya Muda yang diam-diam dia pelajari. Beberapa orang sempat bergumam di belakangnya, yang isinya kurang lebih; hendak mengetahui siapa sosok Marla yang sesungguhnya.Sebab, mereka pikir; pastinya seorang Arjuna Wirajaya yang merupakan pewaris tunggal dari keluarga terkaya itu menikahi seorang wanita yang 'sederajat'.Marla mengembuskan napas perlahan. Bagaimana bila mereka tahu bahwa Marla hanyalah seorang yatim piatu yang lemah, bahkan sudah pernah menikah?Sepertinya kabar tentang dirinya itu akan tersiar pada kalangan atas tidak lama lagi. Mengingat bahwa terdapat sepasang manusia yang tampaknya enggan membiarkan Marla hidup tenang barang sekejap. Berjarak satu meja, Marla memergoki Yudha dan Kamilia yang saling bercengkerama dengan senyum arogan. Seakan-akan memperlihatkan bahwa hidup mereka baik-baik saja, padahal perusahaan Anugerah sedang berada di ambang kebangkrutan. Entah apa

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   52. Festival (1)

    "Tidak perlu, ada banyak pekerjaan yang harus diurus untuk hari ini dengan Julie. Aku harap kamu bisa mengerti, Marla."Marla meneguk ludah susah payah, lantas mengangguk pelan. Tidak ada yang bisa dilakukannya selain menuruti perkataan sang suami. Nyaris lebih dari dua pekan, Arjuna setia membentangkan jarak yang membuat Marla makin bertanya-tanya dalam hati.Pagi ini, Marla menawarkan Arjuna untuk membawa beberapa cupcake buatannya sebelum menuju ke Sweetness Festival yang akan berlangsung di alun-alun kota.Sejak semalam, dia telah mempersiapkan apa pun yang dibutuhkan untuk hari ini. Bahkan, kembali membuat cupcake untuk memastikan rasa serta tekstur. Memastikan ada atau tidaknya kekurangan tambahan.Akan tetapi, reaksi Arjuna kelewat datar, seolah-olah mereka tidak pernah dekat—bahkan tidak pernah tidur bersama. Benar-benar terasa begitu asing dan menyesakkan.Selagi merapikan barang bawaannya sebelum menjemput Bu Sani, Marla berusaha mengabaikan nyeri hatinya yang kian bertambah

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   51. Mendadak Berjarak

    "Mas Arjuna?""Iya, ini aku, Marla."Marla mengembuskan napas, kemudian membuka pintu kamar hotel dari dalam. Begitu terbuka, terlihat raut lelah sang suami yang membuat Marla tidak enak hati.Sepertinya, apa pun yang tengah pria itu kerjakan sejak malam sebelumnya, sangatlah menguras emosi dan tenaga. Mendadak dia merasa bersalah lantaran telah berpikir yang tidak-tidak."Mari, masuk, Mas. Sepertinya kamu sangat kelelahan," Marla menyambut lengan Arjuna, memijatnya perlahan. Arjuna menurut, hanya tersenyum tipis. Alis kanan Marla meninggi, tetapi memutuskan untuk tetap diam dan menuntun Arjuna ke tepi ranjang. Kedua tangan wanita itu meneruskan pijatan hingga ke bahu Arjuna, yang terasa penuh tekanan dan beban."Mas, ada apa? Mas sudah makan? Kalau belum, apa perlu aku membeli beberapa makanan yang ada di pinggir jalan depan hotel? Mau mencobanya bersama?" tawar Marla, setelah memikirkan beberapa rumah makan sederhana yang masih buka menjelang tengah malam.Akan tetapi, suaminya itu

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   50. Counter (1)

    Marla tidak mendapatkan pesan susulan lagi seharian itu. Berulang kali memastikan layar ponsel, dia tak mendapatkan apa pun yang diinginkan. Setidaknya, dia ingin tahu apa yang sedang Arjuna lakukan. Atau, apakah suaminya itu baik-baik saja dan tidak terlibat perselisihan serius.Tidak mengherankan, para konglomerat sering mendapatkan ancaman dari para musuh mereka—baik yang secara terang-terangan, atau yang berada di dalam selimut.Pesan dari Julie sebelumnya telah dibalas dengan menanyakan kabar sang suami saat ini. Namun, dia tidak mendapatkan jawaban apa pun atas pertanyaannya tersebut bahkan sampai matahari terbenam."Mungkin mereka memang sibuk, sampai Julie juga tidak sempat memberi tahu bagaimana keadaan Mas Arjuna sekarang," Marla menghela napas, lalu memindai beberapa lembar pakaian yang baru dibelinya dari salah satu toko wisata terdekat.Dia sempat berjalan-jalan sebentar, berusaha mengabaikan kekalutan yang membuatnya kewalahan. Perkerjaan Arjuna yang rumit dan memakan ba

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   49. Mariana Purnama

    Marla segera menggeleng, melempar senyum kalemnya kepada Mariana seraya mengangguk. Hanya karena hari ulang tahunnya sama dengan Mariana, Marla jadi sentimental begini. Padahal, tentunya ada banyak orang yang lahir di hari yang sama selain dirinya dan Mariana pula."Baik, saya catat ya, Nona Mariana. Untuk ke depannya, akan saya hubungi dua minggu sebelum harinya." Kata Marla, yang membuat Mariana tersenyum senang diikuti oleh pasangan paruh baya Purnama.Melihat tatapan Soni dan Almira Purnama yang dipenuhi kehangatan terhadap sosok manis Mariana, membuat Marla tak mampu menyembunyikan senyumnya. 'Ah, mungkin karena ini. Aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya diperhatikan oleh orang tua kandungku. Jadi, melihat kehangatan yang ada di keluarga sederhana Purnama ini membuatku jadi sentimental sendiri.'Selagi pasangan Purnama beserta Mariana bercengkerama dengan suasana yang hangat dan nyaman, Marla hanya bisa tersenyum. Sesekali menanggapi dengan anggukan singkat sebagai pendukung a

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   48. Ada apa ini?

    "Mas? Kenapa—""Marla, maaf, tapi sekarang aku posisinya sudah berada di tempat lain. Dan karena sesuatu hal, ponselku terjatuh, tidak bisa digunakan. Maka dari itu, aku menghubungimu lewat ponselnya Julie.""A-ah ... begitu ...."Marla gelagapan, tetapi sebisa mungkin tidak terdengar kikuk. "Lalu, sekarang Mas Arjuna ada di mana?"Arjuna tidak langsung menjawab. Pria itu membiarkan keheningan mengisi sambungan telepon mereka untuk beberapa detik, sebelum kembali bersuara dengan tujuan mengalihkan pembicaraan."Nanti aku akan kembali ke hotel tepat sebelum makan siang, Marla. Aku sudah berbicara pada Sherry untuk menambah waktu bermalam kita di hotel. Tapi, kalau ada sesuatu yang mendesak, kamu boleh menghubungi—ah! Telepon saja ke nomornya Julie, oke?"Marla mencerna perkataan Arjuna sembari menggigit pipi dalamnya. Entah urusan macam apa yang membuat keduanya bersama pada waktu sepagi ini. Namun, seperti biasa Marla tidak bisa menyuarakan protesnya."Baik, Mas. Kalau begitu, di mana

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   47. Who?

    Datang lagi.Sosok Julie datang lagi di saat yang tidak tepat—atau itu hanya firasat Marla saja?Marla tahu apa yang hendak Arjuna katakan, tetapi terhenti akibat kedatangan Julie. Menarik napas perlahan, Marla cepat-cepat menggeleng. Kenapa dia selalu mempunyai asumsi buruk di saat yang tidak tepat sih?'Mungkin saja, Julie hanya ingin berbicara terkait pekerjaan.'Segera menepis pikiran anehnya, Marla kembali merutuki diri sendiri. Lagi pula, Arjuna bukanlah orang biasa. Pria itu memiliki banyak hal yang harus diurus, meskipun sedang menghadiri resepsi pernikahan salah satu anggota keluarga besar sekaligus.Selagi Arjuna menghampiri Julie dan bercakap mengenai sesuatu yang terpampang pada layar ponsel Julie, Marla menunggu di gazebo dalam diam."Sungguh? Kamu sudah memastikannya, Julie?"Suara Arjuna yang terdengar antuasias, mengalihkan fokus Marla dalam titik keheranan. Sekiranya, apa yang membuat sang suami bersemangat. Tidak—lebih dari sekadar bersemangat di mata Marla.Arjuna s

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   46. Insisting?

    Perkataan Yudha membuat tiga kepala yang mengitarinya terkejut. Jangankan Arjuna ataupun Marla, bahkan Kamilia yang saat ini berstatus sebagai istri barunya pun terperanjat."Yudha! Apa-apaan kamu! Kenapa kamu ma—""Diam, Kamilia! Aku tidak membutuhkan pendapatmu."Kamilia membelalak, "apa, Yudha? Kamu tidak membutuhkan pendapatku? Aku ini istrimu! Istrimu yang sekarang! Kenapa kamu—""Diam!"Kamilia mengatupkan bibir rapat-rapat, menggeram pelan dengan kedua tangan mengepal hingga buku-buku jari wanita itu memutih.Sementara itu, Arjuna membuka suara meskipun dia juga telah berusaha untuk menahan amatah. Sebab siapa pun mengetahui bahwa yang Yudha ucapkan tadi sangatlah tidak masuk akal."Tuan Yudha, sepertinya Anda membutuhkan udara segar, karena berbicara Anda sudah tidak beraturan seperti itu." Sarkasnya, sembari menggenggam tangan Marla begitu erat—enggan melepasnya walau sedetik.Marla sendiri tidak mampu mempercayainya. Bisa-bisanya Yudha berkata demikian? Selepas seluruh sakit

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   45. Yudha Makin Edan

    Baik Arjuna maupun Marla tidak ada yang senang atas kedatangan pasangan tersebut. Bahkan, yang membuat Arjuna bertanya-tanya, mengapa Yudha dan Kamilia berani menampakkan diri di resepsi pernikahan Mahagana yang menjadi tempat pria itu untuk meminjam uang?Sepertinya ada yang tidak beres dengan jalan pikiran Yudha dan Kamilia.Kamilia dengan santainya mengambil duduk di samping Arjuna, seolah-olah mereka cukup dekat. Padahal, Yudha mengamati Kamilia dengan kening berkerut. Tadinya Yudha ingin menegur Kamilia, tetapi Arjuna telah membuka suara terlebih dahulu."Seingat saya, Sherry tidak mengundang kalian untuk datang ke sini, Tuan Yudha dan Nona Kamilia."Senyum Kamilia luntur dalam sekejap mata, sebelum berdeham dan kembali meninggikan dagu, jelas tidak mau kalah."Siapa bilang? Yang mengundang kami adalah keluarga sang mempelai pria, keluarga Mahagana." Elak Kamilia, yang tentunya cuma sekadar membual.Arjuna menggeleng lelah. Padahal, dia tahu sendiri bahwa keluarga Mahagana enggan

  • Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan   44. Sebuah Kebetulan

    Marla menoleh ke arah yang Sherry tuju. Manik mata wanita itu langsung mengenali pasangan paruh baya yang tidak asing. Mengetahui keberadaan Marla, pasangan tersebut pun tersenyum lebar ke arahnyq.Sherry menyapa pasangan tersebut, "selamat datang, Tuan Soni Purnama dan Nyonya Almira Purnama. Kalian berdua sudah jauh-jauh datang dari luar kota sampai ke sini. Silakan menikmati hidangan yang ada, Tuan dan Nyonya Purnama. Terima kasih sudah mau menyempatkan waktunya untuk datang ke resepsi pernikahan ini."Almira Purnama tersenyum kalem. Menyelamati Sherry atas pernikahan wanita itu, lalu tatapan Almira jatuh kepada sosok Marla yang berdiri tenang dengan senyum simpulnya."Suatu kebetulan, kita bertemu lagi di sini, Mbak." Almira mengulurkan tangan, yang langsung dijabat oleh Marla secepat mungkin. "Ah, iya, suatu kebetulan, Nyonya Almira Purnama. Benar? Maafkan saya kalau saya salah menyebut nama Nyonya." Kata Marla.Almira Purnama terkekeh pelan, senyum keibuannya membuat hati Marla

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status