Home / Thriller / Diary Cinta Jaksa Cantik / Kejutan di Tengah Badai

Share

Kejutan di Tengah Badai

last update Last Updated: 2022-08-25 10:36:29

Wiper kaca depan mobil dinas kepolisian itu menepis air hujan yang deras membasahi kaca dan membuat pandangan Sersan Rodney Bradford buram. Dia tak berani mengemudi dengan kecepatan tinggi di tengah cuaca buruk kota Chicago.

Angin menerbangkan daun-daun pepohonan yang ditanam di ruang hijau trotoar kanan kiri jalan raya the windy city itu.

"Rod, menginaplah di apartmentku kalau kau mau daripada berkendara jauh untuk pulang di tengah cuaca buruk. Aku juga ingin mempelajari semua bukti dan kesaksian kasus Crawford bersamamu," saran Letnan Benjamin.

Sersan Rodney pun mengiyakan saran atasannya itu. Dia menyetir ke arah Arlington Heights. Dalam waktu setengah jam, mereka pun akhirnya sampai di Buffalo Tall Tower, apartment tempat tinggal Letnan Benjamin. Kemudian mereka naik ke lantai 8 sambil membawa kotak berisi berkas barang bukti untuk dikerjakan malam ini.

"Aku akan membuat seteko kopi, lakukan apa yang kau inginkan, anggap saja rumah sendiri, Rod!" Letnan Benjamin melepas sepatu b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Mengejar Nyawa Saksi Kunci

    "Rodney, kita harus segera pergi ke rumah karantina perlindungan saksi!" seru Letnan Benjamin Roosevelt menghambur masuk ke mobil dinas diikuti oleh rekannya.Tanpa banyak bertanya, Sersan Rodney segera mengemudikan mobil dinas Ford SUV hitam itu menembus badai yang tengah melanda kota Chicago malam itu. Konsentrasinya penuh ke jalanan yang berkabut dengan hujan berangin yang cukup deras."Sepertinya ada yang telah membocorkan data saksi dan mengejar nyawa kedua saksi kita yang masih hidup. Damn it! Aku curiga Kapten Ryan Falderson mengakses data di pc kantorku melalui otoritasnya," rutuk Letnan Benjamin dengan dada yang penuh rasa amarah karena terkhianati oleh rekan sejawatnya."Polisi korup adalah yang terburuk, Letnan. Kain pel kotor untuk membersihkan lantai kotor. Huh!" timpal Sersan Rodney dengan ekspresi jijik.Benjamin menyugar rambutnya ke belakang. "Kuharap kita belum terlambat, Rod! Kita harus memindahkan kedua saksi, Julia dan Brenda keluar dari rumah karantina perlindung

    Last Updated : 2022-08-25
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Undressed Till Morning

    Seusai menelepon petugas penjaga rumah karantina perlindungan saksi, Emily mengetik beberapa pesan percakapan dengan Letnan Benjamin Roosevelt. Situasinya semakin tak terkendali dan korban yang berkaitan dengan kasus Henry Crawford semakin banyak.Wanita itu duduk di tepi ranjang milik Rayden dan menekuri ponselnya dengan serius. Hal itu sedikit mengganggu bagi Rayden. "Letakkan ponselmu, Emily Sayang. Kita belum selesai—" "F*ck off, Ray. Pekerjaanku lebih penting!" potong Emily tanpa menoleh sedikit pun ke arah Rayden. Detik selanjutnya ponsel itu melayang jauh ke sofa. Rayden melemparkan benda pipih itu bagaikan atlet NBA melakukan three point shot. Kemudian dia melakukan sebuah manuver ala atlet WWF membanting tubuh ramping Emily dan menguncinya di bawah tubuh kekarnya."Lepas—" Emily tak akan pernah melanjutkan kata-kata protes dari mulutnya karena bibirnya tersandera oleh lumatan bibir pria Perancis itu. Tiba-tiba segalanya gelap gulita sekali lagi. Listrik gedung tempat ting

    Last Updated : 2022-08-27
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Malam yang Gila

    Ian McFaden menghela napas lega setelah melihat kedatangan pasangan letnan-sersan itu tiba di TKP pembantaian sebuah keluarga di Auburn. "Syukurlah kalian bisa menembus badai untuk datang kemari. Kasus pembunuhan ini jelas karena mirip dengan kasus pembunuhan ajudan jaksa beberapa hari yang lalu. Mungkin kalian tertarik menanyai tetangga korban!" ujar kepala tin forensik itu berdiri berhadapan dengan Letnan Benjamin dan Sersan Rodney.Sersan Rodney pun mengiyakan saran Ian, dia berkata, "Letnan, biarkan aku yang menginterogasi tetangga korban. Silakan mengambil foto TKP beserta korban. Permisi, Gentlemen!"Kemudian pria itu pun mendekati wanita tua tetangga korban. Dia duduk berhadapan di sofa ruang tengah tak jauh dari lokasi penembakan bersama Nyonya Suzanne Brighton."Selamat malam, Nyonya Suzanne. Perkenalkan saya Sersan Rodney Bradford. Saya mewakili Kepolisian Chicago ingin menanyakan beberapa pertanyaan mengenai kasus pembunuhan keluarga Barnes." Pria itu menghidupkan alat per

    Last Updated : 2022-08-27
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Ajudan Baru Berbahaya

    "Katakan ... kenapa kau menamparku, Emily?!" tuntut Rayden sembari menindih tubuh lembut itu di bawah badannya yang berukuran dua kali tubuh Emily.Dengan enggan wanita itu menjawab, "Kau mengabaikan perkataanku dan mulai berbuat cabul di pagi hari, Prince of Darkness! Menyingkir dari tubuhku sekarang juga sebelum lututku melesak ke atas—"Sembari tertawa Rayden melepaskan tubuh ramping itu dari dominasinya. "Menyerah bukan berarti kalah. Aku lebih menyukai ide untuk mencobanya di lain kesempatan," ucapnya sambil berjalan ke arah pantry.Sedangkan, Emily tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kabur ke kamar mandi dan juga menelepon asisten jaksanya. Dia berdiri di depan cermin wastafel. "Halo, pagi Murat. Malam yang buruk dan aku butuh jemputan pulang sebelum berangkat ke kantor. Apa kau bisa menjemputku di lantai 50 Baltimore Eclat Tower?" ujarnya cepat dan jelas setiap patah katanya seperti dirinya ketika sedang membacakan tuntutan terdakwa di persidangan.Suara di seberang sambungan

    Last Updated : 2022-08-28
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Sebuah Pilihan Sulit

    "Bagiku sudah jelas, seorang terdakwa yang bersalah di mata hukum harus mendapat pengadilan yang sepantasnya. Sekalipun ia seorang penguasa tak tersentuh," jawab Jaksa Emily Carter.Mendengar jawaban Emily yang tegas, Letnan Benjamin pun bertepuk tangan dengan rasa salut terhadap pandangan idealis jaksa wanita itu. Dia lalu berpesan, "Aku hanya bisa menjanjikan kau akan mendapat dukungan loyalitas dariku dan Sersan Rodney. Meskipun di dalam institusiku ada banyak hama dan polisi kotor yang kehilangan nuraninya akan rasa keadilan. Sepertinya kau perlu menjerat Kapten Ryan Falderson juga bila memungkinkan, Em. Dia yang membocorkan data saksi dan membahayakan nyawa mereka.""Pengadilan institusi kepolisian dengan sidang kode etik mungkin dapat menyelesaikannya, Letnan Benjamin. Kalau Anda butuh rujukan, saya bisa memberikan ke kolega yang tepat," jawab Emily sebelum kedua petugas polisi itu berpamitan dengannya untuk melakukan interogasi terhadap Henry Crawford di markas kepolisian Chica

    Last Updated : 2022-08-31
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Interogasi Sang Pembunuh Erina

    "Untuk apakah toleransi yang Anda maksudkan, Tuan Gordon Crawford? Saya rasa Henry sedang menjalani interogasi di markas kepolisian Chicago. Bukan saya yang menanyakan kepada dia mengenai keterkaitannya atau alibinya saat kasus-kasus pembunuhan yang akhir-akhir ini terjadi di tengah kota. Letnan Roosevelt dan Sersan Bradford yang berwenang dalam hal ini," jawab Emily mencari posisi netral untuk keamanan papanya.Derai tawa senator itu terdengar keras dari ponsel Emily hingga wanita itu menjauhkan ponselnya dari telinganya. "Emily, semua data akan masuk kepadamu pada akhirnya, bukan? Termasuk rekaman saksi serta interogasi Henry. Aku butuh kepastian keamanan untuk puteraku," desak Senator Gordon Crawford.Ini tak baik, pikir Emily yang mulai berjalan mondar mandir di ruangannya. Nyawa papanya atau dia harus menggagalkan kasus Crawford. Dia pun berkata, "Saya akan memastikan semua barang bukti aman di tempat penyimpanannya. Seandainya Anda sudah selesai berbincang dengan papa saya, tol

    Last Updated : 2022-09-01
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Ancaman Bom di Mobil Jaksa

    Pesan yang dikirimkan oleh Murat kepada Letnan Benjamin dan Sersan Rodney mendapat balasan usai proses interogasi Henry Crawford selesai. Memang pria busuk itu menolak bicara lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan penyidik usai ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kini mereka akan memiliki banyak bukti untuk menjerat Henry dan menjebloskannya ke penjara.Murat membaca pesan balasan dari Sersan Rodney lalu ia mengirim pesan baru yang memberitahu bahwa ayah jaksa Emily diculik oleh Senator Gordon Crawford. Sudah berjam-jam wanita itu terlelap di pangkuannya, Murat berpikir mungkin Emily lelah secara fisik dan mental. Tadi pagi ia menjemput Emily di apartment pria Perancis itu, Mr. Dabusche. Sepertinya mereka berdua menjalani malam panas berdua.Akhirnya setelah tidur cukup lama, Emily terbangun dan membuka matanya. Ia menyadari sedang berada di pangkuan asisten jaksanya. Pria Turki itu baik sekali dan sopan, tidak melakukan sesuatu yang kurang ajar terhadapnya saat dirinya kelelahan da

    Last Updated : 2022-09-02
  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Di Depan Moncong Pistol

    "Apa yang kalian inginkan?!" seru Emily kepada kedua ajudan barunya yang menodongkan moncong pistol mereka ke arahnya.Seringai jelek di wajah Julian Ramos seolah mengejek Emily yang nyawanya bak di ujung tanduk. Dia tertawa pongah lalu menjawab, "Kami hanya ingin menyelesaikan tugas yang diperintahkan oleh bos kami saja ... melenyapkan nyawa Jaksa Emily Carter." Dia memain-mainkan moncong pistol di tangan kanannya itu di depan wajah Emily.Martin Lockheart, rekannya sedikit bimbang berkata, "Apa kau yakin akan menembak wanita ini, Julian?" Tangannya yang memegang pistol jenis revolver bergetar hebat, dia sangat gugup."Ya, itu tugas kita, Martin!" sahut Julian yang sepertinya lebih berpengalaman menghilangkan nyawa orang. Namun, Murat berpikir cepat karena kedua pria tolol itu sangat berbahaya. Dia pun menarik pistol Desert Eagle miliknya dari balik punggungnya lalu dengan secepat kilat menembak perut kedua ajudan baru itu."DORRRR! DORRRR!" Dua tembakan yang terlepas beruntun dan j

    Last Updated : 2022-09-03

Latest chapter

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Epilog: Pilihan yang Sempurna (THE END)

    Langkah-langkah kaki yang cepat itu terdengar di telinga Emily yang sedang membantu putera bungsunya mengenakan pakaian di kamar pangeran cilik tersebut."Darling, aku mencari-carimu sedari tadi!" ujar Sultan Murat berdiri di ambang pintu kamar putera kedua mereka."Ini kebiasaan rutinku di sore hari, memandikan putera-putera kita. Ada apa, Yang Mulia?" sahut Emily yang baru saja usai menyisir rambut Pangeran Fazil yang berusia 3 tahun di pangkuannya.Murat pun tersenyum memandangi putera-puteranya yang terawat dengan baik oleh istri tercintanya. Akan tetapi, dia membutuhkan Emily saja saat ini. Maka dia pun berkata, "Baiklah, aku yang kurang mengerti kebiasaanmu, Emily Sayang. Hmm ... ikutlah pergi berkereta bersamaku. Ini hari yang spesial untuk kita berdua. Titipkan anak-anak kepada pengasuh mereka!"Tawa geli meluncur dari bibir ranum berbelah milik Emily. Dia merasa curiga, suaminya akan mengajaknya bernostalgia penuh kemesraan bersamanya. "Siap, Yang Mulia. Keinginan Anda adalah

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Seorang Permaisuri Bagaikan Titisan Dewi Themis

    Seusai menanda tangani akte pernikahan bersama pria yang telah sah menjadi suaminya baru saja di balai kota, Emily berbicara empat mata dengan papanya."Pa, bagaimana dengan pekerjaanku sebagai jaksa wilayah di Illinois?" tanya Emily merasa bingung dengan segala perubahan statusnya yang mendadak serta rencana Murat yang akan membawanya ke Istanbul secepatnya. Lincoln Carter pun menjawab segala kegundahan hati puterinya, "Emily, papa akan memberimu nasihat. Terkait pekerjaanmu, ajukan pengunduran diri sesuai alasan terfaktual. Lembaga Kehakiman United States akan memaklumi alasan pengunduran dirimu yang terkesan mendadak ini.""Tapi, Pa—""Tidak ada kata tapi. Dengarkan papa, seorang pejuang yang baik saat dia mencapai puncak dari perjalanan panjang perjuangannya akan tahu kapan harus berhenti. Maka dari itu ada istilah gantung sarung tinju, hal itu pun sama untukmu, Emily. Biarlah kenangan baik tentangmu dan segala reputasi tak bercela sepanjang karir hukum yang kau torehkan akan dii

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Membuka Lembaran Hidup Baru

    "Dokter, izinkan saya melihat Rayden untuk terakhir kalinya!" Emily meraih tangan Dokter Wilbur Anderson."Maaf, pesan beliau tadi seandainya tidak dapat bertahan hidup, Anda tidak diizinkan untuk melihat beliau lagi. Jenazah akan dikirim segera dengan pesawat ke Paris untuk dikebumikan. Mungkin Anda lebih baik pulang saja ke rumah, permisi!" jawab dokter poli IGD tersebut lalu membalikkan badan kembali ke tempat praktiknya.Lincoln Carter memeluk puterinya yang terisak-isak karena merasa sangat bersalah untuk segala keputusan tanpa hati yang dilakukannya semenjak awal undangan makan malam dari Rayden tiba di kantornya. "Emily Darling, lepaskan apa yang telah berlalu. Ingatlah kau harus tetap tenang demi janin yang hidup di rahimmu. Ibu yang stres dapat mengalami keguguran!" hibur mantan jaksa itu sembari membelai rambut panjang Emily."Kita pulang sekarang, Pa. Bolehkah aku mengambil cuti besok pagi?" ujar Emily seraya membersit hidungnya yang buntu oleh ingus."Tentu saja boleh. Kam

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Cinta Akan Kembali Kepada Tuannya

    "Miss Emily Carter, tolong datang ke poli IGD Rumah Sakit Umum Chicago. Pasien kecelakaan lalu lintas bernama Tuan Rayden Zinedine Dabusche membutuhkan kehadiran Anda segera. Kami menunggu kehadiran Anda!" tutur seorang wanita yang mengaku sebagai perawat jaga rumah sakit yang menerima korban tabrakan mobil mengenaskan malam ini.Mendengar permintaan wanita tak dikenal di telepon itu, Emily ragu untuk datang ke rumah sakit yang disebutkan. Namun, bila memang benar Rayden membutuhkan kehadirannya maka dia akan terbeban oleh perasaan bersalah bila menolak datang. "Baiklah, aku akan datang segera!" putus Emily mengikuti dorongan hati nuraninya. Dia berganti pakaian untuk pergi keluar rumah lalu membangunkan papanya untuk menemani dirinya ke rumah sakit.Lincoln Carter yang dibangunkan tengah malam buta oleh puterinya tidak banyak bertanya. Dia memilih untuk melihat situasi gawat apa yang tengah terjadi? Sementara naik taksi yang selalu stand by di depan apartment, Emily menjelaskan tent

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Kerinduan yang Tak Berbalas

    Ketika Murat selesai membaca email dari Emily yang mengabarkan bahwa wanita tersebut tengah hamil 6 bulan, dia merasa gelisah. Sang sultan baru negeri Ottoman ingin memboyong kekasihnya ke istana. Namun, pemerintahannya masih dilanda rendahnya tingkat kepercayaan kepada pimpinan dirinya. Kudeta demi kudeta harus dihadapi olehnya. Ancaman pembunuhan terhadap Murat dari kubu oposisi mengintai di setiap sudut istana. Beruntungnya karena Jendral Hersek dan para petinggi militer mendukung penuh pemerintahan Murat. Jaring pengaman diperketat demi menjaga keselamatan nyawa sang sultan baru.Di ujung fajar yang merekah, Murat berdiri di balkon kamar istana yang ada di lantai 3. Pemandangan laut lepas dengan ratusan kapal terapung di semenanjung terbentang di hadapannya. Kekuasaan atas seluruh Turki ada di genggaman tangannya. Sultan muda itu menghela napas panjang sembari mencengkeram besi susuran balkon, dia berteriak kencang melampiaskan rasa tertekannya. "Emily, aku merindukanmu. Aku jug

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Hamil Tanpa Suami

    Emily menjalani kehamilannya ditemani oleh ayah tercintanya, mantan jaksa Lincoln Carter di Chicago. Pria berumur itu yang menemani puteri tunggalnya ke mana-mana, beliau juga membantu Emily memeriksa berkas kasus yang akan disidangkan agar tidak kelelahan bekerja. Alasannya adalah dia masih bisa melakukan pekerjaan jaksa dan menganggur saat ini."Jadi kapan persidangan kasus Harvey Robinson disidangkan perdana, Emily?" tanya Lincoln Carter yang duduk bersebelahan di mobil dinas bersama puterinya. Mereka akan berangkat kerja ke balai kota Chicago pagi ini.Emily yang tadinya duduk melamunkan Murat sambil menatap sisi jalan yang dilalui mobil dinasnya lalu menoleh ke arah ayahnya, dia menjawab, "Lusa persidangan perdana kasus pembunuhan wanita prostitusi itu akan digelar. Hakim Louis Bernard Miller yang akan memimpin sidang, Pa.""Ohh, hakim muda itu. Dia pernah ingin melamarmu dulu sekitar lima tahun silam, tetapi Papa menolaknya karena tahu kamu sedang fokus mengejar kariermu sebagai

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Menyimpan Rahasia Besar

    "Ismael Pasha akan tetap menjalankan fungsi sebagai koordinator pemerintahan sesuai yuridiksi kesultanan. Saya sebagai calon pewaris tahta kesultanan Turki akan menjadi kepala negara sebagai sultan," terang Murat saat berada di ruang rapat istana sultan. Di tengah ruangan, kursi singgasana dibiarkan tetap kosong karena tak ada yang dilantik sebagai pengganti sultan sebelumnya. Semua petinggi kesultanan berdiskusi dengan posisi duduk saling berhadapan. Dan Murat duduk di kursi seberang Ismael Pasha.Pria berjanggut kelabu keperakan dengan kepala botak itu menjawab Murat, "Saya hanya bawahan Anda juga, Pangeran. Jangan menjadikan saya sebagai penghalang untuk naik tahta. Anda mendapatkan kesetiaan penuh dari saya!"Sekalipun jawaban Ismael Pasha menyiratkan persetujuan dan dukungan untuk Murat. Namun, sang pangeran tetap waspada. Kedatangannya di hari pertama langsung mendapat sambutan hujan anak panah tajam. Itu artinya ada pihak yang merasa terancam dengan kehadirannya kembali di ist

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Perlawanan Keras Emily

    Ketika taksi yang ditumpangi oleh Emily berhenti di tepi trotoar, dia pun membayar tarif sesuai argo dan membiarkan sisa kembaliannya sebagai tip untuk sopir taksi. Dengan segera Emily turun dan menutup kembali pintu taksi. Namun, dia tak menduga bahwa pria Perancis yang terobsesi kepadanya itu menguntitnya sedari tadi.Kedua lengan Rayden menangkap perut Emily dari belakang. Dan wanita itu berteriak sembari meronta, "LEPASKAN AKU, RAYDEN!" Namun, telapak tangan Rayden segera membekap mulut Emily."Melepaskanmu? Ohh ... jangan harap, aku sangat mencintaimu hingga nyaris gila, Emily. Cinta ini selalu kau pandang sebelah mata dan kau abaikan begitu saja! Kini setelah pria Turki brengsek itu pergi menjauh, waktunya kita rujuk kembali sebagai sepasang kekasih yang mesra seperti dulu!" tolak Rayden sambil mengangkat tubuh Emily hingga menggantung tak menapak ke tanah."Tolong ... tolong ... lepaskan aku!" jerit Emily sekuat tenaganya sebelum Rayden memasukkannya ke mobil. Sersan Rodney ya

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Lepaskan Aku, Brengsek!

    Sementara Murat merunduk di sekelilingnya para prajurit serta petinggi militer melindunginya dari hujan anak panah. Dia beruntung karena serangan mendadak itu gagal. Dia menduga para teroris itu yang kemungkinan besar adalah suruhan pihak yang tak menghendaki kepulangannya ke Turki."Situasinya sudah aman, Pangeran Murat. Mari kita masuk ke paviliun untuk menemui kakek Anda," ajak Jenderal Hersek dengan wajah dicekam rasa panik.Maka Murat pun segera bergegas masuk ke kediaman kakeknya Zaganos. Namun, yang pertama dia temui justru sang nenek di ruang tamu bagian depan Paviliun Taman Narwastu. "Cucuku, selamat datang kembali ke rumahmu!" seru Freya Bey. Dengan penuh kerinduan dia memeluk erat Murat yang bertubuh jangkung dan lebih tinggi darinya."Nenek, maafkan aku yang begitu lama meninggalkan istana. Apa kabar Nenek dan kakek baik-baik saja?" ujar Murat memeriksa keadaan neneknya dari ujung kepala hingga kaki. "Segalanya baik, hanya saja usia kami makin senja. Beruntung sebelum me

DMCA.com Protection Status