Share

Bab 44

Gita dan Rangga kembali dari lantai dansa setelah menghabiskan waktu hampir dua puluh menit berdansa dan menikmati musik syahdu. Mereka berjalan dengan tawa menghiasi wajah masing-masing, menandakan bahwa baik baik terjadi kepada keduanya.

"Apa ini? Kalian kembali seperti orang yang berbeda padahal kalian cuma berdansa," goda Kirana. Dia dapat melihat sesuatu yang perlahan-lahan tumbuh di antara Gita dan Rangga.

"Sepupumu itu lucu. Dia bilang mau mengadakan pesta dengan dansa sepanjang acara," kata Gita di sela-sela tawanya.

"Why not? Bukannya itu jadi seperti di jaman dulu? Pesta para bangsawan adalah soal dansa."

Gita tertawa mendengarnya hingga dia tidak menyadari ada seseorang yang lewat di belakangnya. Dia akan menabraknya jika Rangga tidak sigap untuk memegang lengannya dan menariknya. Oh, ini seperti adegan dalam film-film romantis yang dulu pernah ditontonnya. "Itu kan jaman dulu," balasnya usai pulih dari situasi tersebut. Tak dapat dipungkiri, jantungnya sempat berdetak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status